Rabu, 27 Juni 2018

Yushida: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 7, Nomor 1, Januari-Juni 2018, hal. 63-68


EFEKTIFITAS   PENINGKATAN  KADAR HEMOGLOBIN YANG DIBERI  Fe ASAM FOLAT DAN JUS BIT DENGAN Fe ASAM FOLAT
PADA SISWI MAN 1 MEULABOH
TAHUN 2017

Oleh:
Yushida
Dosen Prodi Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh

ABSTRAK
Anemia merupakan fenomena yang lazim terjadi pada ibu hamil, remaja dan balita. Permasalahan ini merupakan kondisi yang dapat berakibat fatal dalam siklus keberlangsungan hidup yang merupakan mata rantai yang  tidak akan terputus apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini. Upaya penanganan pada kasus anemia defisiensi besi yaitu dengan mengkonsumsi suplementasi fe juga suplemen dalam bentuk herbal. Salah satu suplemen herbal untuk mencegah dan mengatasi anemia yaitu dengan mengkonsumsi jus bit. Tujuan penelitian untuk menganalisa Efektifitas peningkatan kadar hemoglobin yang diberi suplemen Fe Asam folat dan jus bit  dengan Fe Asam folat pada siswi MAN 1 Meulaboh. Hipotesa penelitian adanya perbedaan peningkatan kadar hemoglobin remaja puteri yang mendapat Suplementasi Fe Asam folat dan jus bit dibandingkan dengan yang mendapat suplementasi Fe Asam Folat..Jenis penelitian quasy eksperimen dengan metode (randomized controlled trial). Populasi penelitian ini adalah Siswi MAN 1 Meulaboh yang mengalami anemi, berjumlah 36 orang. Pemilihan sampel yang di gunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eklusi yang berjumlah 30 orang. Cara penarikan subjek dalam kelompok penelitian dilakukan secara simple random sampling, untuk memilih subjek pada masing-masing kelompok.  Metode analisa data adalah univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji T Test Dependent dan uji T Test Independent. Hasil uji kelompok I dan kelompok II sebelum dan sesudah perlakuan keduanya  memperoleh  nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan kadar hemoglobin antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji perbedaan kedua kelompok menggunakan uji T Test Independent dengan  nilai p-value sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai alpha 5% berarti adanya perbedaan bermakna rata-rata peningkatan kadar hemoglobin remaja putri antara pemberian Fe Asam folat dan jus bit (Kelompok I) dengan pemberian Fe, Asam folat (Kelompok II) dengan rata-rata perbedaan 1,00gr/dl. Diharapkan kepada bidan atau petugas kesehatan di puskesmas khususnya bidang kesehatan reproduksi remaja dan gizi agar memberikan motivasi dan melakukan monitoring evaluasi terhadap konsumsi suplemen Fe, asam folat yang diberikan pada siswi serta menginformasikan bahwa jus bit dapat mencegah dan menangani anemi pada remaja.

Kata Kunci  : Fe Asam folat, Jus Bit,, Hemoglobin, Remaja Puteri

PENDAHULUAN
Anemia merupakan fenomena yang lazim terjadi pada ibu hamil, remaja dan balita. Permasalahan ini merupakan kondisi yang dapat berakibat fatal dalam siklus keberlangsungan hidup yang merupakan mata rantai yang  tidak akan terputus apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini.1
Remaja yang kekurangan zat besi mengakibatkan kesulitan dalam konsentrasi, menurunnya daya tahan tubuh, mudah lelah dan lemas, sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit yang lain. Bagi remaja juga akan mempengaruhi proses pembelajaran dalam masa pendidikan.2
Remaja dipersiapkan kesehatan gizinya karena apabila berkeluarga maka harus memiliki reproduksi yang sehat. Kondisi anemia dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan jika hamil akan berisiko abortus, BBLR dan perdarahan pasca persalinan.4
Buah bit merupakan sumber vitamin C, juga banyak mengandung vitamin B dan vitamin A sedikit, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Buah bit dianjurkan dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita kurang darah (anemia).6
Angka kejadian anemia di Indonesia yaitu 21% pada remaja laki-laki dan 30% pada remaja putri tahun 2013.7 Tahun 2014 Provinsi Aceh angka kejadian anemia mencapai 16,4%, sedangkan di kabupaten Aceh Barat  angka  kejadian anemia mencapai  10,3%.8
Hasil jurnal penelitian Suryandari tahun 2015 tentang perbandingan kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yang diberi Fe dengan Fe dan buah Bit di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan.  Rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan tablet Fe adalah 8,40 gr%, sedangkan tingkat Hb pada ibu hamil setelah pemberian tablet Fe adalah 9,70 gr%, dengan kadar Hb maksimal mengalami penurunan 0,2 gr%. Ibu hamil sebelum diberikan Fe dan buah Bit rata-rata kadar Hb adalah 9,70 gr%, sedangkan kadar Hb pada ibu hamil setelah pemberian Fe dan buah Bit adalah 10.30 gr%.  Nilai ρ = 0,009 berarti ada perbedaan peningkatan kadar Hb setelah pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan.9
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana efektifitas peningkatan kadar hemoglobin yang diberi suplemen Fe Asam folat dan jus Bit dengan Fe Asam folat pada Siswi MAN 1 Meulaboh”
Tujuan umum penelitian untuk menganalisa Efektifitas peningkatan kadar hemoglobin  yang diberi suplemen Fe Asam folat dan buah bit dengan Fe Asam folat pada Siswi MAN 1 Meulaboh.
Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat menjadi bahan masukan dan menambah pengetahuan tentang efektifitas peningkatan kadar hemoglobin remaja puteri yang diberi suplemen Fe Asam folat dan buah bit dengan Fe Asam folat. Secara praktis konsumsi fe asam folat dan buah bit secara teratur dapat meningkatkan haemoglobin pada remaja puteri dalam jangka waktu yang lebih singkat.

TINJAUAN PUSTAKA
Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal sebagai akibat dari defisiensi dari salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi besi.11
Syaifuddin menyatakan bahwa ada dua faktor penyebab anemia gizi yaitu defisiensi besi dan defisiensi mikronutrien lain. Defisiensi besi dapat diakibatkan oleh (1) meningkatnya kebutuhan akan zat besi, seperti pada masa kehamilan, menstruasi, masa pertumbuhan pada bayi dan remaja, (2) asupan dan ketersediaan zat besi dalam tubuh yang rendah, dan (3) infeksi dan parasit, seperti malaria, infeksi HIV, dan infeksi cacing.
Buah bit (Beta Vulgaris L) adalah buah yang kaya karbohidrat dan  mudah menjadi energi serta mengandung zat besi yang membantu darah mengangkut oksigen ke otak. Bit berwarna merah, warna ini disebabkan oleh gabungan pigmen ungu betasianin dan pigmen kuning betasantin.18
 Bit merupakan sumber vitamin C. Selain itu, bit juga banyak mengandung vitamin B dan sedikit vitamin A sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, bit pun dianjurkan dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita kurang darah (anemia). Kegunaan lain dari bit, terutama umbinya, yaitu dapat dijadikan campuran salad atau direbus.6


METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan metode acak terkendali (randomized controlled trial).22 Subjek dibagi atas dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan I (mendapat suplemen Fe Asam folat dan buah bit), kelompok perlakuan II (mendapat suplemen Fe Asam folat).
Penelitian dilakukan di MAN 1 Meulaboh. Penelitian dilaksanakan  pada tanggal 2 Agustus sd 31 Agustus tahun 2017.
Populasi pada penelitian ini adalah remaja puteri MAN 1 Meulaboh, umur 17-18 tahun yang mengalami anemia. Jumlah remaja puteri anemia 36 orang..
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang dijadikan subyek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah  30 orang.23
Cara penarikan subjek dalam kelompok penelitian dilakukan secara simple random sampling, untuk memilih subjek pada masing-masing kelompok. Seluruh subjek dibagi menjadi 2 kelompok24
Hipotesa pada penelitian ini adalah Ada perbedaan kadar hemoglobin remaja puteri antara yang mendapat suplementasi Fe asam folat dan jus Bit dibandingkan dengan yang mendapat. Suplementasi Fe asam folat.
Analisa data diperoleh dengan uji statistik progam SPSS. Analisa data Univariat, untuk mendeskripsikan setiap variabel penelitian. Analisis bivariat, dilakukan untuk uji perbedaan kadar Hemoglobin awal dan akhir pada kelompok perlakuan I dan II menggunakan uji T dependen jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks. Penilaian perbedaan peningkatan kadar hemoglobin antara kelompok I dan II dengan menggunakan uji T independen jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Mann Whitney U.2

HASIL PENELITIAN
Analisa statistik  perbedaan kadar hemoglobin sesudah pemberian fe, asam folat dan jus bit dengan pemberian Fe, asam folat dengan menggunakan uji T Test Independen. Hasil analisa sesuai pada tabel berikut.
Tabel 4.8 Perbedaan Peningkatan Kadar Hb antara Pemberian tablet Fe, Asam folat dan jus bit dengan pemberian tablet Fe, Asam folat pada Siswi MAN 1 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tahun 2017
Kelompok
Mean Rank
P value
N
Kelompok I
22,13
0,000
15
Kelompok II
  8,87

15
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa peningkatan kadar Hb pada kelompok I dengan nilai mean rank sebesar 22,13 lebih besar dari kelompok II dengan nilai mean rank yaitu 8,87. Hasil uji ini didapatkan nilai p-value  sebesar 0,00<0 ada="" berarti="" bermakna="" dimana="" hemoglobin="" kadar="" pemberian="" peningkatan="" perbedaan="" putri="" rata-rata="" remaja="" span="" style="mso-spacerun: yes;" yang="">  Fe, asam folat dan jus bit (Kelompok I) memiliki nilai kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian Fe, Asam Folat (Kelompok II).

PEMBAHASAN
Pemberian buah bit akan mempercepat peningkatan kadar hemoglobin karena buah bit memiliki kandungan zat besi cukup tinggi yang dapat meregenerasi dan mengaktifkan kembali sel-sel darah merah dan membawa oksigen segar untuk tubuh. Dalam 100 gram buah bit tersimpan vitamin C, vitamin B, fe 0.80 mg yang setara dengan 10% dari total kebutuhan zat besi dalam sehari serta kandungan za lainnya.19
Dalam proses pembentukan hemoglobin keterlibatan beberapa zat gizi atau senyawa-senyawa lain seperti asam amino glisin dan vitamin B6 terjadi pada reaksi awal. Selanjutnya, proses terjadi di dalam sitosol dua molekul Asam Aminolevulenat (ALA) dikondensasi oleh enzim ALA dehidratase membentuk 2 molekul air dan 1 molekul porfobilinogen. Keterlibatan besi adalah dalam proses sintesis hemoglobin, yaitu pada tahap akhir proses pembentukan heme. Pada tahap ini terjadi penggabungan besi ferro ke dalam protoporfirin III yang dikatalis oleh enzim ferroketalase. Untuk sintesis globin diperlukan asam amino, biotin, asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12.15
Hasil penelitian ini sesuai dengan jurnal penelitian Suryandari tahun 2015 tentang perbandingan kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yang diberi Fe dengan Fe dan buah Bit di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan.Nilai ρ = 0,009 berarti ada perbedaan peningkatan kadar Hb yang signifikan setelah pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan.9
Menurut jurnal Joshi P dan Mathur B tahun 2015, tentang pengaruh pemberian campuran sayuran hijau (ekstrak tepung buah bit, wortel, kembang kol, lobak) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri anemia. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok perlakuan dibanding kelompok kontrol (P≤0,01).1

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulannya ada perbedaan bermakna rata-rata peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri yang diberikan Fe, asam folat dan jus bit lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian Fe, Asam Folat.
Saran bagi remaja yang anemi dapat memotivasi diri untuk meningkatkan kadar hemoglobin dengan mengkonsumsi suplemen fe, asam folat ditambah jus bit yang dapat divariasikan dengan buah yg lain. Diharapkan pengelola pendidikan MAN 1 Meulaboh dapat meningkatkan kerjasama berkelanjutan dengan puskesmas dalam upaya pemeriksaan hemoglobin dan pemberian suplemen tablet besi. Bagi puskesmas Agar memberikan motivasi dan membentuk manajemen monitoring evaluasi terhadap konsumsi suplemen Fe, asam folat yang diberikan pada siswi atau remaja puteri.
  

DAFTAR PUSTAKA

IDAI, 2013.   Nutrisi   Pada   Remaja. .http(documen di   internet) 2013   [diunduh   20 Febuari 2016]. Tersedia dari:  http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan- anawww.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja
De Herba, 2015. Kekurangan  Zat Besi  Bisa   Sangat   Mengganggu   Fungsi Tubuh .http (documen di internet) 2015 [diunduh 20 Febuari2016].Tersediadari:https://www.deherba.com/kekurangan-zat-besi-bisa-sangat-mengganggu-fungsi-tubuh-anda.html
Permadhi, I. 2014.   Saat  Mens,  Penuhi   Asam  Folat  dan   Zat   besi.   http(documen di internet) 2015 [diunduh 20 Febuari 2016]. Tersediadari:https://tabloidnovacom/Kesehatan/Wanita/Saat-Mens-Penuhi-Asupan-Folat-Dan-Zat-Besi
Sibagariang, E. 2010. Gizi  dalam kesehatan reproduksi,  Jakarta:  Trans  info Media
Mulyawati, Y. 2003. Perbandingan Efek Suplementasi Tablet Tambah Darah Dengan dan Tanpa Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Pekerja Wanita di Perusahaan Plywood Jakarta, Universitas Indonesia. Tesis.
Hembing. 2008. Ramuan Herbal Penurun Kolesterol. Jakarta: Niaga Swadaya.
Permaesih dan Herman,(2005) Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja, http (documen di internet) 2015 [diunduh 20 Febuari2016].Tersediadari:http://ejournal.litbang.depkes,go.id/index.php/BPK/article/view/219
Dinkes Aceh Barat, 2015. Profil Dinas Kesehatan Aceh Barat Tahun 2014, Meulaboh
Suryandari, 2015. Perbandingan kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yg diberi   Fe dengan Fe dan buah Bit di wilayah kerja PuskesmasPurwokerto Selatan. (dokumen di internet)   2015  [diunduh 15 februari 2017]  tersediadari:journalstiekeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/ View/187
Joshi P and Mathur B., 2015 Effect of consumption of dehidrated green leaf mixture on the hemoglobin levels of the hemoglobin levels of the anemic adolescent girls (dokumen di internet) 2015 [diunduh 25 Juli 2017] tersedia dari: www .researchjournal. co. in/ upload/ assignments/8_10-19pdf
Syaifuddin, 2011. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2, Salemba Medika: Jakarta.
Supariasa, IDN, Bakri B, Fajar. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta.
Dep. Kes. RI. 1999.   Pedoman   Suplementasi Fe bagi Petugas. Direktorat Jendral. Bina Kesehatan Masyarakat. Jakarta.
Muchtadi D, 1993. Metabolisme Zat Gizi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Murray,  RK.,  Ganner,  DK., Robert,  KM., Peter,  AM.,  Victor, WR.   1996.  Harper’s Biochemistry (14th ed.) Appliton & Lange, Stanford- Connecticut.
WHO. 2001. Iron Deficiency Anemia Assessment,  Prevention   And   Control. Geneva.
Hardinsyah.,   Briawan,D.,    Retnaningsih.,    Herawati, T.   2004     Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan  Gizi. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut  Pertanian Bogor
Wikipedia. 2016. Ubi Bit Merah, http (documen di internet) 2016 [diunduh 15Febuari2017].Tersedia:https://id.wikipedia.org/wiki/ubi_bit_merah.
Babon, I.. 2016. Manfaat dan Khasiat Buah Bit  http (documen di internet)     2016 [diunduh 15 Febuari 2017]. Tersedia dari: dari:https://www. google.com/search=manfaat-khasiat-buah-bit
Naja, A,. 2013. Cara Membuat Jus Buah Bit Untuk Membuang Racun Tubuh     http (dokumen di internet) 2013 [diunduh 22 April 2017). Tersedia dari https://www.jussehat .com//2013/12/cara-membuat-jus-buah-bit-    html
USDA. 2014. Manfaat dan Khasiat Buah Bit bagi Kesehatan Tubuh http (documen di internet) 2016 [diunduh 15 Febuari 2017]. Tersediadari:https://www.google.com/search=manfaat+khasiat+buah+bit.
Hariyanto, 2010. Batasan   usia    remaja. http (documen  di internet)  2010  [diunduh 12 Maret 2016]. Tersedia dari: http://belajar psikologi.com/batasan-usia-remaja/
Sastroasmoro, S, Ismael, S, 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.Binarupa Aksara, Jakarta
Sugiyono, 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung
Hastono, SP. 2007. Analisis Data Kesehatan. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar