Jumat, 29 Desember 2017

Sofia: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 6, Nomor 2, Juli-Desember 2017, hal. 83-86


Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Sebagai Pengusir (Repellent) Lalat Rumah (Musca Domestica)

Oleh:
Sofia
(Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Aceh)

ABSTRAK
Lalat rumah adalah jenis insekta yang merupakan vektor (penular) secara mekanis menyebarkan berbagai jenis penyakit. Kehadiran lalat sangat mengganggu maka perlu dilakukan pengendalian lalat. Salah satu penggunaan bahan alami yang efektif adalah daun pandan wangi karena mengandung minyak atsiri yang mampu mengusir serangga. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi Sebagai Repellent Nabati Lalat Rumah (MuscaDomestica). Penelitian ini merupakan rancangan eksperimen dengan populasi penelitian adalah Rumah Makan. Perlakuan dengan dosis ekstrak daun pandan wangi 400 gr/ 500 ml untuk melihat perbedaan jumlah lalat sebelum dan sesudah menggunakan ekstrak. Data dianalisis menggunakan UjiStatistik T-test. Rata-rata lalat yang hinggap sebelum perlakuan pada rumah makan 1 adalah 6, rumah makan 2 berjumlah 6, rumah makan 3 berjumlah 5. Jumlah lalat yang hinggap setelah perlakuan berjumlah sama pada 3 rumah makan yaitu 3. Hasil uji T test menunjukkan nilai t hitung sebesar 11,086 dengan nilai sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho  ditolak, menunjukkan bahwa jumlah lalat yang hinggap sebelum dan sesudah terdapat perbedaan, yaitu menurunnya jumlah lalat setelah diberikan ekstrak. Penggunaan ekstrak daun pandan wangi mampu mengusir lalat, Sehingga rumah makan dapat meletakkan ekstrak daun pandan wangi untuk mengusir lalat daripada menggunakan bahan kimia.

Kata Kunci :Lalat Rumah, Pandan Wangi, Repellent

PENDAHULUAN
Vektor merupakan Arthopoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia. Lalat rumah adalah jenis insekta yang merupakan vektor (penular) secara mekanis yang menyebarkan berbagai jenis penyakit seperti disentri, antraks, dan beberapa bentuk konjungtivis.[1] Serangga ini tersebar secara cosmopolitan dan bersifat sinantrofik yang artinya lalat ini mempunyai hubungan ketergantungan yang tinggi dengan manusia karena zat-zat makanan yang dibutuhkan lalat sebagian besar ada pada makanan manusia. Lalat ini dapat dengan mudah berkembangbiak karena cepat beradaptasi dengan lingkungan dan tingkat reproduksinya sangat tinggi. Apabila populasi masih dalam batas-batas yang normal maka dampak negative dari kehadirannya tidak terlalu dirasakan, tetapi sebaliknya bila populasinya cukup besar maka dapat menimbulkan masalah baik di bidang sanitasi, estetika serta produktivitas ternak.[2]
Penyakit yang ditimbulkan oleh lalat antara lain disentri, cholerae, typhus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk, penularan penyakit ini terjadi secara mekanis dimana kulit, tubuh, dan kaki-kakinya yang kotor merupakan tempat menempelnya mikroorganisme yang kemudian lalat tersebut hinggap di makanan. Oleh karena demikian besar penyebab penyakit yang dapat ditularkan melalui lalat, maka perlu dilakukan pengendalian lalat yang cermat. Berbagai cara telah banyak di lakukan untuk mengendalikan umpan beracun ataupun insektisida, atau dengan aroma yang bersifat mengusir lalat (repellent).[3] Cara yang bersifat alami menggunakan wewangian alami dari tanaman yaitu daun pandan dan buah cengkeh.
Daun pandanwangi (Pandanus amaryllifolius) mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Alkaloida adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Flavonoida adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam dan terkandung pada tumbuhan, baik di daun, batang, buah maupun bunga. Tanin didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Polifenol (polyphenol) merupakan senyawa kimia yang terkandung di dalam tumbuhan dan bersifat antioksidan kuat. Polifenol adalah kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam sayuran (brokoli, kol, seledri), buah-buahan(apel, delima, melon, ceri, pir, dan stroberi), kacang-kacangan (walnut, kedelai, kacang tanah), minyak zaitun, dan minuman (seperti teh, kopi, cokelat dan anggur merah/red wine). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi Sebagai Pengusir (Repellent) Nabati Lalat Rumah (Musca Domestica).[4]

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimen dengan melihat perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan ekstrak daun pandan wangi terhadap daya usir lalat rumah(Muscadomestica). Penelitian ini dilaksanakan dikawasan Banda Aceh pada tanggal 23 sampai 25 Mei 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah Makan yang ada di Banda Aceh sebanyak 3 Rumah Makan. Perlakuan dengan dosis ekstrak daun pandan wangi 400 gr/ 500 ml. Analisa Data dengan menggunakan Uji Statistik T-test.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. JumlahLalat Yang Hinggap Sebelum dan Sesudah Penggunaan Ekstrak Daun Pandan Wangi
No
Pengulangan
Sebelum
Sesudah
RM 1
RM 2
RM 3
RM 1
RM 2
RM 3
1
I
6
7
6
4
3
3
2
II
5
5
5
2
3
3
3
III
6
6
5
3
2
2
Jumlah
17
18
16
9
8
8
Rata-rata
6
6
5
3
3
3
Sumber : Hasil Penelitian
Dari tabel diatas diketahui bahwa lalat yang hinggap pada flygrill sebelum dilakukan perlakuan dengan ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius) pada rumah makan 1 adalah 6 kepadatan lalat di hitung pada saat cuaca hujan. Pada rumah makan 2 berjumlah 6 dan rumah makan 3 jumlah lalat yang hinggap adalah 5. Setiap rumah makan terdapat jumlah lalat yang berbeda, hal tersebut dipengaruhi oleh letak rumah makan dan kondisinya. Setelah dilakukan perlakuan diketahui bahwa ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius) memiliki daya tolak terhadap lalat. Setelah dilakukannya pengujian dengan dosis ekstrak daun pandan wangi(Pandanusamaryllifolius) 400gr/500ml air menyebabkan lalat yang hinggap pada flygril berkurang. Perlakuan pada setiap rumah makan menunjukkan hasil yang sama. Setelah di hitung rata-rata, jumlah lalat yang hinggap pada 3 rumah makan berjumlah 3 ekor.
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Sebelum dan Sesudah Menggunakan Ekstrak Daun Pandan Wangi sebagai Repellent Lalat Rumah Pada Rumah Makan

Mean
S.deviasi
S.error mean
P
95%
Lower
Upper
Jumlah lalat sebelum perlakuan
5,67
0,70
0,23
0,000
2,288
3,490
Jumlah lalat sesudah perlakuan
2,78
0,66
0,22

Hasil statistik menunjukkan nilai t hitung sebesar 11,086 dengan nilai sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho  ditolak, artinya hal ini menunjukkan bahwasanya jumlah lalat yang hinggap sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan tidaklah sama. Dengan kata lain, ekstrak daun pandan wangi memberikan pengaruh terhadap lalat rumah.

PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa jumlah lalat rumah yang hinggap pada flygril sebelum perlakuan sebanyak 3 kali perhitungan pada rumah makan 1 didapatkan hasil rata-rata 6 ekor. Pada rumah makan 2 didapatkan hasil rata-rata lalat 6 ekor dan pada rumah makan 3 rata-rata lalat yang hinggap adalah 5 ekor. Standar penilaian lalat adalah 0-2 ekor : rendah (tidak masalah), 3-5 ekor : sedang (perlu dilakukan pengamanan), 6-20 ekor : cukup ( lalukan penanganan, dan pengendalian), > 20 ekor : sangat perlu dilakukan pengendalian. Setelah dilakukan perlakuan menggunakan ekstrak daun wangi(Pandanusamaryllifolius) dengan dosis 400gr/500ml, rumah makan 1 hasil rata-rata lalat yang hinggap adalah 3 ekor dengan 3 kali pengulangan perhitungan rata-rata lalat. Pada rumah makan 2 berjumlah 3 ekor. Sedangkan pada rumah makan 3 rata-rata lalat adalah 3 ekor. Jumlah rata-rata lalat 3 ekor termasuk kedalam kategori rendah (tidak bermasalah), artinya daun pandan wangi(Pandanusamaryllifolius) berpengaruh terhadap daya usir lalat.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 11,086 dengan nilai sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho  ditolak, hal ini menunjukkan bahwasanya ekstrak daun pandan wangi berpengaruh terhadap lalat rumah, sehingga ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan yaitu menurunnya jumlah lalat setelah diberikan ekstrak daun pandan wangi. Efektifitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius) sebagai pengusir (repellent) terhadap lalat disebabkan karena daun pandan wangi mengandung minyak astiri. Minyak astiri daun pandanwangi (Pandanusamaryllifolius) mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir serangga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Habu (2015), rata-rata jumlah lalat yang hinggap pada makananya itu sebanyak 8 ekor lalat atau 27,0 % dan rata-rata jumlah lalat yang tidak menghinggapi makananya itu sebanyak 22 ekor lalat atau 73,0 %.[5] Jumlah lalat yang hinggap di makanan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lalat yang tidak hinggap pada makanan, hal ini disebabkan oleh wangi daun pandan yang dihasilkan.Wangi daun pandan timbul karena adanya kandungan minyak atsiri yang terkandung didalam daun tersebut. Karena dengan adanya minyak atsiri inilah membuat lalat menjauh dari makanan yang berdekatan dengan repellent yang ada. Seperti halnya perilaku atau kebiasaan lalat rumah yang menyukai aroma yang berbau busuk maka itulah mengapa lalat tidak meyukai aroma harum yang ditimbulkan oleh minyak atsiri yang terkandung dalam daun pandan.
Pemanfaatan ekstrak daun pandan wangi(Pandanusamaryl lifolius) yang memiliki daya usir terhadap lalat (Muscadomestica) merupakan solusi yang baik untuk menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain efektif mengusir lalat, ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryl lifolius) juga aman digunakan dan cara penggunaannya praktis dan ekonomis, karena alat dan bahan dalam pembuatan ekstrak daun pandan wangi mudah didapat dan cara yang dilakukan untuk mengusir lalat hanya dengan meletakkan wadah berisi ekstraknya pada tempat yang diinginkan.

KESIMPULAN
Ekstrak daun pandan wangi berpengaruh terhadap daya usir lalat rumah, dimana ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan yaitu menurunnya jumlah lalat yang hinggap setelah diberikan ekstrak daun pandan wangi. Pemanfaatan ekstrak daun pandan wangi sebagai penolak bisa dalam bentuk cairan dalam wadah maupun spray.

DAFTAR PUSTAKA


Borror, D.J, Triplehorn, C.A., & Johnson, N.F. (1992).Pengenalan Pelajaran Serangga,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pp 670-674.
Dewi, E.K. (2006). Jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang berhasil menjadi dewasa pada Feses Ayam yang Diberi Pakan Serbuk Kunyit (Curcuma domesticaval.).[Skripsi]. Bogor: IPB

Kardinan,Agus, 2007. DayaTolakEkstrakTanaman (Rosmarinus Officinalis) terhadapLalat (Musca Domestica).

Dalimartha, S. (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1.TrubusAgriwidya: Jakarta

Habu, Meilan H., (2015) Perbedaan Efektivitas Rendaman Buah Cengkeh Dan Daun Pandan Wangi Sebagai Pengusir (Repellent) Nabati Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar