HUBUNGAN
HYGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia
coli PADA ES KRIM YANG DIJAJAKAN DI SEKOLAH DASAR
KOTA
BANDA ACEH TAHUN 2017
Oleh:
Junaidi
Jurusan Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Aceh
ABSTRAK
Es krim merupakan salah satu jajanan yang rentan tercemar
oleh bakteri dikarenakan dalam proses penyajiannya pedagang menggunakan
pengambil/penyekop yang telah terkontaminasi oleh bakteri. Selain itu, personal hygiene pedagang juga
menjadi salah satu aspek yang dapat mencemari es krim karena saat penyajian es
krim terjadi kontak langsung antara tangan pedagang dengan es krim. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan hygiene sanitasi dengan
keberadaan bakteri Echerichia coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar
Kota Banda Aceh Tahun 2017. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional dimana
sampel adalah total populasi yang berjumlah 30 orang. Penelitian dilakukan pada tanggal 4 sampai dengan 10 April 2017
di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh. Analisa data
dilakukan dengan uji statistik dengan metode Chi-square. Hasil analisa data
dengan menggunakan uji Chi-square yang terbukti berhubungan dengan kontaminasi
E. coli pada es krim antara lain yaitu personal hygiene pedagang, penyimpanan,
pengangkutan dan penyajian es krim. Dengan nilai p value untuk personal hygiene adalah 0,027,
penyimpanan es krim dengan nilai p value 0,009, pengangkutan es krim nilai p
value 0,000 dan penyajian es krim dengan nilai p value 0,000. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi
bakteri E. coli pada es krim yaitu menangani penyajian es krim dengan hygiene
dan sanitasi yang baik seperti menjaga kebersihan tangan dan anggota tubuh saat
menyajikan es krim pada konsumen. Menjaga agar
anggota tubuh khususnya tangan agar tidak
kontak langsung dengan es krim.
Kata
kunci : Es Krim, Hygiene Sanitasi, Echerichia
coli.
PENDAHULUAN
Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyebutkan bahwa
peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam
kegiatan, yang salah satu diantaranya adalah pengawasan terhadap penyehatan
makanan dan minuman agar mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Jika ditinjau dari segi kesehatan, makanan
selain berfungsi sebagai sumber energy, zat pembangun dan zat pengatur juga
mempunyai peran dalam penyebaran penyakit. Oleh karena itu prinsip dasar
sanitasi makanan diperlukan agar konsumen dapat dilindungi kesehatannya dari
bahaya kontaminasi makanan dan organisme penyakit menular. Makanan jajanan
adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan ditempat
penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum
selain yang disajikan oleh jasa boga, rumah makan/restoran dan hotel. Namun makanan jajanan ini masih
mengandung resiko yang cukup potensial menyebabkan terjadinya penyakit atau
gangguan kesehatan. Oleh karena itu makanan jajanan yang kita konsumsi haruslah
terjaga kebersihannya.3
Salah satu jenis makanan jajanan yang beredar
dimasyarakat adalah es krim. Es krim merupakan kudapan beku yang sangat
digemari diseluruh dunia baik anak anak maupun dewasa. Es krim yang dijual
ditempat umum adalah es krim
jenis standar atau disebut juga ekonomi. 4
Disamping harganya yang murah, umumnya
pedagang menjajakan es krim ini secara keliling pada tempat tempat yang
strategis. seperti pasar tradisional, perumahan penduduk, di
pinggir-pinggir jalan raya hingga ke sekolah-sekolah. Tempat jualan yang tidak
terkoordinir dan berpindah-pindah menyebabkan dagangan yang dijual tidak
memenuhi syarat kesehatan. Dengan kondisi yang demikian kemungkinan besar es
krim dapat tercemar. Pencemaran juga dapat terjadi pada semua tahap proses
produksi yang dilalui, baik
pada proses pengolahan hingga penyajian ke tangan konsumen. Dalam kegiatan
proses produksi makanan dan minuman tindakan hygiene sanitasi, yang merupakan
bagian dari kesehatan lingkungan juga analisis bahaya dan titik pengendalian
kritis (HACCP : Hazard Analysis Critical
Control Point) merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghindari
pencemaran terhadap hasil produksi. Terdapat enam prinsip hygiene dan
sanitasi yang harus diperhatikan dalam
proses pengolahan makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak,
pengangkutan makanan dan penyajian makanan. 5
Secara tradisional, es krim dibuat dengan cara
memasukkan bahan adonan es krim yang sebelumnya di masak hingga sarat kemudian
didinginkan kedalam wadah berupa tong yang dibuat dari logam (stainless),
kemudian dimasukkan kedalam alat pemutar yang dibuat dari semen yang dibentuk
menyerupai wadah tong.
Sumber kontaminasi mikrobia pada es krim dapat
berasal dari bahan baku, air, peralatan yang digunakan, proses pembuatan, sanitasi
lingkungan dan pekerja. Penjual es krim juga bisa memberikan
kontribusi pada kontaminasi es krim. Data diare pada usia anak sekolah di RSUZA
Banda Aceh 1279 anak, sedangkan pasien
diare 104 anak (8,1%). Proporsi diare berdasarkan umur yaitu 1 bulan - <2 -="" 11="" 12="" 15="" 16="" 18="" 1="" 26="" 2="" 38="" 3="" 44="" 55="" 5="" 62="" 68="" 6="" 73="" 80="" 8="" 90="" akut="" berat="" bronkopneumonia="" buruk="" dan="" dari="" dehidrasi="" demam="" derajat="" diare="" disertai="" gizi="" hari.="" jenis="" kejang="" kompleks="" kurang="" lama="" lebih="" melanjut="" normal="" obesitas="" pasien="" penyakit="" penyerta="" persisten="" rawatan="" ringan-sedang="" status="" sup="" tahun="" tanpa="" tonsilofaringitis="" varisela="" yaitu="">142>
Berdasarkan uraian di atas
maka perlu dikaji Analisis Hubungan
Hygiene Sanitasi Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Es Krim Yang
Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Pada Tahun 2017.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
analitik yaitu untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi dangan keberadaan
bakteri Escherichia coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah
Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.
Pengambilan
sampel dan observasi terhadap penjual es krim dilaksanakan di Sekolah Dasar
Kota Banda Aceh pada bulan April 2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah 30 pedagang es krim
yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dengan Sampel dalam penelitian
ini adalah total dari pada populasi yaitu sebanyak 30 pedagang es krim
tradisional yang menjajakan dagangannya di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh.
Dengan jumlah sampel sebanyak 30 es krim.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui hubungan hygiene sanitasi dangan
keberadaan bakteri Escherichia coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah
Dasar Kota Banda Aceh pada 30 pedagang es krim di 30 sekolah dasar Kota Banda
Aceh, maka dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuesni berikut ini :
1.
Analisa Univariat
a.
Hygiene
Pedagang Pada Es Krim
Tabel 1.1 Distribusi Hygiene Pedagang Es Krim Di Sekolah
Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Hygiene Pedagang
|
F
|
%
|
1
2
|
Memenuhi
Syarat
Tidak
Memenuhi Syarat
|
15
15
|
50
50
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 1.1
dijelaskan bahwa hygiene pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat sebanyak
50% dan yang memenuhi syarat sebanyak 50%.
b.
Penyimpanan Es Krim
Tabel 1.2 Distribusi Penyimpanan Es Krim Oleh
Pedagang Di Sekolah Dasar Kota
Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Penyimpanan Es Krim
|
F
|
%
|
1
2
|
Memenuhi
Syarat
Tidak
Memenuhi Syarat
|
16
14
|
53,3
46,7
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 1.2
dijelaskan bahwa penyimpanan es krim oleh
pedagang yang memenuhi syarat lebih
banyak (53,3%) dibandingkan yang tidak memenuhi syarat (46,7%).
c.
Pengangkutan Es Krim
Tabel 1.3 Distribusi
Pengangkutan Es Krim
Oleh Pedagang Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun
2017
No
|
Pengangkutan Es Krim
|
F
|
%
|
1
2
|
Memenuhi
Syarat
Tidak
Memenuhi Syarat
|
12
18
|
40
60
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 1.3
dijelaskan bahwa pengangkutan es krim oleh
pedagang yang tidak memenuhi syarat
lebih banyak (60%) dibandingkan yang memenuhi syarat (40%).
d.
Penyajian Es Krim
Tabel 1.4 Distribusi Penyajian Es Krim Oleh Pedagang Di
Sekolah Dasar Kota
Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Penyajian Es Krim
|
F
|
%
|
1
2
|
Memenuhi
Syarat
Tidak
Memenuhi Syarat
|
17
13
|
56,7
43,3
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 1.4
dijelaskan bahwa penyajian es krim oleh
pedagang yang memenuhi syarat lebih
banyak (56,7%) dibandingkan yang tidak memenuhi syarat (43,3%).
e.
Keberadaan
E. coli pada Es Krim
Tabel 1.5 Distribusi Keberadaan E. coli pada Es
Krim Di Sekolah Dasar Kota
Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Keberadaan E. coli pada Es Krim
|
F
|
%
|
1
2
|
Positif
Negatif
|
15
15
|
50
50
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 1.5 dijelaskan bahwa es krim
yang positif mengandung E.coli
sebanyak 50% dan yang negatif mengandung E. coli sebanyak 50%.
2.
Analisa Bivariat
a.
Hubungan
Personal Hygiene dengan Keberadaan E.
coli
1.
Analisa Bivariat
a. Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli
Tabel 2.1
Hubungan
Personal Hygiene dengan Keberadaan E.
coli Pada Es Krim yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun
2017
No
|
Personal Hygiene
|
Keberadaan E. coli
|
Total
|
%
|
Nilai P
|
|||
Positif
|
Negatif
|
|||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
|||||
1
|
Memenuhi syarat
|
4
|
13,3
|
11
|
36,7
|
15
|
50
|
0,027
|
2
|
Tidak memenuhi syarat
|
11
|
36,7
|
4
|
13,3
|
15
|
50
|
|
|
Total
|
15
|
50
|
15
|
50
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel 2.1 Dari 50%
personal hygiene pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 36,7% es
krim yang positif mengandung E.coli
dan 13,3% negatif mengandung E.coli. Data
hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,027. Karena nilai p
(0,027) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa
ada hubungan personal hygiene dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017.
b.
Hubungan
Penyimpanan Es Krim dengan Keberadaan E.
coli
Tabel 2.2
Hubungan
Penyimpanan dengan Keberadaan E. coli Pada
Es Krim yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Penyimpanan Es Krim
|
Keberadaan E. coli
|
Total
|
%
|
Nilai P
|
|||
Positif
|
Negatif
|
|||||||
F
|
%
|
f
|
%
|
|||||
1
|
Memenuhi
syarat
|
4
|
13,3
|
12
|
40
|
16
|
53,3
|
0,009
|
2
|
Tidak
memenuhi syarat
|
11
|
36,7
|
3
|
10
|
14
|
46,7
|
|
|
Total
|
15
|
50
|
15
|
50
|
30
|
100
|
Dari
46,7% penyimpanan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 36,7% es krim
yang positif mengandung E.coli dan
10% negatif mengandung E.coli.
Data
hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,009. Karena nilai p
(0,009) < α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa
ada hubungan penyimpanan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017.
c.
Hubungan
Pengangkutan Es Krim dengan Keberadaan E.
coli
Tabel 2.3
Hubungan Pengangkutan dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang
Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh
Tahun 2017
No
|
Pengangkutan Es Krim
|
Keberadaan E. coli
|
Total
|
%
|
Nilai P
|
|||
Positif
|
Negatif
|
|||||||
F
|
%
|
f
|
%
|
|||||
1
|
Memenuhi syarat
|
1
|
3,3
|
11
|
36,7
|
12
|
40
|
0,000
|
2
|
Tidak memenuhi syarat
|
14
|
46,7
|
4
|
13,3
|
18
|
60
|
|
|
Total
|
15
|
50
|
15
|
50
|
30
|
100
|
Dari 60%
pengangkutan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 46,7% es krim yang
positif mengandung E.coli dan 13,3%
negatif mengandung E.coli.
Data
hasil uji statistik (Chi square) didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000)
< α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada
hubungan pengangkutan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017.
d.
Hubungan
Penyajian Es Krim Dengan Keberadaan E.
coli
Tabel 2.4
Hubungan Penyajian dengan Keberadaan E. coli Pada Es Krim yang
Dijajakan
Di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017
No
|
Penyajian Es Krim
|
Keberadaan E. coli
|
Total
|
%
|
Nilai P
|
|||
Positif
|
Negatif
|
|||||||
F
|
%
|
f
|
%
|
|||||
1
|
Memenuhi
syarat
|
3
|
10
|
14
|
46,7
|
17
|
56,7
|
0,000
|
2
|
Tidak
memenuhi syarat
|
12
|
40
|
1
|
3,3
|
13
|
43,3
|
|
|
Total
|
15
|
50
|
15
|
50
|
30
|
|
Dari
43,3% pengangkutan es krim yang tidak memenuhi syarat terdapat 40% es krim yang
positif mengandung E.coli dan 3,3%
negatif mengandung E.coli.
Data
hasil uji statistik (Chi square) didapatkan
nilai p 0,000. Karena nilai p (0,000) < α (0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan penyajian es krim
dengan keberadaan E. coli pada es
krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017.
PEMBAHASAN
1.
Hubungan Personal Hygiene dengan Keberadaan E. coli pada Es Krim
Berdasarkan
data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,027. Karena nilai p (0,027) < α (0,05), maka Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa ada hubungan personal hygiene
dengan keberadaan E. coli pada es
krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es krim yang terdapat di Sekolah
Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 36,7% pedagang es krim yang tidak
memenuhi syarat personal hygiene dan es krim yang dijajakan positif mengandung
bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim yang dijual oleh
pedagang yang memenuhi syarat personal hygiene yaitu sebanyak 36,7% negatif
mengandung bakteri E. coli.
2.
Hubungan Penyimpanan Es Krim dengan Keberadaan E. coli
Berdasarkan
data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,009. Karena nilai p
(0,009) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa
ada hubungan penyimpanan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es
krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa
36,7% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat penyimpanan es krim dan
positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan penyimpanan yang
memenuhi syarat yaitu sebanyak 40% negatif mengandung bakteri E. coli.
3.
Hubungan Pengangkutan Es Krim dengan Keberadaan
E. coli
Berdasarkan
data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p
(0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa
ada hubungan pengangkutan es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es
krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa
46,7% pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat pengangkutan es krim dan
positif mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan pengangkutan yang
memenuhi syarat yaitu sebanyak 36,7% negatif mengandung bakteri E. coli.
4.
Hubungan Penyajian Es Krim Dengan Keberadaan E. coli
Berdasarkan
data hasil uji Chi square didapatkan nilai p 0,000. Karena nilai p
(0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga diketahui bahwa
ada hubungan penyajian es krim dengan keberadaan E. coli pada es krim yang dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda
Aceh Tahun 2017. Dari 30 orang pedagang es
krim yang terdapat di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dapat dijelaskan bahwa 40%
pedagang es krim yang tidak memenuhi syarat pengangkutan es krim dan positif
mengandung bakteri E. coli. Sedangkan pada es krim dengan pengangkutan yang
memenuhi syarat yaitu sebanyak 46,7% negatif mengandung bakteri E. coli.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan mengenai Hubungan Hygiene Sanitasi
Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia
coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Sekolah Dasar Kota Banda Pada Tahun
2017, maka hasil yang dapat disimpulkan Ada hubungan personal hygiene dengan
keberadaan E. coli pada es krim yang
dijajakan di Sekolah Dasar Kota Banda Aceh dengan nilai p 0,027 < α (0,05).
SARAN
1.
Diharapkan para pedagang dalam menangani
penyajian es krim dengan hygiene dan sanitasi yang baik.
Seperti menjaga kebersihan tangan dan anggota tubuh saat menyajikan es krim
pada konsumen. Menjaga agar anggota tubuh khususnya tangan agar tidak kontak langsung dengan es krim.
2.
Bagi konsumen untuk tidak
membiasakan dan mengkonsumsi makanan jajanan yang tidak sehat sebaiknya
membekali dengan makanan yang sudah disajikan dirumah untuk dibawa kesekolah.
3.
Bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh hendaknya mengadakan penyuluhan tentang
hygiene dan sanitasi makanan dan pengawasan terhadap makanan jajanan sehinga
makanan jajanan seperti es krim yang dijajakan dapat memenuhi syarat kesehatan.
4.
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar
dapat melakukan penelitian mengenai hubungan pengolahan es krim dengan
kontaminasi bakteri E. coli pada es
krim.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah ikut berpartisipasi atas
terselenggaranya penelitian ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1. Jurusan
Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Aceh dan
semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian
ini
2. Kepala Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh yang telah membantu
jalannya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Undang-undang no. 23.
Tentang Kesehatan : Jakarta ;1992
Depkes. RI, 2004. KepMenKes RI No.
942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang
Persyaratan Higiene Sanitasi
Makanan Jajanan. Jakarta.
Anonimous. 2003. Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan.
Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Depkes RI. 2009. Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan
Minuman. Jakarta: Depkes RI Sub Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan
Pangan
Depkes. RI, 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan. Jakarta.
Purnamasari A, Ika (2009) Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan
Bakteri Escherichia coli pada Es Krim Yang Dijajankan Di Kecamatan Medan
Petisah Kota Medan Tahun 2009, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara, Sumatera Utara
Turantas, 2002. Jenis Bakteri Escherichia
coli pada Makanan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
Vol 4
Saraswati, dkk, 2010. Karakteristik Escherichia coli pada Es Batu, : A plus Book.
Departemen Makanan dan Kebersihan Lingkungan
Hongkong. Desember, 2005. “The Microbiological Quality Of Edible Ice From
Ice Manufaturing Plants And Retail Busissnes In Hongkong”, (online),
(http://www.cfs.gov.hk/english/programme/programme_rafs/files/edible_ice_ra.pdf).
(Diakses pada 28 Oktober 2010)
WHO. 2011. Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC).
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs125/en/. Diakses 30 Oktober 2015
Sumber:
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh,
2010. Profil Kesehatan Provinsi Aceh.
Banda Aceh
Laporan Kopelma Banda Aceh. Jumlah
kasus diare di Kota Banda Aceh ; 2011
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
Kusmayadi, 2008. Cara Memilih dan Mengolah Makanan Untuk
Perbaikan Gizi Masyarakat. http://database.deptan.go.id.
Iswarawanti, 2004. Amankan Makanan Jajanan Anak Sekolah http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1097726693,98302,
World Health Organization (WHO).
2009. Guide to Hygiene and Sanitation in Aviation.
Oginawati, K. 2008. Sanitasi Makanan dan Minuman. Penerbit
Institut Teknologi Bandung Press. Bandung.
Depkes. RI. 2000. Prinsip Prinsip Higiene Sanitasi Makanan.
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Petunjuk
pemeriksaan mikrobiologi makanan dan minuman. Jakarta: Departemen Kesehatan ; 2010
Arisman. Buku ajar ilmu gizi keracunan makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93,
2009
Agus Riyanto. Pengolahan dan
analisis data Kesehatan, Medical Book, Jakarta ; 2010
Hiasinta A. Purnawijayanti, 2006, Sanitasi
Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam
Pengolahan Makanan,
Yogyakarta:Kanisius
Siti Fathonah, 2005, Higiene dan Sanitasi
Makanan, Semarang: Unnes Press.
Adams, M. & Motarjemi, Y.,
Dasar-Dasar Keamanan Pangan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004.
Mukti, Taufiq Satria.
Kelayakan Konsumsi Es Krim Pot
Berdasarkan Tempat Penyimpanan Dan Varian Toping Berbeda Yang Dijual Di Sekitar
Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Metode MPN. Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.
Damanik, H.D.L. Faktor Dominan Kontaminasi Eschericia coli Pada Makanan Jajanan di Warung Lingkungan Sekolah Dasar Kota
Palembang Tahun 2010. Skripsi FKM USU, 2010.
Djaja, M., Pengaruh Jenis Tempat
pengolahan Makanan Terhadap Kontaminasi E.
coli pada Makanan di Jakarta Selatan. Depok: Disertasi FKM UI, 2003.
Depkes RI., Modul Khusus Hygiene
dan Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Dirjen PPM & PLP. 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar