HUBUNGAN
PERILAKU IBU DENGAN RAMPAN KARIES PADA BALITA
DI
TPA AL-MUHAJIRIN LEMBAH HIJAU COT MESJID KECAMATAN LUENG BATA BANDA ACEH TAHUN 2013
Oleh:
Ainun
Mardiah
Jurusan Keperwatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Aceh
ABSTRAK
Rampan karies
merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor tersebut saling berinteraksi.
Salah satu faktornya adalah perilaku orang tua
terutama ibu dalam merawat kesehatan gigi anaknya yang sangat berpengaruh
terhadap timbulnya kerusakan gigi anak tersebut. Hasil pengamatan ditemukan dari
37 balita terdapat 31 balita (84%) yang mengalami rampan karies. Berdasarkan
pemeriksaan awal terhadap 15 balita yang terserang rampan karies sebanyak 2
balita (13%) mengalami rampan karies yang tidak parah, 5 balita (34%) mengalami
rampan karies yang parah dan sebanyak 8 balita (53%) mengalami rampan karies
yang sangat parah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu
terhadap rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng
Bata Banda Aceh 2013.Penelitian
ini bersifat analitik dengan derajat kepercayaan (α = 0,05). Dilaksanakan di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau, tanggal 10 sampai 15 Juni 2013. Populasi
penelitian ini adalah 31 balita dan ibu balita sebagai responden. Sampel
penelitian total populasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
pengetahuan ibu kurang baik (15,9), rata-rata sikap ibu kategori negatif (16,4)
dan rata-rata tindakan ibu kurang baik (11,8). Hasil perhitungan statistic pada
perilaku ibu dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan x2
hitung ( 14,9) lebih besar dari x2 tabel (5,991). Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku, ibu
dengan rampan karies pada balita. Disarankan kepada
ibu agar membentuk perilaku yang lebih baik terhadap pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut anak terutama terhadap pemberian susu botol/ ASI dengan benar
dan bagi petugas kesehatan gigi hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut kepada ibu dan lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut
balita.
Kata Kunci : Perilaku ibu terhadap rampan karies
The Relationship Mother’s Behavior with
Rampan Karies
to the Children Under five in TPA Al –
Muhajirin Lemba Hijau
Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda
Aceh 2013
By:
Ainun
Mardiah
Dentist Deparment of Poltekes Kemenkes
Aceh
ABSTRACT
Rampan
Karies disease multifactorial which that factor interact each other. One the
factor parent’s behavior, especially mother to her children healthy tooth which
is very influential toward to create the
children tooth demaged self. Based the observation result, there were 37 children under five from 31 children 84%. Rampan Karies. Based on first check up
15 children under five which were suffered Rampan Karies. There were 2 children
13% suffered Rampan
Karies which were not dangerous. 5 children 34%. Rampan
Karies were dangerous and there were 8 children 53% Rampan Karies were the most
dangerous. The research to know the relationship between mother’s behavior. With Rampan Karies
the children under in TPA Al-Muhajirin Lemba Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng
Bata Banda Aceh 2013.This is analytic research which has level truth (a=0,05)
this research in TPA Al-Muhajirin Lemba Hijau 10 until 15 Juni 2013. Research population are 31 children and
mother the responden. Research sample
the total population.Output research
indicate that averagely mother’s knowledge is not so good (15,9)
mother’s behavior negative (16,4) and mother’s action is not so good (11,8). The
output of statistic counting about mother’s behavior by using chi-square test
shows that x2 counting (14,9) was bigger than x2 table (5,991).Conclude
that there are any relationship between mother’s behavior. With Rampan Caries on children under
five. Suggestion to the mother is have to
improve their good behavior related related to the maintaining children healthy
tooth and mouth especially while mother give bottles’s milk and mother’s milk
truly, and dentist servant must be more improving illumination about healthy
tooth and mouth the
mother and more pay attention to the children healthy tooth and mouth.
Point of view
: Mother’s behavior to the Rampan Karies.
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi
dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan
tubuh. Pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya di dalam meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut. Peranan rongga mulut sangat besar bagi kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Secara umum, seseorang dikatakan sehat bukan hanya
tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat rongga mulut dan giginya. Oleh kerena
itu, kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan tubuh
seseorang (Gultom, 2010).
Upaya
pemeliharaan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Apabila upaya
pemeliharaan gigi dan mulut tidak dilakukan sejak usia dini, maka akan
menimbulkan gangguan kesehatan pada gigi salah satunya gigi akan mengalami
karies (Palupi,2005). Karies gigi sejauh ini masih merupakan masalah kesehatan
anak. Pada balita dan anak pra sekolah sering dijumpai kelainan karies gigi
yang menyeluruh (rampan karies). Rampan karies adalah karies yang terjadi
tiba-tiba, mengenai banyak gigi dalam waktu singkat, dan cepat melibatkan
pulpa. Karies rampan mempunyai karakteristik terkenanya permukaan proximal gigi incisivus bawah yang berkembang hingga mengenai daerah servikal, (Porwanto 2009).
Karies rampan
merupakan penyakit multifaktorial
dimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi. Ada beberapa faktor yang
memiliki kontribusi dalam menyebabkan
terjadinya karies gigi pada anak. Faktor kejadian karies gigi antara lain
faktor dari makanan, kebersihan mulut, kebiasaan kebiasaan yang tidak sesuai
dengan kesehatan seperti mengemut makanan dan pemberian makanan melalui botol. Kondisi yang
memperparah terjadinya karies pada anak adalah ketidak pahaman orang tua
terhadap penyebab terjadinya rampan karies, seperti cara serta frekuensi
pemberian susu (Akbar, 2013). Pengetahuan,
sikap dan tindakan orang tua dalam merawat kesehatan gigi anaknya sangat
berpengaruh terhadap timbulnya kerusakan pada gigi, Suwelo (1992 cit. Siti Safiani, 2011).
Menurut laporan hasil pemantauan
tumbuh kembang pada anak TPA Al-Muhajirin yang dilakukan oleh Puskesmas Lueng Bata tahun 2012
menunjukkan bahwa angka karies pada anak TPK Al-Muhajirin masih tinggi,
ditemukan sebanyak 27 balita yang terserang gigi karies dari 30 balita yang
diperiksa.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
penulis pada anak TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata
Banda Aceh tahun 2013 ditemukan bahwa dari 37 anak yang dilakukan pengamatan,
terdapat 31 balita yang mengalami kerusakan gigi (rampan karies) dan sebanyak 6 balita yang memiliki gigi
sehat. Sedangkan
pada pemeriksaan awal yang dilakukan oleh penulis terhadap 15 balita yang
terserang rampan karies sebanyak 2 balita (13%) mengalami rampan karies yang
tidak parah, sebanyak 5 balita (34%) mengalami rampan karies yang parah dan
sebanyak 8 balita (53%) mengalami rampan karies yang sangat parah.
Berdasarkan
latar belakang diatas maka tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetuahuan ,sikap, tindakan) ibu dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
dilakukan dengan metode analitik, yaitu untuk mengetahui hubungan perilaku ibu
terhadap rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.
Populasi pada penelitian ini adalah 31 anak balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.dan ibu balita sebagai responden.
Sampel dalam
penelitian ini total populasi yaitu anak
balita yang terserang rampan karies di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau
Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.dan ibu balita sebagai responden.
Variabel
penelitian ini dari variabel bebas yaitu: Peilaku ibu (Pengetahuan, Sikap, dan
tindakan). Variabel terikat adalah rampat karies
Penelitian ini bersifat analitik, dengan
perhitungan persentasi dari setiap variable pengolahan data bertujuan untuk
mengetahui hubungan setiap variable.
Univariat,
yaitu mendeskripsikan tiap-tiap variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan
persentase.
Bivariat,
yaitu analisis ini dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel independent yaitu perilaku ibu terhadap variabel dependent yaitu rampan karies.
Dalam analisa ini dilakukan pengujian statistic dengan uji chi-square (α = 0,05) dengan rumus :
Hasil Penelitian
Tabel
3
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013.
No
|
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
%
|
1.
|
Baik
Kurang Baik
|
15
16
|
48
52
|
2.
|
|||
Jumlah
|
31
|
100
|
Berdasarkan
tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu yang paling banyak adalah
kurang baik yaitu sebesar 16 orang (52 %).
Sikap Ibu
Tabel
4
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Sikap
|
Frekuensi
|
%
|
1.
|
Positif
|
14
|
45
|
2.
|
Negatif
|
17
|
55
|
Jumlah
|
31
|
100
|
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat
bahwa sikap ibu yang paling banyak adalah sikap negatif yaitu sebanyak 17 orang
(55 % ).
Tindakan
Ibu
Tabel
5
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Tindakan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Tindakan
|
Frekuensi
|
%
|
1.
|
Baik
|
8
|
26
|
2.
|
Kurang Baik
|
23
|
74
|
Jumlah
|
31
|
100
|
Berdasarkan
Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa tindakan ibu yang paling banyak adalah
tindakan kurang baik yaitu sebanyak 23 orang (74 %).
Pengetahuan
Ibu Tentang Rampan Karies.
Tabel 6
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Pengetahuan Ibu tentang Rampan Karies pada
Balita di TPA
Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
Rata-rata
|
Kategori
|
1.
|
Baik
|
210,1
|
||
2.
|
Kurang Baik
|
283,1
|
15,9
|
Kurang Baik
|
Total
|
493,2
|
Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat bahwa tingkat pengetahuan ibu di
TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau kurang baik yaitu 15,9.
Sikap
Ibu Tentang Rampan Karies
Tabel 7
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Sikap Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Sikap
|
Frekuensi
|
Rata-rata
|
Kategori
|
1.
|
Positif
|
255,4
|
||
2.
|
Negatif
|
254,1
|
16,4
|
Negatif
|
Total
|
509,5
|
Berdasarkan tabel 7 diatas dapat di lihat bahwa tingkat sikap ibu di TPA
Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata rata –rata
negatif yaitu 16,4.
Tindakan
Ibu Tentang Rampan Karies
Tabel 8
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Tindakan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita
di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Tindakan
|
Frekuensi
|
Rata-rata
|
Kategori
|
1.
|
Baik
|
141,9
|
||
2.
|
Kurang Baik
|
224,4
|
11,8
|
Kurang Baik
|
Total
|
366,3
|
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat di lihat bahwa tingkat tindakan ibu di TK Satu
Atap Lamsayuen Aceh Besar rata –rata kurang baik yaitu 11,8.
Kategori
Rampan Karies
Tabel
9
Distribusi
Frekuensi Berdasarkan Kategori Rampan Karies Pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
|
Kategori Rampan Karies
|
Frekuensi
|
%
|
1.
|
Tidak Parah
|
4
|
13
|
2.
|
Parah
|
12
|
39
|
3.
|
Sangat Parah
|
15
|
48
|
Jumlah
|
31
|
100
|
Berdasarkan
tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa tingkat keparahan rampan karies yang paling
banyak adalah pada kategori yang sangat parah yaitu sebesar 15 balita (48 %)
PEMBAHASAN
.Hubungan
Perilaku Ibu Dengan Rampan Karies
Hasil perhitungan
statistik pada nilai df (2) dengan α (0,05)
sehingga pada variabel pengetahuan diperoleh x2 hitung ( 14,9) lebih
besar dari x2 tabel (5,991), maka ada hubungan antara perilaku ibu
dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot
Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
Dari data
tersebut penulis berpendapat bahwa perilaku ibu memegang pengaruh penting
terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya terutama terhadap timbul ataupun
tingkat keparahan rampan karies pada anak. Perilaku ibu di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamata Leung Bata Banda Aceh ditinjau
dari pengetahuan, sikap dan tindakan ternyata kurang bai, .dimana sebagian
besar responden tidak mengetahui bahwa anak balita sebaiknya berhenti minum
susu botol setelah usia 1 tahun. Mereka juga tidak mengetahui bahwa makanan
yang baik untuk dikonsumsi oleh anak adalah makanan yang mengandung serat dan
air untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi (rampan karies).
Sebagian besar responden juga belum mengetahui bahwa mengontrol gigi anak perlu
dilakukan sejak dini dan dilakukan secara berkala 2 kali dalam setahun agar
cepat diketahui apabila ada perubahan pada gigi dan mulut.
Sebagian besar
responden juga menunjukkan sikap yang negatif terhadap kerusakan gigi (rampan karies)
terutama tentang cara pemberian susu botol/ ASI yang berpengaruh terhadap
timbulnya kerusakan gigi susu rampan karies
pada anak. Seharusnya pada masa kanak-kanak inilah ibu memberikan perhatian
khusus pada anak-anaknya. Namun sebagian besar responden mengaku setuju dengan
memberikan susu botol/ ASI lebih dari 3-4 kali sehari dan mereka tidak setuju
apabila pemberian susu melalui dot atau botol
harus diganti dengan gelas setelah usia anak 1 tahun. Pemberian susu botol/ASI
lebih dari 4 kali sehari dan tidak diganti dengan gelas setelah usia anak 1
tahun akan semakin beresiko timbulnya rampan karies pada anak. Sebagian besar
responden juga mengaku setuju dengan mengkonsumsi buah-buahan bukan salah satu
cara pencegahan rampan karies. Buah-buahan yang berserat dan mengandung air
dapat berfungsi untuk membantu membersihkan gigi.
Ditinjau dari
faktor tindakan ternyata sebagian besar responden terlihat kurang peduli atau
memiliki tindakan yang kurang baik terhadap rampan karies. Tindakan yang buruk
dari responden tersebut bisa disebabkan kurangnya kesadaran responden tentang
cara menjaga kesehatan gigi anaknya. Sebagian besar responden mengaku
memberikan susu botol/ ASI lebih dari 3 kali sehari dan sering diberikan pada
saat anak menjelang tidur. Jika hal ini sering dilakukan maka akan semakin
beresiko terhadap timbulnya rampan karies pada anak karena gigi anak sering
menyentuh larutan gula dan dibiarkan mengendap hingga balita tertidur sehingga
gula tersebut di ubah menjadi asam oleh bakteri. Asam inilah yang nantinya akan
merusak gigi anak. Sebagian besar responden tidak mengganti dot botol dengan
gelas setelah usia anak 1 tahun dan mereka mengaku jarang menyikat gigi anak
secara rutin pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi secara
rutin 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur dapat
menghilangkan plak dari gigi yang dapat beresiko terhadap timbulnya kerusakan
pada gigi anak. Sebagian besar responden juga mengaku tidak pernah memeriksakan
gigi anaknya secara berkala 6 bulan sekali. Memeriksa gigi anak secara berkala
6 bulan sekali akan membantu kita untuk lebih cepat mengetahui jika terjadi
perubahan pada gigi sehingga dapat ditangani secepatnya agar tidak menjadi
lebih serius nantinya.
Hasil penelitian
Suryawati (2003) di TK Ciputat juga menunjukkan perilaku yang kurang baik para
ibu yang dapat mempengaruhi timbulnya rampan karies pada anak. Dari 82 ibu
balita terdapat 69 (84 %) ibu balita memiliki sikap negatif terhadap rampan
karies dengan balita yang terserang rampan karies sebanyak 66 (81 %) balita
dari 82 balita. Dan terdapat 73 orang ibu balita (89 %) memiliki tindakan yang
kurang baik terhadap rampan karies dengan balita yang terserang rampan karies
sebanyak 66 balita (81 %) dari 82 balita.
Orang tua
terutama ibu mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya
karies pada anak. Perilaku seorang ibu terhadap bagaimana menjaga
kesehatan gigi dan mulut sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku
yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Perilaku ibu tentang kesehatan
gigi akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak (Margareta,
2012). Perawatan
gigi yang ibu lakukan di rumah adalah yang penting. Anak- anak belajar dari
kebiasaan dan tindakan yang baik dari contoh yang diberikan oleh ibunya. Bahkan
bayipun akan memperhatikan bila ibunya dengan kasih sayang membersihkan giginya
( Boedihardjo, 1985). Perilaku sangat berkaitan dengan
pengalaman, kesadaran dan informasi yang di terima terutama tentang kebersihan
gigi dan mulut.
Perilaku baru atau adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran
dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng.
Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan berlangsung
tidak langgeng (Notoatmodjo, 2003).
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan ibu dengan katagori paling banyak berada pada kurang baik yang
berjumlah 16 orang (52%) dengan rata-rata pengetahuan kurang baik yaitu 15,9.
2. Sikap ibu dengan katagori paling banyak adalah kategori negatif yang
berjumlah 17 orang (55%) dengan rata-rata sikap negatif yaitu 16,4.
3. Tindakan ibu dengan katagori paling banyak berada pada kategori kurang baik
sebanyak 23 orang (74%) dengan rata-rata tindakan kurang baik yaitu 11,8.
4. Hasil
penelitian dengan uji chi-square pada perilaku ibu dengan rampan karies
diperoleh α=0,05, df= 2 dan menghasilkan x2 hitung ( 14,9) lebih
besar dari x2 tabel (5,991), maka ada hubungan antara perilaku ibu
dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin
Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh tahun 2013
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan di atas, maka penulis
dapat memberi saran sebagai berikut :
1. Bagi
orang tua diharapkan agar dapat membentuk perilaku yang lebih baik
dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita terutama tentang cara
pemberian susu botol/ ASI dengan benar dan tepat serta membiasakan untuk selalu menjaga kebersihan
dan kesehatan gigi dan mulut anak-anaknya agar terhindar dari penyakit gigi dan
mulut seperti rampan karies.
2.
Bagi para tenaga kesehatan
gigi agar lebih meningkatkan penyuluhan pada ibu tentang kesehatan gigi dan
mulut dan hendaknya lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anak pra
sekolah dengan cara mengadakan kegiatan berupa sikat gigi massal, pemeriksaan
gigi secara berkala dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,
2013, Kejadian rampan karies pada anak htp//Akbarblogspot
Boediharjo,
1985 Pemeliharaan Kesehatan Gigi Kelurga,
Airlangga University Press Surabaya
Ekawati,
C, 2010, Analisis Rampan Karies pada
Balita Usia 3-5 Tahun ditinjau dari berbagai factor penyebab di Desa Sentosa
Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya 2010
Gultom,M,2010. Pengetahuan,Sikap, dan Tindakan ibu Rumah
Tangga. http// repository:usu,ac.id//bistream/Chapter Lpdl
Jane,
C, Clare, W, 2004 Gigi Si Kecil EGC.
Jakarta
Notoatmodjo,
S, 2005, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
PT. Remedika Cipta. Jakarta
Suryawati,2003, Rampat Karies pada Balita Usia 3-5 tahun
, Jurnal Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar