PERBANDINGAN KEBERSIHAN
GIGI DAN MULUT MENURUT INDEX PHP
SETELAH PENYULUHAN TEHNIK
MENYIKAT GIGI METODE ROLL DAN METODE FONES PADA MURID KELAS V SD NEGERI
1 KARANG BARUKABUPATEN ACEH TAMIANG
Oleh:
Cut Ratna
Keumala
ABSTRAK
Menyikat
gigi adalah suatu usaha yang efektif dan merupakan tindakan sehari-sehari yang
digunakan untuk menghilangkan debris, Macam-macam tehnik menyikat gigi, antara
lain metode Roll dan Metode Fones, diharapkan tehnik menyikat gigi untuk
anak-anak adalah yang mudah dan efektif untuk membersihkan seluruh gigi. Data
hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen
Kesehatan menyebutkan prevalensi karies (gigi berlubang) di Indonesia adalah
90,05 persen, sedangkan yang menggosok gigi 7,3% yang menggosok gigi dua kali
di waktu yang benar, yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Penelitian ini
bersifat deskriptif.Populasi adalah seluruh murid kelas V SD Negeri1Karang Baru
Kabupaten Aceh Tamiang yang berjumlah 60 murid.Sampel dalam penelitian ini
adalah total populasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai status kebersihan
gigi dan mulut metode Roll diperoleh nilai debris indeks pada kategori sangat
baik 50%, sedangkan pada metode Fones nilai status kebersihan gigi dan mulut
diperoleh nilai debris indeks pada kategori sangat baik dengan nilai
66,66%.Dapat disimpulkan bahwa metode Fones lebih baik dibandingkan dengan
metode Roll dengan nilai rata-rata status kebersihan gigi dan mulut metode Roll
1,66, sedangkan metode Fones 1,27 setelah penyuluhan menyikat gigi pada murid
SD Negeri I Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang . Direkomendasikan kepada murid
kelas V SD Negeri 1 untuk menggunakan tehnik yang lebih baik yaitu tehnik
menyikat gigi metode Fones untuk membersihkan giginya.Kemudian juga
direkomendasikan kepada guru untuk terus berpartisipasi dalam pelaksanaan UKGS
di sekolah.
Kata Kunci : Kebersihan Gigi Dan Mulut Tehnik Menyikat Gigi Metode Roll
Dan Metode Fones
COMPARISON OF DENTAL AND ORAL HYGIENE PHP BY INDEX EXTENSION AFTER
BRUSHING TEETH TECHNICAL METHODS AND METHODS FONES ROLL STUDENT IN CLASS V SD
STATE 1 CORAL NEW ACEH REGENCY TAMIANG
By:
Cut
Ratna Keumala
ABSTRACT
Brushing
teeth is an effective business and an act of everyday used to remove debris,
Various techniques brushing, among other methods Roll and Methods Fones, the
expected technique tooth brushing for children is an easy and effective way to
clean the entire tooth. Data from household health survey (Survey) 2004
conducted by the Ministry of Health said the prevalence of caries (cavities) in
Indonesia was 90.05 percent, while 7.3% were brushing their teeth that brushing
your teeth twice at the correct time, the morning and night before bed. This is
a descriptive study. The population is all students of class V SD New
Negeri1Karang Aceh Tamiang of 60 students. The sample in this study was the
total population. The results showed the value of dental and oral hygiene
status Roll methods debris index values obtained in the excellent category
50%, whereas the value Fones method of oral hygiene status debris index values
obtained in the very good category with a value of 66.66% It can be concluded
that Fones method is better than the method Roll with the average value of
dental and oral hygiene status Roll method 1.66, whereas 1.27 Fones method
after brushing the teeth on student counseling elementary School I Karang Baru
district of Aceh Tamiang. Recommended to fifth grade students of SD Negeri 1 to
use better techniques that tooth brushing technique Fones method for cleaning
teeth. Then it is also recommended to teachers to continue to participate in
the implementation of UKGS in school.
Keywords: Dental Hygiene and Oral Health Brushing Techniques
And Methods Fones Roll Method
PENDAHULUAN
Menurut UU
No.36 Tahun 2009, disebutkan bahwa, pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berazaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender, dan nondiskriminatif
dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, setiap investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.[1]
Kebersihan gigi
dan mulut memegang peranan penting dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan
gigi dan jaringan periodonsium, kebersihan mulut yang tidak baik dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan gigi (karies gigi) dan penyakit periodontal.2.
Gigi pada anak-anak akan lebih mudah terserang karies oleh karena itu anak
harus membersihkan gigi lebih sering, bila mungkin setiap habis makan, adapun
tujuan membersihkan gigi adalah untuk menghilangkan plak.3 Beberapa
sarjana menyatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan tiga kali sehari segera
sesudah makan dan sebelum tidur, tetapi menyikat gigi dua kali sehari cukup
baik pada jaringan periodonsium yang sehat, tetapi pada jaringan periodonsium
yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.4
Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang
diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan.5 Salah satu
upaya promotif di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah dengan memberikan
Pendidikan Kesehatan Gigi kepada anak usia sekolah.6 Pendidikan
kesehatan gigi dan mulut adalah semua aktifitas yang membantu menghasilkan
penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan memberikan pengertian akan
cara-cara bagaimana memelihara kesehatan gigi dan mulut. Program kesehatan gigi
dan mulut pada hakekatnya ditunjukkan kepada seluruh masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat 7
Data hasil
survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen Kesehatan
menyebutkan prevalensi karies (gigi berlubang) di Indonesia adalah 90,05
persen. Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi
dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif.Artinya daerah yang rusak
tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal
sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya.8
Padahal ketika sudah menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di
urutan pertama yang dikeluhkan masyarakat. Data itu berdasarkan hasil survei
kesehatan rumah tangga survei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001
yang menyebut, penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia8Berdasarkan
data dari penelitian lain yang dirilis Departemen Kesehatan dari Riskesda tahun
2007 menunjukkan 91,1% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas telah melakukan
sikat gigi setiap hari, namun 7,3% yang menggosok gigi dua kali di waktu yang
benar, yaitu pagi dan malam sebelum tidur .9
Berdasarkan
latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
Perbandingan kebersihan gigi dan mulut menurut indeks PHP Setelah Penyuluhan
Tehnik menyikat Gigi Metode Roll dengan metode Fones pada Murid Kelas V SD
Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui
Perbandingan Kebersihan Gigi dan Mulut Menurut Indeks PHP Setelah Penyuluhan
Tehnik Menyikat Gigi Metode Roll dengan metode Fones Pada seluruh Murid Kelas V
SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 60 murid. Sampel dalam
penelitian ini adalah total jumlah murid kelas V.Untuk mendukung penelitian
ini, maka digunakan instrumen penelitian yaitu pantom, sikat gigi, diagnosa
set, kartu status pasien.Data yang terdapat dari hasil pemeriksaan di analisis
secara narasi berdasarkan tabel distribusi frekuensi.
HASIL
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh
Tamiang yang di laksanakan pada tanggal 23 januari sampai dengan 25 januari
2016.Berikut disajikan hasil-hasil analisis statistik tersebut.
1.
Data Umum
Distribusi
sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Murid
Kelas V SD Negeri 1 Karanng Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
|
Jenis
Kelamin
|
Frekuensi
|
Persentase
|
1.
|
Laki-laki
|
25
|
41,67
|
2.
|
Perempuan
|
35
|
58,33
|
Jumlah
|
60
|
100
|
Berdasarkan
tabel 1 diatas terlihat bahwa jumlah murid yang paling banyak yaitu perempuan
sebanyak 35 orang (58,33%).
2.
Data Khusus
a.
Status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi dengan
metode Roll
Distribusi
status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) berdasarkan metode Roll dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Status Kebersihan Gigi dan Mulut Setelah Menyikat Gigi Metode Roll Menurut Indeks
PHP pada murid SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
|
Status
kebersihan gigi dan mulut
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Sangat baik
|
15
|
50
|
2.
|
Baik
|
8
|
26,66
|
3.
|
Kurang
|
6
|
20
|
4.
|
Buruk
|
1
|
3,33
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan
tabel 2 dapat dilihat bahwa, jumlah paling banyak pada katagori sangat baik
sebanyak 15 orang (50%).
b.
Status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi dengan
metode Fones
Distribusi
status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) setelah menyikat gigi dengan gigi
dengan metode Fones dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Setelah
Menyikat Gigi Dengan Metode Fones Menurut Indeks PHP pada murid SD Negeri 1
Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
|
Status
Kebersihan gigi dan mulut
|
Jumlah
|
Persentase
|
1.
|
Sangat baik
|
20
|
66,66
|
2,
|
Baik
|
5
|
16,66
|
3.
|
Kurang
|
3
|
10
|
4.
|
Buruk
|
2
|
6,66
|
|
Jumlah
|
30
|
100
|
Berdasarkan
tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah paling banyak pada katagori sangat baik
sebanyak 20 murid (66,66%).
c.
Status kebersihan gigi dan mulut sebelum dan sesudah penyuluhan
tehnik menyikat gigi dengan metode Roll dan metode Fones.
Distribusi
sampel setelah pelaksanaan menyikat gigi dengan metode Roll dan metode Fones
terhadap status kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Nilai rata-rata Status Kebersihan Gigi Dan
Mulut Sebelum Dan Setelah Penyuluhan Tehnik Menyikat Gigi Metode Roll Dan Metode Fones menurut Indeks PHP Pada Murid Kelas V SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten
Aceh Tamiang
NO
|
Tehnik
Menyikat Gigi
|
Rata-rata
status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi
|
1.
|
Metode Roll
|
1,66
|
2.
|
Metode Fones
|
1,27
|
Dari
tabel 4 dapat dilihat bahwa status debris indeks setelah menyikat gigi dengan
metode Roll nilai rata-rata 1,66, sedangkan debris indeks dengan metode Fones
nilai rata-rata setelah menyikat gigi 1,27.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
tabel 2 dan 3 dapat dilihat bahwa status kebersihan gigi dan mulut setelah
menyikat gigi dengan metode Roll katagori sangat baik 50%. Sedangkan pada
metode Fones status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi katagori
sangat baik 66,66%. Penulis berasumsi bahwa semakin baik pemahaman murid dalam
menerima pembelajaran semakin baik pula sikap dan perilaku murid dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut. Ini sesuai dengan pernyataan Division of Health
Education Departemen of Public Health(1990) berpendapat bahwa pendidikan
kesehatan adalah alat yang digunakan untuk memberi penerangan yang baik kepada
masyarakat supaya dapat bekerja sama dan mencapai apa yang diinginkan 6
Dari tabel 4
dapat dilihat bahwa status kebersihan gigi dan mulut sesudah menyikat gigi
dengan metode Roll nilai rata-rata 1,66, sedangkan pada metode Fones setelah
menyikat gigi nilai rata-rata 1,27, Setelah murid mendapatkan penyuluhan
tentang cara menyikat gigi sehingga mereka tahu cara memelihara kebersihan gigi
dan mulut, murid tersebut sudah memahami tentang cara menyikat gigi yang baik
dan benar karena sudah telah mendapatkan penyuluhan sebelum proses menyikat
gigi.3 Penulis berasumsi dalam penyuluhan tehnik menyikat gigi metode Roll dan
metode Fones nilai indek PHP cukup baik pada kedua metode, namum tehnik
menyikat gigi metode Fones jauh lebih baik dibandingkan dengan tehnik Roll,
karena metode Fones lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh anak-anak usia
sekolah dasar. Dari perbandingan kedua metode yang dilakukan yaitu metode Roll
dan metode Fones maka dapat disimpulkan bahwa metode Fones lebih baik
dibandingkan dengan metode Roll dengan selisih nilai rata-rata 0,43. Hal ini
sesuai dengan pernyataan.2 tehnik ini sangat dianjurkan untuk anak-anak, karena
tehnik fones sangat mudah di pelajari dan dilakukan7.Sejalan dengan
itu.menjelaskan tentang cara menyikat gigi tehnik fones, yaitu dengan
menggerakkan secara horizontal sementara gigi ditahan pada posisi menggigit
(oklusi). Gerakan sikat gigi dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan
gigi atas dan bawah. Teknik ini dianjurkan untuk anak-anak, karena mudah untuk
dilakukan.9
SIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Nilai debris
menurut indeks PHP setelah menyikat gigi dengan metode Roll di peroleh nilai
debris indeks kategori sangat baik yaitu 50% pada murid kelas V A SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2016
2.
Nilai debris
menurut indeks PHP ssetelah menyikat gigi dengan metode Fones di peroleh nilai
debris indeks kategori sangat baik yaitu 66,66% pada murid kelas V B SD Negeri
1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016.
3.
Dari data di
atas dapat di simpulkan bahwa perbandingan
kebersihan gigi dan mulut menggunakan metode Fones lebih baik di
bandingkan dengan menggunakan metode Roll dengan nilai rata-rata status
kebersihan gigi dan mulut metode Roll 1,66, sedangkan metode Fones 1,27 setelah
penyuluhan menyikat gigi pada murid SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang
Tahun 2016.
UCAPAN
TERIMA KASIH
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Kepada guru untuk lebih terus berpartisipasi
dalam pelaksanaan UKGS sehingga status kebersihan gigi dan mulut murid SD
Negeri 1 Karang Baru dapat di jaga, di
pertahankan dan di tingkatkan, Kepada pihak sekolah untuk dapat bekerjasama
dengan pihak-pihak terkait seperti Puskesmas untuk dapat mengadakan penyuluhan
serta melaksanakan sikat gigi masal secara berkala di sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
Depkes RI, 2009. Undang-Undang Kesehatan Nomor.36, Jakarta
Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan kesehatan gigi keluarga, Airlangga
university press, Jakarta.
Panjaitan, M, 1997. Ilmu Pencegahan karies, Sumatera Utara
Universty Press, Medan
Herijulianti, dkk, 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC, Jakarta.
Notoatmojo S.Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta;
Rineka Cipta,, 2003.
Asadoorian J. Tooth Brushing.Canada: Canadian Journal of Dental Hygiene (CJDH), 2006.
Depkes R, 1983. Anak Pada Usia 6-12 Tahun, Jakarta 1995. Tata Cara
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.
Gunawan, (2008) Tips Seputar Perawatan Mulut.
Http://www.tabloid-Nakita.com/artikel2.php3?edisi=06290&rubrik:klinikibu.
Houwink, Noise, et al, 1993. Ilmu kedokteran Gigi Pencegahan, Gajah
Mada university Press, Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar