SOYA BERPOTENSI MENURUNKAN TEKANAN DARAH WANITA MENOPAUSE
Yulia Fitri
Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Aceh email: fitriyulia @ymail.com
ABSTRAK
Penurunan produksi estrogen saat menopause berdampak
pada penurunan kualitas hidup dengan
peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Pemberian soya berpotensi menurunkan
resiko penyakit kardiovaskular dengan kandungan fiotoestrogennya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian soya terhadap tekanan darah
wanita usia 45-55 tahun di Aceh besar. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan kajian ilmiah tentang
peran penggunaan bahan yang bersumber dari kedelai sebagai tumbuhan herbal sebagai upaya pencegahan penyakit
kardiovsakular. Hasil
penelitian diperoleh tekanan darah
wanita usia 45-55 tahun lebih
rendah dibanding sebelum pemberian susu soya. Merupakan penelitian analitik
dengan one group pre –test and post test design, dengan rancangan nonrandomized pretest—posttest. Sampel
dalam penelitian adalah wanita usia 45-55 tahun berjumlah 15 orang . Pemberian
Soya dilakukan selama 30 hari pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter
yang dilakukan sebelum dan sesudah pemberian soya. Rancangan analisa data
menggunakan T-Test.Tekanan
darah sistolik seteleh pemberian
soya signifikan lebih rendah dibanding sebelum pemberian (p=0,038), namun
perbedaan tekanan darah diastolic tidak signifikan (p=0,763) Kesimpulan
dan Saran : Pemberian soya menurunkan
tekanan darah. Saran :
Perlu
diinformasikan kepada masyarakat tentang potensi kedelai sebagai salah satu
bahan herbal alternative dalam upaya pengendalian penyakit kardiovaskular
terutama pada wanita usia menopause
Kata kunci : Soya,
tekanan darah, wanita Mneopause
LATAR BELAKANG
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu
bangsa salah satunya dilihat dari
harapan hidup penduduknya. Sejak tahun
2000, jumlah lansia melebihi 7% yang menunjukkan bahwa Indonesia mulai masuk
kedalam Negara berstruktur tua (Ageing
population) yang juga mencerminkan semakin meningkatnya usia harapan hidup 1
Menurut proyeksi
penduduk Indonesia tahun 2000-2010 oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan
berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta orang. Pada tahun 2020
diperkirakan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause di Indonesia 30,3
juta orang. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2025 diperkirakan
akan ada 60 juta wanita menopause.2
Dengan meningkatnya usia harapan hidup ini maka berdampak terhadap penyakit
degeneratif. Ini dapat dilihat dari perubahan- perubahan yang terjadi pada
lansia3
Menopause dihasilkan dari hilangnya
sensitifitas ovarium untuk menstimulasi gonadotropin, yang secara langsung
berhubungan dengan pergeseran folikular.
4.
Wanita
menopause telah mencapai suatu kondisi dimana kejadian penyakit kronis akan
lebih meningkat yang selanjutnya dapat berdampak kondisi fisik dan mental
mereka sehingga mempengaruhi kualitas hidup mereka 5. salah satunya adalah resiko munculnya penyakit
kardiovaskular 6
Konsumsi
produk kedelai yang cukup tinggi, sangat bermanfaat dalam mencegah berbagai
penyakit kardiovaskular yaitu dengan mempertahankan kolesterol pada kadar yang
normal, 7,8 Hal tersebut dikarenakan potensi senyawa isoflavon yang merupakan turunan fitoestrogen pada
produk kedelai.
Penelitian
epidemiologi tentang penyakit kardiovaskular menunjukkan insiden yang lebih
rendah dinegara Asia dibandingkan dengan negara barat dan yang terendah pada
golongan vegetarian dibandingkan omnivore sehingga diduga kuat fitoestrogen
bersifat kardioprotektif (Biben, 2012). 9
Pengaruh
isoflavon terhadap penurunan tekanan darah dan resiko CVD (cardio vascular
deseases) banyak dihubungkan dengan sifat hipolipidemik dan
hipokholesteremik senyawa isoflavon 10
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian susu Soya terhadap tekanan darah pada wanita usia 45-55 tahun di
wilayah kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.
METODELOGI
PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian analitik dengan one group pre –test and post test design,
Rancangan yang digunakan adalah nonrandomized
pretest—postest untuk mengetahui
pengaruh pemberian soya terhadap keluhan menopause pada wanita usia 45-55 tahun
di wilayah kerja PKM Kuta Baro dengan criteria : bersedia
menjadi responden , , memiliki berat badan normal dan kriteia ekslusi : menderita penyakit
jantung, hipertensi, ginjal, keganasan, hepatitis dan diabetes.,menggunakan
terapi hormon
Besar sampel didapatkan
dari hasil perhitungan besar
sampel minimal berdasarkan rumus
besar sampel untuk proporsi dua populasi (Lemeshow et al.,
1997). Dengan interval kepercayaan (Confidence
Interval) 95 persen (α=0,05),
power 80% (β=0,20) dan estimasi proporsi Tekanan darah
pada wanita menopause 0,92 dan estimasi proporsi pada kontrol 0,44 (Rahman et al, 2010), didapatkan jumlah sampel minimal 15
dengan cara purposive sampling
Data
yang dikumpulkan merupakan data primer. Tehnik pengumpulan data berupa
wawancara dan dokumentasi data responden. Instrument pengumpulan data yang
digunakan yaitu kuisioner karakteristik responden dan pengukuran tekanan darah
menggunakan Tensi Meter . Prosedur penelitian diawali dengan Skrining
awal,subjek dimulai dengan melakukan
anamnesa tentang umur , riwayat kesehatan dan data indeks massa tubuh dan
lingkar pinggang.
Subjek
yang masuk kriteria inklusi kemudian melakukan prosedur informed consent yang dilakukan peneliti., Kemudian dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) , pengisian selanjutnya
dilakukan pengukuran tekanan darah. Analisis data dilkukan dengan Uji T Paired.
HASIL
PENELITIAN
Rentang umur perempuan yang menjadi responden pada
penelitian ini berkisar antara 48 sampai dengan 55 tahun. Rerata umur responden 52 tahun, dengan median indek massa tubuh 24,7 Kg/m² (48--55 Kg/m²) dan median lingkar
pinggang responden adalah 79 cm (75-80 cm).
Penelitian dilakukan selama 30 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
dengan sampel perempuan yang sudah mengalami
menopause maksimal 1 tahun. Responden berjumlah 15 orang yang diberikan
soya sediaan merek tertentu.
Tabel 1 Analisis Deskriptif tekanan darah wanita
usia 45-55 tahun di wilayah kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
No
|
Tekanan Darah
|
Pre Test
|
Post Test
|
||||
|
Median
|
F
|
%
|
Median
|
F
|
%
|
|
1
|
Sistole
|
≥120
|
9
|
60
|
≥120
|
8
|
53,3
|
|
|
<120 o:p="">120>
|
6
40
<120 o:p="">120>
7
46,7
2
Diastole
≥80,67
6
40
≥80
13
86,7
<80 o:p="">80>
9
60
<80 o:p="">80>
12
13,3
Berdasarkan
tabel 1.dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel pada kelompok Pre test
memiliki nilai median tekanan darah
sistole yang cenderung tinggi meskipun masih dalam batas normal yaitu ≥
120 mmhg (60%) dan mengalami penurunan persentase pada
kelompok post test menjadi 53,3%
Sedangkan
tekanan darah diastole pada kelompok pre test sebagzian besar kurang dari 80,67 mmHg (66,7%)
berbanding terbalik dengan kelompok post test yaitu sebagian besar memiliki
tekanan darah diastole ≥ 86,7 (86,7%)
Tabel 2 Analisis perbedaan tekanan
darah wanita usia 45-55 tahun di wilayah
kerja PKM. Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar
No
|
Tekanan Darah
|
Z
|
P Value
|
1
|
Sistole
|
-2.070
|
0,038*
|
2
|
Diastole
|
-.302
|
0,763
|
Wilcoxon Test (P<0 o:p="">0>
Hasil
uji satistik menggunakan Wicoxon Test pada tabel 2 menunjukkan perbedaan
tekanan darah sistole yang signifikan antara kelompok pre test dan post test dengan nilai p
0,038 (p <0 sedangkan="" span="" style="mso-spacerun: yes;">
0>perbedaan tekanan darah diastole
antara kelompok pre test dan post test tidak signifikan.
DISKUSI
Berdasarkan
tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar sampel pada kelompok Pre test
memiliki nilai median tekanan darah
sistole yang cenderung tinggi meskipun masih dalam batas normal yaitu ≥
120 mmhg (60%) dan mengalami penurunan persentase pada kelompok
post test menjadi 53,3%. Sedangkan tekanan darah diastole pada kelompok pre
test sebagian besar kurang dari 80,67
mmHg (66,7%) berbanding terbalik dengan kelompok post test yaitu sebagian besar
memiliki tekanan darah diastole ≥ 86,7 (86,7%)
Hasil uji satistik menggunakan
Wicoxon Test pada tabel 2
menunjukkan perbedaan tekanan darah sistole yang signifikan antara
kelompok pre test dan post test dengan nilai p
0,038 (p <0 sedangkan="" span="" style="mso-spacerun: yes;">
0>perbedaan tekanan darah diastole
antara kelompok pre test dan post test tidak signifikan.
Hipertensi berhubungan
erat dengan proses inflamasi 11 Phytoestrogen menyebabkan vasodilatasi dan
kemungkinan memperbaiki hipertensi serta mengurangi permeabilitas vaskuler, reaktif
oxygen species (ROS), dan infiltrasi sel
inflamasi. 12
Molekul adhesi seperti selectin, dan soluble
vascular dan intercellular adhesion molecules memediasi adhesi leukosit pada
endotel vaskular, yang kemudian mengawali proses aterosklerosis 13 Karena molekul
adhesi vaskular dapat dipengaruhi oleh estrogen 14, isoflavon kemungkinan mempengaruhi efek pro-inflamasi dan adhesi cytocin. Percobaan in vitro pada hewan coba menunjukkan
isoflavon menurunkan level molekul
adhesi an cytokine proinflamasi Hipotesis
lain adalah protein kedelai mengandung arginin dalam level yang tinggi, yang
merupakan precursor metabolic yang poten bagi vasodilator nitric oxide 15,16..
Tidak
berbedanya tekanan darah diastole pada penelitian ini kemungkinan karena rata-
rata tekanan diastole pada seluruh sampel penelitian baik pada pengukuran pre
test maupun post test tidak menunjukkan range yang terlalu jauh. (pre test
80,67 dan post test 80).
KESIMPULAN
Tekanan darah sistole setelah pemberian soya signifikan lebih rendah dibanding sebelum pemberian. Sedangkan Tekanan
darah sistole setelah pemberian soya
tidak signifikan.
REKOMENDASI
Perlu
dilakukan penelitian lanjutan tentang potensi kedelai local yang dibandingkan
dengan soya sediaan sebagai tanaman
herbal alternative untuk mencegah penyakit kardovaskular pada pria dan wanita.
DAFTAR
PUSTAKA
Kemenkes,
2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi Kemnekes RI.
_________2003, Menopause
dan Andropause, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta).
Maryam,
Siti R dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
Rahman
A Zainudin SR, Mun VL. 2010. Asia Pacific Family Medicine 2. Assessment of
menopausal symptoms using modified Menopause Rating Scale (MRS) among middle
age women in Kuching, Sarawak, Malaysia. http://www.apfmj.com/content/9/1/5
Glover
A. and Assinder S.J. 2006. Acute exposure of adult male rats to dietary
phytoestrogen reduces fecundity and alters epididymal steroid hormon receptor
expression. Jour. Endoc. 189: 565-573
Yildiz,
F. 2005. Phytoestrogens in functional foods. Taylor & Francis Ltd. pp.3-5;
210-21
Teramoto
T., Yoshida H., Ikeda H., dan Tamori, Y. 2000. Supressive effect isoflavones on
proliferation of breast cancer cells induced by nonyl-phenol and bi-phenol A.
Prosiding “ISPUC-III”, October 15-20, 2000, Tsukuba, Japan. pp. 177-178
Messina,
M, Gardner C, et al. 2002. Gaining insight into the health effects of soy but a
long way still to go: Commentary on the fourth International Symposium on the
Role of Soy in Preventing and Treating Chronic Disease. J Nutr 132(3):547S-551S
Androulakis
E, Tousoulis D, Papageorgiou N, Latsios G, Siasos G, Tsioufis C, et al.
Inflammation in hypertension: current therapeutic approaches. Curr Pharmaceut
Design 2011; 17:4121–4131
Vahide B. Gencel, Mina M. Benjamin, Shafik N. Bahou, and Raouf A. Khalil. 2013. Vascular Effects of Phytoestrogens and Alternative
Menopausal Hormone Therapy in Cardiovascular Disease Mini Rev Med Chem.
Author manuscript; available in PMC 2013 February 1.
Pate
M, Damarla V, Chi DS, Negi S, Krishnaswamy G. Endothelial cell biology: role in
the inflammatory response. Adv Clin Chem 2010; 52:109–130.
Rajtar-Ciosek
A, Huras H, Krzysiek J, Reron A, Wilczak M, Jach R. Beneficial influence of
postmenopausal estrogen therapy on serum adhesion molecules is independent of
the route and dose of administration. Neuroendocrinol Lett 2011; 32:340–344.
Chacko
BK, Chandler RT, Mundhekar A, Khoo N, Pruitt HM, Kucik DF, et al. Revealing
anti-inflammatory mechanisms of soy isoflavones by flow: modulation of
leukocyte-endothelial cell interactions. Am J Physiol Heart Circ Physiol 2005;
289:H908– H915.
Andrade
CM, Sa MF, Toloi MR. Effects of phytoestrogens derived from soy bean on
expression of adhesion molecules on HUVEC. Climacteric J Int Menopause Soc
2012; 15:186–194.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar