Kamis, 27 Desember 2018

Wirza dan Nasri: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2018, hal. 65-70


PERBEDAAN DISKOLORISASI RESTORASI RESIN KOMPOSIT DENGAN GLASS IONOMER CEMEN (GIC/GC) PADA PERENDAMAN LARUTAN KOPI JENIS ROBUSTA

Oleh:
Wirza dan Nasri
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Kesesuaian warna restorasi dengan gigi di sekelilingnya merupakan hal yang penting tidak hanya pada tahap awal penempatan restorasi tetapi juga setelah periode waktu yang cukup lama. Dewasa ini Resin Komposit (RK) dan Glas ionomer Cemen (GIC) Iebih banyak digunakan dalam berbagai bidang konservasi gigi. terutama dalam penanggulangan kasus-kasus estetik Perubahan warna restorasi RK juga dapat disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan dengan perlakuan akhir pada perrnukaan bahan restorasiKopi merupakan jenis minuman yang sering dikonsumsi masyarakat dari dulu hingga sekarang. Salah satu kerugian dari mengkonsurnsi kopi adalah dapat menimbulkan terjadinya stein pada gigi dan restorasi pada gigi. Kopi robusta merupakan kopi dengan dengan tekstur rebusannya lebih pahit. Melihat perbedaan diskolorisasi RK dengan GIC pada perendaman dalam larutan kopi robusta. Penelitian ini adalah penelitian Experimental Laboratoris dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Designdengan melakukan intervensi pada sampel dengan melihat perubahan warna (diskolorisasi) restorasi pada bahan tambalan jenis RK dan GIC setelah dilarutankan dalam kopi robusta. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan warna pada restorasi GIC dan RK dalam perendaman larutan kopi robusta. Dapat disimpulkan bahwa pada RK tidak terjadinya diskolorisasi pada permukaan restorasi RK dan pada GIC terjadinya diskolorisasi permukaan restorasi GIC yang direndam larutan kopi robusta.

Kata Kunci      : Komposit Resin, GIC, Kopi.

LATAR BELAKANG MASALAH
Kesesuaian warna restorasi dengan gigi di sekelilingnya merupakan hal yang penting tidak hanya pada tahap awal penempatan restorasi tetapi juga setelah periode waktu yang cukup lama. Dewasa ini Resin Komposit (RK) dan Glas ionomer Cemen (GIC) Iebih banyak digunakan dalam berbagai bidang konservasi gigi. terutama dalam penanggulangan kasus-kasus estetik karena mernpunyai daya adhesif yang cukup kuat dibandingkan dengan menggunakan semen silikat. (Farahanny, 2009),
Diskolorisasi RK dan GIC dapat disebabkan faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor-faktor intrinsik melibatikan pewarnaan akibat perubahan pada matriks resin itu sendiri atau pada perhubungan antara matriks dan filler, serta oksidasi atau hidrolisis dalam matriks resin. Faktor ekstrinsik melibatkan absorpsi bahan pewarna sebagai akibat kontaminasi dan berbagai sumber eksogen. seperti tembakau, minurnan kopi, teh dan cola. Dilihat dan segi rata-rata intensitas pewarnaan. Sejumlah peneliti (Gross dan Mosser, 1997: Yannikakis, 1998: Chan. Fuller dan 1-lormiati, 1980) menemukan bahwa kopi menghasilkan perubahan warna yang lebih banyak dibanding teh,cola dan air.(Patel SB1, Gordan VV, Barrett AA, 2004),(Gupta et al., 2005)
Perubahan warna restorasi RK juga dapat disebabkan karena faktor-faktor yang berhubungan dengan perlakuan akhir pada perrnukaan bahan restorasi. Sejumlah peneliti sebelumnya melaporkan bahwa stabilitas warna RK dapat dipengaruhi oleh tindakan polishing perrnukaan yang berbeda. Polishing permukaan mempengaruhi berbagai aspek dan restorasi akhir, termasuk pewarnaan. akurnulasi plak dan ketahanan terhadap keausan. Permukaan yang dipolis hingga licin berkilat (high-gloss) umumnya dianggap lebih tahan terhadap pewarnaan dihanding perrnukaan lainnya.(Farahanny, 2009)
Kopi merupakan jenis minuman yang sering dikonsumsi masyarakat dari dulu hingga sekarang. Salah satu kerugian dari mengkonsurnsi kopi adalah dapat menimbulkan terjadinya stein pada gigi dan restorasi pada gigi. Kopi terkandung asam klorogenat (C16H18O9), yang termasuk senyawa polifenol dan zat tannin(C76H52O46), yang merupakan zat warna (kehitaman) pada kopi serta memiliki pH dengan kisaran 4 – 6,5. Pada pH rendah maka dapat meningkatkan erosi pada polimer, sehingga terjadi kekasaran permukaan. Kopi robusta merupakan kopi dengan dengan tekstur rebusannya lebih pahit dan warna yang lebih pekat.(Sari, Segar and Leman, 2015), (Nurmalasari, 2015) Berdasarkan Hasil penelitian Claudya, dkk perubahan warna pada bahan tambalan RK terjadi dihari ketiga sampai kesembilan. (Kurtulmus-yilmaz et al., 2013). Karena alasan tersebut penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan diskolonisasi restorasi RK dengan GIC  pada perendaman kopi Robusta.

RUMUSAN MASALAH
Dari uraian permasalahan diatas peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan diskolorisasi restorasi RK dengan GIC pada perendaman larutan kopi robusta

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum ;Melihat perbedaan diskolorisasi RK dengan GIC pada perendaman dalam larutan kopi robusta
Tujuan khusus ;Untuk mengetahui ada tidaknya diskolorisasi permukaan restorasi RK yang direndam larutan kopi robusta;. Untuk mengetahui ada tidaknya diskolorisasi permukaan restorasi GIC yang direndam larutan kopi robusta

MANFAAT PENELITIAN
Sebagai bahan pertimbangan bagi tenaga kesehatan gigi dalam memilih bahan tambalan dan jenis minuman menyebabkan diskolorisasi pada restorasi kavita

METODE PENELITIAN
Kerangka Konsep

Variable Bebas

Kopi Robusta

Variabel Terikat
                 Diskolorisasi RK
                 Diskolorisasi GIC

 





Desain penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Experimental Laboratoris dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Designdengan melakukan intervensi pada sampel dengan melihat perubahan warna (diskolorisasi) restorasi pada bahan tambalan jenis RK dan GIC setelah dilarutankan dalam kopi robusta.
Tempat dan Waktu penelitian
Tempat            : Lab Poltekkes Kemenkes Aceh
Waktu : Bulan Juni 2017
Populasi dan Sampel
Populasi     : Gigi-gigi premolar manusia yang sudah dicabut pada tempat pelayanan kesehatan gigi, dengan Sampel             : 12 Gigi premolar manusia yang sudah di cabut yang memiliki kriteria subjek antara lain; gigi premolar RA/RB, permukaan bebas karies, bebas dari stein, mahkota masih utuh.
Besar sampel
Sampel untuk setiap kelompok dipilih secara random dan diambil 12 sampel yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 6 untukkelompok RK dan 6 untuk kelompok GIC
Bahan dan alat retorasi kavita
1.      Bahan
Bahan yang digunakan pada restorasi kavita antaralain :Gigi premolar manusia RA/RB, Resin Komposit merk 3M ESPE Posterior Restorative A3, A2, A3,5 shade made in USA, Bonding merk Primer & Bond ®NT TM Nano – Tecknology Light Cured Dental Adhesive, Etsa merk Email Preparator Atzgel/ Eching Gel 37% Phosphorsaure Phosporacid Ivoclar Vivadent, Set Glas Ionomer Cemen (Fuji IX), Aquadest, Kopi Robusta 50 gram, Gula
2.      Alat
Alat yang digunakan terdiri dari : Hand Pice Low Spide, Set bur diamond, Set bur white stone, Bur polis, Set polis RK, Light cured merk whood poker, Pinset, Cotton pellet, Gelas kaca, Instrument set konservasi

A.     Alur penelitian



B.     Analisa data
Penelitian ini bersifat deskriptif sehingga tidak menggunakan analisis statistic tetapi hanya observasi terhadap ada atau tidaknya diskolorisasi (perubahan warna) pada restorasi  RK dan GIC

HASIL PENELITIANDAN PEMBEHASAN
Analisis Univariat
Tabel 1: PerubahanwarnaKeduakelompokyangdiamatidariPertama samapai dengankesembilan.
NO
KELOMPOK
N
Frekuensi
%
Ket
1
Restorasi Glass Ionomer Cemen (GIC/GC)
6
6
100

2
Resorasi Resin Komposit (RK)
6
2
33,33

Berdasarkan  hasil observasi yang  telah dilakukan   pada   kedua kelompok dan masing-masing   sampel, dapat dilihat perubahan warna sampel sebelum perendaman dan setelah perendaman hari ketiga, sampai hari kesembilan, yang menunjukkan bahwa GIC lebih cepat terjadi perubahan warna (100%) pada larutan kopi robusta dan pada restorasi RK 33,33 %.
Analisis Bivariat
Hasil Uji Beda pada terhadap kedua kelompk restorasi GIC dan RK
Tabel 2: Hasil beda pada keua kelompok
Rerata ± SD
P value
Klp GIC
KLP RK
1.00±0,00
0,33±0,51
< 0,001

Dari hasil uji statistik yang dilakukan menggunakan uji T-Tes terlihatbahwanilaip<0,001berarti terdapat perbedaan reratadiscolorisasi pada kedua kelompok yangdirendam pada larutan kopi robusta.

PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil pengukuran warna awal sampel pada kedua kelompok menunjukkan  tingkat  kecerahan  tiap sampel adalah sama. Pada pengukuran hari ke-3-9 didapatkan perubahan warna pada retorasi bahan GIC menjadi gelap mengikuti warna kopi (100%) namun pada restorasi RK pada hari ke-3-9 hanya sebahagian retorasi yang terjadi perubahan warna (33,33%). Ini kemungkinan disebabkan karena kesalahan pada saat proses aplikasi bahan tambalan atau kurang padatnya pengaplikasian bahan restorasi.
Sedangkan perubahan warna pada GIC dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ukuran dan mikroporositas sampel, dan lama kontak antar bahan. Semakin luas ukuran sampel maka kemungkinan kontak dengan larutan akan semakin besar sehingga perubahan fisik dapat terjadi. Uji T-tes menyatakan bahwa terdapat perbedaan intensitas warna yang bermakna pada semua kelompok. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi GIC. Faktor internal dari GIC yang berpengaruh adalah saatproses pengerasan dari GIC. Pada proses pengerasan, ion sodium dan fluor tidak dapat berikatan satu sama lain secara sempurna, sehingga ada fluor yang terlepas menyebabkan struktur partikel GIC terjadi rongga kosong atau mikroporositas. (Wardhani et al., 2010).
Mikroporositas menentukan terjadinya penempelan partikel warna pada daerah yang berpori-pori, semakin banyak porinya maka akumulasi dari zat warna yang terabsorbsi juga semakin banyak. Hal tersebut terlihat dari warna kelompok GIC setelah direndam dalam Kopi Robusta yang sipatnya hitam pekat selama 24 jam diulang 7 kali menjadi lebih gelap, jika dibandingkan dengan warna RK yang direndam samadalam larutan Kopi robusta. Kopi Robusta memiliki kelebihan yaitu kekentalan lebih baik dan menghasilkan warna yang kuat(Siswoputranto, 1992).
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diskolorisasi antara restorasi GIC dengan bahan restorasi RK terhadap larutan kopi robusta, dengan perubahan yang sangat signifikan dengan nilai p Value <0 3m="" antara="" artinya="" bahan="" baik="" composit="" dalam="" dan="" dari="" dengan="" diuji="" gic="" gigi="" hal="" ini="" jenis="" kesetabilan="" lebih="" pada="" pengaplikasiannya.="" praktis="" produk="" resin="" rk="" span="" tambalan="" terhadap="" warna="" yang="">
A.     KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
1.      Tidak terjadinya diskolorisasi pada permukaan restorasi RK yang direndam larutan kopi robusta
2.      Terjadinya diskolorisasi permukaan restorasi GIC yang direndam larutan kopi robusta

B.     SARAN
1.      Kepada tenaga kesehatan gigi sebaiknya menyarankan dan menjelaskan kepada pasien mana bahan tambalan yang baik restorasi pada restorasi gigi apa lagi kalau pasien memiliki kebiasaan minum minuman yang berwarna
2.      Perlu adanyapenelitian lanjut dengan membandingkan resin kompositdari beberapa merek lain.

























DAFTAR PUSTAKA

AAK (1988) Budidaya Tanaman Kopi. Yogyakarta: Kanisius.
Anusavece, K. J. (2003) Phillipps’ Science Of Dental Material. This editi. St. Louis: Elsevier Ltd for distribution in the Middle East and Africa.
Botanical (2017) ‘Coffea Canephora’. http://info@ico.org/botanical.asp.
Cobra Dental (2017) ‘Cobra Dental Online Shop - Dental Material - Category Details’.
Farahanny, W. (2009) ‘Perbedaan Diskolorisasi Restorasi Resin Komposit Yang Dipolis Dan Tidak Dipolis Pada Perendaman Larutan Kopi Hitam Dan Kopi Krimer, 2009’.
Fitri Widiya H (2014) ‘dentist_ RESTORASI GIC’. Kediri: fitrident.blogspot.co.id.
FKG UGM (2015) Bio-Degradasi Resin Komposit. Available at: http://restorasidental.wg.ugm.ac.id/index.php/tutorial/26-bio-degradasi-resin-komposit.
Gupta, R., Parkash, H., Shah, N. and Jain, V. (2005) ‘A spectrophotometric evaluation of color changes of various tooth colored veneering materials after exposure to commonly consumed beverages’, The Journal of Indian Prosthodontic Society, 5(2), p. 72. doi: 10.4103/0972-4052.16873.
John M. Powers, J. C. W. (2012) Full Dental Materials : Properties and Manipulation , 10th Edition Book details q Language : English. MOSBY.
Kurtulmus-yilmaz, S., Cengiz, E., Ulusoy, N., Tugba, S. and Yuksel, E. (2013) ‘The effect of home-bleaching application on the color and translucency of five resin composites’, Journal of Dentistry. Elsevier Ltd, 41, pp. e70–e75. doi: 10.1016/j.jdent.2012.12.007.
MLGcoffee.com (2014) ‘Definisi Kopi Dan Sejarah Penyebaran Kopi di Dunia – Konsultan Cafe MLG’.
Najiyati dan Danarti (2004) Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Edisi Revi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Nurmalasari, A. (2015) ‘PERBEDAAN KEKASARAN PERMUKAAN RESIN KOMPOSIT NANO ROUGHNESS DIFFERENCES IN SURFACE OF NANO COMPOSITE RESIN IN BLACK TEA AND COFFEE IMMERSION Afrida Nurmalasari’, 2, pp. 48–53. Available at: https://www.iik.ac.id/v3/home/images/journal/lppm_jurnal_84_48-53_AFRIDA.pdf.pdf.
Patel SB1, Gordan VV, Barrett AA, S. C. (2004) ‘The effect of surface finishing and storage solutions on the color stability of resin-based composites - The Journal of the American Dental Association’, The Journal Of The American Dental Association, 135(5), pp. 587–94. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15202750.
Rismanidar (2011) Degradasi bahan restorasi resin komposit. University Of Sumatera Utara. Available at: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28623?show=full.
Robert G, J. M. P. (2002) Restorative Dental Materials. 11th editi. Missouri: Mosby Inc.
Sari, D. A. N., Segar, B. and Leman, M. A. (2015) ‘PERBEDAAN PERUBAHAN WARNA RESIN KOMPOSIT PADA’, 3, pp. 1–5.
Siswoputranto, P. S. (1992) Kopi Internasional dan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Spillane, J. . (1990) Komoditi Kopi dan Peranannya dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Wardhani, W. P., Meizarini, A., Yuliati, A., Apsari, R., Material, D., Gigi, K., Kedokteran, F., Fisika, D. and Sain, F. (2010) ‘Perubahan warna semen ionomer kaca setelah direndam dalam larutan teh hitam’, Dentofasial, 9, pp. 123–129.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar