EFEKTIFITAS PENINGKATAN
KADAR HEMOGLOBIN YANG DIBERI Fe
ASAM FOLAT DAN JUS BIT DENGAN Fe ASAM FOLAT
PADA SISWI MAN
1 MEULABOH
TAHUN 2017
Oleh:
Yushida
Dosen Prodi
Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh
ABSTRAK
Anemia
merupakan fenomena yang lazim terjadi pada ibu hamil, remaja dan balita.
Permasalahan ini merupakan kondisi yang dapat berakibat fatal dalam siklus
keberlangsungan hidup yang merupakan mata rantai yang tidak akan terputus apabila tidak dilakukan
pencegahan secara dini. Upaya penanganan pada kasus anemia defisiensi besi
yaitu dengan mengkonsumsi suplementasi fe juga suplemen dalam bentuk herbal.
Salah satu suplemen herbal untuk mencegah dan mengatasi anemia yaitu dengan
mengkonsumsi jus bit. Tujuan penelitian untuk menganalisa Efektifitas peningkatan kadar hemoglobin yang diberi suplemen Fe Asam folat dan jus bit dengan Fe Asam folat pada siswi MAN 1
Meulaboh. Hipotesa penelitian adanya
perbedaan peningkatan kadar hemoglobin remaja puteri yang mendapat
Suplementasi Fe Asam folat dan
jus bit dibandingkan dengan yang mendapat suplementasi Fe Asam Folat..Jenis
penelitian quasy eksperimen dengan metode (randomized controlled trial). Populasi penelitian ini adalah Siswi MAN 1
Meulaboh yang mengalami anemi, berjumlah 36 orang. Pemilihan sampel yang di
gunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eklusi yang berjumlah 30 orang. Cara penarikan subjek dalam kelompok penelitian dilakukan
secara simple random sampling, untuk memilih subjek pada masing-masing kelompok. Metode analisa data adalah univariat
dan Bivariat dengan
menggunakan uji T Test Dependent dan uji T Test Independent. Hasil uji kelompok
I dan kelompok II sebelum dan sesudah perlakuan keduanya memperoleh
nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan kadar
hemoglobin antara sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji perbedaan kedua
kelompok menggunakan uji T Test Independent dengan nilai p-value sebesar 0,000 yaitu lebih kecil
dari nilai alpha 5% berarti adanya perbedaan bermakna rata-rata peningkatan
kadar hemoglobin remaja putri antara pemberian Fe Asam folat dan jus bit
(Kelompok I) dengan pemberian Fe, Asam folat (Kelompok II) dengan rata-rata
perbedaan 1,00gr/dl. Diharapkan kepada bidan atau petugas kesehatan di
puskesmas khususnya bidang kesehatan reproduksi remaja dan gizi agar memberikan
motivasi dan melakukan monitoring evaluasi terhadap konsumsi suplemen Fe, asam
folat yang diberikan pada siswi serta menginformasikan bahwa jus bit dapat
mencegah dan menangani anemi pada remaja.
Kata Kunci : Fe Asam folat, Jus Bit,,
Hemoglobin, Remaja Puteri
PENDAHULUAN
Anemia
merupakan fenomena yang lazim terjadi pada ibu hamil, remaja dan balita.
Permasalahan ini merupakan kondisi yang dapat berakibat fatal dalam siklus
keberlangsungan hidup yang merupakan mata rantai yang tidak akan terputus apabila tidak dilakukan
pencegahan secara dini.1
Remaja yang
kekurangan zat besi mengakibatkan kesulitan dalam konsentrasi, menurunnya daya
tahan tubuh, mudah lelah dan lemas, sehingga mudah terserang infeksi atau
penyakit yang lain. Bagi remaja juga akan mempengaruhi proses pembelajaran
dalam masa pendidikan.2
Remaja
dipersiapkan kesehatan gizinya karena apabila berkeluarga maka harus memiliki reproduksi
yang sehat. Kondisi anemia dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan jika
hamil akan berisiko abortus, BBLR dan perdarahan pasca persalinan.4
Buah bit merupakan sumber vitamin C, juga banyak mengandung vitamin
B dan vitamin A sedikit, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Buah bit
dianjurkan dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita kurang darah
(anemia).6
Angka kejadian
anemia di Indonesia yaitu 21% pada remaja laki-laki dan 30% pada remaja putri
tahun 2013.7 Tahun 2014 Provinsi Aceh angka kejadian anemia mencapai
16,4%, sedangkan di kabupaten Aceh Barat
angka kejadian anemia
mencapai 10,3%.8
Hasil jurnal penelitian Suryandari tahun 2015 tentang perbandingan
kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yang diberi Fe dengan Fe dan buah Bit di wilayah
kerja Puskesmas Purwokerto Selatan. Rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum
diberikan tablet Fe adalah 8,40 gr%, sedangkan tingkat Hb pada ibu hamil
setelah pemberian tablet Fe adalah 9,70 gr%, dengan kadar Hb maksimal mengalami
penurunan 0,2 gr%. Ibu hamil sebelum diberikan Fe dan buah Bit rata-rata kadar
Hb adalah 9,70 gr%, sedangkan kadar Hb pada ibu hamil setelah pemberian Fe dan
buah Bit adalah 10.30 gr%. Nilai ρ = 0,009 berarti ada perbedaan
peningkatan kadar Hb setelah pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah puskesmas
Purwokerto Selatan.9
Berdasarkan
latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
efektifitas peningkatan kadar hemoglobin yang diberi suplemen Fe Asam folat dan jus Bit dengan Fe
Asam folat pada Siswi MAN 1 Meulaboh”
Tujuan umum penelitian untuk menganalisa Efektifitas peningkatan kadar hemoglobin yang diberi
suplemen Fe Asam folat dan buah bit dengan Fe Asam folat pada Siswi MAN 1
Meulaboh.
Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat
menjadi bahan masukan dan menambah pengetahuan tentang efektifitas peningkatan kadar hemoglobin remaja puteri yang diberi suplemen Fe Asam folat dan buah bit dengan Fe
Asam folat. Secara praktis konsumsi fe asam folat dan
buah bit secara teratur dapat meningkatkan haemoglobin pada remaja puteri dalam
jangka waktu yang lebih singkat.
TINJAUAN PUSTAKA
Anemia gizi adalah keadaan dimana kadar
hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah lebih rendah dari nilai normal
sebagai akibat dari defisiensi dari salah satu atau beberapa unsur makanan yang
esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi besi.11
Syaifuddin menyatakan bahwa ada dua faktor penyebab anemia gizi yaitu defisiensi besi dan defisiensi
mikronutrien lain. Defisiensi besi dapat diakibatkan oleh (1) meningkatnya kebutuhan
akan zat besi, seperti pada masa kehamilan, menstruasi, masa pertumbuhan pada
bayi dan remaja, (2) asupan dan ketersediaan zat besi dalam tubuh yang rendah,
dan (3) infeksi dan parasit, seperti malaria, infeksi HIV, dan infeksi cacing.
Buah bit (Beta Vulgaris L) adalah buah
yang kaya karbohidrat dan mudah menjadi
energi serta mengandung zat besi yang membantu darah mengangkut oksigen ke
otak. Bit berwarna merah, warna ini disebabkan oleh gabungan pigmen ungu
betasianin dan pigmen kuning betasantin.18
Bit merupakan sumber vitamin
C. Selain itu, bit juga banyak mengandung vitamin B dan sedikit vitamin A
sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu, bit pun dianjurkan
dimakan dalam jumlah yang banyak bagi penderita kurang darah (anemia). Kegunaan
lain dari bit, terutama umbinya, yaitu dapat dijadikan campuran salad atau
direbus.6
METODE
PENELITIAN
Rancangan penelitian ini adalah quasy
eksperimen dengan metode acak
terkendali (randomized controlled
trial).22 Subjek dibagi atas dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan I (mendapat suplemen Fe
Asam folat dan buah bit), kelompok perlakuan II (mendapat suplemen Fe Asam folat).
Penelitian dilakukan di MAN 1 Meulaboh. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2
Agustus sd 31 Agustus tahun 2017.
Populasi pada penelitian ini adalah remaja
puteri MAN 1 Meulaboh, umur 17-18 tahun yang mengalami anemia. Jumlah remaja
puteri anemia
36 orang..
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang
dijadikan subyek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Berdasarkan kriteria tersebut maka
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
30 orang.23
Cara penarikan subjek dalam kelompok penelitian dilakukan
secara simple random sampling, untuk memilih subjek pada masing-masing kelompok. Seluruh subjek dibagi menjadi 2 kelompok24
Hipotesa pada penelitian ini adalah Ada
perbedaan kadar hemoglobin remaja puteri antara yang mendapat suplementasi Fe asam folat dan jus Bit dibandingkan dengan
yang mendapat.
Suplementasi Fe asam folat.
Analisa data
diperoleh dengan uji statistik progam SPSS. Analisa data Univariat, untuk
mendeskripsikan setiap variabel penelitian. Analisis bivariat, dilakukan untuk
uji perbedaan kadar Hemoglobin awal dan akhir pada kelompok perlakuan I dan II
menggunakan uji T dependen jika data
tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks. Penilaian perbedaan peningkatan kadar
hemoglobin antara kelompok I dan II dengan menggunakan uji T independen jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan
uji Mann Whitney U.2
HASIL PENELITIAN
Analisa
statistik perbedaan kadar hemoglobin
sesudah pemberian fe, asam folat dan jus bit dengan pemberian Fe, asam folat
dengan menggunakan uji T Test Independen.
Hasil analisa sesuai pada tabel berikut.
Tabel 4.8 Perbedaan Peningkatan Kadar Hb antara Pemberian tablet
Fe, Asam folat dan jus bit dengan pemberian tablet Fe, Asam folat pada Siswi
MAN 1 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tahun 2017
Kelompok
|
Mean Rank
|
P value
|
N
|
Kelompok
I
|
22,13
|
0,000
|
15
|
Kelompok
II
|
8,87
|
|
15
|
Tabel 4.5
menjelaskan bahwa peningkatan kadar Hb pada kelompok I dengan nilai mean rank
sebesar 22,13 lebih besar dari kelompok II dengan nilai mean rank yaitu 8,87.
Hasil uji ini didapatkan nilai p-value
sebesar 0,00<0 ada="" berarti="" bermakna="" dimana="" hemoglobin="" kadar="" pemberian="" peningkatan="" perbedaan="" putri="" rata-rata="" remaja="" span="" style="mso-spacerun: yes;" yang="">
0>Fe, asam folat dan jus bit (Kelompok I) memiliki nilai kadar hemoglobin
lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian Fe, Asam Folat (Kelompok II).
PEMBAHASAN
Pemberian buah
bit akan mempercepat peningkatan kadar hemoglobin karena buah bit memiliki kandungan zat
besi cukup tinggi yang dapat meregenerasi dan mengaktifkan kembali sel-sel
darah merah dan membawa oksigen segar untuk tubuh. Dalam 100 gram buah bit
tersimpan vitamin C, vitamin B, fe 0.80 mg yang setara dengan 10% dari total
kebutuhan zat besi dalam sehari serta kandungan za lainnya.19
Dalam proses pembentukan hemoglobin keterlibatan beberapa zat gizi
atau senyawa-senyawa lain seperti asam amino glisin dan vitamin B6 terjadi pada reaksi awal. Selanjutnya, proses
terjadi di dalam sitosol dua molekul Asam Aminolevulenat (ALA) dikondensasi
oleh enzim ALA dehidratase membentuk 2 molekul air dan 1 molekul
porfobilinogen. Keterlibatan besi adalah dalam proses sintesis hemoglobin,
yaitu pada tahap akhir proses pembentukan heme. Pada tahap ini terjadi
penggabungan besi ferro ke dalam protoporfirin III yang dikatalis oleh enzim ferroketalase.
Untuk sintesis globin diperlukan asam amino, biotin, asam
folat, vitamin B6 dan vitamin B12.15
Hasil penelitian ini sesuai dengan jurnal penelitian Suryandari
tahun 2015 tentang perbandingan kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yang diberi Fe
dengan Fe dan buah Bit di wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Selatan.Nilai ρ = 0,009 berarti ada perbedaan
peningkatan kadar Hb yang signifikan setelah pemberian Fe dan Fe + bit di
wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan.9
Menurut jurnal Joshi P dan Mathur B tahun 2015, tentang pengaruh
pemberian campuran sayuran hijau (ekstrak tepung buah bit, wortel, kembang kol,
lobak) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri anemia. Hasil menunjukkan
terdapat hubungan yang signifikan peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok
perlakuan dibanding kelompok kontrol (P≤0,01).1
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulannya ada perbedaan bermakna rata-rata peningkatan kadar
hemoglobin pada remaja putri yang diberikan Fe, asam folat dan jus bit lebih
tinggi dibandingkan dengan pemberian Fe, Asam Folat.
Saran bagi remaja yang anemi dapat memotivasi diri untuk
meningkatkan kadar hemoglobin dengan mengkonsumsi suplemen fe, asam folat
ditambah jus bit yang dapat divariasikan dengan buah yg lain. Diharapkan
pengelola pendidikan MAN 1 Meulaboh dapat meningkatkan kerjasama berkelanjutan
dengan puskesmas dalam upaya pemeriksaan hemoglobin dan pemberian suplemen
tablet besi. Bagi puskesmas Agar memberikan motivasi dan membentuk manajemen
monitoring evaluasi terhadap konsumsi suplemen Fe, asam folat yang diberikan
pada siswi atau remaja puteri.
DAFTAR
PUSTAKA
IDAI, 2013. Nutrisi
Pada Remaja. .http(documen di internet) 2013 [diunduh
20 Febuari 2016]. Tersedia dari: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-
anawww.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja
De Herba, 2015. Kekurangan Zat Besi
Bisa Sangat Mengganggu
Fungsi Tubuh .http (documen di internet) 2015 [diunduh 20 Febuari2016].Tersediadari:https://www.deherba.com/kekurangan-zat-besi-bisa-sangat-mengganggu-fungsi-tubuh-anda.html
Permadhi, I. 2014.
Saat Mens, Penuhi
Asam Folat dan
Zat besi. http(documen di internet)
2015 [diunduh 20 Febuari 2016]. Tersediadari:https://tabloidnovacom/Kesehatan/Wanita/Saat-Mens-Penuhi-Asupan-Folat-Dan-Zat-Besi
Sibagariang, E. 2010. Gizi dalam kesehatan reproduksi, Jakarta:
Trans info Media
Mulyawati, Y.
2003. Perbandingan Efek Suplementasi Tablet Tambah Darah Dengan dan Tanpa
Vitamin C Terhadap Kadar Hemoglobin Pekerja Wanita di Perusahaan Plywood
Jakarta, Universitas Indonesia. Tesis.
Hembing. 2008. Ramuan
Herbal Penurun Kolesterol. Jakarta: Niaga Swadaya.
Permaesih dan Herman,(2005) Faktor-faktor
yang mempengaruhi anemia pada remaja, http (documen di internet) 2015
[diunduh 20 Febuari2016].Tersediadari:http://ejournal.litbang.depkes,go.id/index.php/BPK/article/view/219
Dinkes Aceh Barat, 2015. Profil Dinas Kesehatan Aceh Barat Tahun 2014,
Meulaboh
Suryandari, 2015. Perbandingan
kenaikan kadar Hb pada ibu hamil yg diberi
Fe dengan Fe dan buah Bit di
wilayah kerja PuskesmasPurwokerto Selatan. (dokumen di internet) 2015
[diunduh 15 februari 2017]
tersediadari:journalstiekeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/ View/187
Joshi P and Mathur B., 2015 Effect
of consumption of dehidrated green leaf mixture on the hemoglobin levels of the
hemoglobin levels of the anemic adolescent girls (dokumen di internet) 2015
[diunduh 25 Juli 2017] tersedia dari: www .researchjournal. co. in/ upload/ assignments/8_10-19pdf
Syaifuddin, 2011. Fisiologi
Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2, Salemba Medika: Jakarta.
Supariasa, IDN,
Bakri B, Fajar. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta.
Dep. Kes. RI. 1999. Pedoman
Suplementasi Fe bagi Petugas. Direktorat Jendral. Bina Kesehatan
Masyarakat. Jakarta.
Muchtadi D,
1993. Metabolisme Zat Gizi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Murray, RK.,
Ganner, DK., Robert, KM., Peter,
AM., Victor, WR. 1996. Harper’s Biochemistry (14th ed.)
Appliton & Lange, Stanford- Connecticut.
WHO. 2001. Iron Deficiency
Anemia Assessment, Prevention And Control. Geneva.
Hardinsyah., Briawan,D., Retnaningsih., Herawati, T. 2004 Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi.
Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian
Bogor
Wikipedia.
2016. Ubi Bit Merah, http (documen di
internet) 2016 [diunduh 15Febuari2017].Tersedia:https://id.wikipedia.org/wiki/ubi_bit_merah.
Babon, I.. 2016.
Manfaat dan Khasiat Buah Bit http (documen di internet) 2016
[diunduh 15 Febuari 2017]. Tersedia dari: dari:https://www.
google.com/search=manfaat-khasiat-buah-bit
Naja, A,. 2013. Cara
Membuat Jus Buah Bit Untuk Membuang Racun Tubuh http
(dokumen di internet) 2013 [diunduh 22 April 2017). Tersedia dari https://www.jussehat .com//2013/12/cara-membuat-jus-buah-bit- html
USDA. 2014. Manfaat dan Khasiat Buah Bit bagi Kesehatan
Tubuh http (documen di internet) 2016 [diunduh 15 Febuari 2017]. Tersediadari:https://www.google.com/search=manfaat+khasiat+buah+bit.
Hariyanto,
2010. Batasan usia
remaja. http (documen di
internet) 2010 [diunduh 12 Maret 2016]. Tersedia dari: http://belajar
psikologi.com/batasan-usia-remaja/
Sastroasmoro,
S, Ismael, S, 1995. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis.Binarupa Aksara, Jakarta
Sugiyono, 2012. Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung
Hastono, SP. 2007. Analisis Data
Kesehatan. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar