Kamis, 27 Juni 2019

Alchalidi: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2019, hal. 93-97


KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN MUAL MUNTAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LANGSA KOTA TAHUN 2019

CHARACTERISTICS OF PREGNANT MOTHERS WITH VOMITING IN THE WORK AREA PUSKESMAS LANGSA KOTA YEAR 2019

Oleh:
Alchalidi
Prodi Kebidanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Emesis gravidarum dapat bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh ibu semakin lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang mengakibatkan peredaran darah melambat sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Mual dan muntah terjadi sekitar 60-80% pada ibu primigravida dan 40% pada multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini bisa menjadi lebih berat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu  indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs. Tujuan umum penelitian ini adalah : untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan mual dan muntah.  Jenis penelitian ini adalah metode survey yang bersifat analitik   dengan   pendekatan   cross   sectional, jumlah sampel 24 orang ibu hamil. Hasil penelitian : Secara deskriptip terdapat perbedaan mual dan muntah pada pengguna ibu hamil  ditinjau dari paritas. Kesimpulan : Dari 24 responden didapatkan hasil tidak ada responden yang tidak mengalami mual dan muntah. 9 orang responden (37.5%) Primigravida, dan 15 orang (62.5%) Multi gravida. Ibu hamil yang mengalami mual dan muntah berdasarkan paritas paling tinggi dialami oleh ibu hamil pada kelompok paritas primigravida sebanyak 14 orang (62,5%).

Keywords: Emesis Gravidarum

ABSTRACT
Emesis gravidarum can gain weight into hyperemesis gravidarum which causes the mother to vomit continuously every time she drinks or eats, consequently the mother's body becomes weaker, pale, and urination frequency decreases dramatically so that body fluids decrease and blood becomes thick (hemoconcentration) which results in blood circulation slow down so that it can cause tissue damage that can endanger the health of the mother and the development of the fetus it contains. Nausea and vomiting occur around 60-80% in primigravida mothers and 40% in multigravida. One in a thousand pregnancies, these symptoms can become more severe. Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are one indicator of health development in the 2015-2019 RPJMN and SDGs. The general objective of this study was: to determine the characteristics of pregnant women with nausea and vomiting. This type of research is an analytical survey method with cross sectional approach, a sample of 24 pregnant women. Results: Descriptive there were differences in nausea and vomiting in pregnant women users in terms of parity. Conclusion: From 24 respondents obtained the results there are no respondents who did not experience nausea and vomiting. 15 respondents (62.5%) Primigravida, and 15 people (62.5%) Multi gravida. Pregnant women who experienced nausea and vomiting based on the highest parity experienced by pregnant women in the primigravida parity group as many as 9 people (37.5%).

Keywords: Emesis Gravidarum
 
 

PENDAHULUAN
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi diseluruh sistem organ, sebagian besar perubahan pada tubuh ibu kebanyakan disebabkan oleh kerja hormonal (Mandriwati, 2008). Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan. Beberapa keluhan yang membuat ibu merasa tidak nyaman di antaranya mual dan muntah (Smith, 2009). Wanita hamil sebanyak 50% mengalami emesis gravidarum yang dikenal dengan istilah Morning Sicknness (rasa mual dipagi hari) menjadi bagian yang tidak enak dalam kehamilan (Koesno, 2009).
Pada trimester pertama kemungkinan besar wanita akan mengalami mual-mual dengan atau tanpa muntah (Onggo, 2012). Gejala ini di mulai sekitar minggu ke enam kehamilan dan biasanya menurun drastis di akhir trimester pertama (sekitar minggu ke-13). Perubahan saluran cerna dan peningkatan kadar Human Chorionic gonodotropin (hCG) dalam darah menimbulkan beberapa keluhan yang membuat ibu merasa tidak  nyaman saat kehamilan, diantaranya mual dan muntah (Bobak, 2004).
Emesis gravidarum dapat bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh ibu semakin lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang mengakibatkan peredaran darah melambat sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2009).
Mual dan muntah terjadi sekitar 60-80% pada ibu primigravida dan 40% pada multigravida (Supriyanto, 2009). Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini bisa menjadi lebih berat. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu  indikator pembangunan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 dan SDGs (SDKI, 2012). Menurut data SDKI, Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan pada periode tahun 1994- 2012 yaitu pada tahun 1994 sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 334 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2002 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup namun pada tahun 2012, Angka Kematian Ibu meningkat kembali menjadi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk AKB dapat dikatakan penurunan on the track (terus menurun) dan pada SDKI 2012 menunjukan angka 32 / 1.000 KH (Rahingtyas, 2008).
Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan membuat ketidakseimbangan cairan pada cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (Rahingtyas, 2008)
Wanita hamil yang mengalami mual muntah terjadi pada trimester I kehamilan dan 2% ibu hamil pada trimester 1 mengalami masalah mual dan muntah yang berat sehingga diperlukan perawatan medis (Suwarni, 2008)
Berdasarkan data dari Puskesmas Langsa Kota jumlah ibu hamil 969 orang, dengan Ibu hamil Trimester I 141 orang, dan Trimester III 117 orang. Dari studi pendahuluan dengan 10 ibu hamil didapat 8 ibu hamil mengalami mual muntah di pagi hari dan 2 orang tidak mengalami mual muntah. Pada ibu yang mengalami mual muntah hanya diberikan terapi B6 dan ranitidine.

METODE
Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode survey yang bersifat deskriptif   dengan   pendekatan   Cross   Sectional   yaitu   penelitian   yang mempelajari dinamika karakteristik ibu hamil dengan mual dan muntah, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana) yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Nasriah.  P,  2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Hamil yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota Kota Langsa.



HASIL
Penelitian ini adalah menggunakan metode survey yang bersifat deskriptif   dengan   pendekatan   Cross   Sectional. Berdasarkan hasil  pengumulan data penelitian maka karakteristik responden adalah sebagai berikut.

Tabel 1 : Distribusi frekuensi karakteristik responden
 
 



Karakteristik
F
%
Usia


< 20 Tahun
0
0%
20-35 Tahun
21
87.5%
>35 Tahun
3
0.72%
Total
24
100
Gravida


Primigravida
15
62.5%
Multigravida
9
37,5%
Grande Multigravida
0
0%
Total
24
100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 24 responden karakteristik umur responden mayoritas berusia 20-35 tahun sebanyak 21 orang (87,5%), responden yang berusia > 35 % sebanyak 3 orang (0,72%) dan tidak ada responden yang berusia < 20 tahun.
Tabel diatas juga menunjukkan data karakteristik paritas responden dimana mayoritas paritas responden adalah multigravida sebanyak 15 orang (62,5%), primigravida sebanyak 9 orang (37,5%) dan tidak ada responden yang termasuk kedalam kategori grande multigravida.

DISKUSI
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai karakteristik ibu hamil dengan mual dan muntah maka dibahas hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi mual dan muntah pada ibu hamil (Manuaba,2007), antara lain : gejala mual (nausea). Mual muntah dalam kehamilan diakibatkan peningkatan hormon estrogen dan HCG (Human Chorionik Gonadrotropin), di jumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan yang di ikuti dengan timbulnya muntah (emesis), mual muntah pada wanita hamil terjadi pada pagi hari dikenal dangan morning sikness. Mual dan muntah terjadi pada 60 80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. (Winkjosastro, 2007).
Berdasarkan Tabel  1 , pada tahun 2019 ibu hamil yang menderita mual dan muntah tertinggi didapatkan pada usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 21 orang (87.5%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dempi Tri Yanti di RS Muhammadiyah Palembang dengan hasil yaitu ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum tertinggi pada usia 20-35 tahun sebanyak 35 orang (87,5%). Usia 20-35 tahun merupakan usia optimal dan aman dalam menerima kehamilan karena fisiknya stabil. Namun kembali lagi pada kondisi psikologis sang ibu, apabila usianya merupakan usia optimal namun sedang dalam kondisi stres maka hiperemesis dapat dialami oleh ibu tersebut (Yanti, 2014)
Pada kategori paritas, ibu hamil yang mengalami mual dan muntah paling banyak ditemukan pada promigravida dengan jumlah 15 orang (62,5%). Pada penelitian yang dilakukan Safari, dari 9 responden pada paritas nulipara mayoritas mengalami mual dan muntah sebanyak 6 orang (18.8%). Dari 19 responden pada paritas primipara, yang mengalami mual dan muntah sebanyak 16 orang (50%). Dari 4 responden paritas multipara, tidak satupun ibu hamil yang menderita mual dan muntah. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin sedikit paritasnya, maka tingkat hCG makin tinggi (Safari, 2017).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yasa di RSUD Ujung berung yang menunjukkan bahwa ibu hamil dengan mual dan muntah banyak dialami oleh ibu hamil pada trimester I.  Hal ini terjadi dikarenakan tingginya kadar hCG saat minggu-minggu awal kehamilan sehingga terjadi rangsangan mual dan  muntah yang hebat (Aisman, 2010).
Berawal dari mual dan muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan dehidrasi, tekanan darah turun dan kemudian diuresis menurun sehingga perfusi ke jaringan menurun untuk memberikan nutrisi dan mengonsumsi oksigen. Akibatnya terjadi perubahan metabolisme dari aerobik menuju ke arah anaerobik yang menimbulkan benda keton dan asam laktat, kemudian masuk ke peredaran darah sehingga terjadi asidosis metabolik (Sarwono, 2002).
Jika mual dan muntah tidak dapat diatasi akan berlangsung menjadi Hiperemesis gravidarum yang bisa membahayakan kesehatan ibu yaitu dapat menyebabkan penurunan berat badan lebih dari 5% serta menyebabkan gangguan metabolisme sehingga menyebabkan komplikasi lainnya seperti dehidrasi, lemah dan kekurangan gizi. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan ikterus, ketonuria, penimbunan asam laktat, asidosis metabolik, bahkan kematian ibu dan janin (Mauaba, 2007).
Kerusakan pada hati sehingga faalnya terganggu disebabkan oleh kekurangan zat makanan. Jika muntah tidak berhenti-henti maka akan timbul keadaan ikterus, delirium, suhu tinggi, perdarahan pada retina dan apabila dalam hal ini dapat dipertanggung jawabkan untuk menghentikan kehamilan, maka dilakukan abortus terapeutis (Muchtar, 1995).

KESIMPULAN
Hasil penelitian ini adalah mual dan muntah banyak dialamai pada primigravida






DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. Buku Ajar Keperawatan Maternitas: Edisi 4.Jakarta: EGC. 2004.
Hidayati, R. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis danPatologis. Salemba Medika. 2009.
Koesno. Pengaruh pemberian aromaterapi jeruk dengan penurunan mual muntah padibu hamil trimester I. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan. darwww.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanp df/ 207312042 /bab1. 2009.
Mandriwati. Penuntun Belajar AsuhanKebidanan Ibu Hamil. EGC. 2008.
Manuaba, I. B. G., Manuaba, I. A. C. & Manuaba, I. B. G. F.  Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007: 396-400.
Nasriah.  P,  2010.  Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pengetahuan  remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA Negeri 1 Mojogedang.http://faktor-faktorkespro.com
Nilawati SD, Krisnatuti B, Mahendra, dan Djing OE. Care Yourself Kolesterol. Cetakan 1. Jakarta: Penebar Plus+. 2008.
Onggo, Tri Ira Puspito. Kitab Kehamilan dan Persalianan. Yogyakarta: Mitra Buku. 2012.
Prawirohardjo, S. & Wiknjosastro, H. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002: 275-280.
Rahingtyas, D., K. Pemanfaatan daun mint untuk ibu hamil dengan gejala mual dan muntah. Bogor: Fakultas Pertanian (IPB). 2008.
Rahingtyas, D., K. Pemanfaatan daun mint untuk ibu hamil dengan gejala mual dan muntah. Bogor: Fakultas Pertanian (IPB). 2008.
Safari, F. R. N. Hubungan Karakteristik dan Psikologis Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di RSUD H. Abd. Manan Simatupang Kisaran. Wahana Inovasi. 2017; 6(1): 205
Smith. Efektivitas Konsumsi Ekstrak Jahe dengan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu Hamil di WilayahKerja Puskesmas Ungaran. 2009.
Supriyanto. Faktor predisposisi kejadian Emesis Gravidarum pada IbuHamil Trimester I di RB YKWD.Available at:digilib.unimus.ac.id/download.php=682. 2009.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Angka Kematian Ibu. Dikutip dari www.bkkbn.co.id 2012.
Suwarni. Avertebrata Air. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Perikanan. Universitas Hasanuddin : Makassar. 2008.
Yanti, D. T. Gambaran Karakteristik Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Jurnal Harapan Bangsa. 2015; 3(1): 33-34.

1 komentar:

  1. Seminole Hard Rock Hotel & Casino - Mapyro
    Hotels 1 김해 출장마사지 - 12 광명 출장안마 of 64 — The Seminole Hard Rock 울산광역 출장샵 Hotel & Casino is 제천 출장마사지 located in Hard Rock's entertainment district and in the heart of the South 이천 출장샵

    BalasHapus