PENGARUH
DUKUNGAN BIDAN DAN SUAMI TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MASA KEHAMILAN AKIBAT
BENCANA BANJIR
DI KARANG HAMPA ACEH BARAT TAHUN 2018
Oleh:
Yushida, Evi Zahara, Gustiana, Magfirah
ABSTRAK
Latar Belakang : Kejadian banjir yang
dialami oleh ibu hamil dapat memicu tingginya hormon kortisol dicairan amniotik
(ketuban) yang
disebabkan stres, kekhawatiran dan kecemasan. Level
kortisol yang tinggi pada azcairan amnion dapat memperpendek usia kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan ketakolamin yang dilepaskan oleh ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur. Efek banjir yang
dialami saat awal kehamilan
tidak akan memicu
proses persalinan secara langsung, namun
menyebabkan persalinan menjadi
lebih
awal. Tujuan Penelitian :
untuk mengetahui Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan
Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018. Dukungan
adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang
diterima individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun
kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan sosial keluargainternal, seperti
dukungan dari suami istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan
sosial keluarga eksternal, dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam
jaringan kerja sosial keluarga). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dari dukungan suami dan dukungan kesehatan
menunjukkan belum efektif dikarenakan mata pencaharian keluarga saat bencana
mati total dan akses jalan menuju Gampong Karang Hampa juga lumpuh total
sehingga menyebabkan petugas kesehatan tidak bisa memberikan pelayanan saat
bencana terjadi. Kesimpulan yang dapat diperoleh
yaitu terdapat dukungan bidan dan suami terhadap pelayanan
kesehatan masa kehamilan selama bencana banjir di Karang Hampa Aceh Barat. Disarankan
kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan jumlah sampel yang lebih
besar agar hasilnya lebih akurat.
Keywords: Dukungan Suami, Dukungan Tenaga Ibu Hamil, Bencana
1.
INTRODUCTION (10 PT)
Masa kehamilan
merupakan masa dimana tubuh
seorang ibu hamil mengalami
perubahan fisik
dan
perubahan
psikologis akibat peningkatan hormon kehamilan (1). Selama masa kehamilan terjadi
penambahan hormon estrogen sebanyak sembilan kali lipat dan progesteron sebanyak dua puluh kali lipat yang dihasilkan
sepanjang siklus menstruasi normal (2). Adanya
perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama kehamilan cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang wanita hamil merasa sedih,
mudah tersinggung, marah atau justru
sebaliknya merasa
sangat bahagia. Hal tersebut juga didukung hasil penelitian (3) yang menunjukkan
bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut dan cemas dalam menghadapi kehamilannya,
terlebih jika kehamilan tersebut ada diantara suasana-suasana yang mencekam
atau menakutkan seperti terjadi bencana.
Negara
Indonesia berlokasi di wilayah
rentan terhadap
berbagai
bencana alam. Hampir semua jenis
bencana alam
terjadi di Indonesia. Bencana bisa
kapan
saja terjadi tanpa diduga
waktu
yang tepat.
Hal
ini dapat menjadikan masyarakat kita
selalu berupaya
berperilaku tanggap bencana
(4).
Salah satu
kelompok
rentan
terhadap bencana
adalah
ibu hamil dan
menyusui. Banjir yang
dahsyat berdampak buruk pada kesehatan
ibu dan janin dalam kandungan yang
menyebabkan banyak risiko kehamilan melalui
persalinan darurat karena stres prenatal dikaitkan
dengan kelahiran yang tidak sesuai dengan perhitungan (5).
Dampak bencana pada
ibu
hamil dan menyusui telah dianalisis sebelumnya,
terutama untuk kelahiran seperti tingkat kelahiran prematur. Kejadian banjir
yang dialami oleh ibu hamil dapat memicu tingginya hormon kortisol dicairan
amniotik (ketuban) yang
disebabkan stres, kekhawatiran dan kecemasan. Level
kortisol yang tinggi pada cairan amnion dapat memperpendek usia kehamilan sehingga menyebabkan peningkatan ketakolamin yang dilepaskan oleh ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur. Efek banjir yang
dialami saat awal kehamilan
tidak akan memicu
proses persalinan secara langsung, namun
menyebabkan persalinan menjadi
lebih
awal (5).
Berdasarkan
data
bencana Indonesia
yang dirilis oleh BNPB, jumlah banjir di
Indonesia pada tahun 2017 adalah 979 kali dan pada tahun 2018 871
kali. Pada 2017, jumlah korban 162 orang, 106
orang terluka, 2.518.378 orang terluka, 3.371 rumah rusak berat.
Korban tewas
akibat
banjir pada
tahun 2018 adalah
yang tertinggi di antara bencana lainnya, dengan 36
orang tewas, 243
terluka, 470.461
tewas dan 946
rumah
rusak berat.
(BNPB, 2019).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh
peneliti di Gampong Karang Hampa pada 6 orang ibu hamil, ibu-ibu hamil tersebut
mengaku kurang mendapat perhatian dari para suami mereka, 5 dari ibu hamil
tersebut mengaku mereka tidak didampingi oleh suami ketika bencana di Gampong
Pulo terjadi, suami mereka sibuk dengan kegiatan baksos menolong korban bencana
yang terjadi di Gampong tetangga, ibu-ibu hamil tersebut mengaku sulit
mendapatkan pengobatan semasa bencana di Gampong Pulo terjadi, bahkan saat
terkadang mereka ada keluhan seperti pusing mata berkunang mereka harus sabar
menahan pusing yang terjadi, saat keluhan diberitahukan pada suami, suami
mengatakan sabar saja dulu hingga bencana selesai.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti begitu
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Dukungan Bidan Dan
Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di
Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018.
Menurut Internasional Confederation of Midwifes (ICM), bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan yang dikeluarkan ICM dan kerangka kerja dari
standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan untuk didaftarkan dan/atau memiliki izin yang
sah untuk melakukan
praktik kebidanan
dan menggunkan gelar/hak sebutan
sebagai bidan, serta mampu menunjukkkan kompetensinya
didalam praktik kebidanan
(7).
Suami adalah pemimpin dan pelindung bagi
Istrinya, maka kewajiban suami terhadap istrinya ialah mendidik, mengarahkan
serta mengertikan istri kepada kebenaran, kemudian memberinya nafkah lahir
batin, mempergauli serta menyantuni dengan baik. 15
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan bahwa
suami adalah pria menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri) yang
telah menikah. Suami adalah pasangan hidup istri (ayah dari anak-anak), suami
mempunyai suatu tanggung jawab yang penuh dalam suatu keluarga tersebut dan
suami mempunyai peranan yang penting, dimana suami sangat dituntut bukan hanya
sebagai pencari nafkah akan tetapi suami sebagai motivator dalam berbagai
kebijakan yang akan di putuskan termasuk merencanakan keluarga. 3
Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan,
perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang
berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan
sosial keluargainternal, seperti dukungan dari suami istri atau dukungan dari
saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal, dukungan sosial
eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga). Sebuah
jaringan sosial keluarga secara sederhana adalah jaringan kerja sosial keluarga
inti. 4
Pengertian
dari dukungan suami adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan,
yang nyata atau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang
dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya atau dukungan adalah keberadaan, kesedian, kepedulian dari
orang-orang yang diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. 4
2.
RESEARCH METHOD (10 PT)
Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang
bersifat deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami
Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang
Hampa Aceh Barat Tahun 2018”.
Penelitian ini dilaksanakan Di
Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2018. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai Januari 2019.
Informan
adalah orang yang memberikan informasi (Arikunto, 2010). Informan dalam
penelitian ini adalah :
a.
Informan Utama
adalah suami ibu hamil.
b.
Informan
Triangulasi (IT1) 4 orang adalah satu orang Bidan, 1 orang Kader, Ibu hamil dan
Pak Geuchik.
Variabel |
Defenisi |
Informan Utama |
Informan
Triagulasi |
Metode |
Dari |
Dampak
Bencana |
Pengalaman dan Tindakan tentang Dampak
Bencana |
Ibu Hamil |
Bidan
(IT1) |
Indept Interview |
Pedoman Wawancara |
Dukungan Suami |
Reaksi atau respon seseorang tentang Dukungan
suami |
Ibu Hamil |
Bidan
(IT1) |
Indept Interview |
Pedoman Wawancara |
Dukungan Bidan |
Reaksi atau respon seseorang tentang Dukungan
bidan |
Ibu Hamil |
Bidan
(IT1) |
Indept Interview |
Pedoman Wawancara |
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil |
Pelayanan Kesehatan Yang diberikan Pada Ibu
Hamil |
Ibu
Hamil |
Bidan
(IT1) |
Indept Interview |
Pedoman Wawancara |
3.
RESULTS AND DISCUSSIONS (10 PT)
3.1 Dampak Bencana
Dari segi
dampak bencana dari semua responden mengaku resah dan khawatir jika bencana
sedang terjadi, selama banjir terjadi aktfitas semua warna termasuk ibu hamil
terganggu, kepercayaan diri ibu hamil jadi buyar dikarenakan panik saat terjadi
bencana, mereka khawatir dikarenakan saat bencana terjadi seluruh aktifitas
mati total, ibu hamil mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dengan petugas
kesehatan baik dalam segi mengontrol kehamilan dan mengambil obat dan vitamin,
dalam hal kegiatan sehari-hari semua responden mengaku mengalami kesulitan baik
dari segi ekonomi maupun kesehatan.
Dampak adalah
pengaruh kuat yang mendatangkan akibat,
baik akibat positif maupun
akibat negatif. Pengaruh sendiri adalah suatu keadaan
dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan
sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang
dipengaruhi (www.carapedia.com).
Menurut United National Development Program (UNDP),
bencana adalah suatu
kejadian
yang ekstrim dalam lingkungan alam atau manusia yang merugikan/mempengaruhi kehidupan
manusia, harta benda atau aktivitas sampai
pada
tingkat yang menimbulkan bencana.
Pengertian
lain tentang
bencana seperti
yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 24
Tahun
2007, bencana diartikan sebagai peristiwa atau
rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh
Dukungan Bidan Dan Suami Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat
Bencana Banjir Di Karang Hampa Aceh Barat Tahun 2020 pada wawancara ini didapatkan hasil bahwa sepenuhnya ibu hamil di daerah
karang hampa mengalami dampak bencana secara fisik dan psikologis, ibu hamil
dan narasumber lainnya mengaku khawatir dan gelisah saat bencana terjadi,
aktivitas sangat terganggu dikarenakan akses jalan menuju gampong karang hampa
lumpuh total.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
peneliti dapat disimpulkan bahwa bencana banjir yang terjadi sangat berdampak
kepada ibu hamil, ada baiknya tenaga kesehatan dan pemerintah bekerjasama untuk
menangani dampak bencana yang terjadi pada ibu hamil dan masyarakat di Gampong
Karang Hampa.
3.2 Dukungan suami
Berdasarkan wawancara hasil penelitian yang dilakukan
untuk kategori dukungan suami, dari segi dukungan emosional sudah sangat baik,
ibu hamil mengaku mendapatkan perhatian penuh dari suami, suami memberikan rasa
aman dan nyaman, suami menunjukkan sikap yang sangat positif, tergambar jelas
dari ahsil wawancara bahwasanya suami juga ikut membantu ibu hamil dalam
mencari segala informasi nmengenai kehamilan, namun dari segi dukungan
instrumental dari segi ekonomi suami ibu hamil mengaku mengalami kesulitan
selama bencana banjir terjadi, mata pencaharian suami ibu hamil di Gampong
Karang Hampa adalah mencari sawit jadi sudah pasti jika bencana banjir terjadi
semua sawit terendam dan tidak bisa dipetik dan keuangan keluargapun lumpuh
total.
Pengertian dari dukungan suami adalah informasi verbal
atau non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku diberikan oleh
orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang
berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau
berpengaruh pada tingkah laku penerimanya atau dukungan adalah keberadaan,
kesedian, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita
Dari hasil penelitian
dukungan suami dapat disimpulkan bahwa sanya masyarakat Gampong Karang Hampa
harus lebih giat mencari mata pencaharian cadangan untuk menghadapi bencana
banjir yang terjadi, kemudian membuat tabungan keluarga khususnya untuk istri
yang sedang hamil demi menangani resiko-resiko yang akan terjadi pada ibu hamil
jika kecukupannya tidak terpenuhi selama banjir terjadi.
3.3 Dukungan Tenaga Kesehatan
Dalam hal hasil penelitian Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
selama bencana ntuk katerogi
dukungan tenaga kesehatan dalam hal ini dukungan emosional, tenanga kesehatan
khsususnya bidan sudah memberikan respon positif terhadap ibu hamil yang
terkena dampak bencana, bidan sudah memberikan perhatian dan menunjukkan sikap
kepeduliannya, demikian juga dengan
dukungan penghargaan bidan sudah memberikan sugesti dan support baik
pada ibu hamil, dukunga instrumental juga sudah semaksimal mungkin diberikan
oleh tenaga kesehatan, kemudian untuk dukungan informasi juga sudah diberika
dengan baik oleh tenaga kesehatan namun semua dukungan itu hanya mampu
diberikan sebelum dan sesudah bencana terjadi, dikarenakan akses jalan yang
lumpul total saat bencana terjadi, petugas kesehatan tidak sampai di titik
gampong Karang Hampa, untuk pelayananpun tidak dapat diberikan jika bencana
terjadi.
Dukungan
tenaga kesehatan adalah kenyamanan fisik
dan psikologis, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya
yang diterima individu dari tenaga
kesehatan. Dukungan tenaga kesehatan dapat
berwujud dukungan emosional,
penghargaan, instrumental, dan informasi.
Dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan,
perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang
berarti, baik secara perorangan maupun kelompok. Dukungan dapat berupa dukungan
sosial keluargainternal, seperti dukungan dari suami istri atau dukungan dari
saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal, dukungan sosial
eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja sosial keluarga).
Dengan melihat hasil
penelitian bahwa untuk kategori dukungan tenanga kesehatan dalam hal ini bidan
terhadap ibu hamil di Gampong Karang Hampa masih belum terealisasikan
sepenuhnya, semua bentuk dukungan sudah sangat baik diupayakan oleh tenanga
kesehatan hanya saja jika bencana terjadi dukungan yang sudah dsiapkan tersebut
tidak dapoat diberikan secara langsung karena akses jalan yang putus, solusi
untuk masalah ini adalah tenaga kesehatan sepatutnya mencari solusi yang
terbaik untuk dapat mengatasi masalah ini, ada baiknya jika patugas kesehatan
bekerjasama dengan pemerintah daerah menemukan solusi untuk dapat mencapai
Gampong Karang Hampa saat bencana banjir terjadi, baik dalam hal menyalurkan
bantuan maupun hadir di lokasi Gampong Karang Hampa untuk emmberikan pelayanan
secara langsung.
4.
CONCLUSION (10 PT)
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan yang dilakukan tentang Pengaruh Dukungan Bidan Dan Suami
Terhadap Pelayanan Kesehatan Masa Kehamilan Akibat Bencana Banjir Di Karang
Hampa Aceh Barat Tahun
2020 dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan
wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori dampak bencana dari semua responden
mengaku resah dan khawatir jika bencana sedang terjadi, selama banjir terjadi
aktfitas semua warna termasuk ibu hamil terganggu, kepercayaan diri ibu hamil
jadi buyar dikarenakan panik saat terjadi bencana, mereka khawatir dikarenakan
saat bencana terjadi seluruh aktifitas mati total, ibu hamil mengalami
kesulitan dalam interaksi sosial dengan petugas kesehatan baik dalam segi mengontrol
kehamilan dan mengambil obat dan vitamin, dalam hal kegiatan sehari-hari semua
responden mengaku mengalami kesulitan baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.
2. Berdasarkan
wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori dukungan suami, dari segi dukungan emosional
sudah sangat baik, ibu hamil mengaku mendapatkan perhatian penuh dari suami,
suami memberikan rasa aman dan nyaman, suami menunjukkan sikap yang sangat
positif, tergambar jelas dari ahsil wawancara bahwasanya suami juga ikut membantu
ibu hamil dalam mencari segala informasi nmengenai kehamilan, namun dari segi
dukungan instrumental dari segi ekonomi suami ibu hamil mengaku mengalami
kesulitan selama bencana banjir terjadi, mata pencaharian suami ibu hamil di
Gampong Karang Hampa adalah mencari sawit jadi sudah pasti jika bencana banjir
terjadi semua sawit terendam dan tidak bisa dipetik dan keuangan keluargapun
lumpuh total.
3. Berdasarkan
wawancara hasil penelitian yang dilakukan untuk kategori Dukungan Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan selama bencana ntuk katerogi dukungan tenaga kesehatan dalam hal ini
dukungan emosional, tenanga kesehatan khsususnya bidan sudah memberikan respon
positif terhadap ibu hamil yang terkena dampak bencana, bidan sudah memberikan
perhatian dan menunjukkan sikap kepeduliannya, demikian juga dengan dukungan penghargaan bidan sudah memberikan
sugesti dan support baik pada ibu hamil, dukunga instrumental juga sudah
semaksimal mungkin diberikan oleh tenaga kesehatan, kemudian untuk dukungan
informasi juga sudah diberika dengan baik oleh tenaga kesehatan namun semua
dukungan itu hanya mampu diberikan sebelum dan sesudah bencana terjadi,
dikarenakan akses jalan yang lumpul total saat bencana terjadi, petugas
kesehatan tidak sampai di titik Gampong Karang Hampa, untuk pelayananpun tidak
dapat diberikan jika bencana terjadi.
ACKNOWLEDGEMENTS (10 PT)
Ucapan terima kasih kepada Seluruh Dosen dan
Staff Program Studi DIII Kebidanan Meulaboh yang telah membantu atau ikut serta
dalam penelitian ini
REFERENCES
Sulistyorini. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama; 2014.
Munthe. Kesehatan dan gizi. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya; 2010
Darmayanti. Penilaian stantus
gizi. Jakarta: EGC. 2013.
Anies. Tentang hubungan perilaku ibu dengan status gizi pada
anak balita. 2017;
Kemenkes RI.
Data ANgka prevalensi gizi di Dunia
[Internet]. 2014 Jul [dikutip 25 Maret 2018. Tersedia pada: http://who.id/internasional-dunia-versi
BNPB, 2019 Tentang hubungan perilaku ibu dengan status gizi pada
anak balita. 2017;
ICM. Ilmu Gizi Dasar Kesehatan. Salemba
Medika. Jakarta ; 2011
IBI. Ilmu
Gizi Dalam Kesehatan. Dian
Rakyat. Jakarta ; 2016
Arikunto. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Ketujuh. Jakarta: Rineka Cipta; 2011
Subana, dkk (2007)
dengan judul pengetahuan dan sikap ibu dalam pemenuhan gizi balita; 2007