PENGARUH METODE IRENE’S
DONUTS (UKGS INOVATIF) TERHADAP PERILAKU ORANG
TUA MURID DI SDN 12 KOTA
BANDA ACEH
Oleh:
Reca
ABSTRAK
Irene’s Donuts adalah program interaktif
dalam bentuk program komputer/ versi manual yang memberikan pemahaman tentang
faktor risiko karies awal sehingga pencegahan dini penting dilakukan melalui
partisipasi orang tua. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode Irene's
Donuts ( UKGS inovatif ) terhadap perilaku orang tua murid di SDN 12 Kota Banda
Aceh 2015. Penelitian ini adalah eksperimental semu dengan
rancangan only one group pretest and postest design. Subjek penelitian seluruh
murid kelas I SDN 12 Kota Banda Aceh yang berjumlah 30 anak dan orang tuanya
sebagai responden. Analisis data (kuantitatif) menggunakan paired samples t-test. Intervensi
yang diberikan berupa penyuluhan dengan
metode Irene’s Donuts dan instrumen penelitian ini berupa kuesioner dan software atau
suatu program interaktif dalam bentuk program komputer atau versi manual. Hasil penelitian menunjukkan
ada perubahan ke arah baik terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan
terhadap orang tua setelah mengikuti metode Irene Donuts. Hal ini juga didukung
oleh hasil uji satistik uji statistik dengan paired t-test pada pengetahuan (p=0,001), pada sikap (p=0,001) dan pada tindakan (p= 0,007) yang artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah konseling. Dapat disimpukan
ada pengaruh metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif)
terhadap perilaku orang tua murid. Direkomendasikan bagi orang tua murid perlu meningkatkan pengetahuan orang tua
sebagai bekal dalam mendidik anak.
Kata kunci: Metode Irene’s Donuts, Perilaku Orang
Tua Murid
EFFECT OF IRENE 'S DONUTS METHOD (
UKGS INNOVATIVE ) OF PARENT BEHAVIOR STUDENT CITY SDN 12 BANDA ACEH
By:
Reca
ABSTRACT
Irene’s
Donuts is an interactive program in computer program form/ manual version which
gives understanding about caries risk
factor early so that early prevention is important to do through participation
of parents. This research to know the effect of Irene 's Donuts method (UKGS innovative) of
parent behavior student city SDN 12 Banda Aceh 2015.This
research use quasi-experimental studies. The study design is only
one group pretest and postest design. The research subject is entire class I
elementary school student of SDN 12 Kota Banda Aceh totaling 30
students and their parents as a respondent. The
statistical analysis for quantitative data use paired samples t-test before and after counseling on each of the factors of
knowledge, attitudes and practices of parents. Intervention is given in the form of counseling with
Irene's Donuts method and research instrument in the form of questionnaires and
software or an interactive program in the form of a computer program or a
manual version. The results showed no change in
either direction of the knowledge, attitudes and actions toward either parent
after following methods Irene Donuts. It is also supported by the results of
the test statistic statistical test with paired t-test on knowledge (p =
0.001), the attitude (p = 0.001) and in action (p=0.007), which means there is
no difference before and after counseling. Conclusion no influence methods of
Irene's Donuts (UKGS Innovative) on the behavior of the parents. Recommended
for parents need to increase parental knowledge as a provision in educating
children.
Keywords:
Methods Irene's Donuts, Behaviour Parents
PENDAHULUAN
Karies merupakan penyakit
jaringan gigi yang paling sering dijumpai dan menyebar luas di masyarakat. Apabila masalah karies
dibiarkan dan kecenderungan peningkatannya di masa mendatang tidak
dicegah, akibatnya akan sangat merugikan. Dampak karies bagi anak-anak
sangat besar, antara lain rasa sakit, gangguan fungsi kunyah yang menghambat
konsumsi makanan atau nutrisi, anemia, gangguan kenyamanan berupa kurang
tidur dan berujung pada menurunnya kualitas hidup anak tersebut.1
Kondisi inilah yang membuat sebagian masyarakat mengesampingkan upaya
mencegah bahkan juga mengobati penyakit gigi dan mulut.
Berdasarkan laporan
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh pada
tahun 2012, penyakit gigi dan
mulut (karies)
menduduki urutan ke 14 dari 20 penyakit terbesar dengan kunjungan 4779 kunjungan. Menurut hasil pemeriksaan gigi
dan mulut kelompok umur 6-14 tahun di
Kota Banda Aceh pada kegiatan UKGS menunjukkan bahwa 34% anak menderita
karies.2 Keadaan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Kota Banda Aceh
menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masih memprihatinkan.
Anak
usia sekolah merupakan kelompok umur yang rentan terhadap penyakit gigi dan
mulut terutama karies. Anak
usia antara 6-7 tahun merupakan golongan usia dimana anak belum memiliki rasa
tanggung jawab/pola perilaku terhadap tindakan membersihkan gigi dan mulutnya sehingga peran
orang tua khususnya
ibu sangat diperlukan dalam membimbing dan
meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut. Hal ini sesuai dengan
pendapat Davies bahwa perilaku anak yang berumur dibawah lima tahun sangat
dipengaruhi oleh perilaku ibu.3 Dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
salah satunya adalah perlu dilakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
sejak dini. Pada umumnya anak-anak senang gula-gula dan jarang membersihkannya.4 Pemeliharaan kebersihan gigi dan
mulut anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua. Pengetahuan,
sikap dan praktik/perilaku orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut
menentukan status kesehatan gigi anak kelak. Orang tua harus mengetahui cara
merawat gigi anaknya, dan orang tua juga harus mengajari anaknya merawat gigi
yang baik.5
Pendidikan
kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk penyuluhan tidak ditujukan pada anak-anak
saja, melainkan orang tua siswa juga perlu pengetahuan mengenai kesehatan gigi
dan mulut. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sendiri,
melainkan dapat memberikan contoh pada
anak mereka masing-masing, oleh karena itu dibutuhkan suatu gagasan inovatif
untuk memberi pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua
siswa, dan dapat memberikan saran-saran yang baik untuk kesehatan gigi dan
mulut anak. Melalui
penyuluhan
metode Irene’s Donut mengarahkan kepada orang tua siswa untuk mendidik anaknya dalam melakukan kebiasaan
pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi
dan mulut di kemudian hari, serta memberikan pengarahan pada orang tua siswa.1
Irene’s Donuts merupakan sebuah
program yang dibuat berdasarkan penelitian Irene Adyatmaka yang melibatkan 2.800 murid TK dan orang tuanya. Irene’s Donut merupakan
aplikasi simulator
karies berupa
sebuah software atau suatu program interaktif
dalam bentuk program komputer atau versi manual yang terdiri 20 buah pertanyaan yang ditujukan kepada orang tua tentang pengetahuan, sikap dan praktik orang
tua serta kebiasaan
anak yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Program ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat kerusakan gigi pada anak yang mungkin muncul
dikarenakan perilaku anak dan
terutama perilaku orang tua dari
anak tersebut. Beberapa pertanyaan
terdapat bersedia atau tidaknya sikap orang tua siswa untuk berubah agar dapat
menuju gigi dan mulut yang
sehat. Setelah pengisian kuesioner, akan didapatkan diagram resiko
terjadinya karies kemudian dilakukan
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut untuk
mencegah terjadinya karies.1
Penelitian di sekolah ini
disebabkan oleh belum pernah/ belum terlaksananya
program kesehatan gigi sebagai upaya promotif berupa penyuluhan dengan metode Irene’s Donuts. Karakteristik masyarakat
sekolah (orang tua murid/ murid) di SDN 12 hampir sama dengan masyarakat SDN di
wilayah-wilayah Kota Banda Aceh lainnya. Oleh karena itu diperlukan penerapan
metode Irene’s Donuts untuk meningkatkan perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi. Penyuluhan dengan metode Irene’s Donuts sangat cocok dilakukan untuk mengendalian faktor risiko
karies pada anak. Metode Irene’s Donuts
ini menggunakan
sentuhan IPTEK yang dapat memberikan gambar visual besar risiko karies yang
dihadapi dan kemungkinan perbaikannya disertai adanya gambar-gambar yang dapat
menarik perhatian orang tua murid/murid sehingga penyuluhan menjadi lebih
efektif dan menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh
metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif)
terhadap perilaku orang tua murid di SDN 12 Kota Banda Aceh Tahun 2015
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah eksperimental semu (Quasi Experimental). Rancangan
penelitian adalah only one group design pretest
and postest. Subyek penelitian seluruh murid kelas I berjumlah 30 murid dengan orang tuanya sebagai responden. Variabel
Pengaruh yaitu program Irene’s Donut
sedangkan variabel terpengaruh yaitu pengetahuan, sikap, praktik orang tua.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk
mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut anak. Pengukuran pretes pengetahuan, sikap,
perilaku dilakukan sebelum dilakukan perlakuan (penyuluhan Irene’s Donut), kemudian Penyuluhan
kepada orang tua disesuaikan dengan hasil program Irene’s donuts. Sedangkan tahapan postes dilakukan setelah 2 minggu
kemudian dengan tahapan yang sama dengan pretes. Analisis
data pada penelitian ini menggunakan
uji beda (paired sample t-test ) sebelum dan sesudah penyuluhan pada
masing-masing faktor pengetahuan, sikap dan praktik orang tua.
HASIL
PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SDN 12
Kota Banda Aceh yang dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret 2015.
Berikut disajikan hasil-hasil analisis statistik tersebut.
1.
Pengetahuan
Tabel 1. Tabulasi silang tingkat pengetahuan orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan
No
|
Kriteria Pengetahuan
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
%
|
f
|
f
|
%
|
||
1.
2.
3.
|
Baik
Sedang
Buruk
|
0
0
30
|
0
0
100
|
9
13
8
|
30
43
27
|
Total
|
30
|
100
|
30
|
100
|
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan tingkat pengetahuan cenderung buruk dan sesudah
penyuluhan tingkat pengetahuan cenderung sedang. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan tingkat
pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan test uji beda.
Sesuai dengan sifat data parametric maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas didapatkan pengetahuan
sebelum dengan p.value =0,129, dan pengetahuan sesudah penyuluhan p.value =0,439 (p.value > α), data bersifat homogen (terdistribusi normal),
sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value = 0,001, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan tingkat
pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan.
2.
Sikap
Tabel 2. Tabulasi
silang
sikap orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan
No
|
Kriteria Sikap
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
F
|
%
|
f
|
%
|
||
1.
2.
3.
|
Baik
Sedang
Buruk
|
0
7
23
|
0
23,3
76,7
|
26
2
2
|
86,6
6.7
6,7
|
Total
|
30
|
100
|
30
|
100
|
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan, sikap orang tua cenderung buruk dan sesudah
penyuluhan sikap cenderung baik. Untuk melihat ada
tidaknya perbedaan sikap orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan
test uji beda. Sesuai dengan sifat data parametrik maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas
didapatkan sikap sebelum dengan p.value=0,390 , dan sikap sesudah penyuluhan p. value =0,654 (p.value > α), data bersifat homogen (terdistribusi normal),
sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value=0,001, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan keadaan sikap orang
tua sebelum dan sesudah penyuluhan.
3.
Tindakan
Tabel 3. Tabulasi silang tindakan orang tua murid sebelum dan sesudah penyuluhan
No
|
Kriteria Praktik Orang Tua
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||
f
|
%
|
f
|
%
|
||
1.
2.
3.
|
Baik
Sedang
Buruk
|
0
6
24
|
0
20
80
|
27
3
0
|
90
10
0
|
Total
|
30
|
100
|
30
|
100
|
Hasil tersebut menunjukkan sebelum penyuluhan
praktik orang tua cenderung
buruk dan sesudah
penyuluhan praktik orang tua cenderung baik. Untuk melihat ada
tidaknya perbedaan praktik orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan
test uji beda. Sesuai dengan sifat data parametric maka sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan kolmogorov smirnov. Hasil uji normalitas
didapatkan praktik sebelum dengan p.value=0,368, dan praktik sesudah penyuluhan p.value=0,144 (p.value>0,05), data bersifat homogen (terdistribusi
normal), sehingga memenuhi syarat dilakukan uji dengan paired t-test. Hasil uji dengan CI 95 % didapatkan nilai p.value=0,007, Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan praktik orang
tua sebelum dan sesudah penyuluhan.
PEMBAHASAN
Pengetahuan, Sikap, Praktik
Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan
Gigi dan Mulut Anak
1.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan
Hasil penelitian
menunjukkan ada perubahan pengetahuan kearah baik sesudah mengikuti penyuluhan. Hal ini
juga didukung hasil uji statistic dengan paired
t-test p.value=0,001, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan Irene’s Donuts terhadap perubahan pengetahuan. Peningkatan
pengetahuan disebabkan karena dengan penerapan metode Irene’s Donuts, ibu tidak sekedar diberikan materi dan tanya jawab saja akan tetapi ibu juga diberi kesempatan untuk mengutarakan masalah-masalah yang dihadapi khususnya tentang kesehatan gigi anak dan dapat secara langsung bertanya terhadap
materi yang disampaikan. Kesimpulan dari materi yang disampaikan dapat
secara mudah diingat sehingga secara langsung
dapat meningkatkan pengetahuan ibu. Hal ini juga dikarenakan
metode Irene’s Donuts merupakan
penyuluhan yang dapat mengarahkan ibu untuk mendidik anaknya melakukan
kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi sejak dini yang dapat mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut di kemudian hari.1 Hal ini sesuai dengan pendapat Riyanti yang menyatakan
bahwa pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya
perilaku yang mendukung dan tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.5
Menurut
Riyanti dkk. (2004) pengetahuan merupakan hasil atau wujud dari penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera, yakni
indera penglihatan, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan manusia sebagian
besar diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran. pengetahuan
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour). Dalam proses untuk mendapatkannya pun juga melalui
beberapa tahap, mulai dari sekedar tahu mengenai cara menjaga kesehatan gigi,
memahami, mengaplikasikan, menganalisis, merumuskan, dan melakukan penilaian.5 Menurut
Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif (pengetahuan)
mempunyai enam tingkatan; tahu (know),
diartikan sebagai hal mengingat suatu materi yang sebelumnya telah dipelajari.
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah; memahami (comprehension), diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat meninterpretasikan materi
tersebut secara benar dan jelas; aplikasi (aplication), diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada kondisi yang nyata atau sebenarnya; analisis (analysis), diartikan sebagai kemampuan dalam menjabarkan suatu materi
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan
masih berkaitan satu sama lainnya; sintesis
(synthesis), diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru; evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
pada suatu materi atau objek6. Penilaian yang dilakukan berdasarkan
kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada. Sebagai
orang tua terutama seorang ibu seharusnya memiliki pengetahuan mengenai
pendidikan kesehatan gigi yang baik terutama di dalam pemeliharaan kesehatan
gigi anak. Pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan meminum susu atau minuman
manis lainnya secara berkepanjangan dan diikuti dengan kebersihan rongga mulut yang jelek, ini akan mendukung
terjadinya karies pada anak. Penyikatan gigi merupakan tindakan yang paling mudah
dilakukan setiap harinya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut,
dan untuk mendapatkan hasil yang optimal harus diperhatikan frekuensi
penyikatan gigi. Peranan orangtua hendaknya ditingkatkan dalam membiasakan
menyikat gigi anak secara teratur guna menghindarkan kerusakan gigi anak dan
penyakit mulut (Riyanti, 2005). Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan metode Irene’s Donuts dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga dengan
pengetahuan, ibu sudah mulai mengetahui informasi yang baru serta belajar
memahami objek baru tersebut yaitu bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut
anaknya.
2.
Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Sikap
Hasil penelitian menunjukkan ada perubahan sikap kearah baik sesudah mengikuti
penyuluhan. Hal ini juga didukung hasil uji statistic dengan paired t-test p.value=0,001, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan sikap sebelum dan
sesudah penyuluhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya peningkatan keyakinan ibu
terhadap pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak, dengan penyuluhan dapat memberikan perubahan terhadap sikap. Sebagaimana pada pengetahuan maka pada sikap juga
mengalami perubahan nilai setelah penerapan metode Irene’s Donuts. Peningkatan nilai sikap dikarenakan
pengetahuan ibu sudah
baik, dimana setelah ibu mempunyai tingkat
pengetahuan yang cukup
tentang kesehatan
gigi anak, maka ibu akan menilai positif atau negatif terhadap pengetahuan tersebut. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan penyuluhan bisa memberikan perubahan
terhadap sikap. Setelah orang tua mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup,
maka orangtua siswa akan menilai baik buruknya pengetahuan tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Budiharto yang menyatakan bahwa sikap
dipandang sebagai hasil belajar bukan hasil perkembangan atau sesuatu yang
diturunkan. Keyakinan
ini muncul setelah peserta mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan
gigi dan mulut.7. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode Irene Donuts dapat memberikan pemahaman
kepada ibu tentang faktor-faktor risiko karies dan cara pencegahannya sehingga
pengetahuan ini akan
membawa ibu untuk berfikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena karies,
dalam berfikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu
berniat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anaknya dan ibu tersebut telah mempunyai sikap tertentu terhadap
objek yang berupa karies.7 Pada penelitian ini ibu
bersikap positif dalam pemeliharaan
kesehatan gigi anak karena ibu sudah mengerti faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan karies dan bagaimana
pencegahan karies.
3.
Pengaruh
Penyuluhan Terhadap Praktik.
Hasil penyuluhan menunjukkan ada kecenderungan
perubahan praktik kearah baik sesudah penyuluhan. Hal ini juga didukung hasil uji
statistic dengan paired t-test p.value=0,007, menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima, ada perbedaan perubahan praktik sebelum
dan sesudah penyuluhan. Hal ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan perubahan praktik kearah baik sesudah penerapan metode Irene’s Donuts. Hal ini dikarenakan Irene’s Donuts menggunakan program komputer yang memperlihatkan gambar-gambar dan ilustrasi sehingga ibu merasa tertarik terhadap
materi yang diberikan dan ibu juga menganggap materi tersebut menguntungkan
bagi kesehatan gigi anaknya serta dengan diberikan
penerangan-penerangan secara lisan yang membuat penyuluhan
lebih menarik, berkesan dan tidak membosankan sehingga mudah diingat dan mudah diterapkan.
Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Santoso yang menyatakan bahwa pendidikan kesehatan gigi dengan pemberian
informasi yang diikuti oleh latihan akan efektif merubah perilaku dan
meningkatkan pemahaman seseorang.8 Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (over behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi
suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.9 Dalam penelitian ini peneliti menyediakan
krem CPP-ACP untuk dibawa pulang oleh
ibu sehingga melatih ibu untuk mencegah proses terjadinya karies dengan memberikan suplemen calcium phosphate khususnya untuk menjaga keseimbangan proses
demin-remin menjadi positif.1 Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan
kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan responden akan mampu melaksanakan atau
mempraktikkannya tentang apa yang diketahui atau disikapinya atau dinilai baik. Dengan penerapan
metode Irene’s Donuts ini ibu tertarik sehingga ibu berusaha bertindak dengan baik.
Untuk dapat terjadi perubahan perilaku seseorang, akan
diawali dengan pemberian
bekal pengetahuan. Sangatlah
tidak mungkin seseorang melakukan sesuatu seandainya tidak didasar pengetahuan
yang cukup. Setelah mereka tahu, biasanya akan tertarik mengenai materi yang sudah didapat. Dalam hal ini orang tua akan merasa tertarik terhadap materi yang didapat berhubungan dengan
cara menjaga kesehatan gigi. Kemudian orang tua akan memberikan penilaian,
apakah materi tersebut benar bisa meningkatkan dan menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Orang tua juga akan
menilai apakah materi tersebut menguntungkan bagi dirinya. Kalau mereka
memberikan penilaian positif mengenai cara-cara
menjaga kesehatan gigi, orang tua akan tergerak hatinya untuk mencobanya, bagaimana
cara sikat gigi yang benar, kapan saat yang tepat, alat-alat atau bahan yang
digunakan apa saja. Orang tua yang merasa cocok dan mendapatkan manfaat dari apa yang didapat
kemudian akan dikoordinasikan dalam ingatan di otak dan diterima sebagai
sesuatu yang baru dan bermanfaat Hasil penelitian ini juga mendukung pendapat Poernomo yang menyatakan bahwa
terbentuknya perilaku baru atau perubahan perilaku juga sangat dipengaruhi oleh
interaksi antara individu dengan lingkungan melalui proses belajar.10
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan
penelitian tentang pengaruh metode Irene’s
Donuts (UKGS Inovatif) terhadap perilaku orang tua dalam pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut anak, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Ada
pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts
terhadap pengetahuan orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum penyuluhan, dengan p value = 0,001.
2.
Ada
pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts
terhadap sikap orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum penyuluhan dengan p value = 0,001.
3.
Ada pengaruh penyuluhan metode Irene’s Donuts terhadap praktik orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dengan perubahan sebelum
penyuluhan dengan p value = 0,007.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan
kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut:
1.
Untuk mewujudkan keadaan
kesehatan gigi siswa yang optimal maka perlu ditingkatkan pengetahuan orang tua
sebagai
bekal dalam mendidik anak.
2.
Orangtua diharapkan dapat
memberi contoh kepada anaknya di
lingkungan rumah dengan
menunjukkan sikap yang positif
dan berperilaku kesehatan gigi yang baik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes
Aceh dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini, kemudian terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 12 Kota
Banda Aceh yang telah membantu jalannya penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Adyatmaka,
I. Donut Irene versi Manual 1.3. “Simulator Risiko Karies”. Kementerian
Pendidikan Nasional. CHAMPS-FKM- Universitas Indonesia. Jakarta. 2012; 1-16
2.
Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Banda Aceh. Pemerintahan
kota Banda Aceh. 2011.
3.
Budiharto. Pengantar
Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta. 2009; 1-73
4.
Angela,
A. 2005, Pencegahan Primer Pada Anak
Yang Berisiko Karies Tinggi. Maj.
Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 3.
5.
Riyanti,
E. Pengenalan dan Perawatan Kesehatan
Gigi Anak Sejak Dini. Jakarta. Seminar Sehari Kesehatan-Psikologi Anak; Mei
2005; available from: resources.unpad.ac.id/.
6. Notoatmodjo, S.,
2007, Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.Jakarta: PT Rineka cipta :133 –
151.
7.
Budiharto. Pengantar
Ilmu Perilaku Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta. 2009; 1-73
8.
Santoso, B. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Gigi Antara Metode
Ceramah Dengan Metode Diskusi Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
Pramurukti Dalam Meningkatkan Kebersihan Gigi dan Mulut. Tesis, Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 2004
9.
Notoatmodjo,
S. Promosi Kesehatan, Teori dan
Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta. 2010; 43-310
10. Poernomo, R.S.D. dan
Soebroto, R. Metode
Pendidikan Kesehatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UPDM (B). Jurnal Ilmiah dan
Teknologi Kedokteran Gigi. Jakarta. 2007; 4 (2): 65-69
Tidak ada komentar:
Posting Komentar