Rabu, 17 Juni 2015

Ainun Mardiah: Jurnal Al-Mumtaz, Volume IV, Nomor 1, Januari-Juni 2015, hal. 1-10

HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN RAMPAN KARIES PADA BALITA
DI TPA AL-MUHAJIRIN LEMBAH HIJAU COT MESJID KECAMATAN LUENG BATA BANDA ACEH TAHUN 2013

Oleh:
Ainun Mardiah
Jurusan Keperwatan Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Rampan karies merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor tersebut saling berinteraksi. Salah satu faktornya adalah perilaku orang tua terutama ibu dalam merawat kesehatan gigi anaknya yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya kerusakan gigi anak tersebut. Hasil pengamatan ditemukan dari 37 balita terdapat 31 balita (84%) yang mengalami rampan karies. Berdasarkan pemeriksaan awal terhadap 15 balita yang terserang rampan karies sebanyak 2 balita (13%) mengalami rampan karies yang tidak parah, 5 balita (34%) mengalami rampan karies yang parah dan sebanyak 8 balita (53%) mengalami rampan karies yang sangat parah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) ibu terhadap rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh 2013.Penelitian ini bersifat analitik dengan derajat kepercayaan (α = 0,05). Dilaksanakan di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau, tanggal 10 sampai 15 Juni 2013. Populasi penelitian ini adalah 31 balita dan ibu balita sebagai responden. Sampel penelitian total populasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu kurang baik (15,9), rata-rata sikap ibu kategori negatif (16,4) dan rata-rata tindakan ibu kurang baik (11,8). Hasil perhitungan statistic pada perilaku ibu dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan x2 hitung ( 14,9) lebih besar dari x2 tabel (5,991). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara perilaku, ibu dengan rampan karies pada balita. Disarankan kepada ibu agar membentuk perilaku yang lebih baik terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak terutama terhadap pemberian susu botol/ ASI dengan benar dan bagi petugas kesehatan gigi hendaknya lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada ibu dan lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut balita.
           
Kata Kunci : Perilaku ibu terhadap rampan karies










The Relationship Mother’s Behavior with Rampan Karies
to the Children Under five in TPA Al – Muhajirin Lemba Hijau
Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh 2013

By:
Ainun Mardiah
Dentist Deparment of Poltekes Kemenkes Aceh

ABSTRACT
Rampan Karies disease multifactorial which that factor interact each other. One the factor parent’s behavior, especially mother to her children healthy tooth which is very influential toward to create the children tooth demaged self. Based the observation result, there were 37 children under five from 31 children 84%. Rampan Karies. Based on first check up 15 children under five which were suffered Rampan Karies. There were 2 children 13% suffered Rampan Karies which were not dangerous. 5 children 34%. Rampan Karies were dangerous and there were 8 children 53% Rampan Karies were the most dangerous. The research to know the relationship between mother’s behavior. With Rampan Karies the children under in TPA Al-Muhajirin Lemba Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh 2013.This is analytic research which has level truth (a=0,05) this research in TPA Al-Muhajirin Lemba Hijau 10 until 15 Juni 2013. Research population are 31 children and mother the responden. Research sample the total population.Output research indicate that averagely mother’s knowledge is not so good (15,9) mother’s behavior negative (16,4) and mother’s action is not so good (11,8). The output of statistic counting about mother’s behavior by using chi-square test shows that x2 counting (14,9) was bigger than x2 table (5,991).Conclude that there are any relationship between mother’s behavior. With Rampan Caries on children under five. Suggestion to the mother is have to improve their good behavior related related to the maintaining children healthy tooth and mouth especially while mother give bottles’s milk and mother’s milk truly, and dentist servant must be more improving illumination about healthy tooth and mouth the mother and more pay attention to the children healthy tooth and mouth.

Point of view : Mother’s behavior to the Rampan Karies.


PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya di dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Peranan rongga mulut sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Secara umum, seseorang dikatakan sehat bukan hanya tubuhnya yang sehat melainkan juga sehat rongga mulut dan giginya. Oleh kerena itu, kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan tubuh seseorang (Gultom, 2010).
Upaya pemeliharaan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Apabila upaya pemeliharaan gigi dan mulut tidak dilakukan sejak usia dini, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan pada gigi salah satunya gigi akan mengalami karies (Palupi,2005). Karies gigi sejauh ini masih merupakan masalah kesehatan anak. Pada balita dan anak pra sekolah sering dijumpai kelainan karies gigi yang menyeluruh (rampan karies). Rampan karies adalah karies yang terjadi tiba-tiba, mengenai banyak gigi dalam waktu singkat, dan cepat melibatkan pulpa. Karies rampan mempunyai karakteristik terkenanya permukaan proximal gigi incisivus bawah yang berkembang hingga mengenai daerah servikal, (Porwanto 2009).
Karies rampan merupakan penyakit multifaktorial dimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi. Ada beberapa faktor yang memiliki kontribusi dalam menyebabkan terjadinya karies gigi pada anak. Faktor kejadian karies gigi antara lain faktor dari makanan, kebersihan mulut, kebiasaan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kesehatan seperti mengemut makanan dan pemberian makanan melalui botol. Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak adalah ketidak pahaman orang tua terhadap penyebab terjadinya rampan karies, seperti cara serta frekuensi pemberian susu (Akbar, 2013). Pengetahuan, sikap dan tindakan orang tua dalam merawat kesehatan gigi anaknya sangat berpengaruh terhadap timbulnya kerusakan pada gigi, Suwelo (1992 cit. Siti Safiani, 2011).
Menurut laporan hasil pemantauan tumbuh kembang pada anak TPA Al-Muhajirin yang dilakukan oleh Puskesmas Lueng Bata tahun 2012 menunjukkan bahwa angka karies pada anak TPK Al-Muhajirin masih tinggi, ditemukan sebanyak 27 balita yang terserang gigi karies dari 30 balita yang diperiksa.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada anak TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh tahun 2013 ditemukan bahwa dari 37 anak yang dilakukan pengamatan, terdapat 31 balita yang mengalami kerusakan gigi (rampan karies)  dan sebanyak 6 balita yang memiliki gigi sehat. Sedangkan pada pemeriksaan awal yang dilakukan oleh penulis terhadap 15 balita yang terserang rampan karies sebanyak 2 balita (13%) mengalami rampan karies yang tidak parah, sebanyak 5 balita (34%) mengalami rampan karies yang parah dan sebanyak 8 balita (53%) mengalami rampan karies yang sangat parah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan perilaku (pengetuahuan ,sikap, tindakan) ibu dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik, yaitu untuk mengetahui hubungan perilaku ibu terhadap rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.
Populasi pada penelitian ini adalah 31 anak balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.dan ibu balita sebagai responden.
Sampel dalam penelitian ini total populasi yaitu anak balita yang terserang rampan karies di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013”.dan ibu balita sebagai responden.
Variabel penelitian ini dari variabel bebas yaitu: Peilaku ibu (Pengetahuan, Sikap, dan tindakan). Variabel terikat adalah rampat karies

Analisa Data
            Penelitian ini bersifat analitik, dengan perhitungan persentasi dari setiap variable pengolahan data bertujuan untuk mengetahui hubungan setiap variable.

Univariat, yaitu mendeskripsikan tiap-tiap variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Bivariat, yaitu analisis ini dilakukan untuk menguji hubungan antara  variabel independent yaitu perilaku ibu terhadap variabel dependent  yaitu rampan karies. Dalam analisa ini dilakukan pengujian statistic dengan uji chi-square  (α = 0,05) dengan rumus :
Hasil Penelitian

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013.
No

Pengetahuan
Frekuensi
%
1.
Baik
Kurang Baik
15
16
48
52
2.
Jumlah
31
100

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu yang paling banyak adalah kurang baik yaitu sebesar 16 orang (52 %).











Sikap Ibu
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
Sikap
Frekuensi
%
1.
Positif
14
45
2.
Negatif
17
55
Jumlah
31
100

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sikap ibu yang paling banyak adalah sikap negatif yaitu sebanyak 17 orang (55 % ).


Tindakan Ibu
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013

No.
Tindakan
Frekuensi
%
1.
Baik
8
26
2.
Kurang Baik
23
74
Jumlah
31
100

Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa tindakan ibu yang paling banyak adalah tindakan kurang baik yaitu sebanyak 23 orang (74 %).
Pengetahuan Ibu Tentang Rampan Karies.
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Pengetahuan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013

No.
Pengetahuan
Frekuensi
Rata-rata
Kategori
1.
Baik
210,1


2.
Kurang Baik
283,1
15,9
Kurang Baik
Total
493,2



Berdasarkan tabel diatas dapat di lihat bahwa tingkat pengetahuan ibu di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau kurang baik yaitu 15,9.




Sikap Ibu Tentang Rampan Karies

Tabel 7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Sikap Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013

No.
Sikap
Frekuensi
Rata-rata
Kategori
1.
Positif
255,4


2.
Negatif
254,1
16,4
Negatif
Total
509,5



Berdasarkan tabel 7 diatas dapat di lihat bahwa tingkat sikap ibu di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata rata –rata  negatif yaitu 16,4.

Tindakan Ibu Tentang Rampan Karies
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Rata-rata Tindakan Ibu tentang Rampan Karies pada Balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013

No.
Tindakan
Frekuensi
Rata-rata
Kategori
1.
Baik
141,9


2.
Kurang Baik
224,4
11,8
Kurang Baik
Total
366,3


Berdasarkan tabel 8 diatas dapat di lihat bahwa tingkat tindakan ibu di TK Satu Atap Lamsayuen Aceh Besar rata –rata  kurang baik yaitu 11,8.
Kategori Rampan Karies
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Rampan Karies Pada Balita di TPA Al-Muhajirin  lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
No.
Kategori Rampan Karies
Frekuensi
%
1.
Tidak Parah
4
13
2.
Parah
12
39
3.
Sangat Parah
15
48
Jumlah
31
100

Berdasarkan tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa tingkat keparahan rampan karies yang paling banyak adalah pada kategori yang sangat parah yaitu sebesar 15 balita (48 %)

PEMBAHASAN
.Hubungan Perilaku Ibu  Dengan Rampan Karies
Hasil perhitungan statistik pada nilai df (2) dengan α (0,05) sehingga pada variabel pengetahuan diperoleh x2 hitung ( 14,9) lebih besar dari x2 tabel (5,991), maka ada hubungan antara perilaku ibu dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh Tahun 2013
Dari data tersebut penulis berpendapat bahwa perilaku ibu memegang pengaruh penting terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya terutama terhadap timbul ataupun tingkat keparahan rampan karies pada anak. Perilaku ibu di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamata Leung Bata Banda Aceh ditinjau dari pengetahuan, sikap dan tindakan ternyata kurang bai, .dimana  sebagian besar responden tidak mengetahui bahwa anak balita sebaiknya berhenti minum susu botol setelah usia 1 tahun. Mereka juga tidak mengetahui bahwa makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh anak adalah makanan yang mengandung serat dan air untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi (rampan karies). Sebagian besar responden juga belum mengetahui bahwa mengontrol gigi anak perlu dilakukan sejak dini dan dilakukan secara berkala 2 kali dalam setahun agar cepat diketahui apabila ada perubahan pada gigi dan mulut.
Sebagian besar responden juga menunjukkan sikap yang negatif terhadap kerusakan gigi (rampan karies) terutama tentang cara pemberian susu botol/ ASI yang berpengaruh terhadap timbulnya kerusakan gigi susu rampan karies pada anak. Seharusnya pada masa kanak-kanak inilah ibu memberikan perhatian khusus pada anak-anaknya. Namun sebagian besar responden mengaku setuju dengan memberikan susu botol/ ASI lebih dari 3-4 kali sehari dan mereka tidak setuju apabila pemberian susu melalui dot atau botol harus diganti dengan gelas setelah usia anak 1 tahun. Pemberian susu botol/ASI lebih dari 4 kali sehari dan tidak diganti dengan gelas setelah usia anak 1 tahun akan semakin beresiko timbulnya rampan karies pada anak. Sebagian besar responden juga mengaku setuju dengan mengkonsumsi buah-buahan bukan salah satu cara pencegahan rampan karies. Buah-buahan yang berserat dan mengandung air dapat berfungsi untuk membantu membersihkan gigi.
Ditinjau dari faktor tindakan ternyata sebagian besar responden terlihat kurang peduli atau memiliki tindakan yang kurang baik terhadap rampan karies. Tindakan yang buruk dari responden tersebut bisa disebabkan kurangnya kesadaran responden tentang cara menjaga kesehatan gigi anaknya. Sebagian besar responden mengaku memberikan susu botol/ ASI lebih dari 3 kali sehari dan sering diberikan pada saat anak menjelang tidur. Jika hal ini sering dilakukan maka akan semakin beresiko terhadap timbulnya rampan karies pada anak karena gigi anak sering menyentuh larutan gula dan dibiarkan mengendap hingga balita tertidur sehingga gula tersebut di ubah menjadi asam oleh bakteri. Asam inilah yang nantinya akan merusak gigi anak. Sebagian besar responden tidak mengganti dot botol dengan gelas setelah usia anak 1 tahun dan mereka mengaku jarang menyikat gigi anak secara rutin pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi secara rutin 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur dapat menghilangkan plak dari gigi yang dapat beresiko terhadap timbulnya kerusakan pada gigi anak. Sebagian besar responden juga mengaku tidak pernah memeriksakan gigi anaknya secara berkala 6 bulan sekali. Memeriksa gigi anak secara berkala 6 bulan sekali akan membantu kita untuk lebih cepat mengetahui jika terjadi perubahan pada gigi sehingga dapat ditangani secepatnya agar tidak menjadi lebih serius nantinya.
Hasil penelitian Suryawati (2003) di TK Ciputat juga menunjukkan perilaku yang kurang baik para ibu yang dapat mempengaruhi timbulnya rampan karies pada anak. Dari 82 ibu balita terdapat 69 (84 %) ibu balita memiliki sikap negatif terhadap rampan karies dengan balita yang terserang rampan karies sebanyak 66 (81 %) balita dari 82 balita. Dan terdapat 73 orang ibu balita (89 %) memiliki tindakan yang kurang baik terhadap rampan karies dengan balita yang terserang rampan karies sebanyak 66 balita (81 %) dari 82 balita.
Orang tua terutama ibu mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah terjadinya karies pada anak. Perilaku seorang ibu terhadap bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Perilaku ibu tentang kesehatan gigi akan sangat menentukan status kesehatan gigi anaknya kelak (Margareta, 2012). Perawatan gigi yang ibu lakukan di rumah adalah yang penting. Anak- anak belajar dari kebiasaan dan tindakan yang baik dari contoh yang diberikan oleh ibunya. Bahkan bayipun akan memperhatikan bila ibunya dengan kasih sayang membersihkan giginya ( Boedihardjo, 1985). Perilaku sangat berkaitan dengan pengalaman, kesadaran dan informasi yang di terima terutama tentang kebersihan gigi dan mulut. Perilaku baru atau adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan berlangsung tidak langgeng (Notoatmodjo, 2003).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Pengetahuan ibu dengan katagori paling banyak berada pada kurang baik yang berjumlah 16 orang (52%) dengan rata-rata pengetahuan kurang baik yaitu 15,9.
2.      Sikap ibu dengan katagori paling banyak adalah kategori negatif yang berjumlah 17 orang (55%) dengan rata-rata sikap negatif yaitu 16,4.
3.      Tindakan ibu dengan katagori paling banyak berada pada kategori kurang baik sebanyak 23 orang (74%) dengan rata-rata tindakan kurang baik yaitu 11,8.
4.      Hasil penelitian dengan uji chi-square pada perilaku ibu dengan rampan karies diperoleh α=0,05, df= 2 dan menghasilkan x2 hitung ( 14,9) lebih besar dari x2 tabel (5,991), maka ada hubungan antara perilaku ibu dengan rampan karies pada balita di TPA Al-Muhajirin Lembah Hijau Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh tahun 2013


   SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberi saran sebagai berikut :
1.      Bagi orang tua diharapkan agar dapat membentuk perilaku yang lebih baik dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak balita terutama tentang cara pemberian susu botol/ ASI dengan benar dan tepat serta  membiasakan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut anak-anaknya agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut seperti rampan karies.
2.      Bagi para tenaga kesehatan gigi agar lebih meningkatkan penyuluhan pada ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dan hendaknya lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anak pra sekolah dengan cara mengadakan kegiatan berupa sikat gigi massal, pemeriksaan gigi secara berkala dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, 2013, Kejadian rampan karies pada anak htp//Akbarblogspot
Boediharjo, 1985 Pemeliharaan Kesehatan Gigi Kelurga, Airlangga University Press Surabaya
Ekawati, C, 2010, Analisis Rampan Karies pada Balita Usia 3-5 Tahun ditinjau dari berbagai factor penyebab di Desa Sentosa Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya 2010
Gultom,M,2010. Pengetahuan,Sikap, dan Tindakan ibu Rumah Tangga. http// repository:usu,ac.id//bistream/Chapter Lpdl
Jane, C, Clare, W, 2004 Gigi Si Kecil EGC. Jakarta
Notoatmodjo, S, 2005, Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat PT. Remedika Cipta. Jakarta
Suryawati,2003, Rampat Karies pada Balita Usia 3-5 tahun , Jurnal Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar