PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP PERUBAHAN STATUS
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
PADA ANAK TK A METHODIST 6 MEDAN
Oleh:
Yenny Lisbeth Siahaan
Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Medan
ABSTRAK
Latar Belakang :Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak melibatkan interaksi
antara orangtua dan dokter gigi. Pada anak balita pengaruh orang tua sangat
berperan dalam membetuk perilaku anak. Sikap dan perilaku orang tua terutama
ibu yang biasanya orang terdekat dengan anak. Upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi salah satunya adalah
dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi melalui penyuluhan. Tujuan: Melihat perbedaan status
kebersihan gigi dan mulut anak setelah dilakukan penyuluhan kepada orang tua. Metode:Penelitian ini bersifat deskriptif dengan cross sectional yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran hubungan tingkat pengetahuan cara menyikat gigi dengan
kebersihan gigi dan mulut pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian populasi
yang dilakukan pada anak TK A Methodis 6 Medan dengan jumlah responden 30 orang
anak. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase
Debris Indeks, Calculus Indeks, dan OHI-S pada anak. Persentase tingkat pengetahuan tentang cara manyikat gigi yang baik
terhadap kebersihan gigi dan mulut pada anak TK A Methodist 6 Medan yaitu
dengan kriteria baik sebanyak 10 orang (33,3%), kriteria sedang sebanyak 13
orang (43,3%), dan 7 orang anak yang memiliki kriteria buruk sebanyak 7 orang
anak (23,3%). Dari hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa peran orang tua dalam membimbing anak melakukan sikat gigi secara rutin
sangatlah penting dalam meningkatkan keberihan gigi dan mulut.
Kata Kunci : Pengetahuan,
Status Kebersihan Gigi dan Mulut
Datar pustaka :
8 referensi (1990-2012)
Latar Belakang Masalah
Karies gigi serta adalah penyakit gigi dan mulut yang paling banyak
dijumpai pada anak-anak di Jakarta 90% anak mengalami masalah gigi berlubang
dan 80% penyakit gusi. Angka itu lebih parah pada anak-anak golongan ekonomi
menengah kebawah. Hasil penelitian (Yuyus R, dkk) di Jakarta pada 1000 orang
menunjukan anak balita yang bebas karies sebesar 14,1%, anak yang mempunyai
karies lebih dari 4 gigi 85,9%, sedangkan DMFT 6,8 gigi.
Pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut anak melibatkan interaksi antara orangtua dan dokter gigi. Pada anak
balita pengaruh orang tua sangat berperan dalam membetuk perilaku anak. Sikap
dan perilaku orang tua terutama ibu yang biasanya orang terdekat dengan anak
dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut memberi pengaruh yang cukup
singnifikan terhadap sikap dan perilaku anak. Peningkatan kesadaran akan
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat diberdayakan mulai dari usia
dini yaitu dengan mencegah, merawat dan memlihara kesehatan gigi.
Seorang ibu sudah seharusnya mempunyai
pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik terhadap kesehatan gigi dan mulut
khususnya pada anak usia dini (dibawah 5 tahun) agar dapat memberikan oral health education kepada anak. Hasil
penelitian (Suryawati dkk) di kecamatan
Ciputat dan Kecamatan Pasar Minggu menunjukan bahwa 76,8% ibu balita yang
memliki pengetahuan yang kurang terhadap kesehatan gig dan mulut 84,1% memiliki
sikap yang baik dan 89% memiliki perilaku yang kurang dalam usaha pemeliharaan
kesehatan gigi anak. (Suryawati dkk, 2009)
Rumusan masalah
Berdasarkan apa yang diuraikan diatas peneliti merasa tertarik
untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan orang tua terhadap perubahan
statutus kebersihan gigi dan mulut anak
TK Methodist 6 Medan 2018.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui “Gambaran Tingkat Penegetahuan Cara Menyikat Gigi Dengan Kebersihan
Gigi Dan Mulut, Mengetahui Persentase Debris Indeks,
Calculus Indeks, Dan OHI-S Pada Anak Pada Anak TK Methodist6 Medan Kec Medan Sunggal Tahun 2014”
Manfaat Penelitian
1.
Meningkatkan
pengetahuan dan tanggung jawab orangtua dalam meningkatkan status kebersihan
gigi dan mulut anak TK Methodist
2.
Sebagai masukan
atau informasi bagi pihak sekolah tentang pengetahuan terhadap kebersihan gigi
dan mulut anak
3.
Hasil ini dapat
di gunakan sebagai bahan referensi di perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jurusan
Keperawatan Gigi Medan.
Metode
Penelitian
Kerangka Konsep
|
|
||||||
Desain penlitian
Jenis
penelitian ini bersifat deskriptif dengan
cross sectional, dimana peneliti akan mendeskripsikan bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap Perubahan Status
Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Anak TK Methodist 6 Medan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Di :
Sekolah TK Methodist 6 Medan.
Waktu :
Bulan Juni 2015
Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah orang tua/ anak TK
di sekolah Methodis 6 Medan dan sampel
penelitian sebanyak 30 orang anak
Besaran sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2010).Sementara menurut Suharsimi Arikunto (1998) menyatakan
‘Apabila subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Bila
subjeknya lebih dari 100,dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Jadi sampel yang akan diteliti adalah berjumlah 30
orang.
Bahan dan alat penelitian
1.
Bahan
Format Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut untuk mencatat hasil
pemeriksaan
Handscon, Masker, Sikat gigi, Pasta gigi, Povidone Iodine, Obat kumur (chlorhexidine gluconate), Disclosingsolution, Gelas plastic, Air bersih, Bengkok besar, Tissue
2.
Alat
alat pemeriksaan : Sonde, Kaca
mulut, Pinset, Eksavator
A. Alur penlitian
|
B. Analisis data
Jenis penelitian ini bersifat
deskriptif dengan metode survey, data yang digunakan
dalam
penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh atau
diambil oleh peneliti dari responden dengan cara pemeriksaan lansung ke mulut siswa
yang menjadi sampel penelitian
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Penelitia yang dilakukan pada 30 anak TK Methodist 6 Medan tentang cara menyikat gigi
yang baik didapat hasil sebagai berikut
Tabel
1 Distribusi Frekuensi Respnden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Cara
Menyikat Gigi pada Anak TK A Methodist 6
No
|
Pengetahuan
|
N
|
%
|
1
2
3
|
Baik
Sedang
Buruk
|
10
13
7
|
33.3
43.3
23.3
|
Total
|
30
|
100%
|
Tabel
2 : Distribusi Frekuensi Responden
Kriteria Debris (DI) Anak TK Methodist
6 Medan
No
|
Debris
Indeks
|
N
|
%
|
1
2
3
|
Baik
Sedang
Buruk
|
7
18
5
|
23.3
60
16.7
|
Total
|
30
|
100%
|
Tabel3Distribusi
Frekuensi Respnden Berdasarkan Kriteria Kalkulus Anak TK
Methodist 6 Medan
No
|
Pengetahuan
|
N
|
%
|
1
2
3
|
Baik
Sedang
Buruk
|
30
0
0
|
100
0
0
|
Total
|
30
|
100%
|
Tabel 4
Distribusi Frekuensi RespndenBerdasarkan Kriteria OHI-S Anak TK Methodist 6 Medan
No
|
Debris Indeks
|
N
|
%
|
1
2
3
|
Baik
Sedang
Buruk
|
7
18
5
|
23.3
60
16.7
|
Total
|
30
|
100%
|
Pembahsan
Berdasarkan
hasil yang diperoleh melalui kuesioner yaitu persentase tingkat pengetahuan
tentang cara menyikat gigi yang baik pada anak TK A Methodist 6 Medan yaitu
dengan criteria baik sebanyak 10 anak (33.3 %), yang kriteria sedang sebanyak
13 anak (43.35) dan kriteria yang buruk sebanyak 7 responden
(23.3%). Dapat disimpulkan bahwa pada anak- anak TK tersebut belum memahami secara benar
bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Selain itu dari
30 anak TK tersebut yang telah mengisi
kuesioner kemudian dilakukan pemeriksaan langsung, sehingga diperoleh 7 anak
yang memiliki Indeks DI dan CI (OHI-S) dengan criteria baik 7 anak, yang memiliki
indeks criteria sedang indeks OHI-S yang buruk
Dari hasil data
yang diperoleh, diperlukan pemahaman yang lebih untuk anak-anak TK tersebut,
ini bisa diperoleh lewat bimbingan orang tua dan lingkungan sekolah itu
sendiri. Dengan melakukan kegiatan UKGS dan melakukan penyuluhan-penyuluhan
tentang kesehehatan khususntya kesehatan gigi.
Bentuk dan
ukuran sikat gigi baik kepala, bahan, permukaan, susunan serabutnya serta
bagian tangkainya sangat bervariasi. Hal ini tidak mengherankan karena
efisiensi sebuah sikat gigi dalam menghilangkan palk sebagian terbesar,
tergantung pada kemampuan individu dan sangat kecil sekali dipengaruhi oleh
jenis iskat dan cara penyikatannya ( Edwina 2002)
Pengetahuan
bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagian
konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya.
Pengetahuan bukanlah suatu yang sudah ada dan tersedia dan semetara orang
laintinggal menerimany. Pengetahuan adalah sebagian suatu pembentukan yang
terus menerus oelh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena
adanya pemahaman- pemahaman baru ( Notoatmodjo, 2007)
Kesimpulan
1.
Persentase
tingkat pengetahuan tentang cara manyikat gigi yang baik terhadap kebersihan
gigi dan mulut pada anak TK A Methodist 6 Medan yaitu dengan kriteria baik
sebanyak 10 orang (33,3%), kriteria sedang sebanyak 13 orang (43,3%), dan 7
orang anak yang memiliki kriteria buruk sebanyak 7 orang anak (23,3%).
2.
Persentase
kriteria kebersihan gigi dan mulut OHI-S
debris indeks (DI) dan kalkulus (CI) telah diteliti diperoleh 7 orang anak yang
memiliki indeks OHI-S dengan kriteria baik, sedangkan kriteria OHI-S yang
terbesar adalah kriteria sedang yaitu sebanyak 18 orang anak, dan kriteria OHI-S yang buruk sebanyak 5 orang
anak
Saran
1.
Diharapkan
kepada anak- anak TK Methodist 6 Medan tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut
dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
2.
Untuk pihak
sekolah kiranya menjalin hubungan ke pihak kesehatan dalam memberikan tentang
penyuluhan kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
3.
Diharapkan
kepada orangtua yang memiliki anak untuk lebih memperhatikan kebersihan gigi
dan mulut anaknya.
REFERENSI
Depkes. 2013. Badan
penelitian dan Pengembangan Kesehatan.. Lapoan Hasil Rset Kesehatan (RISKESDAS)
Nasional Jakarta
Eriska
Riyanti. 2005. Pengenalan Dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Seminar
Sehari Kesehatan Psikologi Anak . Gedung lab. Utama Pramita.
Edwina
A. M.Kidd, Sally Joyston-Bechal. 2012. Dasar-Dasar
Karies Penyakit gigi dan Penanggulangan. Buku Kedokteran EGC.
Green, Lawrerence. 1990. Health Education Planing, A Diagnostic Aproach The Jhon Hopkins University.
Myfield Publishing Co.
Herijulianti E, Svasti T, Artini S. 2001. Pendidikan
Kesehatan Gigi. EGC. 2002.
Manson, JD., Eley, BM. 1993. Buku Ajar Periodonti, EGC Jakarta.
Maulani
.C dan Enterprise. J,. 2005. Kiat Merawat
Gigi Anak , Panduan Orang Tua Dalam Merawat Dan Menjaga Kesehatan Gigi
Anak-Anaknya. EGC.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan
Masyarakat : ilmu dan Seni Jakarta, Rineka Cipta,
Sondang
P, Hamada T. 2008. Menuju gigi dan
mulut sehat. Medan : USU Press,
Yunus
R,Magdarina DA, 2002. Siswati F.
Karies Gigi Pada Anak Balita di Wilayah DKI. Cermin Dunia kedokteran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar