Kamis, 29 Juni 2017

Rasidah dkk: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2017, hal. 31-36

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL SAWI LANGIT (Vernonia cinerea Less) TERHADAP MENCIT JANTAN Mus musculus

Oleh;
Rasidah, Icha Setya Maurizka, Fitriani dan Magrina Ulfa
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Aceh, Lampeunerut, Aceh Besar.

ABSTRAK
Tumbuhan Vernonia cinerea Less yang lebih dikenal dengan herba sawi langit telah lama digunakan sebagai obat tradisional secara luas. Tumbuhan ini dipercaya memiliki khasiat sebagai obat disentri, sakit perut,sakit kepala, konjugtivitis, penurun demam, rematik, obat cacing, obat batuk, kejang dan diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksisitas akut ekstrak etanol sawi langit  Vernonia cinerea Less terhadap mencit jantan (Mus musculus). Dosis yang digunakan adalah ekstrak etanol sawi langit dosis 13 gr/kgBB mencit, 13,5 gr/kgBB, 14 gr/kgBB, 14,5 gr/kgBB yang disuspensikan dalam Na-CMC 0,5% per oral selama 2 hari. Selanjutnya dilakukan pengamatan untuk penentuan nilai LD50.Hasil penelitian : Pemberian dosis tunggal sediaan uji ekstrak etanol sawi langit (Vernonia cinerea L) pada mencit jantan memberikan nilai LD50 peroral sebesar 13 g/kg BB.  Gejala toksik yang timbul berupa gelisah, jalan tak terkontrol, kepasifan gerak, dan mati.

Kata kunci : Vernonia cinerea L., toksisitas akut, LD50

ACUTE TOXICITY TESTS EXTRACT ETHANOL SAWI LANGIT (Vernonia cinerea Less) In Musmusculus

ABSTRACT
Plants VernoniacinereaLess better known as sawilangit herbs have long been used as traditional medicine widely. This plant is believed have efficacy as a drug dysentery, abdominal pain, headache, conjugtivitis, fever, rheumatism, anthelmintik, cough, seizures and diuretics. The aim of this research is to know the effect of acute toxicity of ethanol extract of Vernonia cinereaLessleaves on male mice (Musmusculus). The dose used ethanol extract of sawilangit leaves 13 gr/kgBW mice, 13.5 g/kg BW, 14 g/kg BW, 14.5 g/kg BW suspended in 0.5% Na-CMC orally for 2 days. Further observations were made for the determination of LD50 values. Result: Single dose test of ethanol extract of sawi langit (Vernoniacinerea L) in male mice gave LD50 oral value of 13 g/kg BW. Toxic symptoms that arise anxiety, uncontrolled roads, passivity of motion, and death.

Keywords: Vernonia cinerea L., acute toxicity, LD50



PENDAHULUAN
Kecenderungan masyarakat saat ini memilih pengobatan tradisional sebagai pengobatan alternatif yang merujuk kembali ke alam disebabkan oleh beberapa hal diantaranya karena semakin meningkatnya harga obat, terbatasnya daya beli masyarakat, dan memiliki  efek samping obat tradisional yang lebih kecil.
Meskipun obat tradisional sudah dimanfaatkan sejak lama namun tidak sepenuhnya aman, karena obat tradisional ini merupakan senyawa asing bagi tubuh, sehingga sangatlah penting mengetahui potensi ketoksikannya melalui penentuan nilai LD50.1Penentuan LD50 merupakan tahap awal untuk mengetahui keamanan bahan yang akan digunakan manusia dengan menentukan besarnya dosis yang menyebabkan kematian 50% pada hewan uji setelah pemberian dosis tunggal.2
Tumbuhan Vernonia cinerea Less yang lebih dikenal dengan herba sawi langit telah lama digunakan sebagai obat  tradisional secara luas yaitu stomakikum dan adstringensia. Daunnya dipercaya memiliki khasiat sebagai obat disentri, sakit perut, dan sakit kepala, bunganya dapat digunakan untuk obat konjugtivitis, demam dan rematik, sedangkan bijinya digunakan untuk obat cacing, obat batuk, kejang dan diuretik3. Beberapa kajian ilmiah yang telah dilakukan diketahui  bahwa Vernonia cinerea Less memiliki aktifitas antiantiinflamasi4, antidepresan5, dan antijamur6.Kandungan kimia yang ditemukan dalam herba Vernonia cinerea Less antara lain alkaloid, steroid, triterpenoid, dan glikosida7,8.

BAHAN DAN METODE
Bahan : Etanol 70%, akuades, ekstrak sawi langit, dan Na CMC.Alat : Kandang mencit, kandang pengamatan, timbangan hewan uji, timbangan digital, blender, bejana maserasi, gelas ukur, batang pengaduk, kain flanel, corong, vacuum rotary evaporator, sonde oral, spuit, gelas beker, pinset, spidol, penggaris, spatula.Hewan Uji : Mencit (Mus musculus)25 ekor yang diperoleh dari Fakultas Syiah Kuala. Mencit berumur 3-4 bulan dengan berat 20-40 gram.

METODE.
Pembuatan Simplisia
Herba sawi langit dikumpulkan sebanyak 5 kg, kemudian disortir dari bagian yang tidak diperlukan.Lalu herba  sawi langit dicuci bersih, kemudian dilakukan pengeringan dengan cara di angin-anginkan, Herba sawi langit yang telah dikeringkan diblender dan diayak.13
Pembuatan ekstrak                                  
Masukkan 300 g  serbuk  simplisia kedalam bejana tambahkan 3000 mL bagian etanol 70% kemudian ditutup. Selanjutnya dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk, kemudian disaring. Kemudian cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 3000 mL maserat. Setelah itu dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya selama2 hari, Kemudian diendap tuangkan.Seluruh maserat dikumpulkan, kemudiandiuapkan dengan vacum rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.14

AdaptasiHewan Uji
Mencit ditempatkan dalam kandang yang memiliki ventilasi dan mendapat cahaya  matahari secara tidak langsung.Makanan berupa pelet dan minuman berupa air suling biasa, Mencit diadaptasi selama 1 minggu sambil dilakukan kontrol kesehatan, berat badan.
Perlakuan
Mencit jantan sebanyak 25 ekor di bagi menjadi 5 kelompok (Lihat Tabel 1), masing-masing kelompok terdiri atas 5 ekor mencit. Sebelum diberi perlakuan mencit dipuasakan selama 18 jam dan hanya diberi minum. Kemudian seluruh kelompok diberikan perlakuan secara per oral dan amati efek yang muncul selama 1 kali 24 jam.





Tabel 1. Pembagian kelompok pelakuan mencit
Kelompok
Perlakuan
Kontrol
CMC-Na 0,5%
I
sediaan uji dosis 13  g/Kg BB
II
sediaan uji dosis 13,5 g/Kg BB
III
sediaan uji dosis 14g/Kg BB
IV
sediaan uji dosis 14 g/Kg BB

Analisis Data
Data toksisitas yang diperoleh dianalisis menggunakan persamaan regresi linier dan melakukan uji Analisis Probit.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji toksisitas akut terhadap Vernona cinerea L dapat dilihat pada Tabel 2. Kemudian hasil tersebut dianalisis dengan persamaan regresi linier dan didapatkan persamaan regresi Y =4,5772x -0,0364 dengan nilai R²= 0,9279. Persamaan regresi dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 2. Jumlah mencit yang mati setelah pemberian ekstrak etanol sawi langit
Kelompok
N
Jumlah mencit yang mati
% Respon
LD 50 (g/Kg BB)
Kontrol
5
0
0
13 g/Kg BB
Dosis 1
5
1
20
Dosis 2
5
2
40
Dosis 3
5
4
80
Dosis 4
5
4
80
Keterangan :
Kontrol                        : CMC-Na 0,5%
Kelompok I : sediaan uji dosis 13                      g/Kg BB
Kelompok II    : sediaan uji dosis 13,5                                    g/Kg BB
Kelompok III   : sediaan uji dosis 14                           g/Kg BB                      
Kelompok IV   : sediaan uji dosis                                14,5 g/Kg BB
Hasil pengamatan gejala toksik setelah 24 jam dari setiap kelompok perlakuan mencit dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Gejala toksik yang muncul pada hewan uji setelah 24 jam
Kelompok
Gejala Toksik
Kontrol
-
Dosis 1
Tenang, tidak ada keaktifan terhadap rangsang, tidur
Dosis 2
Gelisah, jalan tak terkontrol, hiperaaktif, mati
Dosis 3
Gelisah, jalan tak terkontrol, kepasifan gerak, mati
Dosis 4
Gelisah, jalan tak terkontrol, kepasifan gerak, mati


Gambar 1. Persamaan regresi probit vs log dosis
Pembahasan
Uji toksisitas akut merupakan uji untuk menentukan lethal dose (LD50) dimana LD50 didefinisikan sebagai dosis tunggal suatu zat yang secara statistik diharapkan akan membunuh 50% hewan percobaan. Uji toksisitas akut ini dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang diuji sebanyak satu kali selama masa pengujian dan diamati dalam jangka waktu minimal 24 jam atau lebih (7-14 hari)10.
Pada penelitian ini, hewan uji diadaptasi terlebih dahulu selama 7 hari. Setelah proses adaptasi, hewan uji diberi perlakuan ekstrak etanol Vernonia cinerea secara oral. Pada penelitian ini hewan uji yang digunakan yaitu mencit jantan. Penggunaan mencit jantan dikarenakan sistem imun pada mencit jantan cenderung tidak dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Hal ini disebabkan karena kadar hormon estrogen pada mencit jantan relatif rendah dibanding mencit betina dan adanya stres akut dapat menyebabkan  penurunan kadar estrogen pada mencit betina yangberefek imunostimulasi sehingga dapat mengaburkan efek stress bising terhadap hormon-hormon stres yang mempunyai efek imun depresi sehingga memudahkan proses penyerapan obat. Dari hasil uji pendahuluan, setelah diketahui dosis terendah dan tertinggi diperoleh faktor kelipatan 0,5 yang didapat peringkat dosis sebagai berikut kelompok perlakuan dosis I 13 g/Kg BB, kelompok perlakuan dosis II 13,5 g/Kg BB, kelompok perlakuan dosis III 14 g/Kg BB, dan kelompok perlakuan dosis IV 14,5 g/Kg BB. Dosis tersebut dihitung berdasarkan bobot mencit 20 gram.
Pengamatan potensi ketoksikan akut dilihat dari adanya gejala klinis ketoksikan maupun ada tidaknya kematian hewan uji. Pengamatan dilakukan selama 1 kali 24 jam setelah pemberian ekstrak Vernonia cinerea. Setelah pemberian ekstrak Vernonia cinereapada (Tabel 2) menunjukkan kelompok perlakuan dosis 1 menyebabkan kematian 1 ekor mencit, kelompok perlakuan dosis 2 menyebabkan kematian 2 ekor mencit, kelompok perlakuan dosis 3 menyebabkan kematian 4 ekor mencit, kelompok dosis 4 menyebabkan kematian sebanyak 4 ekor mencit, dan kelompok kontrol tidak ada kematian pada mencit. Dari hasil tersebut dan setelah dianalisis dengan persamaan regresi linier diketahui bahwa dosis yang menyebabkan 50% kematian (LD50) pada mencit di dosis 13 g/kg BB.

KESIMPULAN
Pemberian dosis tunggal sediaan uji ekstrak etanol dari sawi langit (Vernonia cinerea L) pada mencit jantan memberikan nilai LD50 peroral sebesar 13 g/kg BB.  Gejala toksik yang timbul berupa gelisah, jalan tak terkontrol, kepasifan gerak, dan mati.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyono,S.W. et al., Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanolik Terstandard Buah Kemukus (Piper cubeba L.F). UGM. Yogyakarta.2006
Andreanus,A.S, Toksisitas Akut dan Penentuan DL50 Oral Ekstrak Air Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.F.) Pada Mencit Swiss Webster. Jurnal Matematika dan Sains.2002;7:57-62
Santa,I.G.P, Noor Cholies. Penelitian Taksonomi dan Farmakognosi Fitokimia Tumbuhan Obat Vernonia cinerea Less. Kongres Nasional Biologi ke VI. Surabaya.1983
Aurasorn,S. Et al., Anti-inflamatory activity of a Vernonia cinerea methanolicextract in vitro. Thailand. Science Asia.2015;41:392-399
Muir,C.K, Depressant Action of an ExtractOf Vernonia cinerea. Malaysia.1981;36:2
Dhanalakshmi,P. Et al., Evaluation of Inhibitory of Vernonia cinerea L. Leaf Extraction on Different Fungal Species. Academic Sciences.2013;5:2
Dewi, E.W.A. Pengaruh Ekstrak Pandan Wangi Terhadap Waktu Induksi Tidur dan Lama Waktu Tidur Mencit BALB/C yang di Induksi Thiopental. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. Universitas Dipenegoro, Semarang.2004
Ahsanul,H.Md. et al., Phytochemical Investigation of Vernonia cinerea. Journal of Applied Pharmacheutical Science.2012
Misra. TN. et all. 1984. Chemical constituents of Vernonia cinerea Less. part I. Isolation and spektral studies of triterpenes. Journal of National product. Hal : 36 -72.
Bell, P. et al., Environmental Psychology, London:W.B.Saunders Company.1978
Hariyati,S. Standarisasi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Salah Satu Tahapan PentingDalam Pengembangan Obat Asli Indonesia. Badan POM RI.2005;6(4): 1-5
Ditjen POM. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 2000
Dirjen Bina Farmasi dan Alkes. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus.  Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2005
Ditjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik   Indonesia.Jakarta.1979
Inawati, Syamsudin, Winarno H. Pengaruh Ekstrak Daun Inai (Lawsonia inermis Linn)Terhadap Penurunan Kadar Glukosa, Kolesterol Total dan Trigliserida Darah Mencit yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Kimia Indonesia. 2006;1 :(2): 71-7
Amalia, R. 2009. Pengaruh Ekstrak Pegagan (Cantella asiatica (L.) Urban) terhadap Efek Sedasi pada Mencit Balb/C. Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro, Semarang.
Hadi, W. 2015. Uji Efektivitas Antidiare Air Perasan Daun Sirsak (Annona muricata linn) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) yang diinduksi oleum richini. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Aceh, Banda Aceh.
Persada, N.I. 2009. Pengaruh ekstrak kulit apel rome beauty dalam mengurangi kerusakan histologis hati mencit Yang diinduksi CCl4. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar