Kamis, 27 Desember 2018

Yushida dan Syamsidar: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2018, hal. 85-90


HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN EFEK SAMPING KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN KEJADIAN UNMET NEED KB

Oleh:
Yushida1 Syamsidar2

Dosen Prodi Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh1
Mahasiswa Prodi Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh2
Jln. Keperawatan No 25. Suak Ribee, Meulaboh

ABSTRAK
Unmet need adalah persentase wanita yang saat ini tidak menggunakan metode kontrasepsi dan tidak ingin anak lagi atau menunda kelahiran, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi jenis apapun.Unmet need akan memberikan dampak kehamilan tidak diinginkan oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum atau sudah tidak menginginkan hamil dan kehamilan tidak tepat waktu. Penurunan persentase unmet need akan  memberikan  hasil  yang signifikan  terhadap  angka prevalensi  kontrasepsi. Tujuan penelitian untuk menganalisa faktor determinan berhubungan dengan kejadian unmet need KB pada ibu pasangan usia subur di Gampong Rambong Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat. Jenis penelitian  analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian yaitu ibu pasangan usia subur (PUS), berjumlah 34 orang. Pemilihan sampel yang di gunakan total population yaitu semua populasi dijadikan sampel.  Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil analisa data menunjukkan bahwa dukungan suami ( p value= 0,106) > 0,05. Artinya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian unmet need KB, sedangkan efek samping KB memperoleh nilai P value 0,009 < 0,05 yang artinya memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian unmet need KB. Diharapkan bidan dapat meningkatkan konseling agar pemahaman akseptor KB tentang efek samping alat kontrasepsi menjadi lebih baik, demikian juga pemahaman pada suami akseptor KB.

Kata Kunci: Dukungan suami, Efek samping, Unmet need KB, Pasangan usia subur


PENDAHULUAN
Keluarga Berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan melalui beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Program KB memiliki manfaat yang  meliputi: menurunkan angka pertumbuhan penduduk melalui penurunan  angka kelahiran, meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup perempuan dengan membantu mereka mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, memajukan hak-hak pasangan dan perempuan, sebagai investasi ekonomi karena dapat menghemat pengeluaran pemerintah, swasta, masyarakat untuk upaya pendidikan dan kesehatan reproduksi.5
Unmet need KB merupakan salah satu konsep penting yang dimanfaatkan untuk pengembangan kebijakan KB, serta pelaksanaan dan pemantauan program KB diseluruh dunia. Sasaran unmet need secara nasional adalah sebesar 6,5%. Unmet need akan memberikan dampak kehamilan tidak diinginkan oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum atau sudah tidak menginginkan hamil dan kehamilantidak tepat waktu.Penurunan persentase unmet need akan  memberikan  hasil  yang signifikan  terhadap  angkaprevalensi  kontrasepsi.  Salah satu studi  menemukan  bahwa  dengan memberikan  pelayanan  pada kelompok unmet need dapat membantu pasangan untuk mengatur kehamilannya dan meningkatkan sosial ekonominya.Studi lain menunjukkan bahwa dengan menurunkan unmet need dapat mengurangi kematian ibu dananak.3
Tingginya unmet need bukan hanya akan menjadi penyebab  ledakan penduduk (populasi), melainkan juga bisa berpengaruh pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, karena merupakan salah satu faktor penyebab 75%  kematian ibu di Indonesia dan juga di dunia. Wanita usia reproduktif yang tidak menggunakan KB berpeluang besar untuk hamil dan mengalami komplikasi dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hal ini dapat disebabkan dari adanya aborsi karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy), jarak hamil terlalu dekat, melahirkan terlalu banyak maupun komplikasi penyakit selama kehamilan, penyulit saat persalinan dan komplikasi masa nifas.3
Berdasarkan Jurnal hasil penelitian Uljanah Khairunnisa,dkk tentang Hubungan Faktor Risiko Kejadian Unmet Need KB (Keluarga Berencana) Di Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal Tahun 2016 dimana faktor usia, Jumlah anak hidup,dukungan suami, Dukungan sosial memiliki hubungan dengan kejadian Unmet Need KB, sedangkan tidak memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian unmet need KB pengetahuan, efek samping, dan Agama.7
Pasangan usia subur merupakan sasaran dari program KB, dari seluruh PUS tersebut terdapat sebagian yang memutuskan untuk tidak memanfaatkan program tersebut dengan berbagai alasan di antaranya ingin menunda memiliki anak (IAT) atau tidak ingin memiliki anak lagi (TIAL). Kelompok PUS ini disebut sebagai unmet need.  Presentase PUS yang merupakan kelompok unmet need di indonesia sebesar 12,7 %. Dari seluruh PUS yang memutuskan tidak memanfaatkan program KB, sebanyak 6,15% beralasan ingin menunda memiliki anak (IAT), dan sebanyak 6,55% beralasan tidak ingin memiliki anak lagi (TIAL). Total angka unmet need tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 14,87%.8
Berdasarkan data Profinsi Aceh tahun 2016 jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi 74.80%, peserta KB baru 16.83%, peserta KB aktif 111.10%, unmet need 14.25%.9
Setelah dilakukan survey di Gampong Rambung Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat diperoleh data jumlah PUS sebanyak 44 jiwa, PUS yang ber KB sebanyak 10 jiwa, PUS yang tidak ber KB sebanyak 34 Jiwa.
Mengingat rendahnya keikutsertaan KB pada ibu pasangan usia subur di Gampong Rambong, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan dukungan suami dan efek samping KB dengan kejadian unmet need KB pada ibu pasangan usia subur
Tujuan penelitian Untuk menganalisa hubungan dukungan suami dan efek samping KB dengan kejadian unmet need KB pada ibu pasangan usia subur.
Manfaat penelitian ini yaitu Memperoleh kejelasan tentang unmet need KB serta faktor determinan yang mempengaruhinya. Dalam hal ini dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan kesehatan di puskesmas dan pendidikan agar dapat memberikan informasi  tentang faktor determinan yang mempengaruhi unmet need KB.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Keluarga Berencana adalah keinginan untuk memiliki anak sesuai dengan waktu dan jumlah yang diinginkan oleh sebuah keluarga. Keluarga berencana kadang disebut juga penjarakan kelahiran.5
Unmet Need adalah persentase perempuan saat ini yang tidak menggunakan metode kontrasepsi  dan tidak ingin punya anak lagi dan menunda kelahiran, tetapi tidak mengunakan alat kontrasepsi apapun.
Unmet need akan berdampak pada aborsi karena adanya unwanted pregnancy, jarak hamil terlalu dekat melahirkan terlalu banyak maupun komplikasi penyakit selama kehamilan, kesulitan saat persalinan, dan komplikasi masa nifas. Laporan hasil Unmet need sangat penting untuk mendapatkan gambaran pencapaian program KB dan mengetahui keadaan sasaran. Dengan mengetahui proporsi  kelompok tersebut, akan diketahui besarnya sasaran potensial yang masih perlu diajak ber KB.
Dukungan suami sangat diperlukan dalam melaksanakan keluarga berencana.Dukungan suami dapat mempengaruhi perilaku istri apabila suami tidak megizinkan atau mendukung, maka para istri akan mengikuti dan hanya sedikit istri yang berani untuk tetap memasang alat kontrasepsi. Perilaku terbentuk melalui suatu proses tertentu dan berlangsung dalam interaksi manusia dengan lingkungannya.  Dukungan emosional suami terhadap istri dalam keluarga berencana dapat diwujudkan dalam komunikasi yang baik antara   suami dan istri dalam kesehatan reproduksi dan dalam kesehatan ber    KB.13
Responden menyatakan bahwa pada umumnya setiap kontrasepsi yang dipakai menimbulkan efek samping. Sehingga mereka enggan mengunakan kontrasepsi yang akhirnya akan berdampak pada kesehatan mereka.7
Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup bersama, Batas umur yang digunakan disini adalah 15 sampai 44 tahun. Hal ini di latar belakangi oleh pemikiran oleh mereka yang berada pada kelompok umur 45-49 tahun, kemungkinan untuk melahirkan lagi  sangat kecil sekali.16
Jenis penelitian studi analitik observasional karena mengamati hubungan antara variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesa, desain studi cross sectional (rancangan potong lintang) .17
Penelitian akan dilaksanakan di Gampong Rambong Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan tanggal  20 Juli - 2 agustus 2018. Populasi adalah ibu pasangan usia subur (PUS) yang tidak ikut KB,berjumlah  34 orang.
Teknik pengambilan sampel adalah total population yaitu semua jumlah populasi dijadikan sampel.

HASIL PENELITIAN
Tabel 4.12  Determinan Faktor Dukungan  
                    Suami dengan Unmet Need KB
Dukungan Suami

Unmet Need KB
Jum lah
       P value


Ya
Tidak Kompeten




N
%
N
%
N
%

   Ada


22
75,0
1
 4,3
23
100

0,106

  Tidak 
   ada

9
95,7
3
25
12

100

Dari tabel 4.1  menunjukkan memperoleh pvalue (0,106) > 0,05, artinya bahwa dukungan suami tidak memiliki  hubungan yang signifikan dengan Unmet need KB.
Tabel 4.2 Determinan Faktor Efek samping   
                 terhadap Unmet Need KB
Efek samping
Unmet Need KB
Jumlah
P value
Ya
Tidak Kompeten
N
%
N
%
n
%

Ada
23
100
0
0
   23
100
0.009

Tidak ada
8
66,7
4
33,3
12
100


Dari tabel 4.2  menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki efek samping dan mengalami unmet need KB sebanyak 23 orang (100%) serta memperoleh p value (0,009) < 0,05.artinya bahwa efek samping KB memiliki  hubungan yang signifikan dengan Unmet need KB.



PEMBAHASAM
Dukungan suami sanggat di perlukan dalam melaksanakan keluarga berencana .dukungan suami dapat mempengaruhi perilaku istri apabila suami tidak megizinkan atau mendukung , maka para istri akan mengikuti dan hanya sedikit istri yang berani untuk tetap memasang alat kontrasepsi perilaku terbentuk melalui suatu proses tertentu dan berlangsung dalam interaksi manusia dengan lingkungan nya. Dukungan emosional suami terhadap istri dalam keluarga berencana dapat di wujudkan dalam komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam kesehatan reproduksi dan dalam kesehatan ber KB (Muniroh, 2013).
 Hasil penelitian yang dilakukan di gampong rambung, faktor dukungan suami tidak memiliki kejadian yang signifikan dengan kejadian unmet need KB hasil penelitian sejalan dengan penelitian Astuti (2014) yang menunjukkan bahwa ibu yang unmet need lebih banyak terjadi pada ibu yang mendapat dukungan dengan baik dari suami sebanyak 43 orang (43,79%). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar suami mendukung istri secara baik, berarti ada respon yang baik dari suami untuk istrinya dalam menggunakan alat atau cara kontrasepsi. Tingginya dukungan suami terhadap istri mengenai unmet need pada penelitian yang dilakukan peneliti disebabkan karena perhatian suami yang begitu besar terhadap istri yang ingin menggunakan alat atau cara kontrasepsi akan tetapi dukungan suami tidak baik mengenai KB tidak menjamin penggunaan KB juga baik.
Responden menyatakan bahwa pada umumnya setiap kontraspsi yang di pakai menimbulkan efek samping. Sehingga mereka enggan mengunakan kontrasepsi yang akhirnya akan berdampak pada kesehatan mereka seperti pusing kepala, gangguan menstruasi, merasa kedinginan serta efek samping lain nya (Uljannah,k 2016).
 Hasil penelitian yang dilakukan di gampong rambung, faktor efek samping memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian unmet need KB.
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Khairunnisa Uljannah, dkk (2016) yang menyatakan bahwa tidak ada kejadian yang signifikan efek samping dengan kejadian unmet need KB pada ibu pasangan usia subur (PUS)

KESIMPULAN
Faktor efek samping KB memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian unmet need KB Sedangkan Faktor dukungan suami tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan unmet need KB karena pada umumnya suami akseptor mendukung KB.



















DAFTAR PUSTAKA

Kurniwati, T. 2014. Buku ajar kependudukan dan pelayanan KB.jakarta.EGC
BKKBN. 2011. Pelayanan kontasepsi. Jakarta BKKBN. 2011, Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana,dan Pembangunan Keluarga dalam Mendukung Keluarga Sehat http://www.depkes.go.id/recources/download/info -terkini /rakerkernas. Gelz-2016 /kepala %20 BKKBN. Pdf di akses tanggal 14 februari 2018
Kemenkes RI. (2013). Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Buletin Jendela 
Data dan Informasi Kesehatan Volume 2, semester 2, 2013.
Sulistyawati,A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:Selemba Medika
Depkes. RI (2012) Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.  Jakarta
Jurnal Uljanah Khairunnisak,dkk.2016. Hubungan Faktor Risiko Kejadian Unmet
need KB Didesa Adiwerna Kecamatan Tegal Tahun 2016.http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/jkm
Kemenkes,RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia  http://www. depkes. go.id/ resources//download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2015.pdf
Rapat Pengendalian Program, 2016. Capaian Program KB Tahun 2016. Provinsi Aceh
Dinkes Aceh Barat, 2015. Profil Dinas Kesehatan Aceh Barat Tahun 2014,  Meulaboh
Puskesmas Kecamatan Bubon, 2017. Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan BubonTahun 2017. Bubon
Ulsafitri.y. dan fastin,R.N. ( 2015).Faktor  yang berhubungan dengan unmet need KB pada pasangan usia subur ( pus) . stikes yarsih sumbar bukit tinggi
Muniroh, I. D, Luthviatin,N, Istiaji,E. 2013. Dukungan Sosial Suami TerhadapIstri Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi. E-Jurnal Pustaka Kesehatan,Vo;2(no.1)
Notoatmodjo, S dan fastin, RN.  2015. Ilmu Perilaku Kesehatan Jakarta Ramela Cipta
Wahyuni,Y.2015. Pandangan Masyarakat Terhadap Program Keluarga
Berencana Dalam Mewujudkan Keluarga Sejahtera.http://digilib.uinsuka.ac.id/15909/. Diakses tanggal 14 februari 2018
Sariati, S. mulyaningsih, sugihardi 2015 Faktor yang Berhubungan dengan pus
Sastroasmoro, S, Ismael, S, 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa Aksara, Jakarta
Sugiyono, 2012.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung
Notoadmodjo. (2010). Metodelogi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta:Jakarta
Katulistiwa. (2014). Determinan unmet need KB pada wanita menikah di kecamatan Klabang kabupaten bondowoso. Artikel Ilmiah Hasil  Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 2, Hlm. 121-127.
Astuti & Rafifah. (2014). Deskriptif   faktor-faktor yang mempengaruhi wanita  usia Subur (WUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jurnal Ilmiah Kebidanan vol. 5 no 2. Hlm 99-108
Duapadang, T. Ismail, Subirman. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Unmet Need KB Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Tahun 2013. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Samarindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar