Rabu, 30 Desember 2015

Maharani: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2015, hal. 19-24

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PUSKESMAS INDRAPURI ACEH BESAR TAHUN 2014

Oleh:
Maharani

ABSTRAK
Latar belakang. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru suatu periode pertumbuhan. Pertumbuhan janin dipengaruhi faktor-faktor dari ibu selama kehamilan yaitu sakit berat, komplikasi kehamilan, status gizi yang kurang dan stress, kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan yang buruk.Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat badan bayinya.Kenaikan berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi wanita hamildan berat bayi lahir merupakan indikator status gizi bayi baru lahir. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi lahir di Puskemas Indrapuri Aceh Besar. Metode. Penelitian ini merupakan survey analitik dengan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan sebanyak 61 ibu postpartum dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari data rekam medis. Hasil. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Indrapuri Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah sampel 61 orang ibu postpastum. Rentang usia terbanyak pada 25-35 tahun berjumlah 43 orang (70,49%), kenaikan berat badan ibu hamil 9 Kg berjumlah9 orang (14,8%) dan berat bayi lahir terbanyak pada 3000 gram berjumlah 13 bayi (21,30%). Dari uji korelasi Pearson, didapatkan nilai r = 0,414 dan nilai p = 0,001 yang berarti adanya korelasi antar variabel dan signifikan. Kesimpulan. Terdapat hubungan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan kenaikan berat badan lahir di Puskesmas Indrapuri Aceh Besar.

Kata kunci: Kenaikan berat badan ibu, kehamilan, berat badan lahir

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan fase awal suatu kehidupan baru periode pertumbuhan. Pertumbuhan janin didalam kandungan merupakan hasil interaksi antara potensi genetik dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterin. Pertumbuhan janin dipengaruhi beberapa faktor selama kehamilan diantaranya sakit berat, komplikasi kehamilan, status gizi yang kurang dan keadaan stress ibu hamil, kemiskinan, kurang pendidikan, lingkungan yang buruk(Soetjiningsih, 2012; Bobak et al., 2005). Status gizi pada ibu selama hamil berpengaruh pada status gizi janin.
Status gizi ibu hamil dapat ditentukan dengan mengukur kenaikan berat badan ibu selama hamil oleh karena terdapat kesamaan dalam jumlah kenaikan berat badan saat hamil pada semua ibu hamil. Pertambahan berat badan ibu hamil berkisar 10-15 kg yaitu 1 kg pada trimester I dan selebihnya pada trimester II dan III (Aritonang, 2010). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir (Courtney, 2002). Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat badan bayinya.
Galtier-Dereure et al. (2000) melaporkan bahwa pertambahan berat badan kehamilan yang berlebih mempunyai resiko persalinan Caesar dan komplikasi kehamilan post-operatif. Komplikasi kehamilan pada bayi meliputi skor Apgar yang rendah, makrosomia, neural-tube defect dan kematian intrauterin. Pertambahan berat badan berlebih dalam kehamilan memberi dampak meningkatnya biaya perawatan prenatal dan postnatal.Kenaikan berat badan selama kehamilan bervariasi untuk setiap wanita hamil tergantung dari beberapa faktor, oleh karenanya perlu dilakukan pemeriksaanantenatal care(ANC) untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga wanita dan keluarga juga dapat mengetahui informasi mengenai persiapan tugas-tugas kehamilan.
Suririnah (2008) menjelaskan bahwa hal yang terpenting dalam kehamilan adalah mempertahankan diet makan yang berkualitas. Status gizi ibu sebelum kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, bila status gizi ibu baik pada sebelum hamil maka akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu. Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir.
Pertambahan berat badan selama kehamilan di Indonesia pada umumnya rendah (<10 2013="" 27="" 410="" 49="" 650="" aporan="" badan="" bahwa="" bayi="" bbl="" bblr="" berat="" berdasarkan="" cukup="" dan="" dari="" data="" hamil="" ibu="" indikator="" indrapuri="" janin="" kek="" kelahiran="" kg="" mengalami="" menunjukkan="" merupakan="" o:p="" pada="" padahal="" penderita="" penting.="" pertambahan="" pertumbuhan="" puskesmas="" tahun="" tahunan="" terdapat="" tersebut="" tinggi="" yaitu="" yang="">

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan secara retrospektif. Dilakukan di Puskesmas Indrapuri Kabupaten Aceh Besar pada bulan Juni 2014. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan sumber data sekunder dan primer yaitu dimana data sekunder dalam hal ini diperoleh dari data rekam medik dan data primer diperoleh dari buku KIA ibu hamil. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu post partum yang memiliki buku KIA dan tercatat berat badan selama kehamilan dan berat bayi lahir yang berada di wilayah kerja Puskesmas Indrapuri sebanyak 140 orang periode 6 bulan.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang memiliki catatan berat badan selama kehamilan  dan bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Indrapuri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 61 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan random sampling. Analisa data yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel menggunakan uji korelasi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan di Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2013, persalinan normal dan aterm dan ibu yang rutin periksa antenatal care (ANC). Sedangkan kriteria ekslusinya adalah ibu melahirkan dengan data pemeriksaan kehamilan di KMS tidak lengkap dan penyakit penyerta yang dimiliki ibu selama hamil. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dan variabel terikatnya adalah berat bayi baru lahir.
Instrumen penelitian ini adalahrekam medis selama kehamilan. Untuk pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS versi 19 for windows. Teknik analisis bivariat dengan menggunakan korelasi Pearson dengan syarat distribusi dan data harus normal (p>0,05).
HASIL
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 dan didapatkan sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi yaitu berjumlah 61 orang. Semua sampel merupakan ibu yang melahirkan pada tahun 2013 di Kabupaten Aceh Besar.
Dari penelitian tersebut didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Ibu Nifas
di Puskesmas Indrapuri Tahun 2014
Karakteristik
Frekuensi
Persentase (%)
Umur


-          <25
-          25 –35
-          > 35
11
43
7
18,03
70,49
11,47
Total
61
100,00
Pendidikan


-          Dasar
-          Menengah
-          Tinggi
11
34
16
18,08
55,73
26,23
Total
61
100,00
Pekerjaan


-          IRT/Tani
-          PNS
-          Swasta
54
5
2
80,59
3,27
8,19
Total
61
100,00
Paritas


-          Primi
-          Multi
-          Grande
18
37
6
29,5
60,65
9,83
Total
61
100,00

Berdasarkan tabel 1 diketahui dari 61 responden memiliki karakteristik mayoritas umur 25-35 yaitu 43 orang (70,49%), pendidikan menengah 34 orang (55,73%), pekerjaan IRT/Tani 54 orang (80,59%) dan jumlah paritas multipara  37 orang (60,65%).

Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan
di Puskesmas Indrapuri Tahun 2014
Kenaikan Berat Badan
Ibu (Kg)
Frekuensi
%
4
3
4,9
5
4
6,6
6
2
3,3
7
6
9,8
8
8
13,1
9
9
14,4
10
5
8,2
11
5
8,2
12
3
4,9
13
3
4,9
14
2
3,3
15
3
4,9
16
3
4,9
18
2
3,3
20
1
1,6
21
1
1,6
23
1
1,6
Total
61
100

Berdasarkan tabel 2 diketahui dari 61 responden mayoritas mengalami kenaikan berat badan selama hamil 9 Kg sebanyak 9 orang (14,8%) sedangkan berat badan lebih (>20 Kg) yaitu sebanyak 2 orang masing-masing 21 Kg (1.6%) dan 23 Kg (1.6%).

Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Lahir
di Puskesmas Indrapuri Tahun 2014
Berat Bayi Lahir (gr)
Frekuensi
%
2000
1
1,60
2300
2
3,30
2500
4
6,60
2800
1
1,60
2900
6
9,80
3000
13
21,30
3100
7
11,50
3200
4
6,60
3300
1
1,60
3400
4
6,60
3500
7
11,50
3600
2
3,30
3700
2
3,30
3800
1
1,60
4000
2
3,30
4100
1
1,60
4200
2
3,30
5400
1
1,60
Total
61
100
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari 61 responden mayoritas berat bayi lahir yaitu 3000 gram sebanyak 13 orang (21,3%). 

Tabel 4.
Hasil Uji Korelasi
Variabel
R
R2
P value
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi lahir
0,414
0,171
0,001

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa uji korelasi hubungan antara variabel kenaikan berat badan selama kehamilan dengan berat bayi lahir menunjukkan ada hubungan dengan kekuatan hubungan diperoleh nilai korelasi(r) sebesar 0,414 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan sedang dan berpola positif. Nilai koefisien dengan determinan R2=0,171 dan hasil uji statistik didapatkan nilai kemaknaanp = 0,001 (p<0 antara="" badan="" bahwa="" bayi="" berat="" dengan="" hal="" hamil="" hubungan="" ibu="" ini="" kenaikan="" lahir.="" menunjukkan="" o:p="" selama="" signifikan="" terdapat="" variabel="" yang="">

PEMBAHASAN
            Pada penelitian uji korelasi kenaikan berat badan selama kehamilan dengan berat bayi lahir menunjukkan ada hubungan dimana diperoleh r=0,414 yang berarti kekuatan hubungan sedang dan didapatkan berpola positif artinya semakin tinggi nilai kenaikan berat badan ibu selama kehamilan, maka semakin besar nilai berat bayi lahir. Berdasarkan teori Colton, kekuatan korelasi yang diperoleh berkekuatan sedang. Hal ini bermakna bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan tidak menjadi hubungan yang mutlak mempengaruhi kenaikan berat badan bayi, hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan berat badan ibu yang sangat minim yaitu 4 Kg namun berat bayi lahir sangat normal yaitu 3800 gram.
            Nilai koefisien dengan determinan 0,171 artinya persamaan garis yang kita peroleh dapat menerangkan 17,1% variasi kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi atau persamaan garis  yang diperoleh cukup untuk menjelaskan variabel kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang  signifikan nilai p = 0,001yang berarti bahwa hipotesis penelitian ini (Ha) diterima dimana adanya hubungan yang signifikan antar variabel kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan bayi.
            Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Courtney (2002),kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat badan bayinya, dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan berat badan selama kehamilan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir.
            Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Budiman (2011) menyatakan bahwa makin berat badan ibu hamil, makin bertambah juga berat bayi lahir bayi. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji statistik dengan tingkat kemaknaan sebesar p<0 badan="" berat="" dan="" dengan="" hamil="" hasil="" ibu="" kehamilan.="" kekuatan="" kenaikan="" komponen="" korelasi="" merupakan="" o:p="" penjumlahan="" sebelum="" sedang.="" selama="">
            Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi lahir di Puskesmas Indrapuri tahun 2014 dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adanya asupan nutrisi dari ibu yang mencukupi selama kehamilan sehingga bayi juga mendapat suplai nutrisi yang cukup, dimana dari sejumlah responden penambahan rata-rata berat badan dalah 10,36 kg namun ada diantaranya yang mengalami kenaikan berat badan dibawah normal, yaitu hanya 4 kg saja selama kehamilan, dimana 80% dari responden yang mengalami kenaikan berat badan 4-5 kg mengalami BBLR, dan dari 61 responden tersebut ada yang mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan ekstrim yaitu 23 kg dan menghasilkan bayi makrosomia dengan berat 5400 kg. Selain itu, hal yang mempengaruhi adalah tingkat pengetahuan responden dimana didapatkan bahwa sebagian besar responden berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu sebesar 60,5%, sehingga sedikitnya responden memahami tentang informasi kehamilan sehat, namun  diantara responden masih ada yang berada pada pendidkan dasar, hal ini menjadi factor resiko terjadinya gizi buruk pada ibu hamil atau KEK yang dapat mengakibatkan perkembangan janin terhambat, BBLR, cacat, dan kelainan lainnya. Disamping itu tingkat perekonomian masyarakat yang masih lemah dimana responden pada umumnya ibu rumah tangga yang juga sebagai tani sehingga menjadi salah satu keterbatasan dalam pemenuhan asupan nutrisi dan gizi ibu selama kehamilan.

KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu selama kehamilan dengan berat bayi lahir.

SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan diharapkan dapat menambahkan faktor lain yang mempengaruhi berat bayi lahir yaitu penyakit ibu selama kehamilan, keadaan stress ibu, tingkat sosial ekonomi, pendidikan ibu dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Evawany, 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press
Budiman, Charles, 2011. Korelasi Antara Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Lahir Bayi”. Semarang:FK UNDIP
Bobak, Irene M dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC
Coutrney, Moore M, 2002. Buku Pedoman Diet dan Nutrisi. Jakarta:EGC
Galtier-Dereure, F., Boegner, C., Bringer, J., 2000. Obesity and Pregnancy : Complication and Cost. Am J Clin Nutr 2000 (71) : 1242S-8S
Suririnah, 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar