Kamis, 27 Juni 2019

Yushida dkk: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2019, hal. 45-50

 

PENGARUH DUKUNGAN BIDAN DAN SUAMI TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MASA KEHAMILAN AKIBAT BENCANA BANJIR

DI KARANG HAMPA ACEH BARAT TAHUN 2018 

Oleh:

Yushida, Evi Zahara, Gustiana,  Magfirah
 
ABSTRAK

Latar Belakang : Kejadian banjir yang dialami oleh ibu hamil dapat memicu tingginya hormon kortisol dicairan amniotik (ketuban) yang disebabkan stres, kekhawatiran dan kecemasan. Level kortisol yang tinggi pada azcairan amnion dapat memperpendek usia kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan ketakolamin yang dilepaskan oleh ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur. Efek banjir yang dialami saat awal kehamilan tidak akan memicu proses persalinan secara langsung, namun menyebabkan persalinan menjadi lebih awal. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018. Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan sosial keluargainternal, seperti dukungan dari suami istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal, dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  dari dukungan suami dan dukungan kesehatan menunjukkan belum efektif dikarenakan mata pencaharian keluarga saat bencana mati total dan akses jalan menuju Gampong Karang Hampa juga lumpuh total sehingga menyebabkan petugas kesehatan tidak bisa memberikan pelayanan saat bencana terjadi. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu terdapat dukungan bidan dan suami terhadap pelayanan kesehatan masa kehamilan selama bencana banjir di Karang Hampa Aceh Barat. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan jumlah sampel yang lebih besar agar hasilnya lebih akurat.

 

Keywords: Dukungan Suami, Dukungan Tenaga  Ibu Hamil, Bencana

 

1.    INTRODUCTION (10 PT)

Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh seorang ibu hamil mengalami perubahan fisik dan perubahan psikologis akibat  peningkatan  hormon  kehamilan (1). Selama masa kehamilan terjadi penambahan hormon estrogen sebanyak sembilan kali lipat dan progesteron sebanyak dua puluh kali lipat yang dihasilkan sepanjang siklus menstruasi normal (2). Adanya perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama  kehamilan cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang wanita hamil merasa sedih, mudah  tersinggung,  marah  atau  justru  sebaliknya  merasa sangat bahagia. Hal tersebut juga didukung hasil penelitian (3) yang menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut dan cemas dalam menghadapi kehamilannya, terlebih jika kehamilan tersebut ada diantara suasana-suasana yang mencekam atau menakutkan seperti terjadi bencana.

Negara Indonesia berlokasi di wilayah rentan terhadap berbagai bencana alam. Hampir semua jenis bencana alam terjadi di Indonesia. Bencana bisa kapan  saja  terjadi  tanpa  diduga  waktu  yang tepat. Hal ini dapat menjadikan masyarakat kita selalu berupaya berperilaku tanggap bencana (4).

Salah  satu  kelompok  rentan  terhadap  bencana  adalah  ibu  hamil  dan menyusui. Banjir yang dahsyat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin dalam kandungan yang menyebabkan banyak risiko kehamilan melalui persalinan darurat karena stres prenatal dikaitkan dengan kelahiran yang tidak sesuai dengan perhitungan (5).

Dampak bencana pada ibu hamil dan menyusui telah dianalisis sebelumnya, terutama untuk kelahiran seperti tingkat kelahiran prematur. Kejadian banjir yang dialami oleh ibu hamil dapat memicu tingginya hormon kortisol dicairan amniotik (ketuban) yang disebabkan stres, kekhawatiran dan kecemasan. Level kortisol yang tinggi pada cairan amnion dapat memperpendek usia kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan ketakolamin yang dilepaskan oleh ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur. Efek banjir yang dialami saat awal kehamilan tidak akan memicu proses persalinan secara langsung, namun menyebabkan persalinan menjadi lebih awal (5).

Berdasarkan data bencana Indonesia yang dirilis oleh BNPB, jumlah banjir di Indonesia pada tahun 2017 adalah 979 kali dan pada tahun 2018 871 kali. Pada 2017, jumlah korban 162 orang, 106 orang terluka, 2.518.378 orang terluka, 3.371 rumah rusak berat. Korban tewas  akibat  banjir  pada  tahun  2018  adalah yang tertinggi di antara   bencana   lainnya, dengan 36 orang tewas, 243 terluka, 470.461 tewas  dan  946  rumah rusak berat. (BNPB, 2019).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Gampong Karang Hampa pada 6 orang ibu hamil, ibu-ibu hamil tersebut mengaku kurang mendapat perhatian dari para suami mereka, 5 dari ibu hamil tersebut mengaku mereka tidak didampingi oleh suami ketika bencana di Gampong Pulo terjadi, suami mereka sibuk dengan kegiatan baksos menolong korban bencana yang terjadi di Gampong tetangga, ibu-ibu hamil tersebut mengaku sulit mendapatkan pengobatan semasa bencana di Gampong Pulo terjadi, bahkan saat terkadang mereka ada keluhan seperti pusing mata berkunang mereka harus sabar menahan pusing yang terjadi, saat keluhan diberitahukan pada suami, suami mengatakan sabar saja dulu hingga bencana selesai.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti begitu tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018.

Menurut Internasional Confederation of Midwifes (ICM), bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan dan/atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik kebidanan dan menggunkan gelar/hak sebutan sebagai bidan, serta mampu menunjukkkan kompetensinya didalam praktik kebidanan (7).

Suami adalah pemimpin dan pelindung bagi Istrinya, maka kewajiban suami terhadap istrinya ialah mendidik, mengarahkan serta mengertikan istri kepada kebenaran, kemudian memberinya nafkah lahir batin, mempergauli serta menyantuni dengan baik. 15

Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan bahwa suami adalah pria menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri) yang telah menikah. Suami adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak-anak), suami mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai kebijakan yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga. 3

Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan sosial keluargainternal, seperti dukungan dari suami istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal, dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga). Sebuah jaringan sosial keluarga secara sederhana adalah jaringan kerja sosial keluarga inti. 4

Pengertian dari dukungan suami adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya atau dukungan adalah keberadaan, kesedian, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. 4

2. RESEARCH METHOD (10 PT)

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui “Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018”. 

Penelitian ini dilaksanakan Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai Januari 2019.

Informan adalah orang yang memberikan informasi (Arikunto, 2010). Informan dalam penelitian ini adalah :

a.    Informan Utama adalah suami ibu hamil.

b.   Informan Triangulasi (IT1) 4 orang adalah satu orang Bidan, 1 orang Kader, Ibu hamil dan Pak Geuchik.

Variabel

Defenisi

Informan  Utama

Informan Triagulasi

Metode

Dari

Dampak Bencana

Pengalaman dan Tindakan tentang Dampak Bencana

Ibu Hamil

 

Bidan (IT1)

 

Indept Interview

Pedoman

Wawancara

Dukungan Suami

Reaksi atau respon seseorang tentang Dukungan suami

Ibu Hamil

 

Bidan (IT1)

 

Indept

Interview

Pedoman

Wawancara

Dukungan Bidan

Reaksi atau respon seseorang tentang Dukungan bidan

Ibu Hamil

 

Bidan (IT1)

 

Indept Interview

Pedoman

Wawancara

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan Kesehatan Yang diberikan Pada Ibu Hamil

Ibu Hamil

Bidan (IT1)

 

Indept Interview

Pedoman

Wawancara

 

3.  RESULTS AND DISCUSSIONS (10 PT)

3.1 Dampak Bencana

       Dari segi dampak bencana dari semua responden mengaku resah dan khawatir jika bencana sedang terjadi, selama banjir terjadi aktfitas semua warna termasuk ibu hamil terganggu, kepercayaan diri ibu hamil jadi buyar dikarenakan panik saat terjadi bencana, mereka khawatir dikarenakan saat bencana terjadi seluruh aktifitas mati total, ibu hamil mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dengan petugas kesehatan baik dalam segi mengontrol kehamilan dan mengambil obat dan vitamin, dalam hal kegiatan sehari-hari semua responden mengaku mengalami kesulitan baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.

       Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik akibat positif maupun akibat negatif. Pengaruh sendiri adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (www.carapedia.com).

       Menurut United National Development Program (UNDP), bencana  adalah  suatu  kejadian  yang  ekstrim  dalam  lingkungan alam atau manusia yang merugikan/mempengaruhi kehidupan manusia, harta benda atau aktivitas sampai pada tingkat yang menimbulkan  bencana.  Pengertian  lain  tentang  bencana  seperti yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007, bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

       Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2020 pada wawancara ini didapatkan hasil bahwa sepenuhnya ibu hamil di daerah karang hampa mengalami dampak bencana secara fisik dan psikologis, ibu hamil dan narasumber lainnya mengaku khawatir dan gelisah saat bencana terjadi, aktivitas sangat terganggu dikarenakan akses jalan menuju gampong karang hampa lumpuh total.

       Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa bencana banjir yang terjadi sangat berdampak kepada ibu hamil, ada baiknya tenaga kesehatan dan pemerintah bekerjasama untuk menangani dampak bencana yang terjadi pada ibu hamil dan masyarakat di Gampong Karang Hampa.

 

3.2 Dukungan suami

Berdasarkan wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori dukungan suami, dari segi dukungan emosional sudah sangat baik, ibu hamil mengaku mendapatkan perhatian penuh dari suami, suami memberikan rasa aman dan nyaman, suami menunjukkan sikap yang sangat positif, tergambar jelas dari ahsil wawancara bahwasanya suami juga ikut membantu ibu hamil dalam mencari segala informasi nmengenai kehamilan, namun dari segi dukungan instrumental dari segi ekonomi suami ibu hamil mengaku mengalami kesulitan selama bencana banjir terjadi, mata pencaharian suami ibu hamil di Gampong Karang Hampa adalah mencari sawit jadi sudah pasti jika bencana banjir terjadi semua sawit terendam dan tidak bisa dipetik dan keuangan keluargapun lumpuh total.

Pengertian dari dukungan suami adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya atau dukungan adalah keberadaan, kesedian, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan, menghargai dan menyayangi kita

Dari hasil penelitian dukungan suami dapat disimpulkan bahwa sanya masyarakat Gampong Karang Hampa harus lebih giat mencari mata pencaharian cadangan untuk menghadapi bencana banjir yang terjadi, kemudian membuat tabungan keluarga khususnya untuk istri yang sedang hamil demi menangani resiko-resiko yang akan terjadi pada ibu hamil jika kecukupannya tidak terpenuhi selama banjir terjadi.

 

3.3  Dukungan Tenaga Kesehatan

Dalam hal hasil penelitian Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan selama bencana ntuk katerogi dukungan tenaga kesehatan dalam hal ini dukungan emosional, tenanga kesehatan khsususnya bidan sudah memberikan respon positif terhadap ibu hamil yang terkena dampak bencana, bidan sudah memberikan perhatian dan menunjukkan sikap kepeduliannya, demikian juga dengan  dukungan penghargaan bidan sudah memberikan sugesti dan support baik pada ibu hamil, dukunga instrumental juga sudah semaksimal mungkin diberikan oleh tenaga kesehatan, kemudian untuk dukungan informasi juga sudah diberika dengan baik oleh tenaga kesehatan namun semua dukungan itu hanya mampu diberikan sebelum dan sesudah bencana terjadi, dikarenakan akses jalan yang lumpul total saat bencana terjadi, petugas kesehatan tidak sampai di titik gampong Karang Hampa, untuk pelayananpun tidak dapat diberikan jika bencana terjadi.

Dukungan tenaga kesehatan adalah kenyamanan fisik dan psikologis, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterima individu dari tenaga kesehatanDukungan tenaga kesehatan dapat berwujud dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informasi.

Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan sosial keluargainternal, seperti dukungan dari suami istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal, dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga).

Dengan melihat hasil penelitian bahwa untuk kategori dukungan tenanga kesehatan dalam hal ini bidan terhadap ibu hamil di Gampong Karang Hampa masih belum terealisasikan sepenuhnya, semua bentuk dukungan sudah sangat baik diupayakan oleh tenanga kesehatan hanya saja jika bencana terjadi dukungan yang sudah dsiapkan tersebut tidak dapoat diberikan secara langsung karena akses jalan yang putus, solusi untuk masalah ini adalah tenaga kesehatan sepatutnya mencari solusi yang terbaik untuk dapat mengatasi masalah ini, ada baiknya jika patugas kesehatan bekerjasama dengan pemerintah daerah menemukan solusi untuk dapat mencapai Gampong Karang Hampa saat bencana banjir terjadi, baik dalam hal menyalurkan bantuan maupun hadir di lokasi Gampong Karang Hampa untuk emmberikan pelayanan secara langsung.

 

4.  CONCLUSION (10 PT)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa :

1.   Berdasarkan wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori dampak bencana dari semua responden mengaku resah dan khawatir jika bencana sedang terjadi, selama banjir terjadi aktfitas semua warna termasuk ibu hamil terganggu, kepercayaan diri ibu hamil jadi buyar dikarenakan panik saat terjadi bencana, mereka khawatir dikarenakan saat bencana terjadi seluruh aktifitas mati total, ibu hamil mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dengan petugas kesehatan baik dalam segi mengontrol kehamilan dan mengambil obat dan vitamin, dalam hal kegiatan sehari-hari semua responden mengaku mengalami kesulitan baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.

2.   Berdasarkan wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori dukungan suami, dari segi dukungan emosional sudah sangat baik, ibu hamil mengaku mendapatkan perhatian penuh dari suami, suami memberikan rasa aman dan nyaman, suami menunjukkan sikap yang sangat positif, tergambar jelas dari ahsil wawancara bahwasanya suami juga ikut membantu ibu hamil dalam mencari segala informasi nmengenai kehamilan, namun dari segi dukungan instrumental dari segi ekonomi suami ibu hamil mengaku mengalami kesulitan selama bencana banjir terjadi, mata pencaharian suami ibu hamil di Gampong Karang Hampa adalah mencari sawit jadi sudah pasti jika bencana banjir terjadi semua sawit terendam dan tidak bisa dipetik dan keuangan keluargapun lumpuh total.

3.   Berdasarkan wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori Dukungan Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan selama bencana ntuk katerogi dukungan tenaga kesehatan dalam hal ini dukungan emosional, tenanga kesehatan khsususnya bidan sudah memberikan respon positif terhadap ibu hamil yang terkena dampak bencana, bidan sudah memberikan perhatian dan menunjukkan sikap kepeduliannya, demikian juga dengan  dukungan penghargaan bidan sudah memberikan sugesti dan support baik pada ibu hamil, dukunga instrumental juga sudah semaksimal mungkin diberikan oleh tenaga kesehatan, kemudian untuk dukungan informasi juga sudah diberika dengan baik oleh tenaga kesehatan namun semua dukungan itu hanya mampu diberikan sebelum dan sesudah bencana terjadi, dikarenakan akses jalan yang lumpul total saat bencana terjadi, petugas kesehatan tidak sampai di titik Gampong Karang Hampa, untuk pelayananpun tidak dapat diberikan jika bencana terjadi.

 

ACKNOWLEDGEMENTS (10 PT)

Ucapan terima kasih kepada Seluruh Dosen dan Staff Program Studi DIII Kebidanan Meulaboh yang telah membantu atau ikut serta dalam penelitian ini

 

REFERENCES

 

Sulistyorini. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama; 2014.

Munthe. Kesehatan dan gizi. Jakarta : PT Asdi Mahasatya; 2010
Darmayanti. Penilaian stantus gizi. Jakarta: EGC. 2013.

Anies.  Tentang hubungan perilaku ibu dengan status gizi pada anak balita. 2017;

 Kemenkes RI. Data ANgka prevalensi gizi di Dunia [Internet]. 2014 Jul [dikutip 25 Maret 2018. Tersedia pada: http://who.id/internasional-dunia-versi

BNPB, 2019  Tentang hubungan perilaku ibu dengan status gizi pada anak balita. 2017;

ICM. Ilmu Gizi Dasar Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta ; 2011

IBI. Ilmu  Gizi Dalam Kesehatan. Dian Rakyat. Jakarta ; 2016

Arikunto. Metodologi Penelitian Kesehatan. Ketujuh. Jakarta: Rineka Cipta; 2011

Subana, dkk (2007) dengan judul pengetahuan dan sikap ibu dalam pemenuhan gizi balita; 2007



 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar