KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LANGSA KOTA TAHUN 2019
CHARACTERISTICS OF PREGNANT MOTHERS WITH VOMITING IN THE WORK AREA
PUSKESMAS LANGSA KOTA YEAR 2019
Oleh:
Alchalidi
Prodi
Kebidanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh
ABSTRAK
Emesis gravidarum dapat
bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu muntah
terus menerus tiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh ibu semakin lemah,
pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh
berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang mengakibatkan
peredaran darah melambat sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang
dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Mual dan muntah terjadi sekitar 60-80% pada ibu primigravida dan 40% pada multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini bisa menjadi lebih berat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan
SDGs. Tujuan umum penelitian ini adalah : untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan mual dan muntah. Jenis penelitian ini adalah metode survey yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 24 orang ibu hamil.
Hasil penelitian : Secara deskriptip
terdapat perbedaan mual dan muntah pada pengguna ibu hamil ditinjau dari paritas. Kesimpulan : Dari 24
responden didapatkan hasil tidak ada responden yang tidak mengalami mual dan
muntah. 9 orang responden (37.5%) Primigravida, dan 15 orang (62.5%) Multi
gravida. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berdasarkan paritas
paling tinggi dialami oleh ibu hamil pada kelompok paritas primigravida
sebanyak 14 orang (62,5%).
Keywords: Emesis Gravidarum
ABSTRACT
Emesis gravidarum can gain weight into hyperemesis gravidarum which
causes the mother to vomit continuously every time she drinks or eats, consequently
the mother's body becomes weaker, pale, and urination frequency decreases
dramatically so that body fluids decrease and blood becomes thick
(hemoconcentration) which results in blood circulation slow down so that it can
cause tissue damage that can endanger the health of the mother and the
development of the fetus it contains. Nausea and vomiting occur around 60-80%
in primigravida mothers and 40% in multigravida. One in a thousand pregnancies,
these symptoms can become more severe. Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant
Mortality Rate (IMR) are one indicator of health development in the 2015-2019
RPJMN and SDGs. The general objective of this study was: to determine the
characteristics of pregnant women with nausea and vomiting. This type of research
is an analytical survey method with cross sectional approach, a sample of 24
pregnant women. Results: Descriptive there were differences in nausea and
vomiting in pregnant women users in terms of parity. Conclusion: From 24
respondents obtained the results there are no respondents who did not experience
nausea and vomiting. 15 respondents (62.5%) Primigravida, and 15 people (62.5%)
Multi gravida. Pregnant women who experienced nausea and vomiting based on the
highest parity experienced by pregnant women in the primigravida parity group
as many as 9 people (37.5%).
Keywords: Emesis Gravidarum
PENDAHULUAN
Kehamilan
mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan-perubahan
fisiologi yang terjadi diseluruh sistem organ, sebagian besar perubahan pada
tubuh ibu kebanyakan disebabkan oleh kerja hormonal (Mandriwati,
2008). Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesteron dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu
sejak terjadinya proses kehamilan. Beberapa keluhan yang membuat ibu merasa
tidak nyaman di antaranya mual dan muntah (Smith, 2009). Wanita hamil sebanyak
50% mengalami emesis gravidarum yang dikenal dengan istilah Morning
Sicknness (rasa mual dipagi hari) menjadi bagian yang tidak enak dalam
kehamilan (Koesno, 2009).
Pada trimester
pertama kemungkinan besar wanita akan mengalami mual-mual dengan atau tanpa
muntah (Onggo, 2012). Gejala ini di mulai
sekitar minggu ke enam kehamilan dan biasanya menurun drastis di akhir
trimester pertama (sekitar minggu ke-13). Perubahan saluran cerna dan
peningkatan kadar Human Chorionic gonodotropin (hCG) dalam darah
menimbulkan beberapa keluhan yang membuat ibu merasa tidak nyaman saat kehamilan, diantaranya
mual dan muntah (Bobak, 2004).
Emesis
gravidarum dapat bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang
menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum atau makan, akibatnya
tubuh ibu semakin lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis
sehingga cairan tubuh berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang
mengakibatkan peredaran darah melambat sehingga dapat menimbulkan kerusakan
jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang
dikandungnya (Hidayati, 2009).
Mual
dan muntah terjadi sekitar 60-80% pada ibu primigravida dan 40% pada multigravida (Supriyanto, 2009). Satu diantara seribu
kehamilan, gejala-gejala ini bisa menjadi
lebih berat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator
pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs (SDKI, 2012). Menurut data
SDKI, Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan
pada periode tahun 1994- 2012 yaitu pada tahun
1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar
307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun pada tahun 2012, Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk
AKB dapat dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan pada SDKI 2012 menunjukan angka 32 / 1.000 KH
(Rahingtyas, 2008).
Menurut
World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum
mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat
mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada cairan pada jaringan
ginjal dan hati menjadi nekrosis (Rahingtyas, 2008)
Wanita
hamil yang mengalami mual muntah terjadi pada trimester I kehamilan dan 2% ibu
hamil pada trimester 1 mengalami masalah mual dan muntah yang berat sehingga
diperlukan perawatan medis (Suwarni, 2008)
Berdasarkan
data dari Puskesmas Langsa Kota jumlah ibu hamil 969 orang, dengan Ibu hamil
Trimester I 141 orang, dan Trimester III 117 orang. Dari studi pendahuluan
dengan 10 ibu hamil didapat 8 ibu hamil mengalami mual muntah di pagi hari dan
2 orang tidak mengalami mual muntah. Pada ibu yang mengalami mual muntah hanya
diberikan terapi B6 dan ranitidine.
METODE
Jenis penelitian ini adalah menggunakan
metode survey yang bersifat deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional
yaitu
penelitian yang mempelajari
dinamika karakteristik
ibu hamil dengan mual dan muntah, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara
Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana) yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit
penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel
(Nasriah. P,
2010).
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu Hamil yang berada di wilayah Kerja Puskesmas
Langsa Kota Kota Langsa.
HASIL
Penelitian ini adalah menggunakan
metode survey yang bersifat deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Berdasarkan hasil pengumulan data penelitian maka karakteristik
responden adalah sebagai berikut.
|
Karakteristik
|
F
|
%
|
Usia
|
|
|
< 20 Tahun
|
0
|
0%
|
20-35 Tahun
|
21
|
87.5%
|
>35 Tahun
|
3
|
0.72%
|
Total
|
24
|
100
|
Gravida
|
|
|
Primigravida
|
15
|
62.5%
|
Multigravida
|
9
|
37,5%
|
Grande Multigravida
|
0
|
0%
|
Total
|
24
|
100
|
Tabel
diatas menunjukkan bahwa dari 24 responden karakteristik umur responden
mayoritas berusia 20-35 tahun sebanyak 21 orang (87,5%), responden yang berusia
> 35 % sebanyak 3 orang (0,72%) dan tidak ada responden yang berusia < 20
tahun.
Tabel
diatas juga menunjukkan data karakteristik paritas responden dimana mayoritas
paritas responden adalah multigravida sebanyak 15 orang (62,5%), primigravida
sebanyak 9 orang (37,5%) dan tidak ada responden yang termasuk kedalam kategori
grande multigravida.
DISKUSI
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik ibu hamil dengan mual dan muntah
maka dibahas hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mual dan
muntah pada ibu hamil (Manuaba,2007), antara
lain : gejala mual (nausea). Mual muntah dalam
kehamilan diakibatkan peningkatan hormon estrogen dan HCG (Human Chorionik
Gonadrotropin), di jumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan yang di ikuti
dengan timbulnya muntah (emesis), mual muntah pada wanita hamil terjadi
pada pagi hari dikenal dangan morning sikness. Mual dan muntah terjadi
pada 60 80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. (Winkjosastro, 2007).
Berdasarkan Tabel 1 , pada tahun 2019 ibu hamil yang menderita mual dan muntah
tertinggi didapatkan pada usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 21 orang (87.5%).
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dempi Tri Yanti di RS Muhammadiyah
Palembang dengan hasil yaitu ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tertinggi pada
usia 20-35 tahun sebanyak 35 orang (87,5%). Usia 20-35 tahun merupakan usia
optimal dan aman dalam menerima kehamilan karena fisiknya stabil. Namun kembali
lagi pada kondisi psikologis sang ibu, apabila usianya merupakan usia optimal namun
sedang dalam kondisi stres maka hiperemesis dapat dialami oleh ibu tersebut
(Yanti, 2014)
Pada kategori paritas, ibu hamil yang mengalami mual
dan muntah paling banyak ditemukan pada promigravida dengan jumlah 15 orang
(62,5%). Pada penelitian yang dilakukan Safari, dari 9 responden pada paritas nulipara
mayoritas mengalami mual dan muntah sebanyak 6 orang (18.8%). Dari 19 responden
pada paritas primipara, yang mengalami mual dan muntah sebanyak 16 orang (50%).
Dari 4 responden paritas multipara, tidak satupun ibu hamil yang menderita mual
dan muntah. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin
sedikit paritasnya, maka tingkat hCG makin tinggi (Safari, 2017).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yasa di RSUD Ujung berung yang menunjukkan bahwa ibu hamil dengan mual dan
muntah banyak dialami oleh ibu hamil pada trimester I. Hal ini terjadi dikarenakan tingginya kadar
hCG saat minggu-minggu awal kehamilan sehingga terjadi rangsangan mual dan muntah yang hebat (Aisman, 2010).
Berawal dari mual dan muntah yang berlebihan sehingga
menyebabkan dehidrasi, tekanan darah turun dan kemudian diuresis menurun
sehingga perfusi ke jaringan menurun untuk memberikan nutrisi dan mengonsumsi
oksigen. Akibatnya terjadi perubahan metabolisme dari aerobik menuju ke arah
anaerobik yang menimbulkan benda keton dan asam laktat, kemudian masuk ke
peredaran darah sehingga terjadi asidosis metabolik (Sarwono, 2002).
Jika mual dan muntah tidak dapat diatasi akan
berlangsung menjadi Hiperemesis gravidarum yang bisa membahayakan kesehatan ibu
yaitu dapat menyebabkan penurunan berat badan lebih dari 5% serta menyebabkan
gangguan metabolisme sehingga menyebabkan komplikasi lainnya seperti dehidrasi,
lemah dan kekurangan gizi. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat,
hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan ikterus, ketonuria, penimbunan asam
laktat, asidosis metabolik, bahkan kematian ibu dan janin (Mauaba, 2007).
Kerusakan pada hati sehingga faalnya terganggu disebabkan oleh
kekurangan zat makanan. Jika muntah tidak berhenti-henti maka akan timbul
keadaan ikterus, delirium, suhu tinggi, perdarahan pada retina dan apabila
dalam hal ini dapat dipertanggung jawabkan untuk menghentikan kehamilan, maka
dilakukan abortus terapeutis (Muchtar, 1995).
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini adalah mual dan muntah banyak dialamai pada
primigravida
DAFTAR PUSTAKA
Bobak,
Irene M. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas: Edisi 4.Jakarta: EGC. 2004.
Hidayati,
R. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan
Fisiologis danPatologis. Salemba Medika. 2009.
Koesno.
Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk
dengan penurunan mual muntah padibu hamil trimester I. Jakarta: Fakultas
Ilmu Kesehatan. darwww.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanp df/ 207312042
/bab1. 2009.
Mandriwati.
Penuntun Belajar AsuhanKebidanan Ibu
Hamil. EGC. 2008.
Manuaba,
I. B. G., Manuaba, I. A. C. & Manuaba, I. B. G. F. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: EGC; 2007: 396-400.
Nasriah.
P, 2010.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 1 Mojogedang.http://faktor-faktorkespro.com
Nilawati SD,
Krisnatuti B, Mahendra, dan Djing OE. Care Yourself Kolesterol. Cetakan
1. Jakarta: Penebar Plus+. 2008.
Onggo,
Tri Ira Puspito. Kitab Kehamilan dan
Persalianan. Yogyakarta: Mitra Buku. 2012.
Prawirohardjo,
S. & Wiknjosastro, H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002: 275-280.
Rahingtyas, D., K. Pemanfaatan daun mint untuk ibu hamil dengan gejala mual dan muntah.
Bogor: Fakultas Pertanian (IPB). 2008.
Rahingtyas,
D., K. Pemanfaatan daun mint untuk ibu
hamil dengan gejala mual dan muntah. Bogor: Fakultas Pertanian (IPB).
2008.
Safari,
F. R. N. Hubungan Karakteristik dan Psikologis Ibu Hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum di RSUD H. Abd. Manan Simatupang Kisaran. Wahana Inovasi. 2017;
6(1): 205
Smith.
Efektivitas Konsumsi Ekstrak Jahe
dengan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil di WilayahKerja Puskesmas
Ungaran. 2009.
Supriyanto.
Faktor predisposisi kejadian Emesis
Gravidarum pada IbuHamil Trimester I di RB YKWD.Available at:digilib.unimus.ac.id/download.php=682.
2009.
Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Angka Kematian Ibu. Dikutip dari www.bkkbn.co.id 2012.
Suwarni.
Avertebrata Air. Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan. Jurusan Perikanan. Universitas Hasanuddin : Makassar.
2008.
Yanti,
D. T. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Jurnal Harapan Bangsa. 2015; 3(1):
33-34.
Seminole Hard Rock Hotel & Casino - Mapyro
BalasHapusHotels 1 김해 출장마사지 - 12 광명 출장안마 of 64 — The Seminole Hard Rock 울산광역 출장샵 Hotel & Casino is 제천 출장마사지 located in Hard Rock's entertainment district and in the heart of the South 이천 출장샵