Rabu, 30 Desember 2015

Erwandi dan Rosi Novita: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2015, hal. 67-74

ANALISIS DETERMINAN PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

Oleh:
Erwandi dan Rosi Novita

ABSTRACT
Based on the Profile of  Aceh Besar District Health Service, the coverage of  Exclusive Breastfeeding  Administration in Darussalam  Subsdistrict was 7,6% and it is still lower than the national target of 80%. The purpose of this study was to analyze the determinant of the behaviour of breastfeeding mother in administrating exclusive breastfeeding in Darussalam Subdistrict, Aceh Besar District. The population of this explanatory survey study was all of the mothers with babies of  6-12  months old, and 87 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The data for this study were obtained  through questionnaire-based interviews. The data obtained were descriptively analyzed through frequency distribution. The most influencing variable was analyzed through multiple logistic regression tests. The result of this study showed that only 29,9% of the mothers practiced Exclusive Breastfeeding Administration. The result of multiple logistic regression  tests showed that the predisposing factors such as the variables of myth,  knowledge,   attitude, and income had a significant influence on Exclusive Breastfeeding Administration. The variables of age, education, occupation and parity did not have any influence on Exclusive Breastfeeding Administration. The enabling factors such as place of delivery birth attendant did not have any influence on Exclusive Breastfeeding Administration. Family support such as informational support  and  emotional support had a significant influence on Exclusive Breastfeeding Administration while assessment support and  instrumental support did not have any influence on Exclusive Breastfeeding Administration. Myth was the most dominant variable influencing Exclusive Breastfeeding Administration.  The health workers are suggested to improve mothers understanding  on  the importance of Exclusive Breastfeeding Administration for the baby until it is 6 months old by providing extension and health education to the breastfeeding mothers and involving the mothers family members that their family members understand that family support contributes to the Exclusive Breastfeeding Administration. The health workers can also cooperate with religious figures in changing  public perception on the wrong myth of breastfeeding through religion-based activities.

Keywords : Determinant, behavior, Exclusive breastfeeding.



PENDAHULUAN
Angka kematian bayi (AKB) sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup menjadi salah satu dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs). yang mesti dicapai hingga tahun 2015. AKB di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini lebih tinggi dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand.(Ginanjar, 2010).
Tingginya AKB di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain disebabkan karena kelahiran prematur, infeksi saat kelahiran, rendahnya gizi saat kelahiran, kelainan bawaan (kongenital) serta rendahnya pemberian ASI segera setelah bayi lahir (inisiasi ASI) dan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi (Ginanjar, 2010).
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang alami dan disediakan untuk bayi. Pemberian Asi secara Ekslusif serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.(Afifah 2009).
Hasil Survei Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 dilaporkan bahwa bayi di Indonesia rata-rata hanya mendapatkan ASI sampai usia 1,6 bulan, sedangkan yang diberi ASI eksklusif sampai umur 4-5 bulan hanya 14%. Kondisi ini masih sangat jauh dari yang direkomendasikan dalam indikator Indonesia 2010 yaitu 80% (Depkes RI, 2007). Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya Indonesia.
Menurut data dari Departemen Kesehatan tahun 2002, sebanyak 39,5 persen diantaranya mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, sedangkan 55,I persen bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 4 bulan (Almatsier dkk, 2011)
Banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif disebabkan oleh karakteristik ibu diantaranya umur ibu yang masih terlalu muda, pendidikan yang tidak memadai, pekerjaan, kurangnya pengetahuan ibu, kurang informasi dari pihak kesehatan, keluarga dan masyarakat. Faktor lain yang memperkuat ibu untuk tidak menyusui dan memberikan susu formula adalah pemakaian pil KB, gengsi supaya kelihatan lebih modern dan tidak kalah pentingnya adalah pengaruh iklan (Soetjiningsih, 1997).
Kebiasaan di masyarakat Aceh, terutama orang tua dan mertua akan segera memberikan makanan tambahan seperti bubur, madu, larutan gula, susu formula, pisang dan lain-lain kepada bayi dengan alasan bayi kelaparan bila hanya diberikan ASI saja.
Menurut Profil Kesehatan Aceh Besar tahun 2012, persentase bayi yang diberi ASI eksklusif baru mencapai 32,2 persen, yaitu dari jumlah bayi yang menyusu sebanyak 5263 orang bayi, hanya 1693 saja yang mendapat ASI eksklusif. Presentase ASI eksklusif yang paling rendah terdapat di Kecamatan Darussalam, yaitu sebesar 7,6 persen. Dari jumlah bayi yang menyusui sebanyak 251 orang bayi, hanya 19 saja yang mendapat ASI eksklusif (Dinkes Aceh Besar, 2012).
Studi pendahuluan pada ibu menyusui di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar menunjukkan bahwa 8 dari 10 bayi usia 6-12 bulan tidak mendapatkan ASI secara eksklusif. Dari hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian ibu-ibu yang memiliki bayi di atas 6 bulan memiliki sikap, perilaku dan mitos yang salah tentang ASI eksklusif.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Analisis Determinan Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
           
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimana Determinan Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI eksklusif  Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis determinan perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif  Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

Manfaat Penelitian
1.      Sebagai masukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
2.      Sebagai bahan kepustakaan bagi mahasiswa FKM USU.
3.      Sebagai acuan dalam pelayanan ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif.

Metode Penelitian
Penelitian ini survey dengan menggunakan pendekatan explanatory research. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berumur 6 – 12 bulan di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. diambil dengan cara Purposive sampling sebanyak 87 responden.
Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel independen (faktor pendorong, faktor pendukung dan dukungan keluarga) terhadap pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupatena Aceh Besar dilakukan dengan uji multiple regresi logistic.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Faktor Pendorong (Predisposing) dengan Pemberian ASI Eksklusif

Tabel Hubungan Faktor Pendorong (Predisposing) dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan   Darussalam

Variabel
Pemberian ASI Eksklusif
Total
Nilai p
Tidak Eksklusif
Eksklusif
n
%
n
%
n
%
Umur







20-35 tahun
48
69,6
21
30,4
69
100,0
0,826
>  35 tahun
13
72,2
5
27,8
18
100,0
Pengetahuan







Kurang
32
82,1
7
17,9
39
100,0
0,028
Baik
29
60,4
19
39,6
48
100,0
Pendidikan







Dasar
36
81,8
8
18,2
44
100,0
0,016
Lanjutan
25
58,1
18
41,9
43
100,0
Pekerjaan







Bekerja
37
84,1
7
15,9
44
100,0
0,004
Tidak Bekerja 
24
55,8
19
44,2
43
100,0
Sikap







Kurang
12
85,7
2
14,3
14
100,0
0,164
Baik 
49
67,1
24
32,9
73
100,0
Mitos







Negatif
33
91,7
3
8,3
36
100,0
0,001
Positif 
28
54,9
23
45,1
51
100,0
Paritas







1-2 Kali
42
73,7
15
26,3
57
100,0
0,316
≥3 Kali 
19
63,3
11
36,7
30
100,0
Pendapatan







Rendah
26
54,2
22
45,8
48
100,0
0,001
Cukup 
35
89,7
4
10,3
39
100,0



Umur Ibu
Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,826 > 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel umur dengan pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kristina (2003) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh antara umur ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Begitu pula penelitian yang dilakukan Madjid (2003), tidak ada hubungan antara umur ibu melahirkan dengan praktek pemberian ASI. Makin tinggi umur ibu belum tentu belum tentu ibu memberikan ASI eksklusif.

Pengetahuan Ibu
Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,028 < 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Afrina (2004) yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan praktek pemberian ASI eksklusif.  

Pendidikan Ibu
Hasil analisis dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak mempunyai pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif (p>0,05).  
Pekerjaan Ibu
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,004 (p<0 analisis="" asi="" bahwa="" dengan="" eksklusif="" hasil="" logistik="" mempunyai="" menunjukkan="" p="" pekerjaan="" pemberian="" pengaruh="" regresi="" terhadap="" tidak="" uji="" variabel="">0,05).
Hal ini sesuai dengan pendapat Roesli (2005) bahwa bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan hal yang terbaik bagi bayi. Hal ini didukung oleh bukti secara alamiah bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif akan lebih sehat.

Sikap Ibu
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,164 (p>0,05).
Hasil penelitian yang sama dibuktikan oleh Abdullah (2012), ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Berbeda dengan penelitian Ida (2010), yang menunjukkan tidak ada hubungan ya ng bermakna antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif.

Mitos
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara mitos dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0 span="">
Mitos merupakan modal paradigmatis tentang apa yang terjadi pada awal mula dan memberikan contoh modal untuk dijadikan dasar acuan dalam bersikap dan berperilaku (Kemendikbud, 2012)
Dalam masyarakat Aceh mengenal berbagai upacara pasca kelahiran anak, dimana seorang bayi pada hari ketujuh kelahirannya diadakan upacara peucicap yang dilakukan oleh pemuka agama atau bidan, pada sibayi diberi beberapa sari manis dan sari buah buahan yang diberikan kepada sibayi dengan maksud agar kelak sibayi sudah besar, tutur kata menjadi manis dan disenangi kawan dalam pergaulannya (Hermaliza, 2012).

Paritas
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas  responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,316 (p>0,05).
Menurut Ida dalam Abdullah (2012), ibu dengan paritas lebih dari satu sesungguhnya berpeluang menyusui secara eksklusif 2,3 kali dari pada ibu yang memiliki paritas satu kali. Hal ini karena jumlah persalinan yang pernah dialami dapat memberi pengalaman pada ibu dalam memberi ASI eksklusif.

Pendapatan Keluarga
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0 o:p="">
            Berdasarkan penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang berpenghasilan cukup lebih cenderung memberi makanan lain lebih cepat kepada bayinya, hal ini dikarenakan tingkat ekonomi yang baik mendorong tingkat kepercayaan si ibu untuk memberikan makanan lain seperti susu formula kepada bayinya, sedangkan ibu yang berpenghasilan rendah akan menambah pengeluaran apabila harus membeli makanan pengganti ASI.





Hubungan Faktor Pendukung (Enabling) dengan Pemberian ASI Eksklusif

Tabel Hubungan Faktor Pendukung (Enabling) dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan   Darussalam

Variabel
Pemberian ASI Eksklusif
Total
Nilai p
Tidak Eksklusif
Eksklusif
n
%
n
%
N
%
Tempat Melahirkan







Fasilitas Kesehatan
47
68,1
22
31,9
69
100,0
0,425
Rumah 
14
77,8
4
22,2
18
100,0
Penolong Persalinan







Dokter, Bidan
60
69,8
26
30,2
86
100,0
0,511
Dukun 
1
100,0
0
0,0
1
100,0
 


Tempat Melahirkan
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tempat melahirkan  responden dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,425 (p>0,05).
Asumsi peneliti dengan hasil penelitian ini responden yang melahirkan di rumah sakit, klinik bersalin dan puskesmas petugas kesehatan telah memberikan informasi dan memotivasi ibu dalam memberikan Asi eksklusif. Pelayanan bidan khususnya yang bekerja di klinik sangat membantu ibu bagaimana caranya mempertahankan menyusui dan tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir.

Penolong Persalinan
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penolong persalinan dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,511 (p>0,05).
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Srimaryanti (2009), yang mengatakan bahwa variabel penolong persalinan termasuk bidan desa adalah paling berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian ASI eksklusif.



Hubungan Faktor Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif

Tabel Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan   Darussalam

Variabel
Pemberian ASI Eksklusif
Total
Nilai p
Tidak Eksklusif
Eksklusif
n
%
n
%
N
%
Dukungan Informasional







Kurang
39
86,7
6
13,3
45
100,0
0,001
Baik 
22
52,4
20
47,6
42
100,0
Dukungan Penilaian







Kurang
33
73,3
12
26,7
45
100,0
0,497
Baik 
28
66,7
14
33,3
42
100,0
Dukungan Instrumental







Kurang
34
73,9
12
26,1
46
100,0
0,412
Baik 
27
65,9
14
34,1
41
100,0
Dukungan Emosional







Kurang
35
97,2
1
2,8
36
100,0
0,001
Baik 
26
51,0
25
49,0
51
100,0



Dukungan Informasional
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara informasional dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0 o:p="">
Menurut Mardeyanti (2007), dalam penelitiannya tentang pengaruh karakteristik dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI eksklusif, pemberian informasi tentang ASI eksklusif oleh keluarga khususnya suami akan mendorong ibu lebih yakin dan memahami tentang pemberian ASI eksklusif dan manfaatnya bagi ibu dan bayi.

Dukungan Penilaian
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan penilaian dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,497 (p>0,05).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Salfina (2003), bahwa pemberian dukungan dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang manfaat ASI eksklusif dan tindakan pemberian ASI secara eksklusif.

Dukungan Instrumental
Berdasarkan hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,412 (p>0,05).
Penelitian ini sejalan dengan Zulvira (2010), menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan instrumental dengan pemberian ASI eksklusif.
Dukungan Emosional
Dukungan emosional  berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini ditunjukkan dari nilai p=0,000 (p<0 o:p="">
 Mardeyanti (2007), yang menyebutkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan keluarga akan meningkatkan risiko untuk tidak memberi ASI eksklusif. Dengan adanya dukungan suami, ibu akan lebih percaya diri dalam memberika ASI  baik denga menyusui langsung maupun melalui ASI perahan. Dukungan suami juga dapat membantu motivasi ibu dalam keluarnya ASI karena keluarnya ASI dapat juga dipengaruhi oleh faktor psikologis ibu.



KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya maka kesimpulan peneliti adalah :
1.      Faktor predisposisi yang berpengaruh dalam pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar yaitu mitos, pengetahuan, sikap dan pendapatan.
2.      Dukungan keluarga yang berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar adalah dukungan informasional dan dukungan emosional.
3.      Variabel yang paling dominan memengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah variabel mitos, karena mitos yang tidak dipercaya oleh ibu sangat mendukung dalam memberikan ASI eksklusif.

SARAN
Adapun saran dari penelitian ini adalah :
1.      Diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat bekerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai mitos menyusui yang salah. 
2.      Kepada petugas kesehatan perlu meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
3.      Keluarga ibu menyusui memberikan dukungan informasi dan dukungan emosional dalam rangka mencapai keberhasilan ASI eksklusif.
4.      Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahuai variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah G, 2012, Determinan Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja di Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012, Tesis, FKM, UI, Depok.
Afifah N, D. 2009. Faktor yang berperan dalam kegagalan praktik pemberian ASI eksklusif, Studi Kualitatif di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, http//: asi/83-faktor-yang-berperandalam-kegagalan-praktik-pemberianasi-eksklusif.htm, diakses tanggal 27 Februari 2013
Afriana N, 2004, Analisis Praktik Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Bekerja di Instansi Pemerintah DKI Jakarta Tesis, FKM, UI, Depok.
Almatsier, S, dkk, 2011, Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Depkes, 2007. Pelatihan Konseling Menyusui, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta.
Dinkes Aceh, 2011, Profil Kesehatan Aceh tahun 2011, Banda Aceh.
Dinkes Kabupaten Aceh Besar, 2012, Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Besar tahun 2012, Kota Jantho.
Ginanjar, 2010, Gaya Hidup Sehat Bermula Dari Sini, http://pestagagasan. blogspot.com/2008/12/inisiasi-dini-asi-dan-pencapaian-mdgs.html. diakses pada tanggal 3 Februari 2013.
Hermaliza, R, 2012, Mitos Dalam Masyarakat Aceh Dan Sumut, Buletin Haba, ISSN 1410-3877 Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Aceh Vol 63.
Kristina, 2003, Hubungan antara Karakteristik dan Pengetahuan dengan Pemberian ASI pada Ibu di Ruang Obstetri Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, Tesis, Undip, Semarang.
Kristiyanasari,W, (2011), Asi Menyusui &Sadari, Nuha Medika, Yogjakarta.
Mardeyanti, 2007, Pengaruh Karakteristik dan Dukungan Keluarga terhadap pemberian ASI Ekslusif di Tangerang, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Volume 1 No. 2 Tahun 2007.
Roesli, U, 2005,  Mengenal ASI Eksklusif,  Trubus Agriwidya, Jakarta
Sri Maryati, 2009, Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Kota Medan, Tesis, FKM, USU, Medan.

Zulvira, E, 2010, Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja Puskesmas Tapaktuan Tahun 2010, Tesis, FKM, USU, Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar