Kamis, 29 Juni 2017

Cut Ratna Keumala: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2017, hal. 9-14


PERBANDINGAN  KEBERSIHAN  GIGI DAN MULUT   MENURUT INDEX PHP SETELAH  PENYULUHAN  TEHNIK  MENYIKAT GIGI METODE  ROLL  DAN METODE FONES PADA MURID KELAS V SD NEGERI 1 KARANG BARUKABUPATEN ACEH TAMIANG

Oleh:
Cut Ratna Keumala

ABSTRAK
Menyikat gigi adalah suatu usaha yang efektif dan merupakan tindakan sehari-sehari yang digunakan untuk menghilangkan debris, Macam-macam tehnik menyikat gigi, antara lain metode Roll dan Metode Fones, diharapkan tehnik menyikat gigi untuk anak-anak adalah yang mudah dan efektif untuk membersihkan seluruh gigi. Data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen Kesehatan menyebutkan prevalensi karies (gigi berlubang) di Indonesia adalah 90,05 persen, sedangkan yang menggosok gigi 7,3% yang menggosok gigi dua kali di waktu yang benar, yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Penelitian ini bersifat deskriptif.Populasi adalah seluruh murid kelas V SD Negeri1Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang yang berjumlah 60 murid.Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai status kebersihan gigi dan mulut metode Roll diperoleh nilai debris indeks pada kategori sangat baik 50%, sedangkan pada metode Fones nilai status kebersihan gigi dan mulut diperoleh nilai debris indeks pada kategori sangat baik dengan nilai 66,66%.Dapat disimpulkan bahwa metode Fones lebih baik dibandingkan dengan metode Roll dengan nilai rata-rata status kebersihan gigi dan mulut metode Roll 1,66, sedangkan metode Fones 1,27 setelah penyuluhan menyikat gigi pada murid SD Negeri I Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang . Direkomendasikan kepada murid kelas V SD Negeri 1 untuk menggunakan tehnik yang lebih baik yaitu tehnik menyikat gigi metode Fones untuk membersihkan giginya.Kemudian juga direkomendasikan kepada guru untuk terus berpartisipasi dalam pelaksanaan UKGS di sekolah.

Kata Kunci : Kebersihan Gigi Dan Mulut Tehnik Menyikat Gigi Metode  Roll  Dan  Metode Fones

COMPARISON OF DENTAL AND ORAL HYGIENE PHP BY INDEX EXTENSION AFTER BRUSHING TEETH TECHNICAL METHODS AND METHODS FONES ROLL STUDENT IN CLASS V SD STATE 1 CORAL NEW ACEH REGENCY TAMIANG

By:
Cut Ratna Keumala

ABSTRACT
Brushing teeth is an effective business and an act of everyday used to remove debris, Various techniques brushing, among other methods Roll and Methods Fones, the expected technique tooth brushing for children is an easy and effective way to clean the entire tooth. Data from household health survey (Survey) 2004 conducted by the Ministry of Health said the prevalence of caries (cavities) in Indonesia was 90.05 percent, while 7.3% were brushing their teeth that brushing your teeth twice at the correct time, the morning and night before bed. This is a descriptive study. The population is all students of class V SD New Negeri1Karang Aceh Tamiang of 60 students. The sample in this study was the total population. The results showed the value of dental and oral hygiene status Roll methods debris index values ​​obtained in the excellent category 50%, whereas the value Fones method of oral hygiene status debris index values ​​obtained in the very good category with a value of 66.66% It can be concluded that Fones method is better than the method Roll with the average value of dental and oral hygiene status Roll method 1.66, whereas 1.27 Fones method after brushing the teeth on student counseling elementary School I Karang Baru district of Aceh Tamiang. Recommended to fifth grade students of SD Negeri 1 to use better techniques that tooth brushing technique Fones method for cleaning teeth. Then it is also recommended to teachers to continue to participate in the implementation of UKGS in school.

Keywords: Dental Hygiene and Oral Health Brushing Techniques And Methods Fones Roll Method

PENDAHULUAN

Menurut UU No.36 Tahun 2009, disebutkan bahwa, pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berazaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender, dan nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, setiap investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/ atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.[1]
Kebersihan gigi dan mulut memegang peranan penting dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan gigi dan jaringan periodonsium, kebersihan mulut yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya kerusakan gigi (karies gigi) dan penyakit periodontal.2. Gigi pada anak-anak akan lebih mudah terserang karies oleh karena itu anak harus membersihkan gigi lebih sering, bila mungkin setiap habis makan, adapun tujuan membersihkan gigi adalah untuk menghilangkan plak.3 Beberapa sarjana menyatakan bahwa gigi sebaiknya dibersihkan tiga kali sehari segera sesudah makan dan sebelum tidur, tetapi menyikat gigi dua kali sehari cukup baik pada jaringan periodonsium yang sehat, tetapi pada jaringan periodonsium yang tidak sehat dianjurkan menyikat gigi tiga kali sehari.4
Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan.5 Salah satu upaya promotif di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah dengan memberikan Pendidikan Kesehatan Gigi kepada anak usia sekolah.6 Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah semua aktifitas yang membantu menghasilkan penghargaan masyarakat akan kesehatan gigi dan memberikan pengertian akan cara-cara bagaimana memelihara kesehatan gigi dan mulut. Program kesehatan gigi dan mulut pada hakekatnya ditunjukkan kepada seluruh masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat 7
Data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan Departemen Kesehatan menyebutkan prevalensi karies (gigi berlubang) di Indonesia adalah 90,05 persen. Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif.Artinya daerah yang rusak tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya.8 Padahal ketika sudah menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama yang dikeluhkan masyarakat. Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga survei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001 yang menyebut, penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia8Berdasarkan data dari penelitian lain yang dirilis Departemen Kesehatan dari Riskesda tahun 2007 menunjukkan 91,1% penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas telah melakukan sikat gigi setiap hari, namun 7,3% yang menggosok gigi dua kali di waktu yang benar, yaitu pagi dan malam sebelum tidur .9
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Perbandingan kebersihan gigi dan mulut menurut indeks PHP Setelah Penyuluhan Tehnik menyikat Gigi Metode Roll dengan metode Fones pada Murid Kelas V SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui Perbandingan Kebersihan Gigi dan Mulut Menurut Indeks PHP Setelah Penyuluhan Tehnik Menyikat Gigi Metode Roll dengan metode Fones Pada seluruh Murid Kelas V SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 60 murid. Sampel dalam penelitian ini adalah total jumlah murid kelas V.Untuk mendukung penelitian ini, maka digunakan instrumen penelitian yaitu pantom, sikat gigi, diagnosa set, kartu status pasien.Data yang terdapat dari hasil pemeriksaan di analisis secara narasi berdasarkan tabel distribusi frekuensi.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang yang di laksanakan pada tanggal 23 januari sampai dengan 25 januari 2016.Berikut disajikan hasil-hasil analisis statistik tersebut.
1.      Data Umum
Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Murid Kelas V SD Negeri 1 Karanng Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1.
Laki-laki
25
41,67
2.
Perempuan
35
58,33
Jumlah
60
100
Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat bahwa jumlah murid yang paling banyak yaitu perempuan sebanyak 35 orang (58,33%).

2.      Data Khusus
a.      Status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi dengan metode Roll
Distribusi status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) berdasarkan metode Roll dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Status Kebersihan Gigi dan Mulut Setelah    Menyikat Gigi Metode Roll Menurut Indeks PHP pada murid SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
Status kebersihan gigi  dan mulut
Jumlah
Persentase
1.
Sangat baik
15
50
2.
Baik
8
26,66
3.
Kurang
6
20
4.
Buruk
1
3,33
Jumlah
30
100
            Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa, jumlah paling banyak pada katagori sangat baik sebanyak 15 orang (50%).

b.      Status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi dengan metode Fones
Distribusi status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) setelah menyikat gigi dengan gigi dengan metode Fones dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Setelah Menyikat Gigi Dengan Metode Fones Menurut Indeks PHP pada murid SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
NO
Status Kebersihan gigi dan mulut
Jumlah
Persentase
1.
Sangat baik
20
66,66
2,
Baik
5
16,66
3.
Kurang
3
10
4.
Buruk
2
6,66

Jumlah
30
100
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah paling banyak pada katagori sangat baik sebanyak 20 murid (66,66%).

c.       Status kebersihan gigi dan mulut sebelum dan sesudah penyuluhan tehnik menyikat gigi dengan metode Roll dan metode Fones.
Distribusi sampel setelah pelaksanaan menyikat gigi dengan metode Roll dan metode Fones terhadap status kebersihan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Nilai rata-rata Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Sebelum Dan Setelah Penyuluhan Tehnik Menyikat Gigi Metode Roll  Dan Metode Fones  menurut Indeks PHP Pada Murid  Kelas V SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang

NO
Tehnik Menyikat    Gigi
Rata-rata status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi
1.
Metode Roll
1,66
2.
Metode Fones
1,27
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa status debris indeks setelah menyikat gigi dengan metode Roll nilai rata-rata 1,66, sedangkan debris indeks dengan metode Fones nilai rata-rata setelah menyikat gigi 1,27.

PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 2 dan 3 dapat dilihat bahwa status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi dengan metode Roll katagori sangat baik 50%. Sedangkan pada metode Fones status kebersihan gigi dan mulut setelah menyikat gigi katagori sangat baik 66,66%. Penulis berasumsi bahwa semakin baik pemahaman murid dalam menerima pembelajaran semakin baik pula sikap dan perilaku murid dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Ini sesuai dengan pernyataan Division of Health Education Departemen of Public Health(1990) berpendapat bahwa pendidikan kesehatan adalah alat yang digunakan untuk memberi penerangan yang baik kepada masyarakat supaya dapat bekerja sama dan mencapai apa yang diinginkan 6
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa status kebersihan gigi dan mulut sesudah menyikat gigi dengan metode Roll nilai rata-rata 1,66, sedangkan pada metode Fones setelah menyikat gigi nilai rata-rata 1,27, Setelah murid mendapatkan penyuluhan tentang cara menyikat gigi sehingga mereka tahu cara memelihara kebersihan gigi dan mulut, murid tersebut sudah memahami tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar karena sudah telah mendapatkan penyuluhan sebelum proses menyikat gigi.3 Penulis berasumsi dalam penyuluhan tehnik menyikat gigi metode Roll dan metode Fones nilai indek PHP cukup baik pada kedua metode, namum tehnik menyikat gigi metode Fones jauh lebih baik dibandingkan dengan tehnik Roll, karena metode Fones lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh anak-anak usia sekolah dasar. Dari perbandingan kedua metode yang dilakukan yaitu metode Roll dan metode Fones maka dapat disimpulkan bahwa metode Fones lebih baik dibandingkan dengan metode Roll dengan selisih nilai rata-rata 0,43. Hal ini sesuai dengan pernyataan.2 tehnik ini sangat dianjurkan untuk anak-anak, karena tehnik fones sangat mudah di pelajari dan dilakukan7.Sejalan dengan itu.menjelaskan tentang cara menyikat gigi tehnik fones, yaitu dengan menggerakkan secara horizontal sementara gigi ditahan pada posisi menggigit (oklusi). Gerakan sikat gigi dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi atas dan bawah. Teknik ini dianjurkan untuk anak-anak, karena mudah untuk dilakukan.9

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Nilai debris menurut indeks PHP setelah menyikat gigi dengan metode Roll di peroleh nilai debris indeks kategori sangat baik yaitu 50% pada murid kelas V A  SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016
2.      Nilai debris menurut indeks PHP ssetelah menyikat gigi dengan metode Fones di peroleh nilai debris indeks kategori sangat baik yaitu 66,66% pada murid kelas V B SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016.
3.      Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa perbandingan  kebersihan gigi dan mulut menggunakan metode Fones lebih baik di bandingkan dengan menggunakan metode Roll dengan nilai rata-rata status kebersihan gigi dan mulut metode Roll 1,66, sedangkan metode Fones 1,27 setelah penyuluhan menyikat gigi pada murid SD Negeri 1 Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2016.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepada guru untuk lebih terus berpartisipasi dalam pelaksanaan UKGS sehingga status kebersihan gigi dan mulut murid SD Negeri 1 Karang Baru  dapat di jaga, di pertahankan dan di tingkatkan, Kepada pihak sekolah untuk dapat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti Puskesmas untuk dapat mengadakan penyuluhan serta melaksanakan sikat gigi masal secara berkala di sekolah.



DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2009. Undang-Undang Kesehatan Nomor.36, Jakarta
Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan kesehatan gigi keluarga, Airlangga university press, Jakarta.
Panjaitan, M, 1997. Ilmu Pencegahan karies, Sumatera Utara Universty Press, Medan
Herijulianti, dkk, 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC, Jakarta.
Notoatmojo S.Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Edisi 1. Jakarta; Rineka Cipta,, 2003.
Asadoorian J. Tooth Brushing.Canada: Canadian  Journal of Dental Hygiene (CJDH), 2006.
Depkes R, 1983. Anak Pada Usia 6-12 Tahun, Jakarta 1995. Tata Cara Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.  
Gunawan, (2008) Tips Seputar Perawatan Mulut. Http://www.tabloid-Nakita.com/artikel2.php3?edisi=06290&rubrik:klinikibu.
Houwink, Noise, et al, 1993. Ilmu kedokteran Gigi Pencegahan, Gajah Mada university Press, Yogyakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar