Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius)
Sebagai Pengusir (Repellent) Lalat Rumah
(Musca Domestica)
Oleh:
Sofia
(Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Aceh)
ABSTRAK
Lalat rumah adalah jenis insekta yang
merupakan vektor (penular) secara mekanis menyebarkan berbagai jenis penyakit. Kehadiran
lalat sangat mengganggu maka perlu dilakukan pengendalian lalat. Salah satu penggunaan
bahan alami yang efektif adalah daun pandan wangi karena mengandung minyak
atsiri yang mampu mengusir serangga. Tujuan penelitian untuk mengetahui Efektivitas
Ekstrak Daun Pandan Wangi Sebagai Repellent Nabati Lalat Rumah (MuscaDomestica).
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimen dengan populasi penelitian adalah
Rumah Makan. Perlakuan dengan dosis ekstrak daun pandan wangi 400 gr/ 500 ml untuk
melihat perbedaan jumlah lalat sebelum dan sesudah menggunakan ekstrak. Data
dianalisis menggunakan UjiStatistik T-test. Rata-rata lalat yang hinggap sebelum
perlakuan pada rumah makan 1 adalah 6, rumah makan 2 berjumlah 6, rumah makan 3
berjumlah 5. Jumlah lalat yang hinggap setelah perlakuan berjumlah sama pada 3
rumah makan yaitu 3. Hasil uji T test menunjukkan nilai t hitung sebesar 11,086
dengan nilai sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak, menunjukkan bahwa jumlah lalat
yang hinggap sebelum dan sesudah terdapat perbedaan, yaitu menurunnya jumlah
lalat setelah diberikan ekstrak. Penggunaan ekstrak daun pandan wangi mampu mengusir
lalat, Sehingga rumah makan dapat meletakkan ekstrak daun pandan wangi untuk mengusir
lalat daripada menggunakan bahan kimia.
Kata Kunci
:Lalat Rumah, Pandan Wangi, Repellent
PENDAHULUAN
Vektor merupakan Arthopoda yang
dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia.
Lalat rumah adalah jenis insekta yang merupakan vektor
(penular) secara mekanis yang menyebarkan berbagai jenis penyakit seperti disentri,
antraks, dan beberapa bentuk konjungtivis.[1] Serangga
ini tersebar secara cosmopolitan dan bersifat sinantrofik yang artinya lalat ini
mempunyai hubungan ketergantungan yang tinggi dengan manusia karena zat-zat makanan
yang dibutuhkan lalat sebagian besar ada pada makanan manusia. Lalat ini dapat dengan
mudah berkembangbiak karena cepat beradaptasi dengan lingkungan dan tingkat reproduksinya
sangat tinggi. Apabila populasi masih dalam batas-batas yang normal maka dampak
negative dari kehadirannya tidak terlalu dirasakan, tetapi sebaliknya bila populasinya
cukup besar maka dapat menimbulkan masalah baik di bidang sanitasi, estetika serta
produktivitas ternak.[2]
Penyakit yang ditimbulkan oleh lalat antara lain disentri,
cholerae, typhus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi
sanitasi lingkungan yang buruk, penularan penyakit ini terjadi secara mekanis
dimana kulit, tubuh, dan kaki-kakinya yang kotor merupakan tempat menempelnya
mikroorganisme yang kemudian lalat tersebut hinggap di makanan. Oleh karena
demikian besar penyebab penyakit yang dapat ditularkan melalui lalat, maka
perlu dilakukan pengendalian lalat yang cermat. Berbagai cara telah banyak di
lakukan untuk mengendalikan umpan beracun ataupun insektisida, atau dengan
aroma yang bersifat mengusir lalat (repellent).[3] Cara yang bersifat alami
menggunakan wewangian alami dari tanaman yaitu daun pandan dan buah cengkeh.
Daun pandanwangi (Pandanus amaryllifolius) mengandung
alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Alkaloida adalah senyawa
organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini
disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam
struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Saponin merupakan senyawa
dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin
membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika
dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Flavonoida adalah suatu
kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam dan terkandung pada
tumbuhan, baik di daun, batang, buah maupun bunga. Tanin didefinisikan sebagai
senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000)
dan dapat membentuk kompleks dengan protein. Polifenol (polyphenol) merupakan
senyawa kimia yang terkandung di dalam tumbuhan dan bersifat antioksidan kuat.
Polifenol adalah kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam sayuran
(brokoli, kol, seledri), buah-buahan(apel, delima, melon, ceri, pir, dan
stroberi), kacang-kacangan (walnut, kedelai, kacang tanah), minyak zaitun, dan
minuman (seperti teh, kopi, cokelat dan anggur merah/red wine). Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi Sebagai Pengusir (Repellent) Nabati Lalat Rumah (Musca Domestica).[4]
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini merupakan rancangan eksperimen dengan melihat perbedaan sebelum dan sesudah
menggunakan ekstrak daun pandan wangi terhadap daya usir lalat rumah(Muscadomestica). Penelitian ini dilaksanakan
dikawasan Banda Aceh pada tanggal 23 sampai 25 Mei 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah Rumah Makan yang ada di Banda Aceh sebanyak 3
Rumah Makan. Perlakuan dengan dosis ekstrak daun pandan wangi
400 gr/ 500 ml. Analisa Data dengan menggunakan Uji Statistik T-test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. JumlahLalat Yang Hinggap Sebelum dan Sesudah Penggunaan Ekstrak
Daun Pandan Wangi
No
|
Pengulangan
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
RM 1
|
RM 2
|
RM 3
|
RM 1
|
RM 2
|
RM 3
|
||
1
|
I
|
6
|
7
|
6
|
4
|
3
|
3
|
2
|
II
|
5
|
5
|
5
|
2
|
3
|
3
|
3
|
III
|
6
|
6
|
5
|
3
|
2
|
2
|
Jumlah
|
17
|
18
|
16
|
9
|
8
|
8
|
|
Rata-rata
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
3
|
Sumber : Hasil Penelitian
Dari tabel diatas diketahui bahwa lalat yang hinggap pada flygrill sebelum
dilakukan perlakuan dengan ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius)
pada rumah makan 1 adalah 6 kepadatan lalat di hitung pada saat cuaca hujan.
Pada rumah makan 2 berjumlah 6 dan rumah makan 3 jumlah lalat yang hinggap adalah
5. Setiap rumah makan terdapat jumlah lalat yang berbeda, hal tersebut dipengaruhi
oleh letak rumah makan dan kondisinya. Setelah dilakukan perlakuan diketahui bahwa
ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius) memiliki daya tolak terhadap
lalat. Setelah dilakukannya pengujian dengan dosis ekstrak daun pandan wangi(Pandanusamaryllifolius)
400gr/500ml air menyebabkan lalat yang hinggap pada flygril berkurang.
Perlakuan pada setiap rumah makan menunjukkan hasil yang sama. Setelah di
hitung rata-rata, jumlah lalat yang hinggap pada 3 rumah makan berjumlah 3
ekor.
Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Sebelum dan Sesudah Menggunakan Ekstrak
Daun Pandan Wangi sebagai Repellent Lalat Rumah Pada Rumah Makan
|
Mean
|
S.deviasi
|
S.error mean
|
P
|
95%
|
|
Lower
|
Upper
|
|||||
Jumlah lalat sebelum perlakuan
|
5,67
|
0,70
|
0,23
|
0,000
|
2,288
|
3,490
|
Jumlah lalat sesudah perlakuan
|
2,78
|
0,66
|
0,22
|
Hasil statistik menunjukkan nilai t hitung sebesar 11,086 dengan nilai
sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak,
artinya hal ini menunjukkan bahwasanya jumlah lalat yang hinggap sebelum perlakuan
dan sesudah perlakuan tidaklah sama. Dengan kata lain, ekstrak daun pandan wangi
memberikan pengaruh terhadap lalat rumah.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa jumlah lalat rumah
yang hinggap pada flygril sebelum perlakuan sebanyak 3 kali perhitungan pada rumah
makan 1 didapatkan hasil rata-rata 6 ekor. Pada rumah makan 2 didapatkan hasil
rata-rata lalat 6 ekor dan pada rumah makan 3 rata-rata lalat yang hinggap adalah
5 ekor. Standar penilaian lalat adalah 0-2 ekor : rendah (tidak masalah), 3-5
ekor : sedang (perlu dilakukan pengamanan), 6-20 ekor : cukup ( lalukan penanganan,
dan pengendalian), > 20 ekor : sangat perlu dilakukan pengendalian. Setelah dilakukan
perlakuan menggunakan ekstrak daun wangi(Pandanusamaryllifolius) dengan dosis
400gr/500ml, rumah makan 1 hasil rata-rata lalat yang hinggap adalah 3 ekor dengan
3 kali pengulangan perhitungan rata-rata lalat. Pada rumah makan 2 berjumlah 3
ekor. Sedangkan pada rumah makan 3 rata-rata lalat adalah 3 ekor. Jumlah
rata-rata lalat 3 ekor termasuk kedalam kategori rendah (tidak bermasalah),
artinya daun pandan wangi(Pandanusamaryllifolius) berpengaruh terhadap
daya usir lalat.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 11,086
dengan nilai sig. = 0,000 (< 0,05) maka Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwasanya
ekstrak daun pandan wangi berpengaruh terhadap lalat rumah, sehingga ada perbedaan
sebelum dan sesudah perlakuan yaitu menurunnya jumlah lalat setelah diberikan ekstrak
daun pandan wangi. Efektifitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryllifolius)
sebagai pengusir (repellent) terhadap lalat disebabkan karena daun pandan wangi
mengandung minyak astiri. Minyak astiri daun pandanwangi (Pandanusamaryllifolius)
mengandung linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang
(sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir serangga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Habu (2015), rata-rata jumlah lalat
yang hinggap pada makananya itu sebanyak 8 ekor lalat atau 27,0 % dan rata-rata
jumlah lalat yang tidak menghinggapi makananya itu sebanyak 22 ekor lalat atau
73,0 %.[5] Jumlah lalat yang hinggap
di makanan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lalat yang tidak hinggap pada
makanan, hal ini disebabkan oleh wangi daun pandan yang dihasilkan.Wangi daun pandan
timbul karena adanya kandungan minyak atsiri yang terkandung didalam daun tersebut.
Karena dengan adanya minyak atsiri inilah membuat lalat menjauh dari makanan
yang berdekatan dengan repellent yang ada. Seperti halnya perilaku atau kebiasaan
lalat rumah yang menyukai aroma yang berbau busuk maka itulah mengapa lalat tidak
meyukai aroma harum yang ditimbulkan oleh minyak atsiri yang terkandung dalam daun
pandan.
Pemanfaatan ekstrak daun pandan wangi(Pandanusamaryl lifolius)
yang memiliki daya usir terhadap lalat (Muscadomestica) merupakan solusi
yang baik untuk menghindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Selain efektif mengusir lalat, ekstrak daun pandan wangi (Pandanusamaryl
lifolius) juga aman digunakan dan cara penggunaannya praktis dan ekonomis,
karena alat dan bahan dalam pembuatan ekstrak daun pandan wangi mudah didapat dan
cara yang dilakukan untuk mengusir lalat hanya dengan meletakkan wadah berisi ekstraknya
pada tempat yang diinginkan.
KESIMPULAN
Ekstrak daun pandan wangi berpengaruh terhadap daya usir lalat
rumah, dimana ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan yaitu menurunnya jumlah
lalat yang hinggap setelah diberikan ekstrak daun pandan wangi. Pemanfaatan ekstrak
daun pandan wangi sebagai penolak bisa dalam bentuk cairan dalam wadah maupun
spray.
DAFTAR
PUSTAKA
Dewi,
E.K. (2006). Jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang berhasil menjadi dewasa
pada Feses Ayam yang Diberi Pakan Serbuk Kunyit (Curcuma domesticaval.).[Skripsi].
Bogor: IPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar