HUBUNGAN
DUKUNGAN SUAMI DAN EFEK SAMPING KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN KEJADIAN UNMET NEED KB
Oleh:
Yushida1 Syamsidar2
Dosen Prodi Kebidanan Meulaboh
Poltekkes Kemenkes Aceh1
Mahasiswa Prodi Kebidanan
Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh2
Jln. Keperawatan No 25. Suak
Ribee, Meulaboh
ABSTRAK
Unmet need adalah
persentase wanita yang saat ini tidak menggunakan metode kontrasepsi dan tidak
ingin anak lagi atau menunda kelahiran, tetapi tidak menggunakan kontrasepsi
jenis apapun.Unmet need
akan memberikan dampak kehamilan tidak diinginkan oleh seorang
perempuan yang sebenarnya belum atau sudah
tidak menginginkan hamil dan kehamilan tidak tepat waktu. Penurunan
persentase unmet need akan memberikan hasil
yang signifikan terhadap angka prevalensi kontrasepsi. Tujuan penelitian untuk
menganalisa faktor determinan berhubungan dengan kejadian unmet need KB pada
ibu pasangan usia subur di Gampong Rambong Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat.
Jenis penelitian analitik observasional
dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian yaitu ibu pasangan
usia subur (PUS), berjumlah 34 orang. Pemilihan sampel yang di gunakan total
population yaitu semua populasi dijadikan sampel.
Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil
analisa data menunjukkan bahwa dukungan suami ( p value= 0,106) > 0,05. Artinya tidak memiliki
hubungan yang
bermakna dengan kejadian
unmet need KB, sedangkan efek
samping KB memperoleh
nilai P value 0,009 < 0,05 yang
artinya memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian unmet
need KB. Diharapkan bidan
dapat meningkatkan konseling agar pemahaman akseptor KB tentang efek samping
alat kontrasepsi menjadi lebih baik, demikian juga pemahaman pada suami
akseptor KB.
Kata
Kunci: Dukungan
suami, Efek samping, Unmet need KB,
Pasangan usia subur
PENDAHULUAN
Keluarga Berencana merupakan
usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan melalui beberapa
cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Program KB
memiliki manfaat yang meliputi:
menurunkan angka pertumbuhan penduduk melalui penurunan angka kelahiran, meningkatkan kesehatan dan
kualitas hidup perempuan dengan membantu mereka mencegah kehamilan yang tidak
diinginkan dan aborsi sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu, memajukan
hak-hak pasangan dan perempuan, sebagai investasi ekonomi karena dapat menghemat
pengeluaran pemerintah, swasta, masyarakat untuk upaya pendidikan dan kesehatan
reproduksi.5
Unmet need KB merupakan salah
satu konsep penting yang dimanfaatkan untuk pengembangan kebijakan KB, serta
pelaksanaan dan pemantauan program KB diseluruh dunia. Sasaran unmet need secara
nasional adalah sebesar 6,5%. Unmet need akan
memberikan dampak kehamilan tidak diinginkan oleh seorang perempuan yang
sebenarnya belum atau sudah tidak menginginkan hamil dan kehamilantidak tepat
waktu.Penurunan persentase unmet need akan memberikan
hasil yang signifikan terhadap
angkaprevalensi kontrasepsi. Salah satu studi menemukan
bahwa dengan memberikan pelayanan
pada kelompok unmet need dapat membantu pasangan untuk mengatur
kehamilannya dan meningkatkan sosial ekonominya.Studi lain menunjukkan bahwa
dengan menurunkan unmet need dapat mengurangi kematian ibu dananak.3
Tingginya unmet need bukan hanya akan menjadi penyebab ledakan penduduk (populasi), melainkan juga
bisa berpengaruh pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, karena
merupakan salah satu faktor penyebab 75%
kematian ibu di Indonesia dan juga di dunia. Wanita usia reproduktif
yang tidak menggunakan KB berpeluang besar untuk hamil dan mengalami komplikasi
dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas. Hal ini dapat disebabkan dari
adanya aborsi karena kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy), jarak hamil terlalu dekat, melahirkan terlalu
banyak maupun komplikasi penyakit selama kehamilan, penyulit saat persalinan
dan komplikasi masa nifas.3
Berdasarkan Jurnal hasil
penelitian Uljanah Khairunnisa,dkk tentang Hubungan Faktor Risiko Kejadian
Unmet Need KB (Keluarga Berencana) Di Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna
Kabupaten Tegal Tahun 2016 dimana faktor usia, Jumlah anak hidup,dukungan
suami, Dukungan sosial memiliki hubungan dengan kejadian Unmet Need KB, sedangkan tidak memiliki hubungan signifikan
terhadap kejadian unmet need KB
pengetahuan, efek samping, dan Agama.7
Pasangan usia subur merupakan
sasaran dari program KB, dari seluruh PUS tersebut terdapat sebagian yang
memutuskan untuk tidak memanfaatkan program tersebut dengan berbagai alasan di
antaranya ingin menunda memiliki anak (IAT) atau tidak ingin memiliki anak lagi
(TIAL). Kelompok PUS ini disebut sebagai unmet
need. Presentase PUS yang merupakan
kelompok unmet need di indonesia
sebesar 12,7 %. Dari seluruh PUS yang memutuskan tidak memanfaatkan program KB,
sebanyak 6,15% beralasan ingin menunda memiliki anak (IAT), dan sebanyak 6,55%
beralasan tidak ingin memiliki anak lagi (TIAL). Total angka unmet need tahun 2015 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 14,87%.8
Berdasarkan data Profinsi Aceh
tahun 2016 jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi 74.80%, peserta KB baru
16.83%, peserta KB aktif 111.10%, unmet need 14.25%.9
Setelah dilakukan survey di
Gampong Rambung Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat diperoleh data jumlah PUS
sebanyak 44 jiwa, PUS yang ber KB sebanyak 10 jiwa, PUS yang tidak ber KB
sebanyak 34 Jiwa.
Mengingat rendahnya keikutsertaan
KB pada ibu pasangan usia subur di Gampong Rambong, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan dukungan
suami dan efek samping KB dengan kejadian unmet
need KB pada ibu pasangan usia subur”
Tujuan penelitian Untuk
menganalisa hubungan dukungan suami dan efek samping KB dengan kejadian unmet need KB pada ibu pasangan usia
subur.
Manfaat
penelitian ini yaitu Memperoleh kejelasan tentang unmet need KB serta faktor determinan yang mempengaruhinya. Dalam
hal ini dapat menjadi masukan bagi pengambil kebijakan kesehatan di puskesmas
dan pendidikan agar dapat memberikan informasi
tentang faktor determinan yang mempengaruhi unmet need KB.
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
Keluarga Berencana adalah
keinginan untuk memiliki anak sesuai dengan waktu dan jumlah yang diinginkan
oleh sebuah keluarga. Keluarga berencana kadang disebut juga penjarakan
kelahiran.5
Unmet
Need adalah
persentase perempuan saat ini yang tidak menggunakan metode kontrasepsi dan tidak ingin punya anak lagi dan menunda
kelahiran, tetapi tidak mengunakan alat kontrasepsi apapun.
Unmet
need akan
berdampak pada aborsi karena adanya unwanted
pregnancy, jarak hamil terlalu dekat melahirkan terlalu banyak maupun
komplikasi penyakit selama kehamilan, kesulitan saat persalinan, dan komplikasi
masa nifas. Laporan hasil Unmet need
sangat penting untuk mendapatkan gambaran pencapaian program KB dan mengetahui
keadaan sasaran. Dengan mengetahui proporsi
kelompok tersebut, akan diketahui besarnya sasaran potensial yang masih
perlu diajak ber KB.
Dukungan suami sangat diperlukan
dalam melaksanakan keluarga berencana.Dukungan suami dapat mempengaruhi
perilaku istri apabila suami tidak megizinkan atau mendukung, maka para istri
akan mengikuti dan hanya sedikit istri yang berani untuk tetap memasang alat
kontrasepsi. Perilaku terbentuk melalui suatu proses tertentu dan berlangsung
dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Dukungan emosional suami terhadap istri dalam
keluarga berencana dapat diwujudkan dalam komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam kesehatan reproduksi
dan dalam kesehatan ber KB.13
Responden menyatakan bahwa pada
umumnya setiap kontrasepsi yang dipakai menimbulkan efek samping. Sehingga
mereka enggan mengunakan kontrasepsi yang akhirnya akan berdampak pada
kesehatan mereka.7
Pasangan suami istri yang pada
saat ini hidup bersama, Batas umur yang digunakan disini adalah 15 sampai 44
tahun. Hal ini di latar belakangi oleh pemikiran oleh mereka yang berada pada
kelompok umur 45-49 tahun, kemungkinan untuk melahirkan lagi sangat kecil sekali.16
Jenis penelitian studi analitik observasional karena mengamati
hubungan antara variabel-variabel penelitian dan pengujian hipotesa, desain studi cross
sectional (rancangan potong
lintang) .17
Penelitian akan dilaksanakan di
Gampong Rambong Kecamatan Bubon Kabupaten Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan
tanggal 20 Juli - 2 agustus 2018. Populasi adalah ibu pasangan usia
subur (PUS) yang tidak ikut KB,berjumlah
34 orang.
Teknik pengambilan sampel adalah total population yaitu semua jumlah
populasi dijadikan sampel.
HASIL
PENELITIAN
Tabel 4.12 Determinan Faktor Dukungan
Suami dengan Unmet Need KB
Dukungan Suami
|
|
Unmet Need
KB
|
Jum lah
|
P value
|
|||||||
|
Ya
|
Tidak
Kompeten
|
|
|
|||||||
|
N
|
%
|
N
|
%
|
N
|
%
|
|
||||
Ada
|
|
22
|
75,0
|
1
|
4,3
|
23
|
100
|
0,106
|
|||
Tidak
ada
|
|
9
|
95,7
|
3
|
25
|
12
|
100
|
||||
Dari tabel 4.1 menunjukkan memperoleh pvalue (0,106) >
0,05, artinya bahwa dukungan suami tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Unmet need KB.
Tabel 4.2
Determinan Faktor Efek samping
terhadap Unmet Need KB
Efek samping
|
Unmet Need KB
|
Jumlah
|
P
value
|
|||||||
Ya
|
Tidak
Kompeten
|
|||||||||
N
|
%
|
N
|
%
|
n
|
%
|
|
||||
Ada
|
23
|
100
|
0
|
0
|
23
|
100
|
0.009
|
|||
Tidak
ada
|
8
|
66,7
|
4
|
33,3
|
12
|
100
|
|
|||
Dari
tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian
besar responden memiliki efek samping dan mengalami unmet need KB sebanyak 23 orang (100%) serta memperoleh p value
(0,009) < 0,05.artinya bahwa efek samping KB memiliki hubungan yang signifikan dengan Unmet need KB.
PEMBAHASAM
Dukungan suami sanggat di
perlukan dalam melaksanakan keluarga berencana .dukungan suami dapat
mempengaruhi perilaku istri apabila suami tidak megizinkan atau mendukung ,
maka para istri akan mengikuti dan hanya sedikit istri yang berani untuk tetap
memasang alat kontrasepsi perilaku terbentuk melalui suatu proses tertentu dan
berlangsung dalam interaksi manusia dengan lingkungan nya. Dukungan emosional
suami terhadap istri dalam keluarga berencana dapat di wujudkan dalam
komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam kesehatan reproduksi dan
dalam kesehatan ber KB (Muniroh, 2013).
Hasil penelitian yang dilakukan di gampong
rambung, faktor dukungan suami tidak memiliki kejadian yang signifikan dengan
kejadian unmet need KB hasil
penelitian sejalan dengan penelitian Astuti (2014) yang menunjukkan bahwa ibu
yang unmet need lebih banyak terjadi
pada ibu yang mendapat dukungan dengan baik dari suami sebanyak 43 orang
(43,79%). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar
suami mendukung istri secara baik, berarti ada respon yang baik dari suami
untuk istrinya dalam menggunakan alat atau cara kontrasepsi. Tingginya dukungan
suami terhadap istri mengenai unmet need
pada penelitian yang dilakukan peneliti disebabkan karena perhatian suami yang
begitu besar terhadap istri yang ingin menggunakan alat atau cara kontrasepsi
akan tetapi dukungan suami tidak baik mengenai KB tidak menjamin penggunaan KB juga
baik.
Responden menyatakan bahwa pada
umumnya setiap kontraspsi yang di pakai menimbulkan efek samping. Sehingga
mereka enggan mengunakan kontrasepsi yang akhirnya akan berdampak pada
kesehatan mereka seperti pusing kepala, gangguan menstruasi, merasa kedinginan
serta efek samping lain nya (Uljannah,k 2016).
Hasil penelitian yang dilakukan di gampong
rambung, faktor efek samping memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian unmet need KB.
Hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Khairunnisa Uljannah, dkk (2016)
yang menyatakan bahwa tidak ada kejadian yang signifikan efek samping dengan
kejadian unmet need KB pada ibu
pasangan usia subur (PUS)
KESIMPULAN
Faktor efek samping KB memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kejadian unmet need
KB Sedangkan Faktor dukungan suami tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan unmet need KB karena pada
umumnya suami akseptor mendukung KB.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniwati,
T. 2014. Buku ajar kependudukan dan
pelayanan KB.jakarta.EGC
BKKBN.
2011. Pelayanan kontasepsi. Jakarta
BKKBN. 2011, Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana,dan Pembangunan
Keluarga dalam Mendukung Keluarga Sehat http://www.depkes.go.id/recources/download/info -terkini /rakerkernas. Gelz-2016
/kepala %20 BKKBN. Pdf di akses tanggal 14 februari 2018
Kemenkes
RI. (2013). Situasi Keluarga Berencana di
Indonesia. Buletin Jendela
Data dan Informasi Kesehatan Volume 2, semester 2, 2013.
Sulistyawati,A.
2011. Pelayanan Keluarga Berencana.
Jakarta:Selemba Medika
Depkes.
RI (2012) Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta
Jurnal
Uljanah Khairunnisak,dkk.2016. Hubungan
Faktor Risiko Kejadian Unmet
need KB Didesa Adiwerna Kecamatan
Tegal Tahun 2016.http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/jkm
Kemenkes,RI.
(2015). Profil Kesehatan Indonesia http://www. depkes. go.id/
resources//download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2015.pdf
Rapat
Pengendalian Program, 2016. Capaian
Program KB Tahun 2016. Provinsi Aceh
Dinkes Aceh Barat, 2015. Profil Dinas Kesehatan Aceh Barat Tahun 2014, Meulaboh
Puskesmas
Kecamatan Bubon, 2017. Profil Kesehatan
Puskesmas Kecamatan BubonTahun 2017. Bubon
Ulsafitri.y.
dan fastin,R.N. ( 2015).Faktor yang berhubungan dengan unmet need KB pada
pasangan usia subur ( pus) . stikes yarsih sumbar bukit tinggi
Muniroh,
I. D, Luthviatin,N, Istiaji,E. 2013. Dukungan
Sosial Suami TerhadapIstri Untuk Menggunakan Alat Kontrasepsi. E-Jurnal
Pustaka Kesehatan,Vo;2(no.1)
Notoatmodjo, S dan fastin, RN.
2015. Ilmu Perilaku Kesehatan Jakarta Ramela Cipta
Wahyuni,Y.2015.
Pandangan Masyarakat Terhadap Program
Keluarga
Berencana Dalam Mewujudkan
Keluarga Sejahtera.http://digilib.uinsuka.ac.id/15909/. Diakses tanggal 14 februari
2018
Sariati,
S. mulyaningsih, sugihardi 2015 Faktor
yang Berhubungan dengan pus
Sastroasmoro, S,
Ismael, S, 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Binarupa
Aksara, Jakarta
Sugiyono,
2012.Metode penelitian kuantitatif,
kualitatif dan R&D. Bandung
Notoadmodjo.
(2010). Metodelogi penelitian kesehatan.
Edisi Revisi. Rineka Cipta:Jakarta
Katulistiwa.
(2014). Determinan unmet need KB pada wanita menikah di kecamatan Klabang
kabupaten bondowoso. Artikel Ilmiah
Hasil Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 2,
Hlm. 121-127.
Astuti
& Rafifah. (2014). Deskriptif faktor-faktor
yang mempengaruhi wanita usia Subur
(WUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jurnal
Ilmiah Kebidanan vol. 5 no 2. Hlm 99-108
Duapadang,
T. Ismail, Subirman. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Unmet Need KB
Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Tahun 2013.
Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Mulawarman, Samarindah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar