Rabu, 27 Juni 2018

Yulia Fitri: Jurnal Al-Mumtaz, Volume 7, Nomor 1, Januari-Juni 2018, hal. 69-72

SOYA BERPOTENSI MENURUNKAN TEKANAN DARAH  WANITA MENOPAUSE
 
 
Yulia Fitri
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh email: fitriyulia @ymail.com

ABSTRAK
Penurunan  produksi estrogen saat menopause berdampak pada penurunan kualitas hidup dengan  peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Pemberian soya berpotensi menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dengan kandungan fiotoestrogennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian soya terhadap tekanan darah wanita usia 45-55 tahun di Aceh besar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah tentang peran penggunaan bahan yang bersumber dari kedelai sebagai tumbuhan  herbal sebagai upaya pencegahan penyakit kardiovsakular. Hasil penelitian diperoleh tekanan darah  wanita usia 45-55 tahun  lebih rendah dibanding sebelum pemberian susu soya. Merupakan penelitian analitik dengan  one group pre –test and post test design, dengan rancangan nonrandomized pretest—posttest. Sampel dalam penelitian adalah wanita usia 45-55 tahun berjumlah 15 orang . Pemberian Soya dilakukan selama 30 hari pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian soya. Rancangan analisa data menggunakan T-Test.Tekanan darah sistolik  seteleh pemberian soya  signifikan lebih rendah  dibanding sebelum pemberian (p=0,038), namun perbedaan tekanan darah diastolic tidak signifikan (p=0,763) Kesimpulan dan Saran : Pemberian soya menurunkan tekanan darah. Saran : Perlu diinformasikan kepada masyarakat tentang potensi kedelai sebagai salah satu bahan herbal alternative dalam upaya pengendalian penyakit kardiovaskular terutama pada wanita usia menopause

Kata kunci : Soya, tekanan darah, wanita Mneopause


LATAR BELAKANG

Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa salah satunya dilihat dari  harapan hidup penduduknya. Sejak tahun 2000, jumlah lansia melebihi 7% yang menunjukkan bahwa Indonesia mulai masuk kedalam Negara berstruktur tua (Ageing population) yang juga mencerminkan semakin meningkatnya usia harapan hidup 1
Menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun 2000-2010 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause di Indonesia 30,3 juta orang. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause.2 Dengan meningkatnya usia harapan hidup ini maka berdampak terhadap penyakit degeneratif. Ini dapat dilihat dari perubahan- perubahan yang terjadi pada lansia3
Menopause dihasilkan dari hilangnya sensitifitas ovarium untuk menstimulasi gonadotropin, yang secara langsung berhubungan dengan  pergeseran folikular. 4.
Wanita menopause telah mencapai suatu kondisi dimana kejadian penyakit kronis akan lebih meningkat yang selanjutnya dapat berdampak kondisi fisik dan mental mereka sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka 5. salah satunya adalah resiko munculnya penyakit kardiovaskular 6
Konsumsi produk kedelai yang cukup tinggi, sangat bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit kardiovaskular yaitu dengan mempertahankan kolesterol pada kadar yang normal, 7,8 Hal tersebut dikarenakan potensi senyawa isoflavon  yang merupakan turunan fitoestrogen pada produk kedelai.
Penelitian epidemiologi tentang penyakit kardiovaskular menunjukkan insiden yang lebih rendah dinegara Asia dibandingkan dengan negara barat dan yang terendah pada golongan vegetarian dibandingkan omnivore sehingga diduga kuat fitoestrogen bersifat kardioprotektif (Biben, 2012). 9
Pengaruh isoflavon terhadap penurunan tekanan darah dan resiko CVD (cardio vascular deseases) banyak dihubungkan dengan sifat hipolipidemik dan hipokholesteremik senyawa isoflavon 10
                        Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian susu Soya  terhadap  tekanan darah pada wanita usia 45-55 tahun di wilayah kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.

METODELOGI PENELITIAN
                        Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan  one group pre –test and post test design, Rancangan yang digunakan adalah nonrandomized pretest—postest  untuk mengetahui pengaruh pemberian soya terhadap keluhan menopause pada wanita usia 45-55 tahun di wilayah kerja PKM Kuta Baro dengan criteria : bersedia menjadi responden , , memiliki berat badan normal  dan kriteia ekslusi : menderita penyakit jantung, hipertensi, ginjal, keganasan, hepatitis dan diabetes.,menggunakan terapi hormon
                        Besar sampel didapatkan dari hasil perhitungan besar sampel minimal berdasarkan rumus besar sampel untuk proporsi dua populasi (Lemeshow et al., 1997). Dengan interval kepercayaan (Confidence Interval) 95 persen (α=0,05), power 80% (β=0,20) dan estimasi proporsi Tekanan darah pada wanita menopause  0,92 dan estimasi proporsi pada kontrol 0,44 (Rahman et al, 2010), didapatkan jumlah sampel minimal 15 dengan cara purposive sampling
Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Tehnik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi data responden. Instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner karakteristik responden dan pengukuran tekanan darah menggunakan Tensi Meter . Prosedur penelitian diawali dengan Skrining awal,subjek  dimulai dengan melakukan anamnesa tentang umur , riwayat kesehatan dan data indeks massa tubuh dan lingkar pinggang.
Subjek yang masuk kriteria inklusi kemudian melakukan prosedur informed consent yang dilakukan peneliti., Kemudian dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan  tinggi badan (TB) , pengisian selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan darah. Analisis data dilkukan dengan Uji T Paired.

HASIL PENELITIAN
Rentang umur perempuan yang menjadi responden pada penelitian ini berkisar antara 48 sampai dengan 55 tahun. Rerata umur responden 52 tahun, dengan median indek massa tubuh 24,7 Kg/m² (48--55 Kg/m²) dan  median lingkar pinggang responden adalah 79 cm (75-80 cm).
Penelitian dilakukan selama 30 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan sampel perempuan yang sudah  mengalami menopause maksimal 1 tahun. Responden berjumlah 15 orang  yang diberikan soya sediaan  merek tertentu.

Tabel 1 Analisis Deskriptif tekanan darah wanita usia 45-55 tahun di wilayah kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
No
Tekanan Darah
Pre Test
Post Test

Median
F
%
Median
F
%
1
Sistole
≥120
9
60
≥120
8
53,3


<120 o:p="">
6
40
<120 o:p="">
7
46,7
2
Diastole
≥80,67
6
40
≥80
13
86,7


<80 o:p="">
9
60
<80 o:p="">
12
13,3


Berdasarkan tabel 1.dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel pada kelompok Pre test memiliki nilai median tekanan darah  sistole yang cenderung tinggi meskipun masih dalam batas normal yaitu ≥ 120 mmhg  (60%)  dan mengalami penurunan persentase pada kelompok post test menjadi 53,3%
Sedangkan tekanan darah diastole pada kelompok pre test sebagzian  besar kurang dari 80,67 mmHg (66,7%) berbanding terbalik dengan kelompok post test yaitu sebagian besar memiliki tekanan darah diastole ≥ 86,7 (86,7%)


Tabel 2 Analisis perbedaan tekanan darah  wanita usia 45-55 tahun di wilayah kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
No
Tekanan Darah
Z
P Value
1
Sistole
-2.070 
0,038*
2
Diastole
-.302 
    0,763
                    Wilcoxon Test (P<0 o:p="">

Hasil uji satistik menggunakan Wicoxon Test pada tabel 2 menunjukkan  perbedaan  tekanan darah sistole yang signifikan antara kelompok  pre test dan post test dengan  nilai p  0,038 (p <0 sedangkan="" span="" style="mso-spacerun: yes;">  perbedaan  tekanan darah diastole antara kelompok pre test dan post test tidak signifikan.



DISKUSI
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel pada kelompok Pre test memiliki nilai median tekanan darah  sistole yang cenderung tinggi meskipun masih dalam batas normal yaitu ≥ 120 mmhg  (60%) dan  mengalami penurunan persentase pada kelompok post test menjadi 53,3%. Sedangkan tekanan darah diastole pada kelompok pre test sebagian  besar kurang dari 80,67 mmHg (66,7%) berbanding terbalik dengan kelompok post test yaitu sebagian besar memiliki tekanan darah diastole ≥ 86,7 (86,7%)
                      Hasil uji satistik menggunakan Wicoxon Test pada tabel  2 menunjukkan  perbedaan  tekanan darah sistole yang signifikan antara kelompok  pre test dan post test dengan  nilai p  0,038 (p <0 sedangkan="" span="" style="mso-spacerun: yes;">  perbedaan  tekanan darah diastole antara kelompok pre test dan post test tidak signifikan.
                      Hipertensi berhubungan erat dengan proses inflamasi 11 Phytoestrogen menyebabkan vasodilatasi dan kemungkinan memperbaiki hipertensi serta  mengurangi permeabilitas vaskuler, reaktif oxygen species  (ROS), dan infiltrasi sel inflamasi. 12
          Molekul adhesi seperti selectin, dan soluble vascular dan intercellular adhesion molecules memediasi adhesi leukosit pada endotel vaskular, yang kemudian mengawali proses aterosklerosis 13 Karena molekul adhesi vaskular dapat dipengaruhi oleh estrogen 14, isoflavon  kemungkinan mempengaruhi efek  pro-inflamasi dan  adhesi cytocin. Percobaan  in vitro pada hewan coba menunjukkan isoflavon  menurunkan level molekul adhesi an cytokine proinflamasi  Hipotesis lain adalah protein kedelai mengandung arginin dalam level yang tinggi, yang merupakan precursor metabolic yang poten bagi vasodilator nitric oxide 15,16..
         
Tidak berbedanya tekanan darah diastole pada penelitian ini kemungkinan karena rata- rata tekanan diastole pada seluruh sampel penelitian baik pada pengukuran pre test maupun post test tidak menunjukkan range yang terlalu jauh. (pre test 80,67 dan post test 80).

KESIMPULAN
            Tekanan darah sistole setelah pemberian soya  signifikan lebih rendah  dibanding sebelum pemberian. Sedangkan Tekanan darah sistole setelah pemberian soya  tidak signifikan.

REKOMENDASI
            Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang potensi kedelai local yang dibandingkan dengan soya sediaan  sebagai tanaman herbal alternative untuk mencegah penyakit kardovaskular pada pria dan wanita.



DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes, 2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi Kemnekes RI.
_________2003, Menopause dan Andropause, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta).
Maryam, Siti R dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
Coney P. 2015. Menopause.  http://www.medscape.com/viewarticle/818280
Rahman A Zainudin SR, Mun VL. 2010. Asia Pacific Family Medicine 2. Assessment of menopausal symptoms using modified Menopause Rating Scale (MRS) among middle age women in Kuching, Sarawak, Malaysia. http://www.apfmj.com/content/9/1/5
Glover A. and Assinder S.J. 2006. Acute exposure of adult male rats to dietary phytoestrogen reduces fecundity and alters epididymal steroid hormon receptor expression. Jour. Endoc. 189: 565-573
Yildiz, F. 2005. Phytoestrogens in functional foods. Taylor & Francis Ltd. pp.3-5; 210-21
Teramoto T., Yoshida H., Ikeda H., dan Tamori, Y. 2000. Supressive effect isoflavones on proliferation of breast cancer cells induced by nonyl-phenol and bi-phenol A. Prosiding “ISPUC-III”, October 15-20, 2000, Tsukuba, Japan. pp. 177-178
Messina, M, Gardner C, et al. 2002. Gaining insight into the health effects of soy but a long way still to go: Commentary on the fourth International Symposium on the Role of Soy in Preventing and Treating Chronic Disease. J Nutr 132(3):547S-551S
Koswara S. 2006. Isoflavon, senyawa multi manfaat dalam kedelai. http://www.ebookpangan.com/ARTIKEL
Androulakis E, Tousoulis D, Papageorgiou N, Latsios G, Siasos G, Tsioufis C, et al. Inflammation in hypertension: current therapeutic approaches. Curr Pharmaceut Design 2011; 17:4121–4131
Vahide B. Gencel, Mina M. Benjamin, Shafik N. Bahou, and Raouf A. Khalil. 2013. Vascular Effects of Phytoestrogens and Alternative Menopausal Hormone Therapy in Cardiovascular Disease Mini Rev Med Chem. Author manuscript; available in PMC 2013 February 1.
Pate M, Damarla V, Chi DS, Negi S, Krishnaswamy G. Endothelial cell biology: role in the inflammatory response. Adv Clin Chem 2010; 52:109–130.
Rajtar-Ciosek A, Huras H, Krzysiek J, Reron A, Wilczak M, Jach R. Beneficial influence of postmenopausal estrogen therapy on serum adhesion molecules is independent of the route and dose of administration. Neuroendocrinol Lett 2011; 32:340–344.
Chacko BK, Chandler RT, Mundhekar A, Khoo N, Pruitt HM, Kucik DF, et al. Revealing anti-inflammatory mechanisms of soy isoflavones by flow: modulation of leukocyte-endothelial cell interactions. Am J Physiol Heart Circ Physiol 2005; 289:H908– H915.
Andrade CM, Sa MF, Toloi MR. Effects of phytoestrogens derived from soy bean on expression of adhesion molecules on HUVEC. Climacteric J Int Menopause Soc 2012; 15:186–194.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar