Rabu, 17 Juni 2015

Reca: Jurnal Al-Mumtaz, Volume IV, Nomor 1, Januari-Juni 2015, hal. 81-88

PENGARUH  METODE IRENE’S DONUTS (UKGS INOVATIF) TERHADAP PERILAKU ORANG TUA MURID  DI SDN 12 KOTA BANDA ACEH

Oleh:
Reca

ABSTRAK
Irene’s Donuts adalah program interaktif dalam bentuk program komputer/ versi manual yang memberikan pemahaman tentang faktor risiko karies awal sehingga pencegahan dini penting dilakukan melalui partisipasi orang tua. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode Irene's Donuts ( UKGS inovatif ) terhadap perilaku orang tua murid di SDN 12 Kota Banda Aceh 2015. Penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan only one group pretest and postest design. Subjek penelitian seluruh murid kelas I SDN 12 Kota Banda Aceh yang berjumlah 30 anak dan orang tuanya sebagai responden. Analisis data (kuantitatif) menggunakan paired samples t-test. Intervensi yang diberikan berupa penyuluhan dengan  metode Irene’s Donuts dan instrumen penelitian ini berupa kuesioner dan software atau suatu program interaktif dalam bentuk program komputer atau versi manual. Hasil penelitian menunjukkan  ada perubahan ke arah baik terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap orang tua setelah mengikuti metode Irene Donuts. Hal ini juga didukung oleh hasil uji satistik uji statistik dengan paired t-test pada pengetahuan  (p=0,001), pada sikap (p=0,001) dan pada tindakan (p= 0,007) yang  artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah konseling. Dapat disimpukan ada pengaruh  metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) terhadap perilaku orang tua murid. Direkomendasikan bagi orang tua murid perlu meningkatkan pengetahuan orang tua sebagai bekal dalam mendidik anak.

Kata kunci: Metode Irene’s Donuts, Perilaku Orang Tua Murid

EFFECT OF  IRENE 'S DONUTS METHOD ( UKGS INNOVATIVE ) OF PARENT BEHAVIOR STUDENT CITY SDN 12 BANDA ACEH

By:
Reca

ABSTRACT
Irene’s Donuts is an interactive program in computer program form/ manual version which gives understanding  about caries risk factor early so that early prevention is important to do through participation of parents. This research to know the effect of  Irene 's Donuts method (UKGS innovative) of parent behavior student city SDN 12 Banda Aceh 2015.This research use quasi-experimental studies. The study design is only one group pretest and postest design. The research subject is entire class I elementary school student of SDN 12 Kota Banda Aceh totaling 30 students and their parents as a respondent. The statistical analysis for quantitative data use paired samples t-test before and after counseling on each of the factors of knowledge, attitudes and practices of parents. Intervention is given in the form of counseling with Irene's Donuts method and research instrument in the form of questionnaires and software or an interactive program in the form of a computer program or a manual version. The results showed no change in either direction of the knowledge, attitudes and actions toward either parent after following methods Irene Donuts. It is also supported by the results of the test statistic statistical test with paired t-test on knowledge (p = 0.001), the attitude (p = 0.001) and in action (p=0.007), which means there is no difference before and after counseling. Conclusion no influence methods of Irene's Donuts (UKGS Innovative) on the behavior of the parents. Recommended for parents need to increase parental knowledge as a provision in educating children.

Keywords: Methods Irene's Donuts, Behaviour Parents

PENDAHULUAN
            Karies merupakan penyakit jaringan gigi yang paling sering dijumpai dan menyebar luas di masyarakat. Apabila masalah karies dibiarkan dan kecenderungan peningkatannya di masa mendatang tidak dicegah, akibatnya akan sangat merugikan. Dampak karies bagi anak-anak sangat besar, antara lain rasa sakit, gangguan fungsi kunyah yang menghambat konsumsi makanan atau nutrisi, anemia, gangguan kenyamanan berupa kurang tidur dan berujung pada menurunnya kualitas hidup anak tersebut.1 Kondisi inilah yang membuat sebagian masyarakat mengesampingkan upaya mencegah bahkan juga mengobati penyakit gigi dan mulut.
   Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh pada tahun 2012, penyakit gigi dan mulut (karies) menduduki urutan ke 14 dari 20 penyakit terbesar dengan kunjungan 4779 kunjungan.  Menurut hasil pemeriksaan gigi dan mulut kelompok umur 6-14 tahun di  Kota Banda Aceh pada kegiatan UKGS menunjukkan bahwa 34% anak menderita karies.2 Keadaan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masih memprihatinkan.
Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut terutama karies. Anak usia antara 6-7 tahun merupakan golongan usia dimana anak belum memiliki rasa tanggung jawab/pola perilaku terhadap tindakan membersihkan gigi dan mulutnya sehingga peran orang tua khususnya ibu sangat diperlukan dalam membimbing dan meningkatkan  kesehatan gigi dan mulut. Hal ini sesuai dengan pendapat Davies bahwa perilaku anak yang berumur dibawah lima tahun sangat dipengaruhi oleh perilaku ibu.3  Dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut salah satunya adalah perlu dilakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut sejak dini. Pada umumnya anak-anak senang gula-gula dan jarang membersihkannya.4 Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua. Pengetahuan, sikap dan praktik/perilaku orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut menentukan status kesehatan gigi anak kelak. Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya, dan orang tua juga harus mengajari anaknya merawat gigi yang baik.5
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk penyuluhan tidak ditujukan pada anak-anak saja, melainkan orang tua siswa juga perlu pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sendiri, melainkan dapat memberikan contoh  pada anak mereka masing-masing, oleh karena itu dibutuhkan suatu gagasan inovatif untuk memberi pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua siswa, dan dapat memberikan saran-saran yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut anak. Melalui penyuluhan metode Irene’s Donut mengarahkan kepada orang tua siswa untuk mendidik anaknya dalam melakukan kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari, serta memberikan pengarahan pada orang tua siswa.1
Irene’s Donuts merupakan sebuah program yang dibuat berdasarkan penelitian Irene Adyatmaka yang melibatkan 2.800 murid TK dan orang tuanya. Irene’s Donut merupakan aplikasi simulator karies berupa sebuah software atau suatu program interaktif dalam bentuk program komputer atau versi manual yang terdiri 20 buah pertanyaan yang ditujukan kepada orang tua tentang pengetahuan, sikap dan praktik orang tua serta kebiasaan anak yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Program ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan gigi pada anak yang mungkin muncul dikarenakan  perilaku anak dan terutama perilaku orang tua dari anak tersebut. Beberapa pertanyaan terdapat bersedia atau tidaknya sikap orang tua siswa untuk berubah agar dapat menuju gigi dan mulut yang sehat. Setelah pengisian kuesioner, akan didapatkan diagram resiko terjadinya karies kemudian dilakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut  untuk mencegah terjadinya karies.1
Penelitian di sekolah ini disebabkan oleh belum pernah/ belum terlaksananya program kesehatan gigi sebagai upaya promotif berupa penyuluhan dengan metode Irene’s Donuts. Karakteristik masyarakat sekolah (orang tua murid/ murid) di SDN 12 hampir sama dengan masyarakat SDN di wilayah-wilayah Kota Banda Aceh lainnya. Oleh karena itu diperlukan penerapan metode Irene’s Donuts untuk meningkatkan perilaku  ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Penyuluhan dengan  metode Irene’s Donuts sangat cocok dilakukan untuk mengendalian faktor risiko karies pada anak. Metode Irene’s Donuts ini menggunakan sentuhan IPTEK yang dapat memberikan gambar visual besar risiko karies yang dihadapi dan kemungkinan perbaikannya disertai adanya gambar-gambar yang dapat menarik perhatian orang tua murid/murid sehingga penyuluhan menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Penelitian ini  bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh  metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) terhadap perilaku orang tua murid di SDN 12 Kota Banda Aceh Tahun 2015

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah eksperimental semu (Quasi Experimental). Rancangan penelitian adalah only one group design pretest and postest. Subyek penelitian seluruh murid kelas I berjumlah 30 murid  dengan orang tuanya sebagai responden. Variabel Pengaruh yaitu program  Irene’s Donut sedangkan variabel terpengaruh yaitu pengetahuan, sikap, praktik orang tua.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak. Pengukuran pretes pengetahuan, sikap, perilaku dilakukan sebelum dilakukan perlakuan (penyuluhan Irene’s Donut), kemudian Penyuluhan kepada orang tua disesuaikan dengan hasil program Irene’s donuts. Sedangkan tahapan postes dilakukan setelah 2 minggu kemudian dengan tahapan yang sama dengan pretes.  Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji beda (paired sample t-test ) sebelum dan sesudah penyuluhan pada masing-masing faktor pengetahuan, sikap dan praktik orang tua.

HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SDN 12 Kota Banda Aceh yang dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Berikut disajikan hasil-hasil analisis statistik tersebut.
1.    Pengetahuan
Tabel 1. Tabulasi silang tingkat pengetahuan orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan  
No
Kriteria Pengetahuan
Sebelum
Sesudah
%
f
f
%
1.
2.
3.
Baik
Sedang
Buruk
0
0
30
0
0
100
9
13
8
30
43
27
Total
30
100
30
100
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan tingkat pengetahuan cenderung buruk dan sesudah penyuluhan tingkat pengetahuan cenderung sedang. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan tingkat pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan test uji beda. Sesuai dengan sifat data parametric maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas didapatkan pengetahuan sebelum dengan p.value =0,129, dan pengetahuan sesudah penyuluhan p.value =0,439 (p.value > α), data bersifat homogen (terdistribusi normal), sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value = 0,001, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan tingkat pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan.

2.      Sikap
       Tabel 2.    Tabulasi silang sikap orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan  
No
Kriteria Sikap
Sebelum
Sesudah
F
%
f
%
1.
2.
3.
Baik
Sedang
Buruk
0
7
23
0
23,3
76,7
26
2
2
86,6
6.7
6,7
Total
30
100
30
100
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan, sikap orang tua cenderung buruk dan sesudah penyuluhan sikap cenderung baik. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan sikap orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan test uji beda. Sesuai dengan sifat data parametrik maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas didapatkan sikap sebelum dengan p.value=0,390 , dan sikap sesudah penyuluhan p. value =0,654 (p.value > α), data bersifat homogen (terdistribusi normal), sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value=0,001, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan keadaan sikap orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan.

3.        Tindakan
Tabel 3. Tabulasi silang tindakan orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan
No
Kriteria Praktik Orang Tua
Sebelum
Sesudah
f
%
f
%
1.
2.
3.
Baik
Sedang
Buruk
0
6
24
0
20
80
27
3
0
90
10
0
Total
30
100
30
100
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan praktik orang tua cenderung buruk dan sesudah penyuluhan praktik orang tua cenderung baik. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan praktik orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan test uji beda. Sesuai dengan sifat data parametric maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas didapatkan praktik sebelum dengan p.value=0,368, dan praktik sesudah penyuluhan p.value=0,144 (p.value>0,05),  data bersifat homogen  (terdistribusi normal), sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value=0,007, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan praktik orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan.

PEMBAHASAN
Pengetahuan, Sikap, Praktik Orang Tua  dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
1.      Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan ada  perubahan pengetahuan kearah baik sesudah mengikuti penyuluhan. Hal ini juga didukung hasil uji statistic dengan paired t-test p.value=0,001, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan Irene’s Donuts terhadap perubahan pengetahuan. Peningkatan  pengetahuan disebabkan karena dengan penerapan  metode Irene’s Donuts, ibu tidak sekedar diberikan materi  dan tanya jawab saja akan tetapi ibu juga diberi kesempatan untuk  mengutarakan masalah-masalah yang dihadapi khususnya tentang kesehatan gigi anak dan dapat secara langsung bertanya terhadap materi yang disampaikan. Kesimpulan dari materi yang disampaikan dapat secara mudah diingat sehingga secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan ibu. Hal ini juga dikarenakan metode Irene’s Donuts merupakan penyuluhan yang dapat mengarahkan ibu untuk mendidik anaknya melakukan kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari.1 Hal ini sesuai dengan pendapat Riyanti yang menyatakan bahwa pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung dan tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.5
Menurut Riyanti dkk. (2004) pengetahuan merupakan hasil atau wujud dari penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera, yakni indera penglihatan, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran. pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour). Dalam proses untuk mendapatkannya pun juga melalui beberapa tahap, mulai dari sekedar tahu mengenai cara menjaga kesehatan gigi, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, merumuskan, dan melakukan penilaian.5 Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif (pengetahuan) mempunyai enam tingkatan; tahu (know), diartikan sebagai hal mengingat suatu materi yang sebelumnya telah dipelajari. tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah; memahami (comprehension), diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjelaskan secara benar tentang objek  yang diketahui dan dapat meninterpretasikan materi tersebut secara benar dan jelas; aplikasi (aplication), diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi yang nyata atau sebenarnya; analisis (analysis), diartikan sebagai kemampuan dalam menjabarkan suatu materi ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan masih berkaitan satu sama lainnya; sintesis (synthesis), diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru; evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian pada suatu materi atau objek6. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada. Sebagai orang tua terutama seorang ibu seharusnya memiliki pengetahuan mengenai pendidikan kesehatan gigi yang baik terutama di dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak. Pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan meminum susu atau minuman manis lainnya secara berkepanjangan dan diikuti dengan kebersihan rongga  mulut yang jelek, ini akan mendukung terjadinya karies pada anak. Penyikatan gigi merupakan tindakan yang paling mudah dilakukan setiap harinya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut, dan untuk mendapatkan hasil yang optimal harus diperhatikan frekuensi penyikatan gigi. Peranan orangtua hendaknya ditingkatkan dalam membiasakan menyikat gigi anak secara teratur guna menghindarkan kerusakan gigi anak dan penyakit mulut (Riyanti, 2005). Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan metode Irene’s Donuts dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga dengan pengetahuan, ibu sudah mulai mengetahui informasi yang baru serta belajar memahami objek baru tersebut yaitu bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut anaknya.

2.      Pengaruh Penyuluhan Terhadap Sikap
Hasil penelitian menunjukkan ada  perubahan sikap kearah baik sesudah mengikuti penyuluhan. Hal ini juga didukung hasil uji statistic dengan paired t-test p.value=0,001, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan keyakinan ibu terhadap pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, dengan penyuluhan dapat memberikan perubahan terhadap sikap. Sebagaimana pada pengetahuan maka pada sikap juga mengalami perubahan nilai setelah penerapan metode Irene’s Donuts. Peningkatan nilai sikap dikarenakan pengetahuan ibu sudah baik, dimana setelah ibu mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup tentang kesehatan gigi anak, maka ibu akan menilai positif  atau negatif terhadap pengetahuan tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan penyuluhan bisa memberikan perubahan terhadap sikap. Setelah orang tua mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup, maka orangtua siswa akan menilai baik buruknya pengetahuan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Budiharto yang menyatakan bahwa sikap dipandang sebagai hasil belajar bukan hasil perkembangan atau sesuatu yang diturunkan. Keyakinan ini muncul setelah peserta mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.7. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode Irene Donuts dapat memberikan pemahaman kepada ibu tentang faktor-faktor risiko karies dan cara pencegahannya sehingga pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berfikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena karies, dalam berfikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu berniat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anaknya dan ibu tersebut telah mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang berupa karies.7 Pada penelitian ini ibu bersikap positif dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak karena ibu sudah mengerti faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan karies dan bagaimana pencegahan karies.

3.      Pengaruh Penyuluhan Terhadap Praktik.
Hasil penyuluhan menunjukkan ada kecenderungan perubahan praktik kearah baik sesudah penyuluhan. Hal ini juga didukung hasil uji statistic dengan paired t-test p.value=0,007, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan praktik sebelum dan sesudah penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan perubahan praktik kearah baik sesudah penerapan metode Irene’s Donuts. Hal ini dikarenakan Irene’s Donuts menggunakan program komputer yang memperlihatkan gambar-gambar dan ilustrasi sehingga ibu merasa tertarik terhadap materi yang diberikan dan ibu juga menganggap materi tersebut menguntungkan bagi kesehatan gigi anaknya serta dengan diberikan penerangan-penerangan secara lisan yang  membuat penyuluhan lebih menarik, berkesan dan  tidak membosankan sehingga mudah diingat dan mudah diterapkan.  Hasil penelitian ini mendukung  penelitian Santoso yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan gigi dengan pemberian informasi yang diikuti oleh latihan akan efektif merubah perilaku dan meningkatkan pemahaman seseorang.8 Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.9 Dalam penelitian ini peneliti menyediakan krem CPP-ACP untuk dibawa pulang oleh ibu sehingga melatih ibu untuk mencegah proses terjadinya karies dengan  memberikan suplemen calcium phosphate khususnya untuk menjaga keseimbangan proses demin-remin menjadi positif.1 Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan responden akan mampu melaksanakan atau mempraktikkannya tentang apa yang diketahui atau  disikapinya atau dinilai baik. Dengan penerapan metode  Irene’s Donuts  ini ibu tertarik sehingga ibu berusaha bertindak dengan baik.
Untuk dapat terjadi perubahan perilaku seseorang, akan diawali dengan pemberian bekal pengetahuan. Sangatlah tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu seandainya tidak didasar pengetahuan yang cukup. Setelah mereka tahu, biasanya akan tertarik mengenai materi yang sudah didapat. Dalam hal ini orang tua akan merasa tertarik terhadap materi yang didapat berhubungan dengan cara menjaga kesehatan gigi. Kemudian orang tua akan memberikan penilaian, apakah materi tersebut benar bisa meningkatkan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Orang tua juga akan menilai apakah materi tersebut menguntungkan bagi dirinya. Kalau mereka memberikan penilaian positif mengenai cara-cara menjaga kesehatan gigi, orang tua akan tergerak hatinya untuk mencobanya, bagaimana cara sikat gigi yang benar, kapan saat yang tepat, alat-alat atau bahan yang digunakan apa saja. Orang tua yang merasa cocok dan mendapatkan manfaat dari apa yang didapat kemudian akan dikoordinasikan dalam ingatan di otak dan diterima sebagai sesuatu yang baru dan bermanfaat Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Poernomo yang menyatakan bahwa terbentuknya perilaku baru atau perubahan perilaku juga sangat dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan lingkungan melalui proses belajar.10
    
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) terhadap perilaku orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Ada pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts terhadap pengetahuan orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum penyuluhan, dengan p value = 0,001.
2.      Ada pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts terhadap sikap orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum penyuluhan dengan p value = 0,001.
3.      Ada pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts terhadap praktik orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum penyuluhan dengan p value = 0,007.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut:
1.      Untuk mewujudkan keadaan kesehatan gigi siswa yang optimal maka perlu ditingkatkan pengetahuan orang tua sebagai bekal dalam mendidik anak.
2.      Orangtua diharapkan dapat memberi contoh kepada anaknya di lingkungan rumah dengan menunjukkan sikap yang positif dan berperilaku kesehatan gigi yang baik.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini, kemudian terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 12 Kota Banda Aceh yang telah membantu jalannya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Adyatmaka, I. Donut Irene versi Manual 1.3. “Simulator Risiko Karies”. Kementerian Pendidikan Nasional. CHAMPS-FKM- Universitas Indonesia. Jakarta. 2012; 1-16
2.      Dinas Kesehatan. Profil  Kesehatan Kota Banda Aceh. Pemerintahan kota Banda Aceh. 2011.
3.      Budiharto.  Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi.  EGC. Jakarta. 2009; 1-73
4.      Angela, A. 2005, Pencegahan Primer Pada Anak Yang Berisiko Karies Tinggi. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 3.
5.      Riyanti, E. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta. Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak; Mei 2005; available from: resources.unpad.ac.id/.
6.      Notoatmodjo, S., 2007,  Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.Jakarta: PT Rineka cipta :133 – 151.
7.      Budiharto.  Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi.  EGC. Jakarta. 2009; 1-73
8.      Santoso, B. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Gigi Antara Metode Ceramah Dengan Metode Diskusi Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Pramurukti Dalam Meningkatkan Kebersihan Gigi dan Mulut. Tesis, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2004
9.      Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010; 43-310
10.  Poernomo, R.S.D. dan Soebroto, R. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UPDM (B). Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi. Jakarta. 2007; 4 (2): 65-69

Tidak ada komentar:

Posting Komentar