FAKTOR-FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ISI MATERI BUKU KIA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
Oleh:
Oktalia
Sabrida
ABSTRAK
Buku Kesehatan
Ibu dan Anak atau dikenal dalam masyarakat sebagai buku berwarna pink (merah
muda) adalah salah satu instrument pelayanan ibu dan anak yang diterima
langsung oleh ibu dan keluarga. Pemakaian buku
KIA tidak secara langsung menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita.
Turunnya angka kematian ibu, bayi dan balita tergantung dari adanya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu hamil, bayi dan balita. Agar terjadi
peningkatan derajat kesehatan ibu, bayi dan balita, perlu diawali dengan adanya
peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku kesehatan masyarakat
kearah yang lebih baik. Pemantauan intensif pada ibu hamil selain
untuk kesehatan ibu hamil dan persiapan persalinan, juga untuk memenuhi hak
atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungan anak. Salah satu
bentuknya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga melalui
penggunaan Buku KIA. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
ibu hamil tentang isi materi buku kesehatan ibu dan anak (KIA) di wilayah kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bersifat analitik
korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja Pusksmas Ingin Jaya Aceh
Besar. Sampel diambil dengan cara purposive sampling yaitu ibu hamil yang
berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Ingin Jaya, diperoleh
42 responden. Data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner terhadap
responden dan diolah dengan uji statistik korelasi Somers’d. Hubungan usia ibu
hamil dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna. Nilai korelasi
Somers’d sebesar -0,168 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan
korelasi sangat lemah. Hubungan pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan ibu
tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten
Aceh Besar bermakna. Nilai korelasi Somers’d sebesar -0,444 menunjukkan bahwa
arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi sedang. Hubungan pengalaman ibu
hamil dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna. Nilai korelasi Somers’d
sebesar 0,252 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi
lemah. Hubungan informasi dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di
Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna. Nilai
korelasi Somers’d sebesar 0,252 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan
kekuatan korelasi sangat lemah. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan
pendidikan dan pengalaman ibu hamil
dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna. Hubungan usia dan informasi ibu hamil
dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna.
Kata Kunci:
Pengetahuan, Usia, Pendidikan, Pengalaman, Informasi
PENDAHULUAN
|
Buku
Kesehatan Ibu dan Anak atau dikenal dalam masyarakat sebagai buku berwarna pink
(merah muda) adalah salah satu instrument pelayanan ibu dan anak yang diterima
langsung oleh ibu dan keluarga. Buku KIA merupakan salah satu dokumen
pencatatan asuhan kebidanan sesuai dengan Standar Asuhan Kebidanan nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007. Penggunaan Buku KIA juga merupakan salah satu standar
pelayanan dalam Bidan Delima.1
Pemakaian buku KIA tidak secara langsung menurunkan angka kematian ibu,
bayi dan balita. Turunnya angka kematian ibu, bayi dan balita tergantung dari
adanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya ibu hamil, bayi dan
balita. Agar terjadi peningkatan derajat kesehatan ibu, bayi dan balita, perlu
diawali dengan adanya peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
kesehatan masyarakat kearah yang lebih baik. Indonesia perlu mencontoh
pengalaman Negara Jepang, pada tahun 1945 setelah perang dunia kedua, keadaan
Jepang sangat memprihatinkan. Angka kematian ibu dan bayi sangat tinggi. Pada
tahun 1948 Jepang mulai menerapkan pemakaian buku KIA yang sebelumnya bernama “
Buku Ibu Hamil “ yang diterapkan sejak tahun 1942, berangsur- angsur Angka Kematian Ibu dan Bayi menurun. Pada tahun 1948 AKI
Negara Jepang sebesar 179/ 1000 KH, dan AKB sebesar 77/ 1000 KH. Pada tahun
2005 AKI Negara Jepang sudah dibawah 5/ 100.000 KH, dan AKB hanya 3/ 100 KH.2
Nakamura (2002)
menilai buku KIA yang digunakan sejak tahun 1998 mampu menurunkan secara
signifikan AKI dan AKB. Pemerintah Jepang bekerja sama dalam mendukung upaya
Indonesia untuk menurunkan AKI dan AKB
dengan pemberian hibah dan bantuan teknis, buku KIA juga digunakan di
negara –negara lain di Asia. Pemerintah jepang juga memberikan rekomendasi
jangka panjang dan sesuai dengan proyek yang berlangsung. Kebanyakan
rekomendasi jangka pendek telah ditindaklanjuti sebagai bagian yang
terintegrasi dengan WHO dalam mengukur efektivitas buku KIA dan manajemem
terpadu pada balita sakit di Jawa Timur. Dan rekomendasi jangka panjang di
tunjukkan kepada pemerintah daerah agar mengalokasikan anggaran untuk buku
Kesehatan ibu dan anak kedalam sistem informasi yang telah ada dan meningkatkan
kerja sama lintas sektoral dalam program pengembangan anak usia dini.3
Dalam Konvensi Hak-Hak Anak, yang tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun
2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa semua anak sejak dari
dalam kandungan mempunyai hak atas kelangsungan hidup, perkembangan dan
mendapatkan perlindungan. Pemantauan intensif pada ibu hamil selain untuk
kesehatan ibu hamil dan persiapan persalinan, juga untuk memenuhi hak atas
kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungan anak. Salah satu bentuknya
adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga melalui penggunaan
Buku Kesehatan Ibu Dan Anak.1 Menurut Notoatmodjo (2007), Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang seperti Pendidikan,
Usia, Pengalaman, Sumber informasi, Sosial budaya dan ekonomi, dan lingkungan.4
Dengan diberlakukannya undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah, undang-undang no. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan
daerah, serta peraturan pemerintahan no. 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonomi maka kebijakan
pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu bidang kewenangan wajib
yang harus dilaksanakan oleh daerah (kabupaten/ kota). Mengingat penggunaan
buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan masyarakat terutama
keluarga untuk memelihara kesehatannya dan mendapatkan pelayanan kesehatan ibu
dan anak yang berkualitas, maka pemerintah kabupaten/ kota harus melaksanakan
dan menerapkan penggunaan/ pemanfaatan buku KIA.5
Di puskesmas Ingin Jaya buku KIA telah didistribusikan sejak tahun 2005,
dan sebagian besar ibu hamil telah mendapatkan dan mempunyai buku KIA, di
Puskesmas Ingin Jaya setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama akan
mendapatkan buku KIA secara gratis, pada tahun 2009 jumlah ibu hamil yang
mendapatkan buku KIA berjumlah 53 ( 40,15%), namun masih banyak ibu yang tidak
memanfaatkan buku KIA secara optimal, hal ini terlihat dari kurangnya kesadaran
ibu dalam membawa buku KIA pada setiap kunjungan maupun dalam mengetahui isi
materi yang ada dalam buku KIA, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti faktor- faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang isi materi buku
Kesehatan Ibu dan Anak di wilayah kerja puskesmas Ingin Jaya kabupaten Aceh
Besar.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini
bersifat analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
hamil yang berada di wilayah kerja Pusksmas Ingin Jaya Aceh Besar. Sampel
diambil dengan cara purposive sampling
yaitu ibu hamil yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
Ingin Jaya, diperoleh 42 responden. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pendidikan, usia, pengalaman, dan informasi. Variabel terikat penelitian adalah
pengetahuan ibu hamil tentang isi materi buku KIA. Data diperoleh dengan
menyebarkan kuesioner terhadap responden. Kuesioner berisi 10 pertanyaan
tentang pengetahuan dalam bentuk multiple
choice dengan kriteria baik, cukup, kurang. 1 pertanyaan tentang pendidikan
kriteria pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. 1 pertanyaan tentang usia
dengan kriteria usia dewasa muda dan usia dewasa penuh. 3 pertanyaan tentang
pengalaman yang diukur dengan skala pengukuran Card Point dengan kriteria ada dan tidak, dan pertanyaan tentang
informasi yang diukur dengan skala pengukuran Gutmann dengan kriteria ada dan tidak. Data diolah dengan uji
statistik korelasi Somers’d, dimana
dapat dilihat kekuatan korelasi, arah korelasi, dan korelasi yang bermakna
antara dua variabel diuji (variabel bebas dan terikat) jika p < 0,05. 6,7,8
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil Uji Korelasi
Somers’d Usia Ibu Hamil dengan
Pengetahuan Ibu tentang Isi Materi Buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin
Jaya Kabupaten Aceh Besar
|
|
Pengetahuan Ibu Hamil
|
Total
|
r
|
p
|
||
|
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|||
Usia
Ibu Hamil
|
Dewasa Muda
|
3
|
6
|
10
|
19
|
-0,168
|
0,174
|
Dewasa Penuh
|
7
|
8
|
8
|
23
|
|||
Total
|
|
10
|
14
|
18
|
42
|
|
|
Tabel 1
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,174 yang menunjukkan bahwa hubungan usia ibu hamil dengan
pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin
Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna. Nilai korelasi Somers’d sebesar -0,168 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif
dengan kekuatan korelasi sangat lemah.
Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nursalam (2001), bahwasanya usia sangat
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan
aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan
persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu
pada usia madya seseorang cenderung lebih banyak menggunakan waktu untuk
membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan kemampuan verbal
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.6
Peneliti
berasumsi usia bukan merupakan satu-satunya faktor yang dapat menentukan
pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA, banyak faktor yang dapat menentukan
peningkatan pengetahuan ibu.
|
Tabel 2. Hasil Uji Korelasi
Somers’d Pendidikan Terakhir Ibu
Hamil dengan Pengetahuan Ibu tentang Isi Materi Buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
|
|
Pengetahuan Ibu Hamil
|
Total
|
r
|
p
|
||
|
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|||
Pendidikan
Terakhir Ibu Hamil
|
Dasar
|
0
|
6
|
10
|
16
|
-0,444
|
0,000
|
Menengah
|
6
|
7
|
8
|
21
|
|||
Tinggi
|
4
|
1
|
0
|
5
|
|||
Total
|
|
10
|
14
|
18
|
42
|
|
|
Tabel 2
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 yang menunjukkan bahwa hubungan pendidikan ibu hamil
dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna. Nilai korelasi Somers’d sebesar -0,444 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif
dengan kekuatan korelasi sedang.
Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), Bahwasanya pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah bagi
orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula informasi yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan dimana diharapkan dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.4
Pendidikan
dapat mencerminkan kualitas seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan maka
akan semakin baik sumber daya manusianya. Orang dengan tingkat pendidikan
formal lebih tinggi cenderung akan mempunyai pengetahuan yang lebih
dibandingkan dengan tingkat pendidikan formal yang lebih rendah.
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi
Somers’d Pengalaman Ibu Hamil dengan
Pengetahuan Ibu tentang Isi Materi Buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin
Jaya Kabupaten Aceh Besar
|
|
Pengetahuan Ibu Hamil
|
Total
|
r
|
p
|
||
|
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|||
Pengalaman
Ibu Hamil
|
Ya
|
9
|
9
|
9
|
27
|
0,252
|
0,022
|
Tidak
|
1
|
5
|
9
|
15
|
|||
Total
|
|
10
|
14
|
18
|
42
|
|
|
Tabel 3
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,022 yang menunjukkan bahwa hubungan pengalaman ibu hamil
dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas
Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna. Nilai korelasi Somers’d sebesar 0,252 menunjukkan bahwa arah korelasi positif
dengan kekuatan korelasi lemah.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2007), pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu
cara untuk memperoleh kebenaran, pengetahuan dengan cara mengulang kembali apa
yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.4
Peneliti berasumsi bahwa pengalaman yang pernah diperoleh ibu
tentang isi materi buku KIA pada kehamilan sebelumnya sangat menentukan tingkat
pengetahuan ibu, karena pada kehamilan berikutnya ibu tinggal mengingat kembali
mengenai isi materi buku KIA.
Tabel 4. Hasil Uji Korelasi
Somers’d Informasi yang diperoleh Ibu
Hamil dengan Pengetahuan Ibu tentang Isi Materi Buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar
|
|
Pengetahuan Ibu Hamil
|
Total
|
r
|
p
|
||
|
|
Baik
|
Cukup
|
Kurang
|
|||
Informasi
|
Ada
|
5
|
5
|
8
|
18
|
0,014
|
0,913
|
Tidak
|
5
|
9
|
10
|
24
|
|||
Total
|
|
10
|
14
|
18
|
42
|
|
|
Tabel 4
menunjukkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,913 yang menunjukkan bahwa hubungan informasi dengan
pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin
Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna. Nilai korelasi Somers’d sebesar 0,252 menunjukkan bahwa arah korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sangat lemah.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2007), bahwasanya Informasi yang
diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan
pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan.4 Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan
lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan pendapat dan
kepercayaan masyarakat. Adanya informasi baru mengenai suatu hal misalnya
informasi tentang isi/materi dalam Buku KIA dapat memberikan landasan kognitif
baru bagi terbentuknya pengetahuan masyarakat, terutama ibu hamil terhadap Buku
KIA tersebut. Sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Buku KIA
maupun informasi-informasi kesehatan yang terdapat dalam Buku KIA itu sendiri.
Hasil uji statistik diperoleh dari empat variabel bebas yang
diteliti (usia, pendidikan, pengalaman, dan informasi), hanya variabel
pendidikan dan pengalaman yang mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan Ibu tentang Isi Materi Buku KIA
di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Asumsi peneliti
jika dilihat dari data yang diperoleh dari tiap kategori pengetahuan responden,
perbedaan tidak begitu terlihat jauh baik untuk variabel usia, pendidikan,
pengalaman, maupun informasi sehingga hasil uji statistik diperoleh hasil
hubungan yang tidak begitu signifikan. Diharapkan kepada puskesmas untuk
meningkatkan penggunaan dan penguasaan buku KIA oleh ibu hamil dan tenaga
kesehatan dengan penerapan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita melalui
penyuluhan.
KESIMPULAN
1. Hubungan
usia ibu hamil dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah
Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna.
2. Hubungan
pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di
Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna.
3. Hubungan
pengalaman ibu hamil dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di
Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar bermakna
4. Hubungan
informasi dengan pengetahuan ibu tentang isi materi buku KIA di Wilayah Kerja
Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar tidak bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2009. Buletin Buku KIA 5 .
Jakarta
Hapsari, ED. 2010. Buku KIA Dapatkah Merubah
Perilaku Masyarakat?. (http:// www. Kompas.
Com/Kompas-cetak/0308/08/Iptek.htm (Dikutip tanggal 5 mei 2014)
Anonymous, 2010 Kontribusi Penting Menyelamatkan Persalinan
Sehat dan Buku KIA (http://www.kespro. Info/KIA/.htm (Dikutip tanggal 28 April 2010)
Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta
Depkes RI. 2009.
Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kia.
Jakarta
Nursalam, 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Kesehatan. Salemba
Medika. Jakarta
SISIDIKNAS. 2004. Tamita Utama. Jakarta
Dahlan, MS.
2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Penerbit Salemba Medika.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar