Rabu, 24 Juni 2020

Yulia Fitria: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2020, hal. 1-6

   KELOR MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN WANITA POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PKM DARUL IMARAH KABUPATEN  ACEH BESAR

 Oleh:

YULIA FITRI

Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh

 ABSTRAK

Kelor mengadung zat besi ,vitamin C ,saponin,alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan tannin yang dapat  meningkatkan hemoglobin . Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah dan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan tentang pengaruh pemberian kapsul kelor terhadap kadar hemoglobin . Penelitian ini merupakan  penelitian analitik dengan  Quasi Experimental design, dengan rancangan nonrandomized pretest—posttest. Sampel adalah wanita post partum usia reproduksi yang  berjumlah 30 orang (15 kelompok kasus dan 15 kontrol). Hemoglobin diukur menggunakan HB Digital. Pengukuran Hemoglobin dilakukan 5 kali yaitu hari 1,7,14,21 dan 30 post partum. Hasil penelitian : Rerata kadar hemoglobin kelompok ibu yang diberikan kapsul kelor lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok  kontrol. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kandungan potensial senyawa aktif dalam tanaman kelor yang disajikan dalam bentuk sediaan selain kapsul dan bubuk sehingga dapat dimanfaatkan sebagai terapi alternative untuk penyembuhan luka .

Kata kunci:  Kelor, Haemoglobin, Penyembuhan Luka perineum

Latar Belakang

Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah infeksi. Secara umum disebabkan infeksi peurpuralis sekitar 1-3%, infeksi jalan lahir mencapai 25-55% (Kemenkes, 2017) . Persalinan sering kali menyebabkan robekan perineum baik pada primigravida maupun multigravida (Manuaba, 2010).  Perawatan perineum yang kurang benar dapat mengakibatkan  infeksi pada perineum. (Herawati,2010).

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka adalah  oksigenasi,  (Guo &  Dipietro, 2010). Jika kadar oksigen dalam tubuh tidak adekuat, maka proses penyembuhan luka akan kurang efektif karena tubuh mengalami penurunan kapasitas oksigen yang diangkut oleh darah dan tidak mampu membentuk sel sel tubuh yang baru (Morison, 2008).

Kadar hemoglobin dan oksigen dalam tubuh mempunyai peran penting  dalam proses penyembuhan luka. Jika kadar hemoglobin dan oksigen turun , maka jaringan kulit tidak akan segera menyatu karena suplai darah ke jaringan berkurang.  Kadar hemoglobin rendah dapat mempengaruhi proses  penyembuhan luka post partum  (Wiknjosastro, 2009).

Langkah penanganan anemia dalam masa post partum dilakukan dengan pemeriksaan Hb post Partum, transfuse darah bila terjadi perdarahan , pemberian tablet zat besi dan pengaturan nutrisi (Saifuddin Ab, 2009). Anemia juga dapat dicegah dengan  pengobatan tradisional. Kelor (Moringa Oleifera Lam) merupakan salah satu tanaman local yang telah dikenal sebagai tanaman multiguna . menurut hasil penelitian , daun kelor mengandung vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, kalsium dan kalium, zat besi dan protein yang sangat mudah dicerna oleh tubuh manusia. Kandungan zat besi (Fe) pada daun kelor kering ataupun dalam bentuk tepung per 100 gr yaitu sebesar 28,2 mg (WTTPI, 2019).

Penelitian yang dilakukan apda ibu hamil menunjukkan pemberian serbuk daun kelor dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Silvy et al, 2013). Penelitian Yameogo et al  (2011) juga menunjukkan bahwa daun kelor memiliki unsur yang dibutuhkan tubuh selama masa kehamilan dan nifas. Suplementasi menggunakan bubuk daun kelor selama kehamilan dan nifas menunjukkan hasil yang positif dan memuaskan .

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh pemberian Kapsul  kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar hemoglobin pada ibu nifas  di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Aceh Besar Tahun 2019

 Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasy eksperimen design, Rancangan yang digunakan adalah nonrandomized pretest—postest  ,  Rancangan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Kapsul kelor terhadap Kadar Hemoglobin . Pada rancangan ini kelompok dibagi menjadi kelompok control dan kelompok eksperimen.

Sampel penelitian ini yaitu ibu Post partum hari ke 2 yang berada di daerah kerja Puskesmas Darul Imarah dengan besar sampel 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 15 responden dalam kelompok pemberian serbuk daun kelor, dan 15 responden untuk kelompok kontrol dengan kriteria Inklusi : Bersedia menjadi responden, berusia 20-38 tahun, , Tidak mengonsumsi obat-obatan tradisional dan obat-obatan lain untuk meningkatkan HB kecuali Tablet Fe dan antibiotic. Dan kriteria Eksklusi : mengalami anemia berat, diabetes Mellitus, infeksi, memiliki penyakit gangguan pembekuan darah, mengundurkan diri dari keikutsertaan penelitian atau pindah alamat yang tidak diketahui. Teknik pengambilan sampel menggunakan Nonprobability Sampling jenis Purposive Sampling.

Tehnik pengumpulan data berupa data primer penelitian diperoleh secara langsung dari responden dan diperoleh dari observasi langsung melalui pemeriksaan HB. Skrining awal,subjek  dimulai dengan melakukan anamnesa tentang umur , riwayat kesehatan , Subjek yang masuk kriteria inklusi kemudian melakukan prosedur informed consent, dilakukan pengukuran hemoglobin hari pertama dengan Hb digital.

Selanjutnya pada kelompok kasus diberikan Tablet besi 60 mg dan Kapsul Kelor 500 mg. sedangkan pada kelompok kontrol diberikan tablet besi 60 mg saja yanpa kapsul kelor. Dihari ke 7,14,21,dan 30 PP dilakukan pemeriksaan hemoglobin kembali. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 28 Juni   sampai dengan 15  Agustus  2019. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar

Analisis data  menggunakan Uji  T dan Repeated annova .  

 Hasil Penelitian

Tabel 4.1. Analisis Deskriptif Umur, Kadar Hemoglobin dan Uji Normalitas Pada Wanita di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar :


Variabel

 

N

Mean

Median

SD

Min

Max

Uji Normalitas

Umur (Tahun)

 

30

28

28,5

4.86

20

38

0.994

Hemoglobin

 

 

 

 

 

 

 

 

Hari 1

 

30

10.69

10.30

0.64

9.3

11.70

0.652

Kasus

 

15

10.52

10.40

0.64

9.3

11.5

0.789

Kontrol

 

15

10.40

10.30

0.65

9.4

11.7

0.699

Hari 7

 

30

10.89

10.85

0.62

9.8

12.2

0.723

Kasus

 

15

11.04

10.9

0.59

9.8

12.2

0.942

Kontrol

 

15

10.47

10.6

0.60

9.8

11.9

0.343

Hari 14

 

30

11.61

11.50

0.63

10.2

12.7

0.710

Kasus

 

15

11.64

11.7

0.59

10.3

12.7

0.776

Kontrol

 

15

11.10

11.10

0.57

10.2

12.1

0.707

Hari 21

 

30

11.97

12.0

0.72

10.5

13.8

0.620

Kasus

 

15

12.42

12.40

0.60

11.3

13.8

0.537

Kontrol

 

15

11.50

11.50

0.54

10.5

12.3

0.712

Hari 30

 

30

12.37

12.55

0.70

10.8

13.5

0.403

Kasus

 

15

12.75

12.80

0.50

11.8

13.5

0.442

Kontrol

 

15

12.00

12.10

0.67

10.8

12.9

0. 304

 

Berdasarkan tabel  1  dapat dilihat bahwa rerata kadar hemoglobin responden hari pertama post partum adalah 10.69 gr%, hari ke 7 (Tujuh) 10.89 gr %, hari ke 14 (empat belas) 11.61%, hari ke 21 (dua puluh satu) 11.97 gr % dan hari ke 30 (Tiga Puluh) 12.37 gr %. 

Sedangkan pada table 2 terlihat hasil perbandingan pengukuran hemoglobin hari pertama, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-30. Didapatkan nilai P untuk setiap perbandingan adalah sebesar 0,00. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapar perbedaan yang bermakna secara statistic pada semua pengukuran hemoglobin baik pada kelompok kasus,maupun pada kelompok control.

Tabel 2 Analisis Pengaruh pemberian Kapsul Kelor terhadap Kadar Hemoglobin Wanita Post Partum di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2019.

No

Variabel

Grup

P Value

1

Hemoglobin  (Kasus)

 

0,00*

 

HB hari 1

HB hari 7

0.002*

 

 

    HB hari 14

0. 00*

 

 

 

    HB hari 21

     0.00*

 

 

    HB hari 30

0.00*

 

HB hari 7

    HB hari 14

0. 00*

 

 

    HB hari 21

     0.00*

 

 

    HB hari 30

0.00*

 

HB hari 14

    HB hari 21

0. 00*

 

 

    HB hari 30

     0.00*

 

HB hari 21

    HB hari 30

     0.00*

2

Hemoglobin  (Kontrol)

 

0,00*

 

HB hari 1

HB hari 7

0.00*

 

 

    HB hari 14

0. 00*

 

 

    HB hari 21

     0.00*

 

 

    HB hari 30

0.00*

 

HB hari 7

    HB hari 14

0. 00*

 

 

    HB hari 21

     0.00*

 

 

    HB hari 30

0.00*

 

HB hari 14

    HB hari 21

0. 00*

 

 

    HB hari 30

     0.00*

 

HB hari 21

    HB hari 30

     0.00*

  * Repeated Anov

Tabel 3  Analisis Pengaruh pemberian Kapsul Kelor terhadap Hemoglobin dan Lama Penyembuhan Luka Perinium  Wanita Post Partum di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar

No

Variabel

Mean

P Value

 

 

 

 

1

Hemoglobin hari 1

 

0,61*

 

Kasus

10.52

 

 

Kontrol

10.40

 

2

Hemoglobin hari 7

 

0.20*

 

Kasus

11.04

 

 

Kontrol

10.47

 

3

Hemoglobin hari 14

 

0.01*

 

Kasus

11.64

 

 

Kontrol

11.10

 

4

Hemoglobin hari 21

 

0.00*

 

Kasus

12.42

 

 

 

Kontrol

11.50

 

5

Hemoglobin hari 30

 

0.00*

 

Kasus

12.75

 

 

Kontrol

12.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  * Independent T Test

 

Tabel 3 menunjukkan terdapat perbedaan rerata kadar Hemoglobin antara kelompok kasus dan control.  Pada pengukuran hari pertama , didapatkan rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 10.52 gr% dan 10.40 gr%. Demikian juga pada pengkuran hari ke tujuh rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 11.04 gr% dan 10.47 gr%. Namun setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai P > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang artinya terdapat perbedaan rerata kadar hemoglobin yang tidak bermakna  antara kelompok yang diberikan kapsul  kelor dengan kelompok yang tidak diberikan kapsul kelor.

Pada pengukuran hari ke 14 , 21 dan 30  , didapatkan rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 11.64 gr% dan 11.10 gr%., 12.42 gr% dan 11.50 gr%, 12.75 gr% dan 12.00 gr%  Demikian juga pada pengkuran hari ke tujuh rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 11.04 gr% dan 10.47 gr%. Dan  setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai P < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak  Sehingga dapat disimpulkan rerata kadar hemoglobin kelompok ibu yang diberikan kapsul kelor lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok yang tidak diberikan.

Selanjutnya pada pengukuran hari ke 3  lamanya waktu penyembuhan luka dengan menggunakan skala REEDA didapatkan rerata skor skala  REEDA pada kelompok kasus cenderung lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 2.67 dan 2.60. sedangkan pada pengukuran hari ke 5, rerata skor skala  REEDA pada kelompok kasus cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok control dengan nilai 0.27 dan 0.93 . Dan setelah dilakukan uji statistic, didapatkan nilai P < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga disimpulkan  rerata lamanya waktu penyembuhan luka pada  kelompok ibu yang diberikan kapsul kelor lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok yang tidak diberikan.

Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata ibu postpartum hari pertama mengalami anemia katagori ringan dengan nilai rerata 10,69 gr% dan mulai naik secara bertahap pada hari ke-7 dengan rerata 10.89 gr%. Kenaikan signifikan naik pada hari ke 14 dengan nilai rerata 11.61% dan hari ke 21 dan 30 dengan rerata 11.97 gr % dan 12.37%.

Kadar hemoglobin minimal pada saat post partum adalah sebesar 10 g/dl. Tubuh akan mengalami hipoksia bila memiliki kadar hemoglobin kurang dari batas normal sebagai akibat dari kemampuan kapasitas pengangkutan oksigen dari darah berkurang (Widayanti, 2008).

Hasil perbandingan pengukuran hemoglobin hari pertama, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-30. Didapatkan nilai P untuk setiap perbandingan adalah sebesar 0,00. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapar perbedaan yang bermakna secara statistic pada semua pengukuran hemoglobin baik pada kelompok kasus,maupun pada kelompok control.

Hasil ini menunjukkan bahwa, secara fisiologis, kadar hemoglobin naik secara bertahap dari hari kehari  keminggu yang kemudian akan mencapai hemoglobin sebelum hamil dan melahirkan. Pada masa hamil didapat hubungan yang dikenal dengan shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta. Setelah persalinan shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif bertambah, dengan mekanisme kompensasi timbulnya hemokonsentrasi kembali normal, terjadi pada hari ke 3-5 pasca salin (Winkjosastro, 2009).

Pada analisis perbedaan rerata kadar Hemoglobin antara kelompok kasus dan control.  Pada pengukuran hari ke 1 dan hari ke 7 didapatkan perbedaan rerata hemoglobin yang tidak bermakna  antara kelompok yang diberikan kapsul  kelor dengan kelompok yang tidak diberikan kapsul kelor. Pada saat pengukuran awal ini, kedua kelompok belum diberikan intervensi apapun. Hal ini juga memastikan bahwa perubahan hemoglobin yang terjadi pada pengukuran selanjutnya pada kelompok kasus,bukanlah karena kebetulan semata namun karena intervensi.

Pada pengukuran hari ke 14 , 21 dan 30  , didapatkan rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 11.64 gr% dan 11.10 gr%., 12.42 gr% dan 11.50 gr%, 12.75 gr% dan 12.00 gr%  Demikian juga pada pengkuran hari ke tujuh rerata hemoglobin kelompok kasus cenderung  lebih tinggi dibanding kelompok control yaitu 11.04 gr% dan 10.47 gr%. Dan  setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai P < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan rerata kadar hemoglobin kelompok ibu yang diberikan kapsul kelor lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok yang tidak diberikan.

        Penggunaan kelor ditemukan sangat kuat dalam menanggulangi anemia sedang, (Milman, 2006; Thompson, 2011). Serbuk daun kelor kaya vitamin dan mineral termasuk zat  besi, vitamin A (karotenoid), dan vitamin C yang penting untuk metabolisme zat besi. Selain itu, Moringa memiliki keistimewaan karena karena kaya asam amino esensial, yang merupakan bahan penyusun protein yang penting untuk pertumbuhan sel (Ashifaq et al., 2012; Busani, et al, 2011). Moringa tidak menunjukkan toksisitas ketika dikonsumsi dalam jumlah besar (Devaraj et al.,, 2007; Luqman et al.,, 2012; Stohs & Hartman, 2015).

Daun Kelor memiliki  Kandungan zat besi (Fe) yang tinggi baik pada daun kering ataupun dalam bentuk tepung per 100 gr yaitu sebesar 28,2 mg (WPPTI, 2019).

Hemoglobin mempunyai peranan penting untuk mengikat oksigen dari proses difusi gas di alveolus kemudian diangkut ke seluruh tubuh untuk perfusi jaringan. Jika terdapat oksigenasi yang tidak adekuat, maka jaringan akan kekurangan nutrisi dan menjadikan sistem lebih mudah terinfeksi.

 

   Kesimpulan

Rerata kadar hemoglobin kelompok ibu yang diberikan kapsul kelor lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelompok yang tidak diberikan

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ashifaq, M., Basra, S., & Ashifaq, U. (2012). Moringa: A miracle plant for agroforestry. Journal of Agriculture and Social Science, 115–122.

Busani, M., Patrick, J. M., Arnold, H., & Voster, M. (2011). Nutritional char-acterization of Moringa (Moringa oleifera Lam.) leaves. African Journal of Biotechnology, 10(60), 12925–12933. https://doi.org/10.5897/AJB10.1599

Guo, S. & DiPietro, L. A., 2010. Factor Affecting Wound Healing. USA: J Dent Res.

Herawati, (2010) Hubungan Perawatan Perinium dengan Kesembuhan Luka Perinium ibu nIfas Hari keenam di BPS NY. Sri Suhersih ,Mojokerto,Sragen . Skripsi. Tidak Dipublikasikan.

Luqman, S., Srivastava, S., Kumar, R., Maurya, A. K., & Chanda, D. (2012). Experimental assessment of Moringa oleifera leaf and fruit for its antistress, antioxidant, and scavenging potential using in Vitro and in Vivo assays. EvidenceBased Complementary and Alternative Medicine: ECAM, 2012, 519084. https://doi.org/10.1155/2012/519084

Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta : Kemenkes RI. 2017

Manuaba, IBG, 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta, EGC

Morison, M. J., 2008. Manajemen Luka. Jakarta: EGC.

Oluduro, 2012. Evaluation of Antim

Syaifuddin, 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Stohs, S. J., & Hartman, M. J. (2015). Review of the safety and efficacy of Moringa oleifera. Phytotherapy Research: PTR, 29(6), 796–804. https://doi.org/10.1002/ptr.5325

Sylvie S, Ponomban, Rivolta W dan Vera T .,(2013). Efektivitas Suplementasi Bubuk Daun Kelor (Moringa Aloifera) terhadap Kadar Hemoglobin Pada iBu Hamil yang menderita Anemia.

Widowati, I, Siti E dan Sari W. 2014. Uji Aktivitas antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Bakteri Pembusukan Ikan Segar (Pseudomonas aeruginosa).Universitas negeri Yogyakarta.

Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 20 Nomor 3. http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=4388 Di akses pada tanggal 25 Maret 2019.

Wiknjosastro, H., 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Yameogo, W., Bengali,D, Savadogo, A., Nikiema,P.A, Traore,S.A.,2011. Determinastion of Chemical Composition and nutritional Value of Moringan Oleifera leaves. Pakistan Journal of Nutrition 10 Vol (3): 264-268

1 komentar:

  1. 11bet 11bet planet win 365 planet win 365 betway login betway login 카지노 카지노 다파벳 다파벳 bet365 bet365 starvegad starvegad クイーンカジノ クイーンカジノ 온카지노 온카지노 starvegad starvegad 170

    BalasHapus