Rabu, 28 Desember 2016

Cut Sriyanti dan Eva Purwita: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2016, hal. 1-6

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ALPUKAT (Persea Americana Mill) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) MENCIT

By:
Cut Sriyanti dan Eva Purwita

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak alpukat (Persea americana Mill) terhadap kadar Hemoglobin (Hb) Mencit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Pre and Post Randomized Controlled Group Design.. Penelitian dilakukan tanggal 5 Juni sampai dengan 20 Juli 2015. Subyek penelitian terdiri dari 20 ekor mencit yang dibagi menjadi 4 kelompok. Sebelum diberi perlakuan mencit dikawinkan dan dianemiakan, lalu di periksa kadar Hb. Kelompok I diberikan Fe dosis 0,0126 mg/kgBB per oral, kelompok II, III dan IV diberikan ekstrak alpukat dengan dosis 0,5 mg/kgBB, 1 mg/kgBB dan 1,5 mg/kgBB per oral selama 20 hari. Tiap kelompok di uji dengan Uji T Paired dilanjutkan dengan Uji Anova dan LSD. Hasil pemeriksaan darah pada hari ke-20 didapatkan rerata kadar Hemoglobin (Hb) mencit pada kelompok I-IV adalah -7,32; -4,10; -2,28; -3,92 g/dl. Simpulan menunjukkan bahwa pemberian ekstrak alpukat (Persea Americana Mill)  kelompok II, IV, terbukti dapat berpengaruh terhadap rerata kadar Hb secara signifikan (p<0 berpengaruh="" dan="" hb="" iii="" kadar="" kelompok="" p="" pada="" rerata="" terhadap="" tidak="">0,05). Diperlukan penelitian lanjut tentang proses waktu terbentuk hem dan globin, proses penyerapan Fe dan kadar feritin dalam darah mencit.

Kata Kunci      : Persea Americana Mill, Hb

THE EFFECT OF EXTRACTS AVOCADO (PERSEA AMERICANA MILL) TO LEVEL HEMOGLOBIN (HB) MICE

ABSTRACT
The objectives of this research to find the effect of extracts avocado (Persea americana Mill) to level hemoglobin (Hb) Mice. This research is an experimental research design with Pre and Post Randomized Controlled Group Design. The research was on June 5 until July 20, 2015.  Subjects of research consisted of 20 mice were divided into 4 groups. Before the treated mice were mated and anemia, then examined Hb levels. The first group was given Fe a dose of 0.0126 mg/kgBB oral, group II, III and IV are given avocado extract at a dose of 0.5 mg /kgBB, 1 mg/kgBB and 1.5 mg /kg oral for 20 days. Were analyzed with Paired t test followed by ANOVA test and LSD. Blood test was done on day 20th The average of hemoglobin (Hb) levels group I,II,III and IV is -7.32; -4.10; -2.28; -3.92 g/dl. Paired Test showed that there was a significant effect of extract group II, IV average of hemoglobin levels (p <0 .05="" and="" effect="" group="" iii="" in="" no="" p=""> 0 , 05). Further research is needed on the process to form a hem and globin, the process of absorption of Fe and ferritin levels in the blood of mice.

Keywords
         : Persea Americana Mill, Hb

PENDAHULUAN
              Menurut World Health Organization (WHO) angka kematian ibu di negara berkembang yang disebabkan oleh anemia dalam kehamilan mencapai angka 40%. Penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” yaitu : terlalu muda, terlalu tua, sering melahirkan dan banyak anak. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Indonesia tahun 2004 kejadian anemia ibu hamil sebanyak 50% (Mustika, 2004).
              Perubahan yang terjadi bila ibu dinyatakan hamil adalah terjadinya penambahan cairan tubuh atau volume plasma yang tidak sebanding dengan penambahan massa sel darah merah, sehingga terjadi pengenceran darah, akibatnya kadar hemoglobin menurun dan berakibat terjadinya anemia pada kehamilan. Anemia yang tidak segera ditangani sangat beresiko tinggi pada ibu dan bayi karena akan berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan dan masa nifas. Adapun dampak dari anemia antara lain: keguguran, partus prematurus, partus lama, kematian janin dalam kandungan, syok, afribronogenemia dan hipofibrinogenemia, infeksi intra partum dan dalam nifas ibu lemah sampai terjadi anemia gravis, yang pada akhirnya akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. (Manuaba, 2001; Mochtar, 2007)
              Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr%, anemia pada ibu hamil dapat memperburuk atau diperburuk oleh kehamilan itu sendiri (Saifuddin, 2007). Dalam kehamilan, terjadi peningkatan plasma yang mengakibatkan meningkatnya volume darah ibu. Peningkatan plasma tersebut tidak mengalami keseimbangan dengan jumlah sel darah merah, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kadar Hb (Irianti, 2014).
              Anemia dalam kehamilan disebabkan karena banyaknya wanita yang memulai kehamilan dengan cadangan makanan yang kurang. Saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Zat besi pada wanita hamil dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah, janin dan placenta, dimana anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi, hal ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan (Wirakusumah, 1999)
              Persea americana Mill (alpukat) merupakan salah satu bahan alami yang dapat membantu meningkatkan kadar Hemoglobin (Hb) sehingga dapat mencegah terjadinya anemia. Persea americana Mill mengandung protein dan vitamin-vitamin seperti Vitamin A (betacaroten), B1, dan C, Air, kalori, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor dan zat besi. Hal ini yang mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang efek pemberian ekstrak Persea americana Mill dalam meningkatkan kadar HB pada mencit.

BAHAN DAN METODE
Hewan Coba
  Mencit dibagi kedalam 4 kelompok secara acak, yaitu 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok yang diberi perlakuan (ekstrak alpukat), setiap kelompok berjumlah 5 ekor mencit dan 1 ekor cadangan. Semua mencit dikawinkan terlebih dahulu, setelah hamil semua mencit dianemiakan dengan di induksi NaNO2 yang diberikan sebanyak 125 mg/KgBB,  kemudian dilakukan pemeriksaan hemoglobin. Pemberian perlakuan dilakukan setiap hari dan dalam sehari diberi ekstrak Persea americana Mill. peroral (sonde) dengan 3 dosis bertingkat (0,5 mg/kgBB, 1 mg/kgBB, 1,5 mg/kgBB) dan Fe (suplemen besi yang sudah dihaluskan) 0,126 mg/kgBB, sebanyak 1 kali per hari selama 20 hari. Selanjutnya dilakukan kembali pemeriksaan hemoglobin.

Ekstraksi Persea Americana Mill (Alpukat)
Buah Alpukat dibersihkan, dipotong-potong lalu dikeringkan dengan suhu kamar, digiling dan diayak menggunakan mesh 60 hingga menjadi serbuk simplisia. Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 500 gram, ditambahkan etanol 80% sampai terendam, selanjutnya diaduk selama 1 jam dan didiamkan selama 24 jam, hasil rendaman disaring. Filtrat ditampung dalam wadah ditambah pelarut yang sama lalu diberi perlakuan berulang kali sampai larutan menjadi jernih. Ekstrak cair dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator.

Pemeriksaan Darah
Penentuan kadar hemoglobin salah satunya adalah dengan menggunakan metode Sahli dengan cara sebagai berikut. Tabung Hemometer diisi dengan 5 tetes HCl 0,1 N. Darah dihisap ke dalam pipet Sahli tepat hingga tanda garis 20 ul. Ujung pipet dibersihkan dan koreksi kelebihan darah dengan kapas atau kertas saring. Isi pipet dimasukkan ke dalam tabung hemometer yang telah dibubuhi HCl. Pipet dibilas dengan beberapa kali menghisap dan meniup pipet dalam campuran tersebut. Pipet dikeluarkan dari tabung hemometer sambil meniupnya. Campuran tersebut dikeluarkan setelah 3-5 menit dengan air suling setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk gelas yang tersedia hingga warna dari campuran tersebut sama dengan warna standard.

Analisa Data
Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Pre and Post Randomized Controlled Group Design yang menggunakan mencit sebagai subyek penelitian.
Analisa data menggunakan Uji T Paired / Related ( pasangan), lalu dilanjutkan dengan uji One Way Anova dan uji Post Hoc yaitu uji Test LSD dengan derajad kemaknaan p<0 adanya="" antar="" dilakukan="" kelompok.="" lsd="" mengetahui="" perbedaan="" span="" test="" uji="" untuk="">
HASIL DAN DISKUSI
Hasil
          Dari tes normalitas diperoleh nilai signifikansi kelompok I, II, III dan IV >0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran data normal. Maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji t berpasangan.
Tabeli1. Kadar Hemoglobin (Hb) Mencit pada berbagai kelompok perlakuan
Kelompok
Kadar Hemoglobin (g/dl) ± SD
P
I
-7,32 ± 1,11
0,000
II
-4,10 ± 1,86
0,008
III
-2,28 ± 2,30
0,091
IV
-3,92 ± 1,35
0,003

              Berdasarkan hasil uji t berpasangan, dari tabel 4.1 didapatkan bahwa nilai p 0,000 pada kelompok I, nilai p 0,008 pada kelompok II dan nilai p 0,003 pada kelompok III (p<0 0="" atinya="" bermakna="" dan="" diberi="" hb="" iii="" kadar="" kelompok="" nilai="" p="" pada="" perbedaan="" perlakuan="" rerata="" sebelum="" sedangkan="" sesudah="" terdapat="" yang="">0.05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Tabeli2. Hasil uji Anova terhadap selisih kadar Hemoglobin (Hb) Mencit pada berbagai kelompok perlakuan

Kelompok
p*
p**
I
0,531
0,002
II
III
IV
Keterangan :
p*   : Homogeneity Variances
p** : Uji Anova

              Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan pada uji homogeneity nilai p = 0,531 (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varians antara kelompok data yang dibandingkan dengan kata lain varians data adalah sama. Ini menunjukkan uji Anova valid. Pada uji Anova diperoleh nilai p = 0,002, artinya paling tidak terdapat perbedaan kadar Hb yang bermakna pada kelompok sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Untuk mengetahui kelompok manakah terdapat perbedaan yang bermakna tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis Post Hoc.

Tabeli3. Hasil Analisis Post Hoc kadar Hemoglobin (Hb) Mencit sesudah perlakuan
Kelompok
I
II
III
IV
I
-
0,009
0,000
0,007
II
0,009
-
0,114
0,871
III
0,000
0,114
-
0,151
IV
0,007
0,871
0,151
-

              Berdasarkan hasil analisis Post Hoc, dari tabel 4.3 didapatkan bahwa kelompok I dengan II nilai p 0,009, kelompok I dengan III nilai p 0,000 dan  kelompok I dengan IV nilai p 0,007, artinya menunjukkan perbedaan kadar Hb berbeda secara bermakna. Sedangkan pada kelompok II dengan III nilai p 0,114, kelompok II dengan IV nilai p 0,871 dan kelompok III dengan IV nilai p 0,151, artinya menunjukkan tidak ada perbedaan kadar Hb.

Diskusi
     Dari penelitian ini, diperiksa kadar Hb setelah pemberian perlakuan selama 20 hari, Pemeriksaan ini dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak Persea Americana Mill terhadap kadar Hemoglobin (Hb) mencit. Langkah awal dilakukan uji normalitas data, lalu di lakukan uji T berpasangan, kemudian uji Anova dan dilanjutkan dengan analisa Post Hoc.
Dari tes normalitas diperoleh nilai signifikansi kelompok I, II, III dan IV >0,05 yang menunjukkan bahwa sebaran data normal. Berdasarkan hasil uji t berpasangan, dari tabel 4.1 didapatkan bahwa nilai p 0,000 pada kelompok I, nilai p 0,008 pada kelompok II dan nilai p 0,003 pada kelompok IV (p<0 0="" atinya="" bermakna="" dan="" diberi="" hb="" iii="" kadar="" kelompok="" nilai="" p="" pada="" perbedaan="" perlakuan="" rerata="" sebelum="" sedangkan="" sesudah="" terdapat="" yang="">0.05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan pada uji homogeneity nilai p = 0,531 (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varians antara kelompok data yang dibandingkan dengan kata lain varians data adalah sama. Ini menunjukkan uji Anova valid. Pada uji Anova diperoleh nilai p = 0,002, artinya paling tidak terdapat perbedaan kadar Hb yang bermakna pada kelompok sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Untuk mengetahui kelompok manakah terdapat perbedaan yang bermakna tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis Post Hoc.
Berdasarkan hasil analisis Post Hoc, dari tabel 4.3 didapatkan bahwa kelompok I dengan II nilai p 0,009, kelompok I dengan III nilai p 0,000 dan  kelompok I dengan IV nilai p 0,007, artinya menunjukkan perbedaan kadar Hb berbeda secara bermakna. Sedangkan pada kelompok II dengan III nilai p 0,114, kelompok II dengan IV nilai p 0,871 dan kelompok III dengan IV nilai p 0,151, artinya menunjukkan tidak ada perbedaan kadar Hb.
Buah alpukat memiliki banyak kandungan senyawa tembaga dan zat besi yang diketahui sangat baik untuk peningkatan sel darah merah yang ada dalam tubuh. Konsumsi buah alpukat dipercaya dapat mencegah anemia dan juga dapat mengobatinya. Sintesis hemoglobin dimulai di dalam proeritroblas dan dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit (Guyton, 1997). Saat retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, retikulosit tetap membentuk sedikit hemoglobin. Kandungan zat besi dapat mensintesis pembentukan heme yang dapat memacu kadar Hemoglobin (Hoffbrand, 2005).
Kandungan protein, karbohidrat dan lemak pada ekstrak Persea Americana Mill mendukung proses sintesis hemoglobin. Karbohidrat dan lemak membentuk suksinil CoA yang selanjutnya bersama glisin akan membentuk protoporfirin melalui serangkaian proses porfirinogen. Protoporfirin yang terbentuk selanjutnya bersama molekul heme dan protein globin membentuk hemoglobin (Murray, 2003).
            Keterkaitan zat besi dengan kadar hemoglobin dapat dijelaskan bahwa besi merupakan komponen utama yang memegang peranan penting dalam pembentukan darah (hemopoiesis), yaitu mensintesis hemoglobin. Kelebihan besi disimpan sebagai protein feritin, hemosiderin di dalam hati, sumsum tulang belakang, dan selebihnya di dalam limpa dan otot. Apabila simpanan besi cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi. Namun, apabila jumlah simpanan zat besi berkurang dan jumlah zat besi yang diperoleh dari makanan juga rendah, maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh, akibatnya kadar hemoglobin menurun di bawah batas normal yang disebut sebagai anemia gizi besi (Soekirman, 2000)
            Sebelum diberikan Fe dan ekstrak Persea Americana Mill, mencit dikawinkan dan selanjutnya dianemiakan rata-rata kadar Hb mencit kelompok I 8,08 g/dl, kelompok II 9,26 g/dl, kelompok III 9,24 g/dl, dan kelompok IV 9,2 g/dl. Setelah mendapatkan perlakuan dengan diberikan Fe 0,126 mg/BB (kelompok I) dan  ekstrak Persea Americana Mill (dosis 0,5 mg/BB, 1 mg/BB dan 1,5 mg/BB) selama 20 hari, kadar kadar Hb mencit berhasil ditingkatkan, yaitu kelompok I menjadi 15,4 g/dl, kelompok II menjadi 13,3 d/dl, kelompok III 11,5 g/dl dan kelompok IV 13,1 g/dl.
     Dalam melakukan penelitian ini penulis menghadapi beberapa kendala, diantaranya belum banyak referensi mengenai Persea Americana Mill sehingga peneliti memutuskan untuk menggunakan lama penelitian selama 20 hari.

KESIMPULAN
Rerata kadar Hemoglobin (Hb) mencit pada kelompok I sampai dengan IV adalah -7,32;         -4,10; -2,28; -3,92 g/dl. Pemberian ekstrak alpukat (Persea Americana Mill) berbagai dosis pada mencit kelompok II, IV, terbukti dapat berpengaruh terhadap rerata kadar Hb secara signifikan (p<0 berpengaruh="" dan="" hb="" iii="" kadar="" kelompok="" p="" pada="" rerata="" terhadap="" tidak="">0,05).

UCAPAN TERIMA KASIH
Terima Kasih kami sampaikan kepada Poltekkes Kemenkes Aceh yang telah mendanai penelitian ini.

  
DAFTAR PUSTAKA

Guyton. A.C., Hall, Jhon E., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Alih Bahasa: Irawati Setiawan.
Hoffbrand. A, V. Pettit. J, E. Moss P.A.H, 2005. Kapita Selekta Haematologi (Essential Haematology). Alih Bahasa: Iyan Darmawan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Irianti B. dkk. 2014. Asuhan kehamilan berbasis bukti. Sagung Seto. Jakarta.
Manuaba IBG, 2001. Kapita selekta penatalaksanaan ritun obstetri ginekologi dan KB.  EGC. Jakarta.
Mochtar R, 2007. Sinopsis obstetri. EGC. Jakarta
Murray, RK, Granner, DK, Mayes, PA, Rodwell, VW, 2003, Biokimia Harper, edisi 25, EGC, Jakarta.
Mustika S, et all. 2004. 50 tahun IBI bidan menyongsong masa depan cetakan ke-III. PP IBI. Jakarta.
Saifuddin AB. 2007. Buku acuan nasional kesehatan maternal dan neonatal. Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat., Jakarta, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Wirakusumah, E. 1999. Perencanaan menu anemia gizi besi. Trubus Agriwidya. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar