PERBEDAAN DISKOLORISASI RESTORASI
RESIN KOMPOSIT DENGAN GLASS IONOMER CEMEN
(GIC/GC) PADA PERENDAMAN LARUTAN KOPI JENIS ROBUSTA
Oleh:
Wirza dan Nasri
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh
ABSTRAK
Kesesuaian warna restorasi dengan gigi di sekelilingnya
merupakan hal yang penting tidak hanya pada tahap awal penempatan restorasi
tetapi juga setelah periode waktu yang cukup lama. Dewasa ini Resin Komposit
(RK) dan Glas ionomer Cemen (GIC) Iebih banyak digunakan dalam berbagai bidang
konservasi gigi. terutama dalam penanggulangan kasus-kasus estetik Perubahan
warna restorasi RK juga dapat disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan
dengan perlakuan akhir pada perrnukaan bahan restorasiKopi merupakan jenis
minuman yang sering dikonsumsi masyarakat dari dulu hingga sekarang. Salah satu
kerugian dari mengkonsurnsi kopi adalah dapat menimbulkan terjadinya stein pada
gigi dan restorasi pada gigi. Kopi robusta merupakan kopi dengan dengan tekstur
rebusannya lebih pahit. Melihat perbedaan diskolorisasi RK
dengan GIC pada perendaman dalam larutan kopi robusta. Penelitian ini adalah penelitian Experimental Laboratoris
dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Designdengan melakukan intervensi pada
sampel dengan melihat perubahan warna (diskolorisasi) restorasi pada bahan tambalan jenis RK dan GIC setelah dilarutankan dalam kopi robusta. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan warna pada restorasi GIC dan RK dalam
perendaman larutan kopi robusta. Dapat disimpulkan bahwa pada RK tidak terjadinya diskolorisasi pada
permukaan restorasi RK dan pada GIC terjadinya diskolorisasi permukaan
restorasi GIC yang direndam larutan kopi robusta.
Kata Kunci : Komposit Resin, GIC, Kopi.
LATAR BELAKANG MASALAH
Kesesuaian
warna restorasi dengan gigi di sekelilingnya merupakan hal yang penting tidak
hanya pada tahap awal penempatan restorasi tetapi juga setelah periode waktu
yang cukup lama. Dewasa ini Resin Komposit (RK) dan Glas ionomer Cemen (GIC)
Iebih banyak digunakan dalam berbagai bidang konservasi gigi. terutama dalam
penanggulangan kasus-kasus estetik karena mernpunyai daya adhesif yang cukup
kuat dibandingkan dengan menggunakan semen silikat. (Farahanny, 2009),
Diskolorisasi
RK dan GIC dapat disebabkan faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor-faktor
intrinsik melibatikan pewarnaan akibat perubahan pada matriks resin itu sendiri
atau pada perhubungan antara matriks dan filler, serta oksidasi atau hidrolisis
dalam matriks resin. Faktor ekstrinsik melibatkan absorpsi bahan pewarna
sebagai akibat kontaminasi dan berbagai sumber eksogen. seperti tembakau,
minurnan kopi, teh dan cola. Dilihat dan segi rata-rata intensitas pewarnaan. Sejumlah peneliti
(Gross dan Mosser, 1997: Yannikakis, 1998: Chan. Fuller dan 1-lormiati, 1980)
menemukan bahwa kopi menghasilkan
perubahan warna yang lebih banyak dibanding teh,cola dan air.(Patel SB1, Gordan VV, Barrett AA, 2004),(Gupta et al.,
2005)
Perubahan
warna restorasi RK juga dapat disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan
dengan perlakuan akhir pada perrnukaan bahan restorasi. Sejumlah peneliti
sebelumnya melaporkan bahwa stabilitas warna RK dapat dipengaruhi oleh tindakan
polishing perrnukaan yang berbeda. Polishing permukaan
mempengaruhi berbagai aspek dan restorasi akhir, termasuk pewarnaan. akurnulasi
plak dan ketahanan terhadap keausan. Permukaan yang dipolis hingga licin
berkilat (high-gloss) umumnya dianggap lebih tahan terhadap pewarnaan
dihanding perrnukaan lainnya.(Farahanny, 2009)
Kopi merupakan
jenis minuman yang sering dikonsumsi masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Salah satu kerugian dari mengkonsurnsi kopi adalah dapat menimbulkan terjadinya
stein pada gigi dan restorasi pada gigi. Kopi
terkandung asam klorogenat (C16H18O9), yang termasuk senyawa polifenol dan zat
tannin(C76H52O46), yang merupakan zat warna (kehitaman) pada kopi serta
memiliki pH dengan kisaran 4 – 6,5. Pada pH rendah maka dapat meningkatkan
erosi pada polimer, sehingga terjadi kekasaran permukaan. Kopi robusta merupakan kopi dengan dengan
tekstur rebusannya lebih pahit dan warna yang lebih pekat.(Sari, Segar and Leman, 2015), (Nurmalasari, 2015) Berdasarkan Hasil penelitian Claudya, dkk perubahan warna pada bahan
tambalan RK terjadi dihari ketiga sampai kesembilan. (Kurtulmus-yilmaz et al., 2013). Karena alasan
tersebut penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan diskolonisasi restorasi
RK dengan GIC pada perendaman kopi Robusta.
RUMUSAN MASALAH
Dari
uraian permasalahan diatas peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan
diskolorisasi restorasi RK dengan GIC pada perendaman larutan kopi robusta
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum ;Melihat perbedaan diskolorisasi RK dengan GIC pada
perendaman dalam larutan kopi robusta
Tujuan khusus ;Untuk mengetahui ada tidaknya
diskolorisasi permukaan restorasi RK yang direndam larutan kopi robusta;. Untuk mengetahui ada tidaknya diskolorisasi permukaan
restorasi GIC yang direndam larutan kopi robusta
MANFAAT PENELITIAN
Sebagai bahan pertimbangan bagi
tenaga kesehatan gigi dalam memilih bahan tambalan dan jenis minuman
menyebabkan diskolorisasi pada restorasi kavita
METODE PENELITIAN
Kerangka Konsep
Variable Bebas
Kopi Robusta
|
Variabel Terikat
•
Diskolorisasi
RK
•
Diskolorisasi
GIC
|
Desain penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Experimental
Laboratoris dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Designdengan melakukan intervensi pada
sampel dengan melihat perubahan warna (diskolorisasi) restorasi pada bahan tambalan jenis RK dan GIC setelah dilarutankan dalam kopi robusta.
Tempat dan Waktu penelitian
Tempat :
Lab Poltekkes Kemenkes Aceh
Waktu :
Bulan Juni 2017
Populasi dan Sampel
Populasi :
Gigi-gigi premolar manusia yang sudah dicabut pada tempat pelayanan kesehatan gigi, dengan Sampel :
12 Gigi premolar manusia yang sudah di cabut yang memiliki kriteria subjek antara lain; gigi premolar RA/RB,
permukaan bebas karies, bebas dari stein, mahkota masih utuh.
Besar sampel
Sampel untuk setiap kelompok dipilih secara
random dan diambil 12 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 6
untukkelompok RK dan 6 untuk kelompok GIC
Bahan dan alat retorasi kavita
1. Bahan
Bahan
yang digunakan pada restorasi kavita antaralain :Gigi premolar manusia RA/RB, Resin Komposit merk 3M ESPE Posterior Restorative A3, A2,
A3,5 shade made in USA, Bonding merk Primer & Bond ®NT TM Nano –
Tecknology Light Cured Dental Adhesive, Etsa merk Email Preparator Atzgel/ Eching Gel
37% Phosphorsaure Phosporacid Ivoclar Vivadent, Set Glas Ionomer Cemen (Fuji IX), Aquadest, Kopi Robusta 50 gram, Gula
2. Alat
Alat yang digunakan terdiri dari : Hand Pice Low Spide, Set bur diamond, Set bur white stone, Bur polis, Set polis RK, Light
cured merk whood poker, Pinset, Cotton pellet, Gelas kaca, Instrument set konservasi
A. Alur penelitian
B. Analisa data
Penelitian
ini bersifat deskriptif sehingga tidak menggunakan analisis statistic tetapi
hanya observasi terhadap ada atau tidaknya diskolorisasi (perubahan warna) pada
restorasi RK dan GIC
HASIL PENELITIANDAN PEMBEHASAN
Analisis Univariat
Tabel 1: PerubahanwarnaKeduakelompokyangdiamatidariPertama samapai dengankesembilan.
NO
|
KELOMPOK
|
N
|
Frekuensi
|
%
|
Ket
|
1
|
Restorasi Glass Ionomer
Cemen (GIC/GC)
|
6
|
6
|
100
|
|
2
|
Resorasi Resin Komposit
(RK)
|
6
|
2
|
33,33
|
|
Berdasarkan
hasil observasi yang telah
dilakukan pada kedua
kelompok dan masing-masing sampel,
dapat dilihat perubahan warna sampel sebelum perendaman dan setelah perendaman
hari ketiga, sampai hari kesembilan, yang menunjukkan bahwa GIC lebih cepat terjadi
perubahan warna (100%) pada larutan kopi robusta dan pada restorasi RK 33,33 %.
Analisis Bivariat
Hasil
Uji Beda pada terhadap kedua kelompk restorasi GIC
dan RK
Tabel 2: Hasil beda pada keua
kelompok
Rerata ± SD
|
P value
|
|
Klp GIC
|
KLP RK
|
|
1.00±0,00
|
0,33±0,51
|
< 0,001
|
Dari hasil uji
statistik yang dilakukan menggunakan uji T-Tes terlihatbahwanilaip<0,001berarti terdapat
perbedaan reratadiscolorisasi pada kedua kelompok
yangdirendam pada larutan kopi robusta.
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil pengukuran warna awal sampel pada kedua kelompok
menunjukkan tingkat kecerahan
tiap sampel adalah sama. Pada pengukuran hari ke-3-9 didapatkan
perubahan warna pada retorasi bahan GIC menjadi gelap mengikuti warna kopi (100%) namun
pada restorasi RK pada hari ke-3-9 hanya sebahagian retorasi yang terjadi
perubahan warna (33,33%). Ini kemungkinan disebabkan karena kesalahan
pada saat proses aplikasi bahan tambalan atau kurang padatnya pengaplikasian
bahan restorasi.
Sedangkan perubahan warna
pada GIC dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ukuran dan
mikroporositas sampel, dan lama kontak antar bahan. Semakin luas ukuran sampel
maka kemungkinan kontak dengan larutan akan semakin besar sehingga perubahan
fisik dapat terjadi. Uji T-tes menyatakan
bahwa terdapat perbedaan intensitas warna yang bermakna pada semua kelompok.
Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi GIC. Faktor internal dari GIC yang berpengaruh adalah saatproses
pengerasan dari GIC. Pada proses pengerasan, ion sodium
dan fluor tidak dapat berikatan satu sama lain secara sempurna, sehingga ada
fluor yang terlepas menyebabkan struktur partikel GIC terjadi rongga kosong atau mikroporositas. (Wardhani et al.,
2010).
Mikroporositas menentukan terjadinya
penempelan partikel warna pada daerah yang berpori-pori, semakin banyak porinya maka akumulasi dari zat warna yang terabsorbsi juga semakin banyak.
Hal tersebut terlihat dari warna kelompok GIC setelah direndam dalam Kopi Robusta yang sipatnya hitam pekat selama 24 jam diulang 7 kali menjadi lebih gelap, jika dibandingkan dengan warna RK yang direndam samadalam larutan Kopi robusta. Kopi Robusta
memiliki kelebihan yaitu kekentalan lebih baik dan menghasilkan warna yang kuat(Siswoputranto,
1992).
Hasil dari penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diskolorisasi antara restorasi
GIC dengan bahan restorasi RK terhadap larutan kopi robusta, dengan perubahan
yang sangat signifikan dengan nilai p Value <0 3m="" antara="" artinya="" bahan="" baik="" composit="" dalam="" dan="" dari="" dengan="" diuji="" gic="" gigi="" hal="" ini="" jenis="" kesetabilan="" lebih="" pada="" pengaplikasiannya.="" praktis="" produk="" resin="" rk="" span="" tambalan="" terhadap="" warna="" yang=""> 0>
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1. Tidak terjadinya diskolorisasi pada permukaan restorasi RK yang direndam larutan
kopi robusta
2. Terjadinya diskolorisasi permukaan restorasi GIC yang
direndam larutan kopi robusta
B. SARAN
1.
Kepada tenaga
kesehatan gigi sebaiknya menyarankan dan menjelaskan kepada pasien mana bahan
tambalan yang baik restorasi pada restorasi gigi apa lagi kalau pasien memiliki
kebiasaan minum minuman yang berwarna
2. Perlu adanyapenelitian
lanjut dengan membandingkan
resin kompositdari
beberapa merek lain.
DAFTAR PUSTAKA
AAK (1988) Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta:
Kanisius.
Anusavece, K. J. (2003) Phillipps’ Science Of Dental
Material. This editi. St. Louis: Elsevier Ltd for distribution in the
Middle East and Africa.
Botanical (2017) ‘Coffea Canephora’.
http://info@ico.org/botanical.asp.
Cobra Dental (2017) ‘Cobra Dental Online Shop - Dental
Material - Category Details’.
Farahanny, W. (2009) ‘Perbedaan Diskolorisasi Restorasi Resin
Komposit Yang Dipolis Dan Tidak Dipolis Pada Perendaman Larutan Kopi Hitam Dan Kopi Krimer, 2009’.
Fitri Widiya H (2014) ‘dentist_ RESTORASI GIC’. Kediri:
fitrident.blogspot.co.id.
FKG UGM (2015) Bio-Degradasi Resin Komposit. Available
at:
http://restorasidental.wg.ugm.ac.id/index.php/tutorial/26-bio-degradasi-resin-komposit.
Gupta, R., Parkash, H., Shah, N. and Jain, V. (2005) ‘A
spectrophotometric evaluation of color changes of various tooth colored
veneering materials after exposure to commonly consumed beverages’, The
Journal of Indian Prosthodontic Society, 5(2), p. 72. doi:
10.4103/0972-4052.16873.
John M. Powers, J. C. W. (2012) Full Dental Materials :
Properties and Manipulation , 10th Edition Book details q Language : English.
MOSBY.
Kurtulmus-yilmaz, S., Cengiz, E., Ulusoy, N., Tugba, S. and
Yuksel, E. (2013) ‘The effect of home-bleaching application on the color and
translucency of five resin composites’, Journal of Dentistry. Elsevier
Ltd, 41, pp. e70–e75. doi: 10.1016/j.jdent.2012.12.007.
MLGcoffee.com (2014) ‘Definisi Kopi Dan Sejarah Penyebaran
Kopi di Dunia – Konsultan Cafe MLG’.
Najiyati dan Danarti (2004) Kopi Budidaya dan Penanganan
Lepas Panen. Edisi Revi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nurmalasari, A. (2015) ‘PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESIN
KOMPOSIT NANO ROUGHNESS DIFFERENCES IN SURFACE OF NANO COMPOSITE RESIN IN BLACK
TEA AND COFFEE IMMERSION Afrida Nurmalasari’, 2, pp. 48–53. Available at:
https://www.iik.ac.id/v3/home/images/journal/lppm_jurnal_84_48-53_AFRIDA.pdf.pdf.
Patel SB1, Gordan VV, Barrett AA, S. C. (2004) ‘The effect of
surface finishing and storage solutions on the color stability of resin-based
composites - The Journal of the American Dental Association’, The Journal Of
The American Dental Association, 135(5), pp. 587–94. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15202750.
Rismanidar (2011) Degradasi bahan restorasi resin komposit.
University Of Sumatera Utara. Available at:
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28623?show=full.
Robert G, J. M. P. (2002) Restorative Dental Materials.
11th editi. Missouri: Mosby Inc.
Sari, D. A. N., Segar, B. and Leman, M. A. (2015) ‘PERBEDAAN
PERUBAHAN WARNA RESIN KOMPOSIT PADA’, 3, pp. 1–5.
Siswoputranto, P. S. (1992) Kopi Internasional dan
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Spillane, J. . (1990) Komoditi Kopi dan Peranannya dalam
Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Wardhani, W. P., Meizarini, A., Yuliati, A., Apsari, R.,
Material, D., Gigi, K., Kedokteran, F., Fisika, D. and Sain, F. (2010)
‘Perubahan warna semen ionomer kaca setelah direndam dalam larutan teh hitam’, Dentofasial,
9, pp. 123–129.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar