Rabu, 30 Desember 2015

Irma Seriana: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2015, hal. 95-100

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN  BERAT BADAN LAHIR DI BLUD RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

By:
Irma Seriana

ABSTRAK
Kenaikan berat badan ibu selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.Risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan lahir bayi di BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu hamil dalam keadaan inpartu.Pengambilan sampel secara consecutive sampling dengan jumlah sampel 34 orang.Berat badan ibu dan tinggi badan ibu diukur sebelum melahirkan dan setelah bayi dilahirkan dilakukan pengukuran berat badan lahir.Analisis data dilakukan secara uji statistik Chi-Square.Terdapat hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan  berat badan lahir dengan nilai p= 0.006 (p<0 .05="" span="">

Kata Kunci : Kenaikan Berat Badan Ibu, Berat Badan Lahir

THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL WEIGHT GAIN DURING  PREGNANCY AND NEWBORN WEIGHTAT MOTHER AND CHILD HOSPITAL BANDA ACEH

ABSTRACT
Maternalweight gain duringpregnancymayaffect the fetal growth. The Risk of having baby with low birth weight increased in less weight gain during pregnancy. This study aims to determine the relationship between maternal weight gain during pregnancy and birth weight at Mother and Child Hospital Banda Aceh.This study is an observational study with cross-sectional design. The samples are maternal intra partum at delivery unit Mother and Child HospitalBanda Aceh. Sampleis taken using consecutive samplingwith34subjects in total. Maternal weight and height were measured beforedelivery, meanwhile birthweight is measured after delivery. The data were statistically analyzed using chi square test.There was statistically significant relationship between maternal weight gain during pregnancy and birth weight with p value 0.006 (p<0 .05="" o:p="">

Keywords :Maternal Weight Gain, Birth Weight                  

PENDAHULUAN


Wanitayang sehatadalah dasar darisuatu masyarakatyang kuatdan bayi baru lahiryang sehatadalah masa depan. Namun setiap tahun di seluruh dunia terdapat 358 ribuperempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan danpersalinan. Diperkirakan setiap tahun terdapat 7,6 juta anak meninggal di bawah usia lima tahun dan sekitar 3 juta diantara kematian tersebut terjadi pada bulan pertama kehidupan yaitu sekitar 40%. Setengah dari semua kematian bayi terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan dan tiga perempatterjadi padaminggu pertama kehidupan. Terdapat tigapenyebab utamakematian bayidi seluruh duniayaitu infeksi(36%), berat badan lahir rendah (28%) danasfiksia(23%)1
Di Indonesia saat ini status kesehatan ibu dan anak masih jauh dari yang diharapkan, hal ini ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu menurut laporan pendahuluan SDKI 2012 AKB sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup dan terdapat sekitar 80.000 bayi baru lahir meninggal saat berusia kurang dari satu bulan. Hampir 43% kematian bayi di bawah usia satu tahun terjadi pada 28 hari pertama kehidupan. Penyebab utama kematian bayi adalah masalah pada masa neonatus yaitu berat badan lahir rendah, asfiksia dan infeksi2.
AKI dan AKB di Provinsi Aceh hingga saat ini masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Profil Kesehatan Aceh tahun 2011 jumlah AKI di Aceh berkisar 193 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB berkisar 37 per 1000 kelahiran hidup. Dari 103.206 bayi lahir hidup terdapat 567 bayi dengan berat lahir rendah.Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyebab terbanyak kematian bayi pada periode neonatal3.
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting, masa ini dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin4, Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi.Keadaan gizi ibu merupakan kontributorpenting untukkelangsungan hidup anak. Status gizi ibu berkaitan dengan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan yang akan berpengaruh terhadap berat badan lahir. Berat badan lahir erat kaitannya dengan kesehatan bayi dan angka kematian bayi5.
Peningkatan berat badan ibu selama hamil menandakan adanya adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin.Pada wanita yang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) yang rendah dan tidak adekuatnya kenaikan berat badan selama kehamilan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Ibu yang menurut kategori IMT berada pada rentang obesitas lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi tersebut antara lain diabetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan dan bayi besar. Ibu yang kelebihan atau kekurangan berat badan harus dipantau secara cermat dan diberikan konseling mengenai nutrisi6.
Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi dengan berat badan lahir rendah dan bayi dengan beratbadan  lahir berlebih lebih besar risikonya untuk mengalami masalah. Ibu dengan berat badan kurang seringkali melahirkan bayi yang berukuran lebih kecil daripada yang dilahirkan ibu dengan berat normal7.Berat badan lahir yang rendah akan meningkatkan risiko kematian bayi, gizi kurang dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sebaliknya, berat  badan lahir yang lebih dalam jangka panjang berpengaruh terhadap kesehatan bayi seperti kegemukan, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung6.
Frederick, et al8 dalam studi kohort prospektif di Amerika mendapatkan bahwa IMT ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil berhubungan positif denganberat badan lahir. Berat badanhamil kurang dari rata-ratadikaitkan dengandua kali lipat berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah.Risikomakrosomiameningkat dengan meningkatnyaIMT hamildan kelebihan kenaikan berat badanselama hamil.
Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil berpengaruh terhadap pertumbuhan janin.Institute of Medicine (IOM)9merekomendasikan kenaikan berat badan selama kehamilan adalah jika IMT (Indeks Massa Tubuh) sebelum hamil termasuk kategori rendah (di bawah 18,5) maka kenaikan berat badan adalah 12,5-18 kg. Jika IMT kategori normal (18,5 s/d 24,9) maka total kenaikan berat badan adalah 11,5-16 kg. IMT kategori tinggi (25 s/d 29,9) maka kenaikan berat badan 7-11,5 kg. IMT kategori obesitas (di atas 30), total kenaikan berat badan 5-9 kg.
Selama trimester pertama kisaran pertambahan berat badan sebaiknya 1-2 kg (350-400 gr/minggu), sementara trimester dua dan tiga sekitar 0,34-0,50 kg tiap minggu. Pertambahan yang berlebihan setelah minggu ke-20 mengisyaratkan terjadinya retensi air dan juga berkaitan dengan janin besar.Sebaliknya pertambahan berat badan kurang dari 1 kg selama trimester dua, apalagi trimester tiga dapat memperbesar risiko kelahiran berat badan lahir rendah, pemunduran pertumbuhan janin dalam rahim dan kematian perinatal10.
IOM9 menyebutkan bahwa mayoritas wanita hamil mengalami kenaikan berat badan berlebih atau kurang dari angka rekomendasi.Mayoritas wanita dengan IMT rendah mencapai kenaikan berat badan yang kurang dari yang dianjurkan dan pada sebagian wanita dengan IMT normal naik berat badannya melebihi rekomendasi.Selain itu mayoritas wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas mengalami kenaikan berat badan yang terlalu besar saat hamil, hal ini dapat menimbulkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.Oleh karena itu perlu menyeimbangkan antara berat badan ibu sebelum hamil dengan kenaikan berat badan selama kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 24 sampai dengan 30 Juni tahun 2015 di  BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil inpartu yang ada di Ruang Bersalin BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang ada di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Lameslow sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 orang. Berat badan dan tinggi badan ibu diukur sebelum ibu melahirkan dan setelah bayi dilahirkan dilakukan pengukuran berat badan lahir dalam satu jam pertama kelahiran. Analisis data menggunakan uji statistikChi-Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan observasi didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1.Distribusi Kenaikan Berat Badan Ibu dan Berat badanlahir

f
%
Kenaikan Berat Badan Ibu
Normal
Tidak Normal
34
22
12

64.7
35.3
Berat Badan Lahir
Normal
Tidak Normal
34
18
16

52.9
47.1

Tabel 1 menunjukkan bahwa kenaikan berat badan ibu selama hamil sebagian besar  normal sebanyak 22 orang (64.7%). Berat badan lahir sebagian besar normal yaitu berat badan antara 2500-4000 gram  sebanyak 18 orang (52.9%).

Tabel 2.Hubungan Kenaikan Berat Badan Selama Hamil dengan dengan Berat Badan Lahir
No.
Kenaikan Berat Badan Ibu
Berat Badan Lahir
Total
p value
Normal
Tidak Normal
f
%
f
%
f
%
1.
Normal
16
72,7
6
27,3
22
100
0,006
2.
Tidak Normal
2
16,7
10
83,3
12
100

Total
18
52,9
16
47,1
34
100

Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa dari 22 ibu dengan berat badan normal sebagian besar melahirkanbayi dengan berat badan lahir lahir normal sebanyak 16 (72,7%) bayi sedangkan dari 12 ibu yang mengalami kenaikan berat badan tidak normal melahirkan bayi dengan berat badan lahir tidak normal sebanyak 10 (83,3%) responden.
Berdasarkan perhitungan uji Chi Square, diperoleh nilai p=0,006. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu dengan berat badan lahir bayi di BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan lahir bayi dapat dipengaruhi oleh kenaikan berat badan ibu selama kehamilan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Windari11yang menunjukkan ada hubungan bermaknaantara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi dengan nilai p=0.000 .
Penelitian serupa pernah ditiliti oleh Choirunnisa12 yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan ibu trimester III dan kadar haemoglobin ibu dengan kejadian BBLR p=0.032.
Menurut Suririnah13 bertambahnya berat badan ibu sangat berarti bagi kesehatan ibu dan janin. Pada ibu yang menderita kekurangan energi dan protein (status gizi kurang) maka akan menyebabkan ukuran placenta lebih kecil dan suplai nutrisi dari ibu ke janin berkurang sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin intra utera dan bayi dengan BBLR.
Cheung14menambahkan, perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat dengan tingginya angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan kelahiran dini (prematur). Dalam mempengaruhi berat badan lahir, berat badan ibu lebih besar pengaruhnya terhadap berat  badanlahir daripada tinggi badan ibu.
Menurut Sulistyawati15terdapat asosiasi yang positif antar berat badan lahir maupun berat badan ibu, jadi ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan. Berat badan ibu sebelum dan selama kehamilan sangat mempengaruhi hasil dari kehamilan tersebut. Wanita yang berat badannya kurang sebelum kehamilan cenderung akan melahirkan lebih cepat (prematur) dan melahirkan bayi dengan BBLR, risiko melahirkan BBLR meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan.
Koepp et al16 dalam penelitiannya di Skandinavia yang melihat hubungan antaraindeks massa tubuhsebelum hamilibu(BMI) dan perubahanberat badan ibuselama kehamilan danberat lahirmendapatkan bahwa berat badan lahirmeningkatdengan meningkatnyaBMIsebelum hamilibu danberat badanibu selama kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan berhubungan langsung dengan berat badan bayinya dan risiko melahirkan BBLR meningkat dengan kurangnya kenaikkan berat badan selama kehamilan.Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi lahir17.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan dengan berat badan lahir.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Direktur BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak yang telah memberikan izin tempat penelitian dan turut membantu memperlancar jalannya penelitian ini.Semoga bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Yang Maha Kuasa.
  
DAFTAR PUSTAKA

WHO. Essential Interventions, Commodities and Guidelines for Reproductive, Maternal, Newborn and Child Health :A global review of the key interventions related to reproductive, maternal, newborn and child Health. The Partnership for Maternal Health, Newborn and Child Health and the Aga Khan University.2011. http://www.who.int/pmnch/topics/part_publications/201112_essential_interventions/en/index.html.
Depkes, RI. Masalah Kesehatan Bayi dan Balita Di Indonesia. 2011. http://www.gizikia.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2011/01/Materi-Advokasi-BBL.pdf.
Dinkes Aceh. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2014, Banda Aceh .2014.
Cunningham et al. William Obstetry 23rd edition. 2010. The Mc-Graw Hill Companies.
Almatsier, S ; Soetardjo, S dan Soekatri, M. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2011.
Kosim, MS ; Yunanto, A ; Dewi, R ; Sarosa GI dan Usman A.. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. IDAI, Jakarta. 2012.
Fraser dan Cooper. Myles Buku Ajar Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta, EGC. 2009.
Frederick, et al.Pre-pregnancy Body Mass Index, Gestational Weight Gain, and Other Maternal Characteristics in Relation to Infant Birth Weight.Maternal Child Health.2008.J (2008) 12:557–567 DOI 10.1007/s10995-007-0276-I.
Institute of Medicine (IOM) tahun 2009. Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines. https://iom.nationalacademies.org/~/media/Files/Report%20Files/2009/Pregnancy.pdf.
Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan ; Buku Ajar Ilmu Gizi. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2010.
Windari, P. E. Hubungan PenambahanBerat Badan Ibu Selama Hamil Dengan Berat Bayi Baru Lahir Di Rumah Bersalin Bunda Setia, Bali. Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Usada Bali, 2013.  http://www.triatma-mapindo.ac.id.
Choirunnisa, M. L. Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas dan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Kota Surakarta, Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2011. http://eprints.uns.ac.id
Suririnah. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia, 2008.
Cheung, T. F. Manajemen Berat Badan Kehamilan.Jakarta: Arcan, 2008.
Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
Koepp, et al. Maternal Pre-Pregnant Body Mass Index, Maternal Weight Change and Offspring Birthweight. 2011.http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0412.2011.01321.x/pdf.

Bobak, I. M. Buku Ajar Keperawatan Maternitas .Edisi 4, Jakarta: EGC, 2009.