Kamis, 29 Juni 2017

Junaidi: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2017, hal. 51-60

HUBUNGAN HYGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA ES KRIM YANG DIJAJAKAN DI SEKOLAH DASAR
KOTA BANDA ACEH TAHUN 2017

Oleh:
Junaidi
Jurusan Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Es krim merupakan salah satu jajanan yang rentan tercemar oleh bakteri dikarenakan dalam proses penyajiannya pedagang menggunakan pengambil/penyekop yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Selain itu, personal hygiene pedagang juga menjadi salah satu aspek yang dapat mencemari es krim karena saat penyajian es krim terjadi kontak langsung antara tangan pedagang dengan es krim. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan hygiene sanitasi dengan keberadaan bakteri Echerichia coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional dimana sampel adalah total populasi yang berjumlah 30 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 sampai dengan 10 April 2017 di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh. Analisa data dilakukan dengan uji statistik dengan metode Chi-square. Hasil analisa data dengan menggunakan uji Chi-square yang terbukti berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada es krim antara lain yaitu personal hygiene pedagang, penyimpanan, pengangkutan dan penyajian es krim. Dengan nilai p value untuk personal hygiene adalah 0,027, penyimpanan es krim dengan nilai p value 0,009, pengangkutan es krim nilai p value 0,000 dan penyajian es krim dengan nilai p value 0,000. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi bakteri E. coli pada es krim yaitu menangani penyajian es krim dengan hygiene dan sanitasi yang baik seperti menjaga kebersihan tangan dan anggota tubuh saat menyajikan es krim pada konsumen. Menjaga agar anggota tubuh khususnya tangan agar tidak  kontak langsung dengan es krim.

Kata kunci : Es Krim, Hygiene Sanitasi, Echerichia coli.

PENDAHULUAN

Undang-undang kesehatan  No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, yang salah satu diantaranya adalah pengawasan terhadap penyehatan makanan dan minuman agar mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Jika ditinjau dari segi kesehatan, makanan selain berfungsi sebagai sumber energy, zat pembangun dan zat pengatur juga mempunyai peran dalam penyebaran penyakit. Oleh karena itu prinsip dasar sanitasi makanan diperlukan agar konsumen dapat dilindungi kesehatannya dari bahaya kontaminasi makanan dan organisme penyakit menular. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan ditempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan oleh jasa boga, rumah makan/restoran dan hotel.  Namun makanan jajanan ini masih mengandung resiko yang cukup potensial menyebabkan terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan. Oleh karena itu makanan jajanan yang kita konsumsi haruslah terjaga kebersihannya.3
Salah satu jenis makanan jajanan yang beredar dimasyarakat adalah es krim. Es krim merupakan kudapan beku yang sangat digemari diseluruh dunia baik anak anak maupun dewasa. Es krim yang dijual ditempat umum adalah es krim jenis standar atau disebut juga ekonomi. 4
Disamping harganya yang murah, umumnya pedagang menjajakan es krim ini secara keliling pada tempat tempat yang strategis. seperti pasar tradisional, perumahan penduduk, di pinggir-pinggir jalan raya hingga ke sekolah-sekolah. Tempat jualan yang tidak terkoordinir dan berpindah-pindah menyebabkan dagangan yang dijual tidak memenuhi syarat kesehatan. Dengan kondisi yang demikian kemungkinan besar es krim dapat tercemar. Pencemaran juga dapat terjadi pada semua tahap proses produksi yang dilalui, baik pada proses pengolahan hingga penyajian ke tangan konsumen. Dalam kegiatan proses produksi makanan dan minuman tindakan hygiene sanitasi, yang merupakan bagian dari kesehatan lingkungan juga analisis bahaya dan titik pengendalian kritis (HACCP : Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghindari pencemaran terhadap hasil produksi. Terdapat enam prinsip hygiene dan sanitasi  yang harus diperhatikan dalam proses pengolahan makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan makanan dan penyajian makanan. 5
Secara tradisional, es krim dibuat dengan cara memasukkan bahan adonan es krim yang sebelumnya di masak hingga sarat kemudian didinginkan kedalam wadah berupa tong yang dibuat dari logam (stainless), kemudian dimasukkan kedalam alat pemutar yang dibuat dari semen yang dibentuk menyerupai wadah tong.
Sumber kontaminasi mikrobia pada es krim dapat berasal dari bahan baku, air, peralatan yang digunakan, proses pembuatan, sanitasi lingkungan dan pekerja. Penjual es krim juga bisa memberikan kontribusi pada kontaminasi es krim. Data diare pada usia anak sekolah di RSUZA Banda Aceh 1279 anak, sedangkan pasien diare 104 anak (8,1%). Proporsi diare berdasarkan umur yaitu 1 bulan - <2 -="" 11="" 12="" 15="" 16="" 18="" 1="" 26="" 2="" 38="" 3="" 44="" 55="" 5="" 62="" 68="" 6="" 73="" 80="" 8="" 90="" akut="" berat="" bronkopneumonia="" buruk="" dan="" dari="" dehidrasi="" demam="" derajat="" diare="" disertai="" gizi="" hari.="" jenis="" kejang="" kompleks="" kurang="" lama="" lebih="" melanjut="" normal="" obesitas="" pasien="" penyakit="" penyerta="" persisten="" rawatan="" ringan-sedang="" status="" sup="" tahun="" tanpa="" tonsilofaringitis="" varisela="" yaitu="">14
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dikaji Analisis Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Pada Tahun 2017.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik yaitu untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi dangan keberadaan bakteri Escherichia coli  pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.
Pengambilan sampel dan observasi terhadap penjual es krim dilaksanakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh pada bulan April 2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah 30 pedagang es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dengan Sampel dalam penelitian ini adalah total dari pada populasi yaitu sebanyak 30 pedagang es krim tradisional yang menjajakan dagangannya di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh. Dengan jumlah sampel sebanyak 30 es krim.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi dangan keberadaan bakteri Escherichia coli  pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh pada 30 pedagang es krim di 30 sekolah dasar Kota Banda Aceh, maka dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuesni berikut ini :

1.      Analisa Univariat
a.    Hygiene Pedagang Pada Es Krim
Tabel 1.1 Distribusi Hygiene Pedagang Es Krim Di Sekolah Dasar Kota  Banda Aceh Tahun 2017
No
Hygiene Pedagang
F
%
1
2
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
15
15
50
50
Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel 1.1 dijelaskan bahwa hygiene pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat sebanyak 50% dan yang memenuhi syarat sebanyak 50%.

b.    Penyimpanan Es Krim
Tabel 1.2 Distribusi Penyimpanan Es Krim  Oleh Pedagang Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Penyimpanan Es Krim
F
%
1
2
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
16
14
53,3
46,7
Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel 1.2 dijelaskan bahwa penyimpanan es krim oleh pedagang yang memenuhi syarat lebih banyak (53,3%) dibandingkan yang tidak memenuhi syarat (46,7%).

c.    Pengangkutan Es Krim
Tabel 1.3 Distribusi Pengangkutan Es Krim Oleh Pedagang Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Pengangkutan Es Krim
F
%
1
2
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
12
18
40
60
Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel 1.3 dijelaskan bahwa pengangkutan es krim oleh pedagang yang tidak memenuhi syarat lebih banyak (60%) dibandingkan yang memenuhi syarat (40%).


d.   Penyajian Es Krim

Tabel 1.4 Distribusi Penyajian Es Krim Oleh Pedagang Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Penyajian Es Krim
F
%
1
2
Memenuhi Syarat
Tidak Memenuhi Syarat
17
13
56,7
43,3
Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel 1.4 dijelaskan bahwa penyajian es krim oleh pedagang yang memenuhi syarat lebih banyak (56,7%) dibandingkan yang tidak memenuhi syarat (43,3%).

e.    Keberadaan E. coli pada Es Krim

Tabel 1.5 Distribusi Keberadaan E. coli pada Es Krim Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Keberadaan E. coli pada Es Krim
F
%
1
2
Positif
Negatif
15
15
50
50
Jumlah
30
100








Berdasarkan tabel 1.5 dijelaskan bahwa es krim yang positif mengandung E.coli sebanyak 50% dan yang negatif  mengandung E. coli sebanyak 50%.

2.      Analisa Bivariat

a.    Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli
1.        Analisa Bivariat
a.    Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli

Tabel 2.1
Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017

No
Personal Hygiene
Keberadaan E. coli
Total
%
Nilai P
Positif
Negatif
F
%
F
%
1
Memenuhi syarat
4
13,3
11
36,7
15
50
0,027
2
Tidak memenuhi syarat
11
36,7
4
13,3
15
50

Total
15
50
15
50
30
100
Berdasarkan tabel 2.1 Dari 50% personal hygiene pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 36,7% es krim yang positif mengandung E.coli dan 13,3% negatif mengandung E.coli. Data hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,027. Karena nilai p (0,027) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan personal hygiene dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.


b.    Hubungan Penyimpanan Es Krim dengan Keberadaan E. coli
Tabel 2.2
Hubungan Penyimpanan dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Penyimpanan Es Krim
Keberadaan E. coli
Total
%
Nilai P
Positif
Negatif
F
%
f
%
1
Memenuhi syarat
4
13,3
12
40
16
53,3
0,009
2
Tidak memenuhi syarat
11
36,7
3
10
14
46,7

Total
15
50
15
50
30
100
Dari 46,7% penyimpanan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 36,7% es krim yang positif mengandung E.coli dan 10% negatif mengandung E.coli.
Data hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,009. Karena nilai p (0,009) < α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan penyimpanan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.



c.    Hubungan Pengangkutan Es Krim dengan Keberadaan E. coli

Tabel 2.3
Hubungan Pengangkutan dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang
Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
Pengangkutan Es Krim
Keberadaan E. coli
Total
%
Nilai P
Positif
Negatif
F
%
f
%
1
Memenuhi syarat
1
3,3
11
36,7
12
40
0,000
2
Tidak memenuhi syarat
14
46,7
4
13,3
18
60

Total
15
50
15
50
30
100
Dari 60% pengangkutan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 46,7% es krim yang positif mengandung E.coli dan 13,3% negatif mengandung E.coli.
Data hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan pengangkutan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.





d.    Hubungan Penyajian Es Krim Dengan Keberadaan E. coli

Tabel 2.4
Hubungan Penyajian dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang
Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017

No
Penyajian Es Krim
Keberadaan E. coli
Total
%
Nilai P
Positif
Negatif
F
%
f
%
1
Memenuhi syarat
3
10
14
46,7
17
56,7
0,000
2
Tidak memenuhi syarat
12
40
1
3,3
13
43,3

Total
15
50
15
50
30



Dari 43,3% pengangkutan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 40% es krim yang positif mengandung E.coli dan 3,3% negatif mengandung E.coli.
Data hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan penyajian es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.

PEMBAHASAN
1.        Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli pada Es Krim
Berdasarkan data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,027. Karena  nilai p (0,027) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan personal hygiene dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 36,7% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat personal hygiene dan es krim yang dijajakan positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim yang dijual oleh pedagang yang memenuhi syarat personal hygiene yaitu sebanyak 36,7% negatif mengandung bakteri E. coli.

2.        Hubungan Penyimpanan Es Krim dengan Keberadaan E. coli
Berdasarkan data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,009. Karena nilai p (0,009) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan penyimpanan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 36,7% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat penyimpanan es krim dan positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan penyimpanan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 40% negatif mengandung bakteri E. coli.

3.        Hubungan Pengangkutan Es Krim dengan Keberadaan E. coli
Berdasarkan data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan pengangkutan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 46,7% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat pengangkutan es krim dan positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan pengangkutan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 36,7% negatif mengandung bakteri E. coli.

4.        Hubungan Penyajian Es Krim Dengan Keberadaan E. coli
Berdasarkan data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan penyajian es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 40% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat pengangkutan es krim dan positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan pengangkutan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 46,7% negatif mengandung bakteri E. coli.

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Pada Tahun 2017, maka hasil yang dapat disimpulkan Ada hubungan personal hygiene dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dengan nilai p 0,027 < α (0,05).

SARAN
1.    Diharapkan para pedagang dalam menangani penyajian es krim dengan hygiene dan sanitasi yang baik. Seperti menjaga kebersihan tangan dan anggota tubuh saat menyajikan es krim pada konsumen. Menjaga agar anggota tubuh khususnya tangan agar tidak  kontak langsung dengan es krim.
2.    Bagi konsumen untuk tidak membiasakan dan mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak sehat sebaiknya membekali dengan makanan yang sudah disajikan dirumah untuk dibawa kesekolah.
3.    Bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh hendaknya mengadakan penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi makanan dan pengawasan terhadap makanan jajanan sehinga makanan jajanan seperti es krim yang dijajakan dapat memenuhi syarat kesehatan.
4.    Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian mengenai hubungan pengolahan es krim dengan kontaminasi bakteri E. coli pada es krim.

UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terselenggaranya penelitian ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1.    Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh dan semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian ini
2.    Kepala Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh yang telah membantu jalannya penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Undang-undang no. 23. Tentang Kesehatan : Jakarta ;1992
Depkes. RI, 2004. KepMenKes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang
Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta.
Anonimous. 2003. Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan. Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Depkes RI. 2009. Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Depkes RI Sub Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan
Depkes. RI, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta.
Purnamasari A, Ika (2009) Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Es Krim Yang Dijajankan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara
Turantas, 2002. Jenis Bakteri Escherichia coli pada Makanan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol 4
Saraswati, dkk, 2010. Karakteristik Escherichia coli pada Es Batu, : A plus Book.
Departemen Makanan dan Kebersihan Lingkungan Hongkong. Desember, 2005. “The Microbiological Quality Of Edible Ice From Ice Manufaturing Plants And Retail Busissnes In Hongkong”, (online), (http://www.cfs.gov.hk/english/programme/programme_rafs/files/edible_ice_ra.pdf). (Diakses pada 28 Oktober 2010)
WHO. 2011. Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC). http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs125/en/. Diakses 30 Oktober 2015
Sumber: http://referensi.data.kemdikbud.go.id/
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, 2010. Profil Kesehatan Provinsi Aceh. Banda Aceh
Laporan Kopelma Banda Aceh. Jumlah kasus diare di Kota Banda Aceh ; 2011
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Rumah Sakit Umum  Daerah Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
Kusmayadi, 2008. Cara Memilih dan Mengolah Makanan Untuk Perbaikan Gizi Masyarakat. http://database.deptan.go.id.
Iswarawanti, 2004. Amankan Makanan Jajanan Anak Sekolah http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302,
World Health Organization (WHO). 2009. Guide to Hygiene and Sanitation in Aviation.
Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Depkes. RI. 2000. Prinsip Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Petunjuk pemeriksaan mikrobiologi makanan dan minuman. Jakarta: Departemen Kesehatan ; 2010
Arisman. Buku ajar ilmu gizi keracunan makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93, 2009
Agus Riyanto. Pengolahan dan analisis data Kesehatan, Medical Book, Jakarta ; 2010          
Hiasinta A. Purnawijayanti, 2006, Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan, Yogyakarta:Kanisius
Siti Fathonah, 2005, Higiene dan Sanitasi Makanan, Semarang: Unnes Press.
Adams, M. & Motarjemi, Y., Dasar-Dasar Keamanan Pangan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004.
Mukti, Taufiq Satria. Kelayakan Konsumsi Es Krim Pot Berdasarkan Tempat Penyimpanan Dan Varian Toping Berbeda Yang Dijual Di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Metode MPN. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.
Damanik, H.D.L. Faktor Dominan Kontaminasi Eschericia coli Pada Makanan Jajanan di Warung Lingkungan Sekolah Dasar Kota Palembang Tahun 2010. Skripsi FKM USU, 2010.
Djaja, M., Pengaruh Jenis Tempat pengolahan Makanan Terhadap Kontaminasi E. coli pada Makanan di Jakarta Selatan. Depok: Disertasi FKM UI, 2003.
Depkes RI., Modul Khusus Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen PPM & PLP. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar