HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL
DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI BLUD RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH
By:
Irma Seriana
ABSTRAK
Kenaikan berat badan ibu selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin.Risiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah meningkat pada kenaikan berat
badan yang kurang selama kehamilan.Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kenaikan berat badan ibu
selama hamil dengan berat badan lahir bayi di BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak
Banda Aceh. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu
hamil dalam keadaan inpartu.Pengambilan sampel secara consecutive sampling
dengan jumlah sampel 34 orang.Berat badan ibu dan tinggi badan ibu diukur
sebelum melahirkan dan setelah bayi dilahirkan dilakukan pengukuran berat badan
lahir.Analisis data dilakukan secara uji statistik Chi-Square.Terdapat hubungan yang bermakna
antara kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan berat badan lahir dengan nilai p= 0.006
(p<0 .05="" span="">0>
Kata
Kunci : Kenaikan Berat Badan Ibu, Berat Badan Lahir
THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL WEIGHT
GAIN DURING PREGNANCY AND NEWBORN
WEIGHTAT MOTHER AND CHILD HOSPITAL BANDA ACEH
ABSTRACT
Maternalweight gain duringpregnancymayaffect
the fetal growth. The Risk of having baby with low birth weight
increased in less weight gain during pregnancy. This study aims to determine
the relationship between maternal weight gain during pregnancy and birth weight
at Mother and Child Hospital Banda Aceh.This study is an observational study
with cross-sectional design. The samples are maternal
intra partum at delivery unit Mother and Child HospitalBanda
Aceh. Sampleis taken using consecutive samplingwith34subjects
in total. Maternal weight and height were measured beforedelivery,
meanwhile birthweight is measured after delivery. The data were statistically analyzed using chi square test.There
was statistically significant relationship between maternal weight gain during
pregnancy and birth weight with p value 0.006 (p<0 .05="" o:p="">0>
Keywords :Maternal Weight Gain, Birth Weight
PENDAHULUAN
Wanitayang sehatadalah
dasar darisuatu masyarakatyang kuatdan bayi baru lahiryang sehatadalah masa depan. Namun setiap tahun di seluruh dunia
terdapat 358 ribuperempuan meninggal
akibat komplikasi kehamilan danpersalinan.
Diperkirakan setiap tahun terdapat 7,6 juta anak meninggal di bawah usia lima
tahun dan sekitar 3 juta diantara kematian tersebut terjadi pada bulan pertama
kehidupan yaitu sekitar 40%. Setengah dari semua kematian bayi terjadi dalam 24
jam pertama kehidupan dan tiga perempatterjadi padaminggu pertama kehidupan. Terdapat tigapenyebab utamakematian bayidi seluruh duniayaitu infeksi(36%), berat badan lahir rendah (28%) danasfiksia(23%)1
Di Indonesia saat
ini status kesehatan ibu dan anak masih jauh dari yang diharapkan, hal ini
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB).Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup.
Sementara itu menurut laporan pendahuluan SDKI 2012 AKB sebesar 32 per 1000
kelahiran hidup dan terdapat sekitar 80.000 bayi baru lahir meninggal saat berusia
kurang dari satu bulan. Hampir 43% kematian bayi di bawah usia satu tahun
terjadi pada 28 hari pertama kehidupan. Penyebab utama kematian bayi adalah
masalah pada masa neonatus yaitu berat badan lahir rendah, asfiksia dan infeksi2.
AKI
dan AKB di Provinsi Aceh hingga saat ini masih tergolong tinggi. Berdasarkan
data Profil Kesehatan Aceh tahun 2011 jumlah AKI di Aceh berkisar 193 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB berkisar 37 per 1000 kelahiran hidup. Dari
103.206 bayi lahir hidup terdapat 567 bayi dengan berat lahir rendah.Bayi
dengan berat lahir rendah merupakan penyebab terbanyak kematian bayi pada
periode neonatal3.
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang
penting, masa ini dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin4, Salah
satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi.Keadaan
gizi ibu merupakan kontributorpenting untukkelangsungan
hidup anak. Status gizi ibu berkaitan dengan
kenaikan berat badan ibu selama kehamilan yang akan berpengaruh terhadap berat
badan lahir. Berat badan lahir erat kaitannya dengan kesehatan bayi dan angka
kematian bayi5.
Peningkatan berat badan ibu selama hamil
menandakan adanya adaptasi ibu terhadap pertumbuhan janin.Pada wanita yang mempunyai
indeks massa tubuh (IMT) yang rendah dan tidak adekuatnya
kenaikan berat badan selama kehamilan mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Ibu yang menurut kategori IMT berada pada
rentang obesitas lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Komplikasi
tersebut antara lain diabetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan dan bayi
besar. Ibu yang kelebihan atau kekurangan berat badan harus dipantau secara
cermat dan diberikan konseling mengenai nutrisi6.
Berat badan lahir merupakan salah satu
indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi dengan berat badan lahir rendah dan
bayi dengan beratbadan lahir berlebih
lebih besar risikonya untuk mengalami masalah. Ibu dengan berat badan kurang
seringkali melahirkan bayi yang berukuran lebih kecil daripada yang dilahirkan
ibu dengan berat normal7.Berat badan lahir yang rendah akan
meningkatkan risiko kematian bayi, gizi kurang dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Sebaliknya, berat
badan lahir yang lebih dalam jangka panjang berpengaruh terhadap
kesehatan bayi seperti kegemukan, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung6.
Frederick, et al8 dalam studi kohort
prospektif di Amerika mendapatkan bahwa IMT ibu sebelum hamil dan
kenaikan berat badan selama hamil berhubungan positif denganberat badan lahir. Berat badanhamil kurang
dari rata-ratadikaitkan dengandua kali lipat berisiko melahirkan bayi berat lahir rendah.Risikomakrosomiameningkat dengan meningkatnyaIMT hamildan kelebihan
kenaikan berat badanselama hamil.
Berat
badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama hamil berpengaruh terhadap
pertumbuhan janin.Institute of Medicine
(IOM)9merekomendasikan kenaikan berat badan selama kehamilan adalah
jika IMT (Indeks Massa Tubuh) sebelum hamil termasuk kategori rendah (di bawah
18,5) maka kenaikan berat badan adalah 12,5-18 kg. Jika IMT kategori normal
(18,5 s/d 24,9) maka total kenaikan berat badan adalah 11,5-16 kg. IMT kategori
tinggi (25 s/d 29,9) maka kenaikan berat badan 7-11,5 kg. IMT kategori obesitas
(di atas 30), total kenaikan berat badan 5-9 kg.
Selama
trimester pertama kisaran pertambahan berat badan sebaiknya 1-2 kg (350-400
gr/minggu), sementara trimester dua dan tiga sekitar 0,34-0,50 kg tiap minggu.
Pertambahan yang berlebihan setelah minggu ke-20 mengisyaratkan terjadinya
retensi air dan juga berkaitan dengan janin besar.Sebaliknya pertambahan berat
badan kurang dari 1 kg selama trimester dua, apalagi trimester tiga dapat
memperbesar risiko kelahiran berat badan lahir rendah, pemunduran pertumbuhan
janin dalam rahim dan kematian perinatal10.
IOM9
menyebutkan bahwa mayoritas wanita hamil mengalami kenaikan berat badan
berlebih atau kurang dari angka rekomendasi.Mayoritas wanita dengan IMT rendah
mencapai kenaikan berat badan yang kurang dari yang dianjurkan dan pada
sebagian wanita dengan IMT normal naik berat badannya melebihi
rekomendasi.Selain itu mayoritas wanita dengan kelebihan berat badan atau
obesitas mengalami kenaikan berat badan yang terlalu besar saat hamil, hal ini
dapat menimbulkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.Oleh karena itu perlu
menyeimbangkan antara berat badan ibu sebelum hamil dengan kenaikan berat badan
selama kehamilan sehingga tidak terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan tanggal 24 sampai dengan 30 Juni tahun 2015 di BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil inpartu yang ada di
Ruang Bersalin BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh.Sampel dalam penelitian
ini adalah ibu bersalin yang ada di Ruang Bersalin Rumah Sakit Ibu dan Anak
yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Perhitungan besar sampel dilakukan
dengan menggunakan rumus Lameslow sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 34
orang. Berat badan dan tinggi badan ibu diukur sebelum ibu melahirkan dan
setelah bayi dilahirkan dilakukan pengukuran berat badan lahir dalam satu jam
pertama kelahiran. Analisis data menggunakan uji statistikChi-Square.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.Distribusi Kenaikan Berat Badan Ibu dan Berat
badanlahir
|
f
|
%
|
Kenaikan
Berat Badan Ibu
Normal
Tidak Normal
|
34
22
12
|
64.7
35.3
|
Berat Badan Lahir
Normal
Tidak Normal
|
34
18
16
|
52.9
47.1
|
Tabel 1 menunjukkan bahwa
kenaikan berat badan ibu selama hamil sebagian besar normal sebanyak 22 orang (64.7%). Berat badan lahir sebagian
besar normal yaitu berat badan antara 2500-4000 gram sebanyak 18 orang (52.9%).
Tabel 2.Hubungan Kenaikan Berat Badan Selama Hamil
dengan dengan Berat Badan Lahir
No.
|
Kenaikan Berat Badan Ibu
|
Berat Badan Lahir
|
Total
|
p
value
|
||||
Normal
|
Tidak Normal
|
|||||||
f
|
%
|
f
|
%
|
f
|
%
|
|||
1.
|
Normal
|
16
|
72,7
|
6
|
27,3
|
22
|
100
|
0,006
|
2.
|
Tidak Normal
|
2
|
16,7
|
10
|
83,3
|
12
|
100
|
|
|
Total
|
18
|
52,9
|
16
|
47,1
|
34
|
100
|
Tabel
2 diatas menunjukkan bahwa dari 22 ibu dengan berat badan normal sebagian besar melahirkanbayi dengan berat badan lahir
lahir normal
sebanyak 16 (72,7%) bayi sedangkan dari 12 ibu yang mengalami kenaikan berat badan tidak normal melahirkan bayi dengan berat badan lahir tidak normal sebanyak 10 (83,3%) responden.
Berdasarkan
perhitungan uji Chi Square, diperoleh nilai p=0,006.
Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu dengan berat badan lahir bayi di BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan lahir bayi dapat dipengaruhi
oleh kenaikan berat badan ibu selama kehamilan. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Windari11yang
menunjukkan ada hubungan bermaknaantara kenaikan berat
badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi dengan nilai p=0.000 .
Penelitian serupa pernah ditiliti oleh Choirunnisa12
yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan
ibu trimester III dan kadar haemoglobin ibu dengan kejadian BBLR p=0.032.
Menurut Suririnah13 bertambahnya berat badan ibu sangat berarti bagi kesehatan ibu
dan janin. Pada ibu yang menderita kekurangan energi dan protein (status gizi
kurang) maka akan menyebabkan ukuran placenta lebih kecil dan suplai nutrisi
dari ibu ke janin berkurang sehingga terjadi reterdasi perkembangan janin intra
utera dan bayi dengan BBLR.
Cheung14menambahkan, perbandingan tinggi badan dan berat badan berkaitan erat
dengan tingginya angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah dan
kelahiran dini (prematur). Dalam mempengaruhi berat badan lahir, berat badan
ibu lebih besar pengaruhnya terhadap berat badanlahir daripada tinggi badan ibu.
Menurut Sulistyawati15terdapat asosiasi
yang positif antar berat badan lahir maupun berat badan ibu, jadi ukuran
antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan.
Berat badan ibu sebelum dan selama kehamilan sangat mempengaruhi hasil dari
kehamilan tersebut. Wanita yang berat badannya kurang sebelum kehamilan
cenderung akan melahirkan lebih cepat (prematur) dan melahirkan bayi dengan
BBLR, risiko melahirkan BBLR meningkat pada kenaikan berat badan yang kurang
selama kehamilan.
Koepp et al16
dalam penelitiannya di Skandinavia yang melihat hubungan antaraindeks massa tubuhsebelum hamilibu(BMI) dan perubahanberat badan ibuselama kehamilan danberat
lahirmendapatkan bahwa berat badan lahirmeningkatdengan meningkatnyaBMIsebelum hamilibu
danberat badanibu selama kehamilan.
Kenaikan berat badan ibu selama kehamilan
berhubungan langsung dengan berat badan bayinya dan risiko melahirkan BBLR
meningkat dengan kurangnya kenaikkan berat badan selama kehamilan.Hal ini
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu
hamil dengan berat bayi lahir17.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan dengan berat badan lahir.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada
Direktur BLUD Rumah Sakit Ibu dan Anak yang telah memberikan izin tempat
penelitian dan turut membantu memperlancar jalannya penelitian ini.Semoga
bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Yang Maha Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. Essential Interventions, Commodities and Guidelines for Reproductive,
Maternal, Newborn and Child Health :A global review of the key
interventions related to reproductive, maternal, newborn
and child Health. The Partnership for Maternal Health, Newborn and Child Health
and the Aga Khan University.2011. http://www.who.int/pmnch/topics/part_publications/201112_essential_interventions/en/index.html.
Depkes, RI. Masalah Kesehatan Bayi dan Balita Di Indonesia. 2011. http://www.gizikia.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2011/01/Materi-Advokasi-BBL.pdf.
Dinkes Aceh. Profil Kesehatan Aceh Tahun 2014, Banda Aceh .2014.
Cunningham et al. William Obstetry 23rd
edition. 2010. The Mc-Graw Hill Companies.
Almatsier,
S ; Soetardjo, S dan Soekatri, M. Gizi
Seimbang dalam Daur Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2011.
Kosim,
MS ; Yunanto, A ; Dewi, R ; Sarosa GI dan Usman A.. Buku Ajar Neonatologi. Edisi Pertama. IDAI, Jakarta. 2012.
Fraser
dan Cooper. Myles Buku Ajar Kebidanan. Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta, EGC. 2009.
Frederick,
et al.Pre-pregnancy Body Mass Index,
Gestational Weight Gain, and Other Maternal Characteristics in Relation to Infant
Birth Weight.Maternal Child Health.2008.J (2008) 12:557–567 DOI
10.1007/s10995-007-0276-I.
Institute of Medicine (IOM) tahun 2009. Weight Gain During Pregnancy: Reexamining the Guidelines. https://iom.nationalacademies.org/~/media/Files/Report%20Files/2009/Pregnancy.pdf.
Arisman.
Gizi Dalam Daur Kehidupan ; Buku Ajar
Ilmu Gizi. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. 2010.
Windari, P. E. Hubungan PenambahanBerat Badan Ibu Selama Hamil Dengan Berat Bayi Baru
Lahir Di Rumah Bersalin Bunda Setia, Bali. Prodi D III Kebidanan STIKES
Bina Usada Bali, 2013.
http://www.triatma-mapindo.ac.id.
Choirunnisa, M. L. Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar
Lengan Atas dan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Berat
Badan Lahir Rendah di Kota Surakarta, Surakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret, 2011. http://eprints.uns.ac.id
Suririnah. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Gramedia, 2008.
Cheung, T. F. Manajemen Berat Badan Kehamilan.Jakarta: Arcan, 2008.
Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta: Salemba Medika, 2011.
Koepp,
et al. Maternal Pre-Pregnant Body Mass
Index, Maternal Weight Change and Offspring Birthweight. 2011.http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1600-0412.2011.01321.x/pdf.
Bobak, I. M. Buku Ajar Keperawatan Maternitas .Edisi 4, Jakarta: EGC, 2009.